Share

Bab 108: Pertemuan Menegangkan

Author: Nhaya_97
last update Last Updated: 2024-12-10 12:24:45

Sepanjang perjalanan ke kantor, Padma sudah membayangkan bagaimana wajah Devita dan seperti apa penampilannya.

Apa dia glamor seperti dan suka berdandan seperti Ghina? Atau justru tipikal pegawai kantoran dengan style membosankan?

Begitu sampai di kantor dan berhadapan langsung dengan Ghina, Padma baru sadar perempuan paruh baya itu sama sekali tidak sama seperti bayangannya.

"Selamat malam, saya Padma." Padma mengulurkan tangan yang disambut Devita dengan senyum hangat dan mata berkaca-kaca.

"Saya Devita."

Devita sama sekali jauh berbeda dengan Ghina atau ibu rumahan yang pernah Padma temui.

Segala hal yang melekat di tubuhnya memang benda-benda bermerek dengan harga yang fantastis, tetapi sikap perempuan itu sangat membumi.

Senyumnya hangat dan tulus tanpa tatapan meremehkan seperti yang sering Ghina layangkan pada orang yang baru ditemui. Perempuan paruh baya itu juga sangat jauh dari kata membosankan.

Devita juga masih terlihat sangat menarik meski usianya tak lagi muda dan kilat
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 109: Saudara Tiri Padma

    Jawaban atas pertanyaan Padma adalah gelengan muram. "Mas Arya memblokir semua akses komunikasi hingga saya tidak bisa memberitahunya tentang kehamilan saya."Padma terkulai lemas. Jadi dia memang benar punya saudara tiri seperti yang diberitakan oleh media? Kenapa baru sekarang dia mengetahui hal ini?"Waktu itu karir politiknya baru dimulai dan dia juga baru diserahi tampuk kepemimpinan di perusahaan milik ayahnya. Kalau kabar ini terendus oleh media, karinya pasti langsung kandas."Itu sebabnya dia selalu dikawal ke mana-mana hingga saya tidak bisa mendapat kesempatan untuk bicara."Wajah Devita terlihat tegar. Bahkan nada bicaranya tetap tenang selama cerita itu meluncur dari bibirnya. Tetapi hatinya masih terasa sakit ketika teringat apa yang terjadi puluhan tahun lalu.Dengan hati sesak, Devita melanjutkan ceritanya. "Saya melahirkan anak kembar beberapa bulan kemudian, dan sampai sekarang Mas Arya belum tahu apa yang terjadi.""Itu artinya ibu saya juga tidak tahu?"Devita meng

    Last Updated : 2024-12-10
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 110: Hanya Pencitraan

    “Aku akan membunuhnya. Aku akan meledakkan kepalanya hingga hancur.""Aku mohon jangan bunuh dia, Al. Balas dendam hanya akan menimbulkan masalah baru. Kita hanya harus bicara pada Khadafi.""Kamu pikir aku akan diam saja setelah tahu Khadafi adalah dalang di balik pembunuhan Yuanita? Pembunuh suruhannya hampir membunuh Viona juga, for God's sake!" Alfie meraung tak terima."Dia bahkan sengaja menjadi tetangga Viona, Padma. Dia adalah psikopat yang sebenarnya. Aku yakin dia juga dalang di balik kebakaran yang terjadi di Bandung dan keracunan konsumen kita di Surabaya."Padma menghela napas panjang lalu mengusap wajahnya yang muram"Mungkin dia menganggap aku adalah anak beruntung karena dibesarkan papa dengan penuh kasih sayang. Dan bukan salah Khadafi jika dia berpikir seperti itu."Selama ini pencitraan papa di depan publik nyaris sempurna. Dia selalu membanggakanku dalam setiap wawancara. Seolah aku adalah anak kebanggaannya. Seakan pernikahannya sangat bahagia. Padahal itu semua h

    Last Updated : 2024-12-11
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 111: Wajah Letih yang Tak Biasa

    "Ya, semuanya bohong demi menunjang reputasinya di depan publik. Bahkan jika ada wartawan meliput ke rumah kami, papa sudah wanti-wanti dari jauh-jauh hari agar saya dan mama mengatakan hal yang baik-baik saja.”Padma menunduk. Sementara Devita memijat pelipisnya dengan satu tangan sambil mendesah berat. Apa yang terungkap malam ini benar-benar menjadi pukulan berat bagi semuanya."Papa bahkan tidak pernah mendukung cita-cita saya sebagai chef. Saya susah payah mencari sponsor dan bekerja paruh waktu di Prancis untuk bisa memenuhi kebutuhan saya di sana."Padahal papa selalu mengatakan 'bangga' karena saya berhasil menjadi chef andal dan memiliki start up kuliner di usia muda. Tetapi ini semua hanya kebohongan belaka."Sekarang mereka berdua tahu, tragedi ini bermula dari Arya yang tidak pantas disebut sebagai suami dan ayah. Karena lelaki itu juga, ada nyawa yang terbuang sia-sia dan begitu banyak penderitaan yang ditimbulkan."Saya tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah at

    Last Updated : 2024-12-11
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 112: Jangan Marah

    "Apa kamu selalu melakukan ini?"Viona yang tengah mengobati luka di buku-buku tangan Alfie sontak mendongak. "Melakukan apa?"Alfie menunjuk dengan dagunya. "Mengobati luka orang lain dengan telaten."Viona kembali meniup luka Alfie yang baru saja dia bersihkan sebelum menutupnya dengan perban. Tadi dia sempat menemui perawat dan meminta peralatan untuk membersihkan luka.Alfie kembali merasakan desir di dada saat Viona meniup lukanya dengan telaten.Apa luka memang harus ditiup seperti itu? Entahlah. Tetapi rasanya nyaman juga. Mungkin Alfie harus sering membuat luka di tangan agar Viona bisa meniupnya.Alfie menggeleng. Buru-buru mengusir pemikiran yang sungguh aneh dan tidak masuk akal itu. Ada apa, sih, dengan otaknya ini? Sejak kemarin sepertinya sedikit eror."Setahuku, ini yang dilakukan orang normal, Al. Membantu orang lain yang membutuhkan bantuan.""Apa menurutmu aku butuh bantuan?"Pertanyaan itu kembali membuat Viona mendongak. Alfie menatapnya lekat, tetapi kali ini tida

    Last Updated : 2024-12-11
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 113: Tidak Mudah Memberimu Maaf

    "Entah berapa lama aku menghajar lelaki itu. Anaknya hanya bisa diam. Lalu setelah orang itu terkapar, anak itu menatapku dan berkata, "Terima kasih, Om. Tadi saya mau dicekik karena uang hasil mengamen dipalak oleh preman". Kamu bisa bayangkan, Vio?"Viona bisa merasa matanya memanas setelah mendengar cerita Alfie. Dia membayangkan betapa tidak berdayanya anak itu saat Alfie datang dan menghajar ayahnya."Kamu pasti berpikir orang tua tidak akan menyakiti anaknya, kan? Kenyataannya, ada banyak orang tua di dunia ini yang tidak pantas disebut sebagai orang tua. Dan anak-anak yang belum bisa melawan, hanya bisa menerima itu semua."Walau dia sendiri terlahir dari keluarga yang sangat harmonis, tetapi Viona sendiri sering mendengar berita kekerasan terhadap anak. Apa yang Alfie katakan memang benar.Terkadang rumah dan orang tua justru menjadi tempat yang paling membahayakan untuk anak."Tapi jangan khawatir, aku memanggil ambulans dan mengirim lelaki bajingan itu ke rumah sakit. Aku ju

    Last Updated : 2024-12-11
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 114: Bunga untuk Viona

    "Kamu tidak bisa menunggu sampai Sabda bangun?"Dahi Alfie mengerut tidak suka melihat Viona membereskan barang-barangnya. Demi Tuhan, ini masih jam tiga pagi. Viona bahkan hampir tidak tidur karena mereka baru selesai bicara jam setengah tiga."Pagi ini aku wisuda, Al. Jam tujuh pagi pintu auditorium sudah ditutup. Aku tidak mau terlambat.""Wisuda, ya." Alfie menggumam. Masih dengan pandangan tertuju pada Viona yang sedang memastikan barangnya tidak ada yang tertinggal.Perempuan itu mendekat ke atas tempat tidur, lalu mengecup kening dan pipi Sabda berulang kali. Bayi itu hanya menggeliat, lalu melanjutkan tidur sambil memeluk guling kesayangannya."Kabari aku kalau kalian sudah pulang. Aku mungkin akan berkunjung ke rumahmu besok," ujar Viona setelah berbalik menghadap Alfie. Di bahunya tercangklong ransel besar yang sepertinya cukup berat.Alfie bangkit lalu menarik ransel Viona dari bahunya. Perempuan itu menolak dan menepis tangan Alfie dengan keras."Kamu bilang ini yang dilak

    Last Updated : 2024-12-12
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 115: Konferensi Pers

    "Oh." Dengan gamang Viona mengambil buket itu dari tangan Mandala karena tidak ingin mengecewakannya. "Terima kasih, Mas."Sejujurnya dia tidak berharap ada yang memberinya buket bunga. Tetapi tidak etis juga rasanya jika menolak buket bunga sebagus ini. Siapa tahu Mandala sudah susah payah memilihnya."Mau makan siang bersama? Atau kamu menunggu sesorang?"Viona yang sedang mencium aroma bunga yang segar di tangannya sontak mendongak pada Mandala. "Nggak, sih. Tapi aku mau ke makam Kak Nita sekarang."Mandala melihat jam di pergelangan tangannya. Dia hanya punya waktu dua jam sebelum kembali ke kantor karena pekerjaannya belum selesai.Dia sengaja mencuri waktu agar bisa mengunjungi Viona yang diwisuda. Bahkan dia sendiri yang memilih buket bunga meski tidak tahu apa bunga kesukaan Viona."Bagaimana kalau kita makan siang dulu? It's on me. Anggap saja sebagai hadiah kelulusan kamu.""Tapi-""Please," sela Mandala penuh harap. "Aku harus kembali ke kantor dalam waktu satu jam."Tak pu

    Last Updated : 2024-12-12
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 116: Bulshit!

    Padma berhenti sebentar dan menyapukan pandangan pada kerumunan di hadapannya. Dia bisa melihat asisten pribadi Arya berdiri di sudut paling depan dan sedang sibuk bicara di ponsel.Tentu saja Arya akan mengirim seseorang untuk menyimak konferensi pers-nya. Bisa dipastikan setelah ini Aryasatya Adikara akan menelepon atau mungkin mengirim orang untuk menghajarnya.Tidak masalah. Alfie akan selalu siap menghadapi ayahnya. Jika perlu, kali ini mereka akan melibatkan polisi juga."Saya berharap konferensi pers hari ini bisa menjawab tentang semua rumor yang beredar di media sosial." Padma menutup keterangannya sambil melempar senyum tipis.Menit demi menit selanjutnya, Padma sibuk menjawab pertanyaan para wartawan tentang pengakuannya hari ini.Sebisa mungkin dia menjawab tanpa menyudutkan pihak mana pun termasuk ayahnya, meski semua pertanyaan itu terdengar tendensiusPadma tahu lawan politik Arya sengaja menggunakan kesempatan ini untuk menghabisi reputasi lelaki itu. Biar saja. Toh Ar

    Last Updated : 2024-12-12

Latest chapter

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   I Love You

    "Bahkan selama seminggu terakhir aku tidak pernah hal-hal lain selain kamu, Viona. Dengan Darla pun, hubunganku benar-benar profesional. Meski dia mengirim sinyal, aku anggap itu sebagai rasa penasaran karena dulu aku batal menidurinya."Viona masih tidak habis pikir bagaimana bisa Alfie mengalami disfungsi ereksi, padahal beberapa menit yang lalu dia menjerit-jerit karena ulah lelaki itu?Entahlah. Tidak perlu dipikirkan juga. Malah bagus, kan? Kini hanya dia yang bisa merasakan performa Alfie yang luar biasa dan membuatnya nyaris pingsan.Mantap jaya!"Dulu teman tidurku memang selalu berganti. Tetapi setelah bertemu kamu, semuanya berubah total. Tidak ada lagi yang menarik selain kamu, karena kamu adalah candu untukku, ma cherie.""Maaf," Viona menggumam dengan kepala tertunduk. "Aku sudah mengamuk tanpa bertanya lebih dulu.""Tidak masalah," balas Alfie lalu terkekeh pelan. "Lagipula tinjumu sama sekali tidak terasa. Aku bahkan merasa seperti digelitiki."Untuk pertama kalinya set

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Tidak Bisa Berdiri Selain dengan Viona

    Alfie tertawa sebentar sebelum bergerak pelan. Tetapi itu tidak bertahan lama.Alfie mulai kehilangan kendali saat merasakan milik Viona mencengkeramnya dengan kuat. Dia mengentak dengan keras dan kasar. Memuaskan rasa laparnya pada Viona yang seakan tak pernah berakhir.Meja yang menjadi tempat duduk Viona bahkan sampai berderit karena goncangan yang begitu cepat dan kasar di atasnya. Viona sendiri hanya bisa mengalungkan tangannya di leher Alfie dan susah payah bernapas untuk menerima dorongan keras dari Alfie.Alfie berkali-kali mengumpat. Rasanya terlalu hebat untuk bisa dia jabarkan hingga dia tidak bisa mengendalikan diri lagi. Sisi liarnya mengemuka ke permukaan, seolah Viona-lah yang menekan tombol on dalam dirinya.Alfie mendorong dengan keras dan sejauh-jauhnya hingga tubuh Viona berguncang hebat dalam pelukannya. Perempuan itu berteriak kecil dengan napas terengah, yang terdengar seperti melodi yang merdu di telinga Alfie.Tangan Viona mencakar punggung Alfie yang dipenuhi

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Akan Marah jika Berhenti

    Masih dengan bara kemarahan yang menguasai dirinya, Viona menatap Alfie nyalang. "Darlal Kamu main gila dengan dia, kan? Tadi aku bertemu Darla di lobi hotel dan dia bilang baru kembali dari kamarmu, Kalian juga makan malam—"Mendadak telinga Alfie terasa tuli. Aroma vanilla yang sedari tadi menyerang penciuman membuatnya tak bisa menahan diri lagi.Dengan satu tangannya yang bebas, dia meraih dagu Viona dan menyambar bibirnya sebelum perempuan itu memiliki kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya.Alfie menggeram kasar begitu bibirnya kembali merasakan kelembutan bibir Viona yang manis dan hangat setelah seminggu lebih dia hanya bisa membayangkannya dalam angan-angan.Alfie masih bisa merasakan Viona yang berusaha melepaskan diri dengan menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk menghindari dari pagutannya.Namun akhirnya Viona tidak berkutik saat satu tangan Alfie bergeser ke belakang tengkuk dan menahannya dengan keras.Digigitnya bibir tipis itu, diisapnya dengan keras seb

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Mengamuk seperti Singa

    Mandala susah payah menahan tawa karena rasanya tidak etis menertawakan orang yang sedang menahan tangis karena terlalu marah.Viona sama saja seperti Savannah, yang terlalu cepat menyimpulkan bahkan sebelum mencari tahu kebenarannya.Padahal apa susahnya bertanya? Toh bertanya itu tidak dilarang."Masalah nggak akan selesai kalau kamu terus mengedepankan asumsi dibanding fakta. Pastikan dulu kebenarannya pada Alfie, atau kamu akan menyesal karena mengambil kesimpulan yang salah"Aku nggak mau ketemu dia." Viona menggeleng sambil mengusap bulir bening yang membasahi pipinya."Jangan buat perjalanan jauh kamu ke sini jadi sia-sia, Viona. Kita tidak tahu mengapa Darla ada di sini. Kita juga tidak tahu apa dia benar-benar makan malam berdua dengan Alfie di sini, sedangkan Mindi juga menginap di hotel ini."Kita bahkan tidak tahu apakah dia benar-benar ke kamar Alfie berdua saja, atau itu hanya karangan Darla. Ada banyak hal yang belum kita ketahui dengan pasti sekarang," ujar Mandala sab

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Semuanya Sudah Jelas

    Viona meremas tangannya dengan gugup.Dalam beberapa menit lagi dia akan bertemu dengan Alfie, tetapi jantungnya sudah bertalu-talu kencang sejak pesawat yang dia tumpangi mendarat di bandara.Kira-kira bagaimana reaksi Alfie saat melihatnya? Apa Alfie akan marah karena dia tiba-tiba ada di sini tanpa pemberitahuan? Apa Alfie akan menyuruhnya pergi seperti kemarin-kemarin?"Rileks, Vi." Mandala seolah mengerti kegelisahan Viona karena sejak tadi perempuan itu terlihat gugup. "Bertemu dengan Alfie tidak semengerikan itu."Aku khawatir Alfie marah, Sikap dia, kan, nggak bisa diprediksi "Viona berterus terang. Dia menggigit bibir bawahnya untuk meredakan kepanikan yang kian bergejolak dalam dirinya.Saat tiba di bandara tadi, dia sempat merias wajahnya sebentar di kamar mandi agar terlihat lebih cantik-harapannya, sih, begitu- ketika bertemu Alfie.Dia bahkan merasa sangat bersemangat karena sebentar lagi akan bertemu Alfie setelah seminggu lebih menjalani perang dingin yang membuat dada

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Menjemput Viona

    Semoga saja otaknya menemukan alasan yang cemerlang agar Alfie tidak menelannya hidup-hidup."Good." Mandala mengangguk puas lalu mengajak Mindi keluar dari restoran untuk menyusul Alfie sebelum lelaki itu marah lagi.Mereka langsung meluncur menuju kantor Guzman yang ada di sebuah bangunan bersejarah yang bertebaran di Paris. Lelaki itu mengucapkan selamat datang dan langsung mengajak mereka ke ruang rapatSelagi Mindi asyik mengamati detail arsitektur di dalam gedung itu, Alfie dan Mandala memulai pembicaraan serius tentang rencana Guzman yang ingin membuka The Union di kota ini.Mindi sendiri tidak mengerti apa yang mereka bicarakan karena seluruh pembicaraan itu dilakukan dengan menggunakan bahasa Prancis yang tidak die pahami.Mindi justru lebih tertarik mengamati Darla-asisten pribadi Guzman-yang tak kalah cantiknya dengan Savannah, keponakan Mandala. Darla bukan hanya cantik, tetapi juga sangat fashionable.Diam-diam Mindi melihat dirinya yang terbalut dalam setelan blazer abu-

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Viona akan Datang

    Mindi mengusap tengkuknya seraya meringis canggung. "Iya. Saya baru tahu Pak Mandala punya keponakan bule."Terkadang dia merasa ngeri pada Alfie. Bosnya itu sering kali bisa membaca pikirannya dengan tepat. Apa dia punya kemampuan seperti cenayang?Dengan menggunakan mobil milik Savannah, mereka meluncur menuju Ritz Carlton yang akan menjadi tempat menginap Mandala, Alfie dan Mindi selama mereka ada di ParisSepanjang perjalanan, Savannah yang mengemudikan mobil sibuk menjelaskan café atau restoran yang hype di Paris, event pagelaran fashion pria dan haute couture yang akan digelar, dan hal-hal menarik lainnya.Savannah baru berhenti bicara saat Mandala berdeham keras, "Savie, kepala Om pusing mendengar kamu mengoceh tanpa henti."Savannah mengerucutkan bibir lalu menggumamkan sesuatu yang terdengar seperti, "Dasar orang tua!"Setibanya di hotel, mereka berpisah di depan kamar masing-masing dan akan bertemu lagi saat makan malam di restoran. Sementara Savannah ikut masuk ke kamar Man

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sudah Tiba di Paris

    Viona juga bingung. Kalau Paris yang dituju Mandala adalah Pantai Parangtritis Yogyakarta yang sering disingkat 'Paris', dia tentu tidak akan bingung sebab bisa langsung berangkat untuk mengantar titipan Utami.Sayangnya, Paris yang dituju Mandala adalah ibukota negara Prancis yang berjarak belasan ribu kilometer dari Jakarta, dan hanya bisa ditempuh dengan perjalanan udara."Bagaimana kalau kamu antar saja ke Paris, Dit? Tante yang akan membiayai akomodasinya. Kan sekalian bisa antar berkas untuk Mandala juga. Daripada nanti dia bingung?"Viona melongo. Dia kira Utami bercanda. Tetapi perempuan paruh baya itu langsung mengakhiri panggilan setelah memintanya datang ke rumah untuk mengambil apa saja yang harus diantar pada Mandala."Mbak, kita sudah sampai,” tegur sopir begitu melihat Viona justru termangu di kursi belakang."Eh, itu... tolong antar saya ke rumah orang tuanya Pak Mandala, Pak Aris." Viona menyebut alamat kediaman Utami. Beruntung dia masih ingat dengan jelas segala det

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sudah Pergi

    Untuk pertama kalinya sejak satu minggu terakhir, Bik Sari melihat wajah Viona yang berseri-seri. Dan tak urung rasa ‘keponya' mencuat karena pagi ini Padma justru berangkat ke Paris."Mbak Viona nggak sedih ditinggal ke Paris selama satu minggu?" celetuk Bik Sari dengan nada sambil lalu agar tidak terkesan 'kepo'.Padahal dia memang 'kepo' akut.Biasanya kan pengantin baru akan terlihat sedih jika ditinggal pasangannya bekerja ke luar kota atau luar negeri. Tetapi Viona terlihat santai meski tidak ikut mengantar ke bandara karena Padma melarangnya."Nggak, Bik. Kan Mas Padma juga kerja di sana," jawab Viona sambil menyuapi Sabda.Sejak dia mulai bekerja lagi, bayi itu bangun lebih awal hingga dia bisa mengajaknya bermain dulu dan menyuapinya sebelum berangkat."Kirain Bibik, Mbak Viona ikut ke Paris juga. Sekalian hanimun gitu, Mbak. Siapa tahu pulang dari sana Sabda punya adik."Viona hanya tertawa lepas. Tawa yang akhirnya bisa keluar setelah seminggu terkungkung dalam perasaan mur

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status