Penampilan wanita itu membuat Yasmine agak terkejut. Dia merasa wanita seperti itu tidak seharusnya muncul di tempat seperti ini. Keramaian tempat ini sama sekali tidak cocok dengan keanggunannya.“Dewi Laura! Dewi Laura! Dewi Laura!” seru orang-orang dengan bersemangat. Mereka berdiri mengelilingi panggung dan tidak berhenti melemparkan uang. Situasi ini terlihat bagaikan konser yang sedang memasuki puncak acara.Namun, dalam suasana yang ramai ini, Yasmine malah tiba-tiba merasakan ada tatapan dingin dan tajam seseorang dari balik kaca satu arah di lantai dua. Hanya saja, dia tidak melihat apa-apa setelah memperhatikan dengan jelas, seolah-olah itu hanyalah bayangannya sendiri.“Nona, aku sudah dapat berita. Katanya, Simon berada di lantai dua,” kata Madhav.Yasmine pun mengalihkan perhatiannya dari panggung, lalu berkata sambil mempererat genggamannya pada kontrak di tangannya, “Ayo ke sana!”Namun, begitu mereka baru hendak naik ke lantai dua, seorang pengawal yang bertampang galak
“Nona, bagaimana ini?” tanya Madhav dengan gelisah.Yasmine juga merasa sangat cemas. Saat ini, keadaannya benar-benar sangat mendesak. Setelah berpikir sejenak, dia pun bergumam dengan terpaksa, “Aku hanya bisa coba mengambil risiko.”Setengah jam kemudian.Di ruang ganti belakang panggung, Madhav menatap Yasmine dengan tampang aneh dan terlihat ragu untuk berbicara. Setelah bergulat sejenak, dia akhirnya bertanya, “Nona, apa kamu yakin mau pergi ke atas dengan berpakaian seperti ini? Kalau ketahuan Tuan Carlos, dia pasti akan marah besar dan mungkin membunuh orang.”Saat ini, Yasmine sedang mengenakan seragam berwarna hitam putih milik pelayan klub ini. Model seragam ini agak mirip dengan seragam anak sekolah, tetapi jauh lebih terbuka dan roknya juga sangat pendek. Setelah memakai seragam ini, dia yang pada dasarnya memang awet muda pun terlihat sangat mirip dengan seorang mahasiswi yang baru tamat kuliah. Berhubung Yasmine memancarkan aura polos nan menggoda, bahkan Madhav juga ti
Semua rumor tentang Simon mungkin masih belum benar-benar mendeskripsikan seberapa terganggu mentalnya. Orang seperti ini harus dihadapi dengan sangat hati-hati.Meskipun sudah bertemu dengan Simon, Yasmine juga tidak berani langsung mengungkapkan tujuannya. Berhubung tidak melakukan semuanya sesuai prosedur, Simon sangat mungkin akan langsung membunuhnya. Pada detik selanjutnya, Simon tiba-tiba melemparkan gelasnya ke kaca satu arah itu. Seluruh tubuhnya langsung diselimuti dengan amarah yang luar biasa besar dan tatapannya juga terlihat sangat mengerikan.Yasmine pun merasa sangat terkejut hingga melangkah mundur selangkah. Saat ini, dia sudah mengerti kenapa tidak ada yang peduli pada Simon meskipun Simon memiliki wajah yang begitu tampan. Dibandingkan dengan sifatnya yang sangat menakutkan, ketampanannya terasa sangat tidak berharga. Oleh karena itu, Yasmine segera mengurungkan niatnya untuk berdiskusi dengan Simon dan hendak langsung pergi.“Berhenti!” perintah Simon.Yasmine pun
“Dasar pecundang yang hanya tahu marah-marah!” cibir Simon.Yasmine tidak bisa menahan kedutan bibirnya saat melihat wajah cantik Dewi Laura yang berubah menjadi sangat suram saking marahnya.“Laura Lukarta, hal paling berharga yang dimiliki seseorang itu adalah kesadaran diri. Wanita sepertimu memang bisa memikat para pria tidak berguna, tapi kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan pria berkualitas,” kata Simon sambil melirik paha Laura yang terpampang dengan penuh penghinaan. Kemudian, dia melanjutkan, “Melayani orang lain dengan memancing libido mereka adalah hal yang paling hina.”Yasmine mengerutkan keningnya dengan kurang setuju. Laura jelas-jelas terlihat seperti wanita yang memiliki latar belakang bagus dan sangat anggun. Dia menari di Klub 996 pasti karena memiliki kesulitan tersendiri. Mengucapkan kata-kata seperti itu setara dengan menghina Laura secara tidak adil.Namun, Laura sama sekali tidak peduli pada ucapan Simon, seolah-olah sudah terbiasa mendengarnya.Sementara itu
Yasmine menatap Laura dengan ekspresi aneh. Tadi, Simon sengaja menggunakan dirinya untuk menghina Laura dan Laura jelas-jelas merasa agak terganggu. Jadi, dia pun mengira Laura akan membencinya. Tak disangka, Laura malah menunggu di tempat ini dan memperingatinya tentang Simon. Kesannya terhadap Laura pun menjadi makin baik.Yasmine buru-buru menjelaskan, “Begitu kamu pergi tadi, dia langsung melepaskanku. Dia hanya sengaja berbicara begitu untuk membuatmu marah, bukan benar-benar berpikir seperti itu.”Laura mengisap rokoknya, lalu mengembuskan asapnya sehingga wajahnya terlihat agak kabur. Wajahnya yang tertutup asap rokok terlihat agak sedih dan putus asa. Namun, begitu asapnya hilang, keangkuhan dan kedinginannya pun kembali, seolah-olah ekspresi sebelumnya hanyalah ilusi belaka.“Sebaiknya kamu cepat pulang,” kata Laura dengan dingin. Kemudian, dia langsung berjalan turun.Setelah kontaknya dengan Simon kali ini, Yasmine sebenarnya juga tidak ingin menghadapinya untuk yang kedua
“Aku tidak melakukan apa-apa,” jawab Carlos dengan dingin. Berhubung Carlos dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak pernah melakukan hal yang melukai atau mengkhianati Simon, Simon yang tiba-tiba membenci Carlos pun terasa makin aneh. Setelah berpikir sejenak, Yasmine berkata, “Kalau bisa menemukan alasan Simon tiba-tiba bersikap seperti ini dan menyelesaikan masalahnya, mungkin kalian masih bisa berbaikan.”“Aku dan dia tidak akan bisa berbaikan lagi,” cibir Carlos. Seluruh perasaan yang tersisa dari persahabatan mereka telah hilang akibat tindakan Simon selama ini. Jadi, Carlos tidak lagi peduli pada Simon dan malah sangat membencinya.Yasmine pun berdesah. Baik Carlos maupun Simon adalah pria yang sangat kuat dan sulit dihadapi. Jadi, Yasmine pun mengurungkan niatnya untuk membuat mereka berbaikan lagi setelah berpikir sejenak. Kemudian, dia lanjut bertanya, “Kalau Simon dan Laura sudah saling kenal dari dulu dan juga dijodohkan, kenapa mereka bisa ribut sampai tahap saling mem
Carlos ingin memperingati Miranda bahwa dia hanyalah seorang dokter hipnoterapi yang tidak boleh menyimpan perasaan apa pun terhadap dirinya. Oleh karena itu, Miranda pun merasa sangat tidak rela dan menggenggam sendok di tangannya dengan erat untuk menekan emosinya.Kemudian, Miranda mempertahankan sikap yang lembut dan berkata, “Kalau kamu nggak suka, aku nggak akan bertanya lagi. Ayo makan!”Miranda menyerahkan sendoknya kepada Carlos dengan mata berbinar. Selama diawasi Edgar, dia sama sekali tidak bisa melakukan sesuatu pada aromaterapi atau proses hipnoterapi supaya Carlos lengah dan jatuh cinta padanya secara tidak sadar.Namun, saat ini adalah kesempatan bagus bagi Miranda karena Yasmine sedang tidak ada di tempat ini. Lagi pula, dia bukan hanya bisa menggunakan aromaterapi atau hipnoterapi untuk mengubah pemikiran orang, juga bisa melakukannya dengan bantuan makanan. Jadi, dia sengaja menyiapkan makanan-makanan ini untuk Carlos.Setelah memakan masakannya untuk sesaat, Carlos
Setelah menunggu sehari, Yasmine akhirnya menerima sebuah undangan untuk menghadiri sebuah pesta. Berhubung dia datang ke Kota Hamsil secara diam-diam dan tidak ada orang yang mengetahui identitasnya, undangan ke pesta kalangan atas ini seharusnya diatur oleh Carlos.Namun, begitu tiba di pesta ini, Yasmine baru mengerti kenapa dirinya bisa diundang. Ternyata Laura yang mengundangnya secara pribadi.“Dewi Laura baik banget terhadapmu. Demi mengabulkan permintaanmu untuk menghadiri pesta mewah, dia setuju untuk mempersembahkan sebuah tarian di pesta ini. Padahal, dia nggak pernah setuju untuk menari di pesta, tapi dia malah membuat pengecualian untukmu. Nona Yasmine, kamu benar-benar beruntung karena punya teman sebaik dia!” ujar pengurus rumah yang membawa jalan dengan nada iri.Berhubung Laura menyembunyikan identitasnya, hanya orang yang mengetahui kisah keluarganya yang bisa hadir di pesta ini. Pengurus rumah itu tahu jelas bahwa meskipun Laura telah memutuskan hubungan dengan Kelua