Mereka pun lagi-lagi menaiki pesawat. Edgar yang khawatir berkata, "Yasmine, maafkan Carlos. Dia juga melakukannya karena mencintaimu. Dia khawatir kamu akan menyalahkan dirimu sendiri atas kematiannya, lalu akhirnya menderita seumur hidup."Sementara itu, Yasmine duduk di dekat jendela dan memandang tanah yang makin jauh. Dia bertanya dengan suara serak, "Kalau aku hampir mati, lalu menyembunyikan fakta ini dari kalian semua dan pergi mati sendiri, apakah kamu akan memaafkanku begitu saja?""Aku ...." Edgar ingin mengatakan iya, tetapi ketika kata-kata itu hampir diucapkan, hatinya malah terasa berat.Yasmine pun melanjutkan, "Kalau aku bertindak atas nama cinta, tapi semua yang kulakukan hanyalah menyakitimu, membuatmu menderita dan kebingungan, bahkan membuatmu meragukan dirimu sendiri sebagai orang berengsek yang plin-plan hingga menangis setiap malam dan hidup tersiksa ....""Kemudian, pada akhirnya, kamu mengetahui bahwa semua itu hanyalah kesalahpahaman yang disengaja, sementara
Yasmine tampak menunduk sambil meraba-raba perutnya yang rata. Meskipun janinnya cenderung rewel sejak awal kehamilan dan menyebabkan mual yang parah, dia yakin bahwa bayi ini pasti tidak akan kalah dari Matteo.Di masa lalu, Matteo bahkan bisa mengatasi racun yang mematikan. Terlebih, sekarang Yasmine hanya perlu melintasi padang gurun. Itu sebabnya, Yasmine pun berkata dengan nada dingin, "Daripada menyumpahiku, lebih baik pikirkan apa yang akan terjadi kalau kamu nggak berguna lagi setelah masuk ke Aarav."Hingga saat ini, pengakuan Sofia hanya terbatas pada ada kemungkinan bahwa Lydia berada di Aarav. Tak lama kemudian, Sofia berkata dengan ekspresi tulus, "Aku sudah memberi tahu semua yang aku ketahui. Kala itu, orang yang membawa pergi Lydia memasuki Aarav. Kami akhirnya kehilangan jejak mereka begitu orang-orang itu memasuki Aarav."Akan tetapi, Yasmine malah tidak memercayainya. Dia tahu betul bahwa Sofia pandai berakting. Begitu mereka tiba di Aarav, pasti ada cara untuk membu
Dengan kelompok tentara bayaran terdiri dari 7 orang, 10 pengawal dari Keluarga Handoyo, ditambah dengan Yasmine dan yang lainnya, total sebanyak 21 orang berkendara di atas unta dan memasuki padang gurun. Hawa panas menyertai pasir kuning.Zalman yang baru bangun merasakan sakit kepala yang menyiksa. Pria paruh baya itu berkata, "Tempat ini rasanya familier ....""Ayah, apakah kamu pernah datang ke sini sebelumnya?" tanya Yasmine.Zalman menjawab, "Seharusnya iya, tapi aku nggak bisa mengingatnya. Kepalaku sangat sakit ...."Yasmine tidak tahan melihat Zalman yang begitu menderita sehingga berkata, "Ayah, mungkin lebih baik kamu jangan masuk.""Nggak bisa. Aku harus masuk. Lydia sedang menungguku di dalam," tolak Zalman. Pria paruh baya itu menahan rasa sakit di kepalanya, lalu berkata dengan tegas, "Aku harus segera memulihkan ingatanku. Mungkin setelah masuk ke Aarav, aku bisa membantu kalian."....Padang gurun sangat panas. Mereka duduk di atas unta sepanjang perjalanan. Tubuh Yas
Connor mengisap rokoknya lagi, lalu melempar puntungnya ke tengah lautan pasir. Kemudian, dia berkata dengan nada dingin, "Kalau begitu, kita segera bertindak!"Keesokan malamnya.Connor selalu memerintahkan dua anggotanya untuk berjaga malam saat tim beristirahat di padang gurun. Begitu pula dengan Keluarga Handoyo yang beristirahat bersama. Dua dari antara mereka selalu ditugaskan untuk berjaga.Setelah seharian menunggangi unta, Yasmine yang kelelahan pun tertidur. Namun, dia tidak mungkin tidur pulas dalam situasi seperti ini. Selama tertidur, alam bawah sadarnya tetap siaga. Bunyi sepelan apa pun bisa membangunkannya.Saat mendengar suara langkah kaki perlahan menghampiri tendanya, Yasmine tiba-tiba membuka matanya dalam kegelapan. Api unggun memantulkan bayangan seseorang yang terdistorsi ke dinding tendanya. Yasmine sontak berteriak lantang, "Ada bahaya!"Semua orang langsung tersentak bangun. Pada saat yang sama, tenda Yasmine dirobek seseorang. Orang itu ternyata Connor!Denga
"Mana jalan keluarnya?" tanya Yasmine dengan dingin sambil mengangkat jarum peraknya.Sofia yang terkekang tali tidak mampu mengelak. Sambil menyandar ke dinding batu, dia perlahan menjawab, "Hanya segelintir orang di Aarav yang tahu jalan keluarnya. Connor akan datang menjemput kalian saat tenaga kalian hampir habis." Saat itu, Yasmine dan yang lainnya hanya bisa berpasrah pada nasib dan tidak akan sanggup melawan.Sekujur Yasmine terasa dingin. Dia seolah-olah telah jatuh ke dalam sebuah jaring besar yang memerangkapnya dengan kokoh. Seberapa kuat pun dia meronta, dia tidak bisa membebaskan diri. Sofia jelas sudah merencanakan jebakan ini sejak lama. Kemungkinan sejak dia ditangkap.Pada saat yang sama di Aarav, Jonas menyimpan ponselnya dan tersenyum riang sambil menggumam, "Sayangku akhirnya tertangkap juga."Dalam beberapa hari, Yasmine akan kembali ke sisinya. Salah, wanita itu tidak akan kembali padanya. Ekspresi Jonas menjadi sangat masam saat teringat hal ini.....Yasmine dan
Yasmine membelalakkan mata, lalu memandang Edgar dan Madhav dengan lemah. Kondisi kedua orang itu lebih baik darinya. Namun, bahkan dalam kondisi prima, mereka tidak akan bisa melawan Connor dan orang-orangnya.Jantung Yasmine berdegup kencang karena panik. Dia hendak berdiri, tetapi kedua tangannya yang lemah terus bergetar. Pada akhirnya, dia roboh kembali ke tanah. Dia terjatuh dengan kuat hingga pandangannya buram. Sorot matanya diliputi keputusasaan.Bertepatan dengan itu, Zalman yang sudah beberapa hari tidak sadarkan diri tiba-tiba membuka matanya. Tatapan matanya sangat tajam, dingin, dan mengerikan. Namun, kesadarannya kembali dalam sekejap dan sorot matanya kembali tenang. Dia duduk dan berkata, "Aku tahu jalan keluarnya." Setelah itu, dia langsung bangkit dan membopong Yasmine menuju salah satu terowongan.Edgar bertanya dengan wajah kaget, "Paman, gimana Paman bisa tahu jalan keluarnya? Apa ingatan Paman sudah pulih?"Yasmine yang digendong menatap wajah akrab Zalman, tetap
Orang-orang yang mengikuti mereka sebelumnya seketika mengepung Yasmine dan yang lainnya."Aku mau wanita berwajah polos itu, nggak boleh ada yang merebutnya dariku.""Dia yang paling cantik, main dengannya pasti enak. Kata siapa dia boleh jadi milikmu?"Aku mau dia. Kenapa? Kamu mau berebut denganku?"Salah seorang pria langsung bersiap melancarkan serangan, tetapi lawannya lebih gesit. Orang itu mengayunkan pisaunya, lalu pria satunya segera tersungkur dalam genangan darahnya sendiri.Kejadian mengerikan itu membuat Yasmine terbelalak dan sekujur tubuhnya kaku. Meskipun dia telah hidup dalam teror selama bertahun-tahun, melihat seseorang dibunuh dengan santai seperti ini tetap saja memberi pukulan besar padanya. Perut Yasmine langsung bergejolak, lalu dia pun muntah kering.Orang-orang di sekitar sudah mulai saling menyerang. Ratapan terdengar dan darah segar terus tertumpah. Dalam sekejap, tanah kering digenangi darah dan sepanjang jalanan seolah-olah berubah menjadi rumah jagal. Si
Wajah pria kekar tadi langsung menjadi sangat masam. Saat wanita idaman hampir jatuh ke tangannya, tiba-tiba saja datang beberapa pengganggu. Dia lantas berkata dengan galak, "Kamu bukan orang sini, 'kan? Jangan kira karena jumlah kalian banyak, kamu bisa mengambil wanitaku. Lihatlah para mayat di sana dan segera pergi dari sini."Yasmine kembali gugup. Dia sudah menyaksikan sendiri betapa kuatnya orang-orang itu. Mereka sangat berbahaya dan masing-masing dari mereka sanggup mengalahkan lima lawan dengan mudah. Meski Carlos membawa banyak pengawal ke sini, sepertinya itu tidak akan berguna di hadapan para pria barbar itu."Jangan khawatir," kata Carlos sambil menatap Yasmine dengan sorot mata lembut. Baginya, situasi berbahaya di depan tidak ada bedanya dengan negosiasi bisnis biasa. Ketenangannya membuat Yasmine merasakan secercah harapan di tengah ketakutannya.Carlos mengarahkan tatapannya pada pria kekar itu, tiba-tiba sorot matanya berubah dingin. Begitu dia mengangkat tangannya,
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe