Edgar menimpali dengan gusar, "Apa gunanya kamu mendesakku? Aku sudah menggunakan semua cara dan terus menasihatinya, tapi Yasmine nggak bisa melupakanmu. Dia bersikeras ingin menikah denganmu, apa lagi yang bisa kulakukan? Kalau tahu seperti ini, untuk apa kamu mengejarnya mati-matian dulu?"....Sesampainya di Kota Kailor, Yasmine langsung beristirahat di hotel. Pernikahan sudah makin dekat. Dia datang ke kota ini hanya untuk mengurus masalah Keluarga Sutanto, juga berencana memindahkan laboratorium mereka ke Kota Sulvan.Yasmine yang sekarang berbeda dengan dulu. Dia telah memiliki keluarga. Dia akan segera menikah dengan Carlos, memiliki seorang anak dan kerabat yang menyayanginya.Selesai mandi, Yasmine berbaring di ranjang dan melakukan panggilan video dengan Matteo. Sesaat kemudian, muncul wajah Matteo yang menggemaskan di layar ponsel. Anak ini pun berseru dengan gembira, "Mama!""Matteo, apa kamu patuh di sekolah hari ini?" tanya Yasmine."Sangat patuh! Guru sampai menghadiahk
Di kediaman tua Keluarga Lingga, Carlos berdiri di samping jendela sambil menatap Yasmine yang turun dari mobil. Dia bertanya dengan suara rendah, "Kamu yakin dia sudah melihat berita itu?"Yogi mengangguk seraya menimpali, "Yakin."Carlos menarik napas dalam-dalam. Setelah melihat Yasmine berjalan masuk, dia baru duduk tegak di meja kerjanya, bersiap-siap untuk memulai perdebatan kejam.Yogi keluar dari ruang kerja dengan cemas, lalu menghela napas tidak berdaya. Majikannya ini benar-benar kasihan. Demi membuat Yasmine salah paham dan menyerah, dia sampai merusak reputasinya sendiri. Mungkin, akan terjadi pertengkaran besar nanti ....Para pelayan tidak berani menatap Yasmine saat dia memasuki kediaman tua. Bagaimanapun, mereka tahu bahwa Yasmine marah karena berita tersebut.Yasmine menggigit bibirnya tanpa mengatakan apa pun. Dia meletakkan kopernya ke kamar, lalu pergi ke ruang kerja Carlos.Yogi dan Gempita bersembunyi di koridor yang agak jauh untuk memantau. Ekspresi mereka berd
"Aku percaya padamu." Yasmine sama sekali tidak terlihat ragu. Dia melanjutkan dengan yakin, "Wanita itu pasti sengaja jatuh ke pelukanmu, 'kan? Tapi, aku merasa agak keberatan. Kamu sebut saja namanya, aku akan pergi menghajarnya."Carlos terkejut mendengarnya. Dia bersusah payah membuat berita palsu seperti itu, tetapi hasilnya malah nihil. Yasmine memercayainya begitu saja!Carlos merasa tersentuh, tetapi lebih pusing. Dia bertatapan dengan sorot mata Yasmine yang lembut dan tidak tahu harus bagaimana supaya Yasmine menyerah atas hubungan ini.Selesai membalut luka Carlos, Yasmine yang melihat wajah murung Carlos pun merasa tidak berdaya. Dia bertanya, "Kamu masih marah karena kerja samaku dengan Keluarga Sutanto?"Benar! Carlos harus mencari alasan yang masuk akal untuk wajah murungnya ini. Kalau Yasmine tidak keberatan dengan gosip itu, Carlos akan terus membuat masalah dengan memanfaatkan kerja sama Keluarga Sutanto."Yasmine, kalau kamu ingin menikah denganku, kamu harus mempert
Di sebuah kelab. Edgar melewati kerumunan, lalu akhirnya membuka pintu sebuah ruang privat dan mencium bau alkohol yang menyengat. Terlihat botol bir berserakan di mana-mana. Sementara itu, Carlos duduk di sofa dengan pakaian yang berantakan. Kepalanya sudah pusing karena minum terlalu banyak."Carlos, kamu sudah bosan hidup?" maki Edgar sembari menghampirinya, lalu merebut botol bir dari tangannya. Kemudian, dia menambahkan, "Kamu masih berani minum-minum dengan kondisi tubuh yang seperti ini?"Setelah botol bir tersebut direbut Edgar, Carlos mengambil botol baru dan meminumnya lagi. Setelah itu, dia menimpali, "Memangnya aku masih bisa hidup kalau tidak minum-minum?"Tangan Edgar yang hendak merebut botol bir lagi seketika membeku di udara. Carlos pun tersenyum sinis dan bertanya, "Apa kamu tahu betapa aku ingin memeluknya saat melihatnya mencariku di laut dengan panik?""Tapi, aku tidak bisa ...." Carlos meneguk bir lagi, lalu mengulangi dengan putus asa, "Aku tidak boleh melakukann
Carlos telah menyadari bahwa Yasmine tidak akan mencampakkannya tanpa peduli betapa buruk dia memperlakukannya. Kalau begitu, untuk apa mereka menyiksa satu sama lain?"Yaya, gaun pengantin yang kupesan sudah sampai. Besok kamu datang ke vila, aku ingin melihatmu memakainya," ucap Carlos dengan suara yang menjadi lebih lembut.Yasmine seketika merasa tidak terbiasa dengan sikap lembut Carlos ini. Dia merasa heran, sikap Carlos tiba-tiba berubah hanya dengan keluar sebentar? Jangan-jangan ... pria ini sudah tidak marah karena Yasmine membatalkan kerja sama dengan Keluarga Sutanto?Ternyata, Carlos mudah untuk dibujuk juga. Yasmine pun pergi ke kamar Matteo untuk menemaninya tidur. Dia sudah tidak sabar menunggu hari esok.....Sementara itu, Anita yang berdiri di sudut merasa sangat cemburu saat melihat Yasmine pergi dengan senang. Dia menggertakkan giginya dan diam-diam pergi.Edgar mengantar Carlos ke vilanya. Kalau Yasmine melihat Carlos minum begitu banyak, dia pasti akan mencemaska
Yasmine juga melihat bekas darah yang mencolok di ranjang itu. Kini, semua harapan dalam hatinya telah sirna. Kemarin malam, Carlos dan Anita benar-benar ...."Ini hanya kecelakaan!" Setelah kemarahan singkat, Carlos segera menenangkan dirinya. Dia menarik jubah tidur di sampingnya, lalu turun dari ranjang dan menghampiri Yasmine.Kemudian, Carlos berkata dengan suara serak, "Yaya, lupakan masalah ini, anggap tidak pernah terjadi. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Kejadian ini tidak akan memengaruhi hubungan kita ataupun pernikahan kita."Ketika melihat Carlos yang begitu tenang, Yasmine bak disambar petir. Ini jelas-jelas adalah cinta satu malam, tetapi Carlos berpura-pura tidak terjadi apa pun. Mana mungkin Yasmine bisa melupakannya begitu saja?Ketika melihat Carlos dan Anita, lalu membayangkan keintiman kedua insan ini, hati Yasmine sungguh hancur. Dia bertanya, "Kenapa? Carlos, kamu selalu berpikiran jernih meskipun mabuk. Kenapa kamu dan Anita ...."Mata Yasmine berkaca-kaca seh
Anita buru-buru turun dari ranjang untuk memapah Carlos. Dia berkata, "Kamu ....""Minggir!" Carlos sontak mengempaskan tangannya dengan kuat sehingga Anita terdorong cukup jauh. Kemudian, dia menatap Anita dengan murka seraya membentak, "Siapa yang mengizinkanmu naik ke ranjangku!"Carlos ingat bahwa darah tersebut adalah muntahannya. Dia sama sekali tidak menyentuh Anita.Di sisi lain, Anita kesakitan karena terjatuh. Dia seketika menangis karena dibentak Carlos. Kemudian, dia menimpali seraya terisak-isak, "Kak Carlos, aku hanya ingin membantumu. Ini adalah cara tercepat untuk membuat Yasmine menyerah. Bukannya kamu juga berakting barusan?"Carlos ikut berakting karena mereka tertangkap basah dalam keadaan seperti itu. Situasi akan menjadi makin kacau jika dijelaskan. Namun, kalau Carlos memang menginginkannya, dia pasti sudah mencari wanita untuk bersandiwara dengannya sejak lama!Carlos tidak ingin menggunakan cara ini untuk melukai Yasmine, dia tidak ingin membuat Yasmine jijik t
"Dia terus menangis dan nggak mau keluar kamar," ucap Edgar dengan iba.Carlos berdiri di sampingnya dengan wajah pucat pasi, bahkan kumis sudah tumbuh di wajahnya. Dia juga sama menderitanya. Dia menatap ke arah kamar Yasmine sembari bertanya dengan suara serak, "Apa lagi yang bisa kulakukan sekarang?""Bersikap lebih kejam lagi. Anggap saja ... ini perpisahan dengannya," balas Edgar dengan susah payah setelah terdiam sejenak.Hari ini adalah pernikahannya dengan Yasmine, juga hari terakhir untuk Carlos. Tatapan Carlos tampak sangat sedih, bahkan bibirnya bergetar. Beberapa saat kemudian, dia baru menanggapi dengan lirih, "Ya."Tok tok tok .... Seiring dengan suara ketukan pintu, terdengar suara Edgar. "Yasmine, Carlos datang. Dia ingin berbicara denganmu."Kamar tampak gelap karena Yasmine tidak menyalakan lampu. Dia meringkuk di sofa sambil memeluk bantalnya. Matanya pun bengkak karena menangis tanpa henti.Setelah menenangkan diri dengan susah payah, air matanya malah bercucuran l