Share

Bab 482

Gilbert berkata sembari tersenyum dingin, "Ini adalah obat yang akan memperburuk kondisi penyakitmu. Dalam satu jam lagi, kamu akan makin menderita, lalu kehilangan nyawa. Nyonya Fidela, matilah dengan tenang."

"Ka ... kalian ...." Fidela terbaring kesakitan di lantai dan tidak bisa berhenti muntah darah.

Melihat situasi ini, Qaila yang puas pun berkata, "Sekarang, Keluarga Lingga sudah menjadi milikku!" Setelah itu, dia berjalan keluar dengan angkuh menggunakan sepatu hak tingginya.

Begitu naik ke mobil, Qaila melihat sepasang mata yang tajam dan dingin. "Kenapa begitu lama?" Suara anak kecil yang terdengar itu malah terkesan menyeramkan dan menakutkan. Nada menyalahkan dari Louis membuat senyuman di wajah Qaila sontak membeku. Perasaan puas dan gembiranya segera digantikan oleh ketegangan.

Qaila melihat ke arah Louis yang duduk di mobil dan tanpa sadar merasa agak takut. Akan tetapi, ketakutan ini justru membuatnya kesal. Tidak pernah ada seorang ibu yang takut pada putranya.

Qaila p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status