Setelah kembali ke Kota Sulvan, Yasmine turun dari pesawat dan melihat Okto yang telah menunggu lama. Hanya dalam beberapa hari, Okto tampak menua puluhan tahun. Raut wajahnya tampak lesu, bahkan punggungnya menjadi bungkuk."Yasmine ... maafkan aku karena kurang mendisiplinkan Leo. Dia sampai berani melakukan hal-hal keji kepadamu," ucap Okto dengan ekspresi bersalah."Kakek, yang melakukan kesalahan adalah Leo, kamu nggak seharusnya datang meminta maaf," sahut Yasmine. Kemudian, dia bertanya dengan sopan, "Apa kamu mencariku karena ada urusan?"Okto mengangguk, lalu menjawab, "Leo sudah dijatuhi hukuman ...." Dia terisak-isak dan meneruskan, "Dia akan dipenjara seumur hidup."Setelah meledakkan Pulau Malangi, Leo tidak kabur sehingga langsung ditangkap di tempat. Sesudah dipindahkan ke tanah air, dia langsung diadili.Yasmine mengepalkan tangan sambil menggigit bibirnya. Dia tidak bisa mendeskripsikan perasaannya sekarang.Kemudian, Okto berkata lagi, "Aku datang mencarimu karena Leo
Yasmine kembali dengan kesibukannya mengurus Grup Lingga. Dia ingin menstabilkan Grup Lingga secepat mungkin, lalu turun tangan untuk mencari Carlos. Setiap hari, dia sangat sibuk sehingga baru meninggalkan perusahaan pada malam hari.Sore hari ini, sekretaris tidak langsung pulang saat jam kerja. Dia menatap Yasmine dengan ragu-ragu, sebelum akhirnya bertanya, "Bu, kenapa kamu belum pulang?"Semua orang di kantor sudah terbiasa melihat Yasmine bekerja lembur. Pertanyaan ini pun membuat Yasmine agak heran. Dia bertanya, "Kenapa?""Bu ... bukan apa-apa. Aku kira ... kamu ingin buru-buru bertemu Pak Carlos," sahut sekretaris itu.Begitu mendengarnya, Yasmine sontak berhenti membaca dokumen. Dia mendongak dengan terkejut, lalu bertanya, "Apa maksudmu?"Yasmine sudah hampir gila karena tidak bisa menemukan Carlos. Dia tentu sangat ingin menemuinya, tetapi tidak bisa."Hah?" Sekretaris itu tertegun sejenak, lalu akhirnya menyadari sesuatu sehingga bertanya, "Bu, apa kamu belum tahu bahwa Pa
Saat ini adalah jam pulang sekolah. Banyak orang tua yang menjemput anak mereka pulang, jadi situasi sangat ramai. Karena mobil yang padat, Yasmine terpaksa memarkirkan mobilnya di seberang.Begitu Yasmine turun, dia melihat sebuah sosok yang tinggi di antara kerumunan orang tua. Orang itu tidak lain adalah Carlos. Meskipun dikelilingi oleh lautan manusia, pria ini tetap begitu mencolok.Wajah Carlos masih tampan seperti biasanya. Dia tampak dingin dan berkarisma. Mungkin karena terlalu ramai, ekspresinya terlihat agak kesal sekarang.Mata Yasmine seketika berkaca-kaca. Itu Carlos! Dia masih hidup! Pria ini benar-benar sudah kembali! Kemudian, Yasmine langsung berteriak sambil berlari ke arahnya dengan wajah berlinang air mata, "Carlos!"Lantaran terlalu bersemangat, Yasmine tidak memperhatikan lampu lalu lintas yang berubah menjadi merah. Begitu mengambil 2 langkah, dia hampir ditabrak sebuah mobil sedan. Si sopir pun memaki, "Hei, sudah bosan hidup, ya!"Yasmine baru tersadar sehingg
Tamu? Memang benar bahwa Yasmine termasuk tamu, tetapi kata ini membuatnya merasa sangat tidak nyaman. Dia mengepalkan tangannya sedikit, lalu menatap Carlos dengan gugup dan malu. Kira-kira, bagaimana Carlos akan memperkenalkan statusnya?Carlos menengadah menatap Yasmine, lalu tersenyum tipis dan menjawab dengan tenang, "Bukan, dia pacarku."Pacar! Jantung Yasmine sontak berdetak kencang. Hatinya terasa hangat saat memikirkan ungkapan perasaan tulus keduanya di Pulau Malangi."Kak Carlos, rupanya kamu sudah punya pacar? Kenapa aku nggak pernah mendengarnya? Selama ini, aku kira kamu jomblo!" seru Anita dengan terkejut.Yasmine juga tertegun. Carlos tidak pernah menyebut tentangnya selama 2 bulan ini? Sementara itu, ekspresi Carlos terlihat datar. Dia tidak melanjutkan pembicaraan ini lagi dan hanya berkata, "Makan."Ketiganya duduk bersama. Yasmine duduk di sebelah Carlos, sedangkan Anita duduk di seberangnya. Yasmine berterima kasih dengan tulus, "Anita, terima kasih sudah merawat C
Setelah berjalan beberapa langkah, Yasmine mendengar suara langkah kaki Carlos ke dapur. Begitu menoleh, terlihat Carlos sedang mengobrol dengan Anita yang tersenyum bahagia.Yasmine sungguh sedih melihatnya. Carlos tidak ingin mengobrol dengannya, tetapi malah mengobrol begitu bahagia dengan Anita.Yasmine menunggu dan mencarinya begitu lama. Selama 2 bulan ini, hatinya diselimuti kecemasan, ketakutan, dan kerinduan. Namun, sekarang dia malah terlihat seperti sudah bertingkah berlebihan. Semua perasaan ini tidak bisa dilampiaskannya sekarang.Yasmine sudah lama tidak mandi dan beristirahat secepat ini. Namun, dia hanya memandang langit-langit karena tidak bisa tidur. Pikiran dan perasaannya benar-benar kacau.Carlos akhirnya pulang dalam keadaan selamat. Mereka berdua sudah bisa bersama, bahkan Carlos sendiri yang mengatakan bahwa Yasmine adalah pacarnya. Pertemuan kembali yang membahagiakan ini tidak seperti yang dibayangkan.Yasmine merasa ada penghalang antara dirinya dan Carlos. P
Keesokan paginya, setelah Yasmine bangun dan memeriksa kondisi Fidela, dia mengetahui bahwa Carlos sudah tidak ada di rumah. Carlos telah berangkat ke kantor. Saat ini masih sangat pagi, bahkan Matteo masih belum bangun. Namun, Carlos sudah pergi begitu saja ....Ketika memikirkan kejadian kemarin malam, hati Yasmine tiba-tiba terasa berat. Apakah Carlos masih marah? Saat ini, suasana hati Yasmine sangat kacau dan dia merasa kebingungan.Kini, kendali Keluarga Lingga telah dikembalikan kepada Carlos sehingga Yasmine tidak perlu lagi bekerja di kantor presdir. Hal ini membuat Yasmine lebih santai sekarang. Namun, masih ada proyek baru yang sedang dikerjakan oleh Yasmine bersama Raymond. Proyek itu adalah hasil usahanya sehingga dia ingin menanganinya sendiri agar merasa lebih tenang.Seperti biasa, Yasmine pun pergi ke Grup Lingga. Akan tetapi, suasana di sana sangat berbeda dari biasanya. Setiap staf terlihat sangat bahagia karena presdir mereka, Carlos, telah kembali."Nona Yasmine, s
Carlos memasuki lift. Dia tidak menunggu Yasmine dan langsung menekan tombol untuk menutup pintu lift. Yasmine yang berlari menghampiri Carlos tidak sempat mengejarnya. Dia hanya melihat pintu lift yang perlahan tertutup dan ekspresi Carlos yang sangat muram."Kalau dia nggak mau mendengar penjelasanmu, biarkan saja. Dasar pemarah!" ujar Raymond yang merasa tidak puas. Dia sangat tidak menyukai sifat Carlos ini. Kemudian, dia melanjutkan, "Tukang cemburu dan perhitungan, benar-benar seperti wanita."Yasmine yang tidak berdaya memelototi Raymond dan menegur, "Diam kamu. Karena Carlos keberatan, sebaiknya kamu jauhi aku." Selesai bicara, Yasmine menekan tombol dan memasuki lift lainnya dengan tergesa-gesa.Ekspresi Raymond seketika menjadi masam dan dia menimpali, "Yasmine, kamu memang nggak berperasaan. Setelah punya pacar, kamu malah melupakan temanmu!"Yasmine mengejar Carlos ke kantor presdir dengan lift. Namun, dia melihat Carlos berjalan masuk ke ruang rapat ketika baru sampai. Yas
Carlos menggendong Yasmine ke ruang istirahat di dalam kantor presdir, lalu meletakkan Yasmine ke kasur dengan sangat hati-hati dan lembut. Setelah itu, Carlos hendak berdiri. Saat ini, Yasmine tiba-tiba merangkul leher Carlos.Yasmine membuka matanya dan berkata dengan suara lembut, "Jangan pergi."Carlos menegang, lalu langsung mengubah ekspresi lembut di wajahnya menjadi dingin ketika berkata, "Aku masih ada urusan ...."Sebelum selesai berbicara, Yasmine menggosokkan wajahnya pada dagu Carlos dan berucap dengan manja, "Aku memang salah, kamu jangan marah lagi, ya?"Carlos terkejut, dia hampir luluh. Ini pertama kalinya Carlos melihat Yasmine bersikap manja kepadanya dan Carlos sama sekali tidak bisa menahannya. Wanita ini ...."Kalau kamu nggak bicara, berarti kamu nggak marah lagi, 'kan?" ucap Yasmine sambil memandang Carlos. Ekspresi Yasmine tampak sedih dan penuh penantian sehingga Carlos tidak mampu menolaknya. Tanpa berpikir panjang, Carlos langsung mengangguk. Responsnya begi