Setelah meninggalkan Pulau Malangi, Yasmine datang ke kota di sekitarnya. Jika Carlos tidak bisa ditemukan di laut, kemungkinan besar dia diselamatkan oleh para nelayan di sekitar sini. Beberapa hari ini, Edgar terus membawa bawahannya bertanya dari rumah ke rumah.Ketika Yasmine menemukannya, Edgar sedang berdiri di dermaga sambil terbengong memandang laut. Edgar mengernyit dan tampak sangat risau."Kak." Yasmine memanggil beberapa kali sebelum akhirnya Edgar tersadar dari lamunannya. Edgar pun terkejut melihat kedatangan Yasmine, juga merasa agak bersalah, tetapi segera menutupinya."Yasmine, kenapa kamu kemari? Kenapa nggak memberitahuku dulu?" tanya Edgar."Kamu sudah sangat lelah, masa aku harus merepotkanmu lagi? Gimana pencariannya?" balas Yasmine."Nggak ada petunjuk apa pun." Edgar menatap Yasmine dengan sungguh-sungguh, lalu melanjutkan dengan kasihan, "Yasmine, sudah 2 bulan lebih berlalu, mungkin ...."Edgar terdiam cukup lama sebelum meneruskan, "Sudah saatnya kita menyera
Setelah kembali ke Kota Sulvan, Yasmine turun dari pesawat dan melihat Okto yang telah menunggu lama. Hanya dalam beberapa hari, Okto tampak menua puluhan tahun. Raut wajahnya tampak lesu, bahkan punggungnya menjadi bungkuk."Yasmine ... maafkan aku karena kurang mendisiplinkan Leo. Dia sampai berani melakukan hal-hal keji kepadamu," ucap Okto dengan ekspresi bersalah."Kakek, yang melakukan kesalahan adalah Leo, kamu nggak seharusnya datang meminta maaf," sahut Yasmine. Kemudian, dia bertanya dengan sopan, "Apa kamu mencariku karena ada urusan?"Okto mengangguk, lalu menjawab, "Leo sudah dijatuhi hukuman ...." Dia terisak-isak dan meneruskan, "Dia akan dipenjara seumur hidup."Setelah meledakkan Pulau Malangi, Leo tidak kabur sehingga langsung ditangkap di tempat. Sesudah dipindahkan ke tanah air, dia langsung diadili.Yasmine mengepalkan tangan sambil menggigit bibirnya. Dia tidak bisa mendeskripsikan perasaannya sekarang.Kemudian, Okto berkata lagi, "Aku datang mencarimu karena Leo
Yasmine kembali dengan kesibukannya mengurus Grup Lingga. Dia ingin menstabilkan Grup Lingga secepat mungkin, lalu turun tangan untuk mencari Carlos. Setiap hari, dia sangat sibuk sehingga baru meninggalkan perusahaan pada malam hari.Sore hari ini, sekretaris tidak langsung pulang saat jam kerja. Dia menatap Yasmine dengan ragu-ragu, sebelum akhirnya bertanya, "Bu, kenapa kamu belum pulang?"Semua orang di kantor sudah terbiasa melihat Yasmine bekerja lembur. Pertanyaan ini pun membuat Yasmine agak heran. Dia bertanya, "Kenapa?""Bu ... bukan apa-apa. Aku kira ... kamu ingin buru-buru bertemu Pak Carlos," sahut sekretaris itu.Begitu mendengarnya, Yasmine sontak berhenti membaca dokumen. Dia mendongak dengan terkejut, lalu bertanya, "Apa maksudmu?"Yasmine sudah hampir gila karena tidak bisa menemukan Carlos. Dia tentu sangat ingin menemuinya, tetapi tidak bisa."Hah?" Sekretaris itu tertegun sejenak, lalu akhirnya menyadari sesuatu sehingga bertanya, "Bu, apa kamu belum tahu bahwa Pa
Saat ini adalah jam pulang sekolah. Banyak orang tua yang menjemput anak mereka pulang, jadi situasi sangat ramai. Karena mobil yang padat, Yasmine terpaksa memarkirkan mobilnya di seberang.Begitu Yasmine turun, dia melihat sebuah sosok yang tinggi di antara kerumunan orang tua. Orang itu tidak lain adalah Carlos. Meskipun dikelilingi oleh lautan manusia, pria ini tetap begitu mencolok.Wajah Carlos masih tampan seperti biasanya. Dia tampak dingin dan berkarisma. Mungkin karena terlalu ramai, ekspresinya terlihat agak kesal sekarang.Mata Yasmine seketika berkaca-kaca. Itu Carlos! Dia masih hidup! Pria ini benar-benar sudah kembali! Kemudian, Yasmine langsung berteriak sambil berlari ke arahnya dengan wajah berlinang air mata, "Carlos!"Lantaran terlalu bersemangat, Yasmine tidak memperhatikan lampu lalu lintas yang berubah menjadi merah. Begitu mengambil 2 langkah, dia hampir ditabrak sebuah mobil sedan. Si sopir pun memaki, "Hei, sudah bosan hidup, ya!"Yasmine baru tersadar sehingg
Tamu? Memang benar bahwa Yasmine termasuk tamu, tetapi kata ini membuatnya merasa sangat tidak nyaman. Dia mengepalkan tangannya sedikit, lalu menatap Carlos dengan gugup dan malu. Kira-kira, bagaimana Carlos akan memperkenalkan statusnya?Carlos menengadah menatap Yasmine, lalu tersenyum tipis dan menjawab dengan tenang, "Bukan, dia pacarku."Pacar! Jantung Yasmine sontak berdetak kencang. Hatinya terasa hangat saat memikirkan ungkapan perasaan tulus keduanya di Pulau Malangi."Kak Carlos, rupanya kamu sudah punya pacar? Kenapa aku nggak pernah mendengarnya? Selama ini, aku kira kamu jomblo!" seru Anita dengan terkejut.Yasmine juga tertegun. Carlos tidak pernah menyebut tentangnya selama 2 bulan ini? Sementara itu, ekspresi Carlos terlihat datar. Dia tidak melanjutkan pembicaraan ini lagi dan hanya berkata, "Makan."Ketiganya duduk bersama. Yasmine duduk di sebelah Carlos, sedangkan Anita duduk di seberangnya. Yasmine berterima kasih dengan tulus, "Anita, terima kasih sudah merawat C
Setelah berjalan beberapa langkah, Yasmine mendengar suara langkah kaki Carlos ke dapur. Begitu menoleh, terlihat Carlos sedang mengobrol dengan Anita yang tersenyum bahagia.Yasmine sungguh sedih melihatnya. Carlos tidak ingin mengobrol dengannya, tetapi malah mengobrol begitu bahagia dengan Anita.Yasmine menunggu dan mencarinya begitu lama. Selama 2 bulan ini, hatinya diselimuti kecemasan, ketakutan, dan kerinduan. Namun, sekarang dia malah terlihat seperti sudah bertingkah berlebihan. Semua perasaan ini tidak bisa dilampiaskannya sekarang.Yasmine sudah lama tidak mandi dan beristirahat secepat ini. Namun, dia hanya memandang langit-langit karena tidak bisa tidur. Pikiran dan perasaannya benar-benar kacau.Carlos akhirnya pulang dalam keadaan selamat. Mereka berdua sudah bisa bersama, bahkan Carlos sendiri yang mengatakan bahwa Yasmine adalah pacarnya. Pertemuan kembali yang membahagiakan ini tidak seperti yang dibayangkan.Yasmine merasa ada penghalang antara dirinya dan Carlos. P
Keesokan paginya, setelah Yasmine bangun dan memeriksa kondisi Fidela, dia mengetahui bahwa Carlos sudah tidak ada di rumah. Carlos telah berangkat ke kantor. Saat ini masih sangat pagi, bahkan Matteo masih belum bangun. Namun, Carlos sudah pergi begitu saja ....Ketika memikirkan kejadian kemarin malam, hati Yasmine tiba-tiba terasa berat. Apakah Carlos masih marah? Saat ini, suasana hati Yasmine sangat kacau dan dia merasa kebingungan.Kini, kendali Keluarga Lingga telah dikembalikan kepada Carlos sehingga Yasmine tidak perlu lagi bekerja di kantor presdir. Hal ini membuat Yasmine lebih santai sekarang. Namun, masih ada proyek baru yang sedang dikerjakan oleh Yasmine bersama Raymond. Proyek itu adalah hasil usahanya sehingga dia ingin menanganinya sendiri agar merasa lebih tenang.Seperti biasa, Yasmine pun pergi ke Grup Lingga. Akan tetapi, suasana di sana sangat berbeda dari biasanya. Setiap staf terlihat sangat bahagia karena presdir mereka, Carlos, telah kembali."Nona Yasmine, s
Carlos memasuki lift. Dia tidak menunggu Yasmine dan langsung menekan tombol untuk menutup pintu lift. Yasmine yang berlari menghampiri Carlos tidak sempat mengejarnya. Dia hanya melihat pintu lift yang perlahan tertutup dan ekspresi Carlos yang sangat muram."Kalau dia nggak mau mendengar penjelasanmu, biarkan saja. Dasar pemarah!" ujar Raymond yang merasa tidak puas. Dia sangat tidak menyukai sifat Carlos ini. Kemudian, dia melanjutkan, "Tukang cemburu dan perhitungan, benar-benar seperti wanita."Yasmine yang tidak berdaya memelototi Raymond dan menegur, "Diam kamu. Karena Carlos keberatan, sebaiknya kamu jauhi aku." Selesai bicara, Yasmine menekan tombol dan memasuki lift lainnya dengan tergesa-gesa.Ekspresi Raymond seketika menjadi masam dan dia menimpali, "Yasmine, kamu memang nggak berperasaan. Setelah punya pacar, kamu malah melupakan temanmu!"Yasmine mengejar Carlos ke kantor presdir dengan lift. Namun, dia melihat Carlos berjalan masuk ke ruang rapat ketika baru sampai. Yas
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe