"Yasmine, kamu yang merusak hubungan kita. Kamu yang mendesakku melakukan hal ini!" Kedua mata Leo tampak memerah. Dia menatap Yasmine dengan tatapan sedih dan meneruskan, "Aku begitu mencintaimu, tapi kamu nggak pernah menganggapku. Kamu bisa mencintai Carlos, bisa berpacaran dengan Raymond, lalu gimana denganku?""Kalau saja kamu memberiku sedikit kesempatan dan menghargaiku, aku ... aku hanya ingin hidup bersamamu," ucap Leo dengan sedih.Seandainya Yasmine mencintai dirnya, Leo pasti akan menyayanginya, menjadikannya wanita paling bahagia di dunia ini. Jika tidak, Leo akan menggunakan berbagai cara untuk merenggut kebebasannya, bahkan menyiksanya secara fisik ataupun mental.Apakah ini yang dinamakan cinta? Salah, ini jelas-jelas hanya keegoisan dan obsesi Leo!Leo membawa Yasmine ke kamar mandi yang sangat luas. Terlihat bak mandi yang sudah terisi penuh air hangat dan bunga mawar yang mengambang di atasnya. Kemudian, Leo memerintahkan keempat pelayan yang berdiri di samping denga
Leo telah merusak hubungan di antara mereka dengan cara yang keji. Dia telah menginjak-injak harga diri Yasmine dan merendahkannya.Yasmine menggigit bibirnya dengan kesal. Dia tidak ingin hanya duduk diam ketika diperlakukan seperti ini. Yasmine segera melihat sekeliling untuk mencari sesuatu yang bisa digunakan untuk membela diri.Namun, Leo sudah mewaspadai hal tersebut. Kamar ini begitu bersih sehingga tidak ada yang bisa digunakan sebagai senjata tajam, bahkan tidak ada gelas kaca yang dapat digunakan untuk menghantam orang. Saat ini, Yasmine hanya bisa mengandalkan kedua tangannya untuk melawan seorang pria yang kuat.Pintu kamar tiba-tiba terbuka dari luar. Leo berjalan masuk dalam piama sutra dan ikat pinggangnya diikat secara longgar. Kulitnya yang pucat muncul bak bayangan. Dia terlihat santai dan nyaman, tetapi juga memiliki daya tarik yang khas dari seorang pria.Yasmine yang biasanya melihat Leo mengenakan setelan resmi, kini merasa sangat tidak nyaman dengan pemandangan i
Namun, Leo memaksanya ke dalam situasi putus asa seperti ini. Daripada dinodai oleh Leo, Yasmine lebih memilih untuk mati!Yasmine menggertakkan giginya sembari meraih kabel lampu dengan penuh keyakinan. Jari tangannya yang basah diulurkan ke bagian kabel yang dipotongnya barusan ....Ketika Yasmine hampir menyentuhnya, dia tiba-tiba menemukan sebuah sosok yang familier melintasi lautan biru. Sosok itu sedang menuju ke arahnya.Jika dibandingkan dengan pemandangan laut yang indah ini, sosok itu terlihat jauh lebih memesona! Yasmine sampai merasa dirinya berhalusinasi karena terlalu buntu. Bagaimanapun, sosok yang terlihat itu tidak lain adalah Carlos.Namun, tidak peduli berapa kali Yasmine mengejapkan matanya, dia tetap melihat Carlos yang penuh amarah dan kecemasan sedang memandangnya dari jendela.Carlos menggeleng kepalanya, sebagai isyarat jangan melakukan hal bodoh. Dia melepaskan masker oksigennya, lalu menutup dan membuka mulutnya. Perkataan yang ingin dia lontarkan adalah "tun
Begitu Leo berbalik, Yasmine sontak meraihnya. Leo pun menoleh dengan heran sembari bertanya, "Kenapa?"Yasmine menahan rasa malu di hatinya, lalu menimpali dengan susah payah, "Nggak perlu. Lagi pula, aku harus terbiasa cepat atau lambat."Yasmine bersikap terlalu patuh sekarang. Hal ini sesuai dengan keinginan Leo, tetapi perubahan sikap ini terlalu mendadak. Pasti ada yang tidak beres."Yasmine, apa yang kamu sembunyikan dariku?" tanya Leo.Wajah Yasmine seketika menjadi pucat. Dia membantah, "Nggak ada.""Masa?" balas Leo dengan tidak percaya. Kemudian, dia sontak menoleh memandang ke arah jendela.Namun, tidak ada lagi sosok Carlos, yang ada hanya terumbu karang dan kelompok ikan. Yasmine pun menghela napas lega melihatnya. Leo mengernyit dan merasa ada yang tidak beres. Ketika hendak mencari tahu, Yasmine sudah menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan berbaring di sisi lain sambil membelakanginya.Kemudian, Yasmine berkata dengan suara serak karena menangis barusan, "Kalau kam
"Aku sudah mengirim orang untuk menghentikan mereka, tapi ...."Bawahan Leo terhenti sejenak, baru berani melanjutkan, "Mereka sangat kuat dan membawa sangat banyak orang, kami mungkin tidak bisa bertahan lama.""Bagaimana mereka bisa menemukan tempat ini? Sialan!"Leo merasa sangat marah. Dia baru saja membuat kemajuan dengan Yasmine, tetapi pada saat seperti ini, orang-orang itu malah menemukan mereka. Dia tidak akan membiarkan mereka membawa pergi Yasmine!"Bereskan barang-barangnya dan segera pergi!" Leo bergegas berjalan menuju ruangan tempat Yasmine berada.Saat ini, Yasmine sudah mengenakan pakaian biasa dan sedang dihalangi Annie di depan pintu kamar. Melihat Leo datang, dia langsung bertanya dengan cemas, "Ada apa?"Leo berbicara sambil menarik Yasmine keluar. " Torpedo tidak dikendalikan dengan baik dan meledak. Pulau kecil ini sudah runtuh akibat ledakan, jadi tidak aman. Aku akan membawamu ke tempat lain."Apa hanya torpedo yang meledak? Yasmine tidak percaya perkataan Leo
"Yasmine!"Mata Leo membelalak. Dia juga tidak menyangka Yasmine akan melompat dari tebing. Melihat tubuh Yasmine yang mungil tenggelam di dalam ombak besar, hatinya merasa sakit. Melompat dari ketinggian ini, kemungkinan besar akan mati. Apakah Yasmine benar-benar lebih memilih mempertaruhkan nyawanya dan melarikan diri darinya?"Carilah! Turun dan cari dia! Temukan dia!" teriak Leo dengan histeris.Bawahan Leo itu mengernyitkan alisnya. "Tuan Leo, mereka sudah hampir menyerang ke sini. Kita harus segera pergi, tidak ada waktu lagi."Kedua mata Leo memerah dan bergegas berlari bukit menuju tepi pantai. "Tanpa Yasmine, aku sendiri yang pergi untuk apa? Dia pasti baik-baik saja, aku pasti bisa menemukannya, aku pasti bisa!"Yasmine tidak pandai berenang. Saat jatuh ke laut, dia langsung merasa pusing dan kehilangan keseimbangan, lalu tenggelam. Dia tidak memiliki kekuatan untuk berenang ke permukaan. Namun, dia tidak takut dan panik, malah menunggu dengan tenang.Di tengah ombak, ada se
Yasmine duduk tegak dengan semangat, lalu meraih Carlos dan bertanya dengan cemas, "Benarkah? Di mana dia? Apakah dia baik-baik saja? Apakah dia sehat-sehat saja?"Carlos tersenyum. "Kamu pernah bertemu dengannya."Yasmine tertegun mendengar dia pernah bertemu dengan putranya. Pikirannya segera mengingat semua anak laki-laki yang pernah ditemuinya, tetapi tidak satu pun yang cocok. "Siapa dia? Di mana aku pernah bertemu dengannya?""Namanya Matteo." Senyuman Carlos makin lebar.Yasmine mengernyitkan alisnya dan mendorong Carlos dengan kesal. "Kenapa kamu bercanda denganku tentang hal ini?"Yasmine mengira Carlos benar-benar sudah menemukan anaknya dan merasa sangat bahagia. Dalam sekejap, dia dipenuhi dengan perasaan kecewa.Carlos merapikan rambut Yasmine yang basah. "Aku benar-benar serius. Matteo sudah melakukan tes gen dengan ayahmu dan dia benar-benar adalah putramu."Terlihat senyuman cerah di sudut bibirnya Carlos. "Empat tahun yang lalu, pria yang bersamamu pada malam itu adala
"Carlos!" teriak Yasmine, langsung duduk di tempat tidur dengan keringat dingin membasahi kening mulusnya. Sebelum dia benar-benar bangun, dia sudah memandang sekeliling untuk mencari Carlos dengan panik. Ada sekelompok orang di ruangan itu, yaitu Edgar, Zalman, Raymond ... tapi tidak ada Carlos. Yasmine langsung gelisah saat teringat bahwa saat ledakan terjadi, Carlos memeluk dan melindunginya. Dia meraih tangan Edgar dan bertanya dengan cemas, "Kak, mana Carlos? Di mana dia?"Edgar menjawab dengan ekspresi muram, "Pantai tempat kalian berada runtuh. Kalian sama-sama jatuh ke laut, tapi baru kamu yang ditemukan. Jangan khawatir, kami tetap menyuruh orang untuk mencari Carlos. Dia orang yang sangat beruntung, jadi dia pasti baik-baik saja."Carlos belum ditemukan! Jika seseorang yang jatuh ke laut tidak ditemukan dalam waktu tertentu, akibatnya sangat fatal!"Aku mau mencarinya!" ujar Yasmine sambil bangun dari tempat tidur dengan hati cemas. Sayangnya, begitu kaki Yasmine menginjak