"Karim, cepat periksa Yasmine sudah mati atau belum. Kalau dia masih bernapas, tikam lagi dia!" perintah Paulus. Masalah sudah berkembang sampai tahap ini dan Paulus tidak peduli pada hal lain lagi. Tujuan hidupnya hanya untuk membalas dendam.Karim bangkit dari tanah, lalu mendekati Carlos dengan takut seraya berkata, "Tuan Muda, leher Tuan Muda Matteo masih berdarah. Kita harus segera menyelamatkannya."Carlos mengepalkan tangannya dengan erat. Pada akhirnya, dia tetap tergerak dengan ucapan Karim ini.Kemudian, Karim mengulurkan tangan ke leher Yasmine dan mendapati sudah tidak ada denyut nadi ataupun napas. Dia melaporkan, "Tuan Paulus, Yasmine sudah mati."Begitu mendengar hasil yang diinginkannya, mata Paulus sontak dipenuhi kegembiraan. Dia tertawa terbahak-bahak. Tidak berselang lama, air mata mengalir di pipinya. Dia berkata, "Istriku, aku akhirnya berhasil membalaskan dendammu. Kamu sudah bisa tenang di alam sana sekarang!"Paulus tidak menghentikan Matteo lagi dan membiarkan
Yasmine yang bersandar di pelukan Carlos seketika menegang. Dia baru menyadari bahwa mereka masih memiliki perjanjian pacaran selama 2 bulan. Jadi, Raymond masih kekasihnya sekarang.Raymond menghampiri dengan cepat, lalu mengulurkan tangan untuk merangkul bahu Yasmine agar bisa menggendongnya. Namun, Carlos malah enggan melepaskan Yasmine.Dalam sekejap, keduanya pun berada dalam situasi yang panas. Sementara itu, Yasmine sangat tidak nyaman karena ditarik dari kedua sisi.Saking canggungnya, Yasmine akhirnya berkata dengan lemas, "Aku bisa berjalan sendiri ...."Meskipun demikian, kedua pria itu sama sekali tidak melepaskan tangan, melainkan memeluk dengan makin erat.Raymond menatap Yasmine dengan murung sambil berkata, "Yasmine, kamu saja yang putuskan mau ikut dengan siapa."Perkataan ini tidak sesederhana yang terdengar. Yasmine adalah pacar Raymond sehingga seharusnya pergi dengan Raymond. Namun, dia tidak ingin mengecewakan Carlos karena pria ini telah berkorban untuknya."Yasm
Carlos berdiri di tempatnya dengan ekspresi muram. Melihat ini, Matteo menggandeng tangannya dengan lembut sambil berkata dengan tatapan kecewa, "Papa, Bibi Yasmine akan berpisah dengan kita, ya?"Setelah terdiam sejenak, Carlos berjongkok dan mengelus kepala Matteo. Dia membalas dengan nada yang terdengar seperti bersumpah, "Dia akan kembali nanti! Pasti!"Tidak lama setelah Raymond membawa Yasmine pergi, bawahan Carlos pun membawa Qaila kembali. Paulus sudah kalah sehingga Qaila tidak memiliki pendukung lagi. Kini, dia bersujud di tanah sembari memohon dengan panik, "Carlos, aku ini hanya korban yang dipaksa, tolong maafkan aku. Aku ini ibu Matteo. Aku nggak akan mengulangi kesalahan yang sama, tolong beri aku kesempatan sekali lagi."Carlos menatapnya dengan sinis. Karena Qaila adalah ibu Matteo dan pernah mengorbankan diri untuk menyelamatkan Matteo, Carlos telah memberinya begitu banyak kesempatan. Akan tetapi, wanita ini masih tidak berubah. Dia menjadi makin kejam, bahkan menyan
Bukti adanya obat-obatan terlarang sudah terpampang dengan jelas. Pihak kepolisian juga sudah menyelidiki Keluarga Cahyadi. Kini, Keluarga Cahyadi telah jatuh. Para anggota keluarganya tentu tidak taat hukum sehingga melarikan diri ke mana-mana. Itu sebabnya, mereka sedang menjadi buronan.Pada saat yang sama, di sebuah jalan pegunungan yang terpencil, sebuah mobil kehilangan kendali hingga masuk ke hutan dan meluncur menuruni lereng. Setelah berguling cukup jauh, mobil itu baru berhenti.Akan tetapi, mobil itu telah ringsek. Shanika membuka pintu mobil dengan susah payah, lalu berjalan keluar dengan tubuh yang berlumuran darah. Saat ini, terdengar pula suara langkah kaki orang-orang yang mengejarnya.Shanika yang terluka parah tentu tidak bisa berdiri dengan stabil lagi, apalagi melarikan diri. Seketika, ekspresinya dipenuhi keputusasaan.Tiba-tiba, sebuah sosok yang mengenakan sepatu kulit mengilap dan celana berwarna abu muncul di hadapannya. Saat berikutnya, terlihat wajah Leo yang
Madhav segera mengalihkan topik pembicaraan dengan berkata, "Tuan Muda Carlos, aku datang untuk menyerahkan bukti."Carlos menerima bukti yang diserahkan oleh Madhav, tetapi dia sama sekali tidak terkejut sesudah membacanya.Setelah membawa Matteo kembali ke kamarnya, Carlos pergi ke kamar Paulus. Sejak pulang dari Kota Huera, Paulus dikurung di tempat ini. Ada beberapa pengawal yang berjaga di luar.Paulus masih mengenakan pakaian yang sama saat berada di Kota Huera dan masih duduk di tempat yang sama. Dia duduk di atas sofa tanpa bergerak sedikit pun. Makanan yang terletak di hadapannya juga tidak disentuh sama sekali.Paulus memandang Carlos dengan tatapan penuh kekesalan. Dia tidak terlihat seperti seorang kakek, melainkan terlihat seperti musuh bebuyutan. "Untuk apa kamu datang lagi? Keluar!" bentak Paulus.Carlos berjalan ke hadapan Paulus, lalu memberikan berkas kepadanya sembari berujar, "Ini adalah kebenarannya. Obat yang Kakek temukan di kediaman Keluarga Handoyo adalah obat
Di situasi seperti ini, Yasmine sulit untuk melawan perasaannya. Jantungnya berdetak dengan cepat. Dia seperti lebah yang baru mendapatkan madu."Aku sudah mempersiapkan pesta penyambutan Edgar, apa kamu mau ikut?" tanya Carlos pada Yasmine. Suara rendah Carlos begitu menggoda sehingga membuat orang-orang terpesona.Saking terpesonanya, Yasmine mengangguk tanpa sadar. Namun, tiba-tiba terdengar suara Raymond. "Aku sudah mempersiapkan pesta penyambutan untuk Kak Edgar. Tuan Muda Carlos nggak perlu repot-repot."Mobil Raymond mogok di tengah perjalanan sehingga dia terlambat satu langkah. Ketika melihat Carlos menikungnya, Raymond sangat kesal. Dia segera berjalan kemari dan langsung merangkul Yasmine untuk menunjukkan statusnya.Yasmine seketika tersadar dari lamunannya, semua bayangannya yang indah lenyap dalam sekejap. Dia berdiri dengan kaku sambil menggertakkan giginya karena merasa tidak nyaman.Raut wajah Carlos tampak muram, matanya memancarkan cahaya dingin. Jika sorot mata bisa
Raymond bermaksud agar Yasmine tidak merusak suasana acara. Mendengar ini, Yasmine hanya menggertakkan giginya dengan kesal. "Begini baru baik," kata Raymond dengan puas sembari mengelus rambut Yasmine. Dia merangkul Yasmine dengan paksa, lalu berjalan masuk ke vila.Sementara itu, Yasmine menoleh dan menatap ke arah tong sampah dengan sedih.Edgar merasa lega saat melihat mereka berdua akur lagi. Mereka terlihat seperti pasangan biasa yang sedang bertengkar dan akan langsung berbaikan. Akan tetapi ... Edgar selalu merasa ada yang janggal saat melihat mereka berdua."Paman." Edgar menyusul Zalman yang berjalan di depan, lalu bertanya dengan serius, "Menurut Paman, bagaimana hubungan Yasmine dan Raymond?"Meskipun kehilangan ingatannya, Zalman tidak kehilangan cara berpikirnya. Ketika Edgar mengajukan pertanyaan ini, Zalman tahu bahwa Edgar memikirkan hal yang sama dengannya. Dia menjawab, "Cara Yasmine menatap Raymond dan Carlos berbeda. Selain itu, Raymond dan Yasmine memang memiliki
Setelah menyelesaikan kesibukannya, Yasmine berjalan keluar dari pabrik dengan lelah. Kemudian, dia melihat sebuah mobil sport berwarna silver terparkir di pinggir jalan.Raymond mengapit setangkai bunga mawar di bibirnya sambil bersandar di ujung mobil dengan gaya keren. Dia ... terlihat agak genit."Yasmine," panggil Raymond sembari mengedipkan matanya yang besar. Dia mengambil bunga mawar itu, lalu menyodorkannya kepada Yasmine dan meneruskan, "Bunga mawar untuk kekasih."Tingkah Raymond ini membuat pertengkaran kemarin seakan-akan tidak pernah terjadi. Yasmine juga malas membahas masalah itu dengannya sehingga langsung menerima mawar tersebut dan bertanya, "Bukannya kamu sibuk? Kenapa punya waktu kemari?"Keluarga Baskara kembali ke negara mereka sehingga ada banyak hal yang harus ditangani Raymond. Bisa dibilang bahwa Raymond adalah orang yang sangat sibuk. Dia pun menjawab, "Sesibuk apa pun, aku nggak akan mengabaikanmu. Mengantarmu kerja dan pulang adalah kewajiban pacar."Lagi-