Carlos berdiri di tempatnya dengan ekspresi muram. Melihat ini, Matteo menggandeng tangannya dengan lembut sambil berkata dengan tatapan kecewa, "Papa, Bibi Yasmine akan berpisah dengan kita, ya?"Setelah terdiam sejenak, Carlos berjongkok dan mengelus kepala Matteo. Dia membalas dengan nada yang terdengar seperti bersumpah, "Dia akan kembali nanti! Pasti!"Tidak lama setelah Raymond membawa Yasmine pergi, bawahan Carlos pun membawa Qaila kembali. Paulus sudah kalah sehingga Qaila tidak memiliki pendukung lagi. Kini, dia bersujud di tanah sembari memohon dengan panik, "Carlos, aku ini hanya korban yang dipaksa, tolong maafkan aku. Aku ini ibu Matteo. Aku nggak akan mengulangi kesalahan yang sama, tolong beri aku kesempatan sekali lagi."Carlos menatapnya dengan sinis. Karena Qaila adalah ibu Matteo dan pernah mengorbankan diri untuk menyelamatkan Matteo, Carlos telah memberinya begitu banyak kesempatan. Akan tetapi, wanita ini masih tidak berubah. Dia menjadi makin kejam, bahkan menyan
Bukti adanya obat-obatan terlarang sudah terpampang dengan jelas. Pihak kepolisian juga sudah menyelidiki Keluarga Cahyadi. Kini, Keluarga Cahyadi telah jatuh. Para anggota keluarganya tentu tidak taat hukum sehingga melarikan diri ke mana-mana. Itu sebabnya, mereka sedang menjadi buronan.Pada saat yang sama, di sebuah jalan pegunungan yang terpencil, sebuah mobil kehilangan kendali hingga masuk ke hutan dan meluncur menuruni lereng. Setelah berguling cukup jauh, mobil itu baru berhenti.Akan tetapi, mobil itu telah ringsek. Shanika membuka pintu mobil dengan susah payah, lalu berjalan keluar dengan tubuh yang berlumuran darah. Saat ini, terdengar pula suara langkah kaki orang-orang yang mengejarnya.Shanika yang terluka parah tentu tidak bisa berdiri dengan stabil lagi, apalagi melarikan diri. Seketika, ekspresinya dipenuhi keputusasaan.Tiba-tiba, sebuah sosok yang mengenakan sepatu kulit mengilap dan celana berwarna abu muncul di hadapannya. Saat berikutnya, terlihat wajah Leo yang
Madhav segera mengalihkan topik pembicaraan dengan berkata, "Tuan Muda Carlos, aku datang untuk menyerahkan bukti."Carlos menerima bukti yang diserahkan oleh Madhav, tetapi dia sama sekali tidak terkejut sesudah membacanya.Setelah membawa Matteo kembali ke kamarnya, Carlos pergi ke kamar Paulus. Sejak pulang dari Kota Huera, Paulus dikurung di tempat ini. Ada beberapa pengawal yang berjaga di luar.Paulus masih mengenakan pakaian yang sama saat berada di Kota Huera dan masih duduk di tempat yang sama. Dia duduk di atas sofa tanpa bergerak sedikit pun. Makanan yang terletak di hadapannya juga tidak disentuh sama sekali.Paulus memandang Carlos dengan tatapan penuh kekesalan. Dia tidak terlihat seperti seorang kakek, melainkan terlihat seperti musuh bebuyutan. "Untuk apa kamu datang lagi? Keluar!" bentak Paulus.Carlos berjalan ke hadapan Paulus, lalu memberikan berkas kepadanya sembari berujar, "Ini adalah kebenarannya. Obat yang Kakek temukan di kediaman Keluarga Handoyo adalah obat
Di situasi seperti ini, Yasmine sulit untuk melawan perasaannya. Jantungnya berdetak dengan cepat. Dia seperti lebah yang baru mendapatkan madu."Aku sudah mempersiapkan pesta penyambutan Edgar, apa kamu mau ikut?" tanya Carlos pada Yasmine. Suara rendah Carlos begitu menggoda sehingga membuat orang-orang terpesona.Saking terpesonanya, Yasmine mengangguk tanpa sadar. Namun, tiba-tiba terdengar suara Raymond. "Aku sudah mempersiapkan pesta penyambutan untuk Kak Edgar. Tuan Muda Carlos nggak perlu repot-repot."Mobil Raymond mogok di tengah perjalanan sehingga dia terlambat satu langkah. Ketika melihat Carlos menikungnya, Raymond sangat kesal. Dia segera berjalan kemari dan langsung merangkul Yasmine untuk menunjukkan statusnya.Yasmine seketika tersadar dari lamunannya, semua bayangannya yang indah lenyap dalam sekejap. Dia berdiri dengan kaku sambil menggertakkan giginya karena merasa tidak nyaman.Raut wajah Carlos tampak muram, matanya memancarkan cahaya dingin. Jika sorot mata bisa
Raymond bermaksud agar Yasmine tidak merusak suasana acara. Mendengar ini, Yasmine hanya menggertakkan giginya dengan kesal. "Begini baru baik," kata Raymond dengan puas sembari mengelus rambut Yasmine. Dia merangkul Yasmine dengan paksa, lalu berjalan masuk ke vila.Sementara itu, Yasmine menoleh dan menatap ke arah tong sampah dengan sedih.Edgar merasa lega saat melihat mereka berdua akur lagi. Mereka terlihat seperti pasangan biasa yang sedang bertengkar dan akan langsung berbaikan. Akan tetapi ... Edgar selalu merasa ada yang janggal saat melihat mereka berdua."Paman." Edgar menyusul Zalman yang berjalan di depan, lalu bertanya dengan serius, "Menurut Paman, bagaimana hubungan Yasmine dan Raymond?"Meskipun kehilangan ingatannya, Zalman tidak kehilangan cara berpikirnya. Ketika Edgar mengajukan pertanyaan ini, Zalman tahu bahwa Edgar memikirkan hal yang sama dengannya. Dia menjawab, "Cara Yasmine menatap Raymond dan Carlos berbeda. Selain itu, Raymond dan Yasmine memang memiliki
Setelah menyelesaikan kesibukannya, Yasmine berjalan keluar dari pabrik dengan lelah. Kemudian, dia melihat sebuah mobil sport berwarna silver terparkir di pinggir jalan.Raymond mengapit setangkai bunga mawar di bibirnya sambil bersandar di ujung mobil dengan gaya keren. Dia ... terlihat agak genit."Yasmine," panggil Raymond sembari mengedipkan matanya yang besar. Dia mengambil bunga mawar itu, lalu menyodorkannya kepada Yasmine dan meneruskan, "Bunga mawar untuk kekasih."Tingkah Raymond ini membuat pertengkaran kemarin seakan-akan tidak pernah terjadi. Yasmine juga malas membahas masalah itu dengannya sehingga langsung menerima mawar tersebut dan bertanya, "Bukannya kamu sibuk? Kenapa punya waktu kemari?"Keluarga Baskara kembali ke negara mereka sehingga ada banyak hal yang harus ditangani Raymond. Bisa dibilang bahwa Raymond adalah orang yang sangat sibuk. Dia pun menjawab, "Sesibuk apa pun, aku nggak akan mengabaikanmu. Mengantarmu kerja dan pulang adalah kewajiban pacar."Lagi-
Lantaran tidak bisa pulang dan pemandangan laut ini terlalu indah, perlawanan di hati Yasmine pun perlahan-lahan menghilang. Pada akhirnya, dia larut dalam pemandangan indah ini.Yasmine berbaring di sofa sembari menatap laut yang tak berujung. Seketika, dia merasa sangat rileks hingga melupakan kelelahannya karena terus bekerja beberapa hari ini.Yasmine memandang laut, sedangkan Carlos memandangnya. Tatapan Carlos bahkan lebih membara daripada terik matahari. Dia bertanya dengan suara rendah, "Suka?"Yasmine tanpa sadar menganggukkan kepala. Melihat ini, Carlos terkekeh-kekeh seraya berkata, "Kalau begitu, aku akan membawamu kemari lagi lain kali."Lain kali? Yasmine teringat pada perjanjiannya dengan Raymond sehingga menimpali dengan pasrah, "Tuan Muda, aku sudah puas dengan pemandangan ini. Sebaiknya kita pulang."Waktu jam pulang kerja sudah dekat. Kalau Raymond tidak melihat Yasmine di gerbang pabrik, pria ini pasti akan membuat onar lagi.Carlos tahu apa yang dipikirkan Yasmine
"Saat ini, kita berada jauh di laut. Lupakan semua tanggung jawab dan hubungan yang berantakan, dengarkan isi hatimu sendiri. Jawab aku dengar jujur, apa kamu bersedia hidup bersamaku, Yasmine?" tanya Carlos.Ucapan dengan makna mendalam ini akan membuat siapa pun yang mendengarnya terpana. Yasmine yang dikelilingi oleh air, lumba-lumba, bahkan napas Carlos, benar-benar larut dalam suasana romantis ini.Benar, mereka sedang berada di lautan dan jauh dari hiruk pikuk kota, seakan-akan seluruh kekangan dan tanggung jawab terlepas sekarang. Yasmine tidak bisa menolak dan menatap mata Carlos dengan lekat.Saat ini, hanya ada Carlos di hatinya. Yasmine mengambil cincin yang ada di mulut lumba-lumba itu, lalu mengangkatnya di depan Carlos sembari tertawa bahagia. "Indah sekali."Carlos yang merasa gelisah akhirnya lega sekarang. Kini, dia sudah bisa memastikan niat Yasmine. Dia memegang belakang kepala Yasmine dan hendak menciumnya. "Yasmine ...."Lumba-lumba berwarna pink seketika melompat.
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe