Madhav segera mengalihkan topik pembicaraan dengan berkata, "Tuan Muda Carlos, aku datang untuk menyerahkan bukti."Carlos menerima bukti yang diserahkan oleh Madhav, tetapi dia sama sekali tidak terkejut sesudah membacanya.Setelah membawa Matteo kembali ke kamarnya, Carlos pergi ke kamar Paulus. Sejak pulang dari Kota Huera, Paulus dikurung di tempat ini. Ada beberapa pengawal yang berjaga di luar.Paulus masih mengenakan pakaian yang sama saat berada di Kota Huera dan masih duduk di tempat yang sama. Dia duduk di atas sofa tanpa bergerak sedikit pun. Makanan yang terletak di hadapannya juga tidak disentuh sama sekali.Paulus memandang Carlos dengan tatapan penuh kekesalan. Dia tidak terlihat seperti seorang kakek, melainkan terlihat seperti musuh bebuyutan. "Untuk apa kamu datang lagi? Keluar!" bentak Paulus.Carlos berjalan ke hadapan Paulus, lalu memberikan berkas kepadanya sembari berujar, "Ini adalah kebenarannya. Obat yang Kakek temukan di kediaman Keluarga Handoyo adalah obat
Di situasi seperti ini, Yasmine sulit untuk melawan perasaannya. Jantungnya berdetak dengan cepat. Dia seperti lebah yang baru mendapatkan madu."Aku sudah mempersiapkan pesta penyambutan Edgar, apa kamu mau ikut?" tanya Carlos pada Yasmine. Suara rendah Carlos begitu menggoda sehingga membuat orang-orang terpesona.Saking terpesonanya, Yasmine mengangguk tanpa sadar. Namun, tiba-tiba terdengar suara Raymond. "Aku sudah mempersiapkan pesta penyambutan untuk Kak Edgar. Tuan Muda Carlos nggak perlu repot-repot."Mobil Raymond mogok di tengah perjalanan sehingga dia terlambat satu langkah. Ketika melihat Carlos menikungnya, Raymond sangat kesal. Dia segera berjalan kemari dan langsung merangkul Yasmine untuk menunjukkan statusnya.Yasmine seketika tersadar dari lamunannya, semua bayangannya yang indah lenyap dalam sekejap. Dia berdiri dengan kaku sambil menggertakkan giginya karena merasa tidak nyaman.Raut wajah Carlos tampak muram, matanya memancarkan cahaya dingin. Jika sorot mata bisa
Raymond bermaksud agar Yasmine tidak merusak suasana acara. Mendengar ini, Yasmine hanya menggertakkan giginya dengan kesal. "Begini baru baik," kata Raymond dengan puas sembari mengelus rambut Yasmine. Dia merangkul Yasmine dengan paksa, lalu berjalan masuk ke vila.Sementara itu, Yasmine menoleh dan menatap ke arah tong sampah dengan sedih.Edgar merasa lega saat melihat mereka berdua akur lagi. Mereka terlihat seperti pasangan biasa yang sedang bertengkar dan akan langsung berbaikan. Akan tetapi ... Edgar selalu merasa ada yang janggal saat melihat mereka berdua."Paman." Edgar menyusul Zalman yang berjalan di depan, lalu bertanya dengan serius, "Menurut Paman, bagaimana hubungan Yasmine dan Raymond?"Meskipun kehilangan ingatannya, Zalman tidak kehilangan cara berpikirnya. Ketika Edgar mengajukan pertanyaan ini, Zalman tahu bahwa Edgar memikirkan hal yang sama dengannya. Dia menjawab, "Cara Yasmine menatap Raymond dan Carlos berbeda. Selain itu, Raymond dan Yasmine memang memiliki
Setelah menyelesaikan kesibukannya, Yasmine berjalan keluar dari pabrik dengan lelah. Kemudian, dia melihat sebuah mobil sport berwarna silver terparkir di pinggir jalan.Raymond mengapit setangkai bunga mawar di bibirnya sambil bersandar di ujung mobil dengan gaya keren. Dia ... terlihat agak genit."Yasmine," panggil Raymond sembari mengedipkan matanya yang besar. Dia mengambil bunga mawar itu, lalu menyodorkannya kepada Yasmine dan meneruskan, "Bunga mawar untuk kekasih."Tingkah Raymond ini membuat pertengkaran kemarin seakan-akan tidak pernah terjadi. Yasmine juga malas membahas masalah itu dengannya sehingga langsung menerima mawar tersebut dan bertanya, "Bukannya kamu sibuk? Kenapa punya waktu kemari?"Keluarga Baskara kembali ke negara mereka sehingga ada banyak hal yang harus ditangani Raymond. Bisa dibilang bahwa Raymond adalah orang yang sangat sibuk. Dia pun menjawab, "Sesibuk apa pun, aku nggak akan mengabaikanmu. Mengantarmu kerja dan pulang adalah kewajiban pacar."Lagi-
Lantaran tidak bisa pulang dan pemandangan laut ini terlalu indah, perlawanan di hati Yasmine pun perlahan-lahan menghilang. Pada akhirnya, dia larut dalam pemandangan indah ini.Yasmine berbaring di sofa sembari menatap laut yang tak berujung. Seketika, dia merasa sangat rileks hingga melupakan kelelahannya karena terus bekerja beberapa hari ini.Yasmine memandang laut, sedangkan Carlos memandangnya. Tatapan Carlos bahkan lebih membara daripada terik matahari. Dia bertanya dengan suara rendah, "Suka?"Yasmine tanpa sadar menganggukkan kepala. Melihat ini, Carlos terkekeh-kekeh seraya berkata, "Kalau begitu, aku akan membawamu kemari lagi lain kali."Lain kali? Yasmine teringat pada perjanjiannya dengan Raymond sehingga menimpali dengan pasrah, "Tuan Muda, aku sudah puas dengan pemandangan ini. Sebaiknya kita pulang."Waktu jam pulang kerja sudah dekat. Kalau Raymond tidak melihat Yasmine di gerbang pabrik, pria ini pasti akan membuat onar lagi.Carlos tahu apa yang dipikirkan Yasmine
"Saat ini, kita berada jauh di laut. Lupakan semua tanggung jawab dan hubungan yang berantakan, dengarkan isi hatimu sendiri. Jawab aku dengar jujur, apa kamu bersedia hidup bersamaku, Yasmine?" tanya Carlos.Ucapan dengan makna mendalam ini akan membuat siapa pun yang mendengarnya terpana. Yasmine yang dikelilingi oleh air, lumba-lumba, bahkan napas Carlos, benar-benar larut dalam suasana romantis ini.Benar, mereka sedang berada di lautan dan jauh dari hiruk pikuk kota, seakan-akan seluruh kekangan dan tanggung jawab terlepas sekarang. Yasmine tidak bisa menolak dan menatap mata Carlos dengan lekat.Saat ini, hanya ada Carlos di hatinya. Yasmine mengambil cincin yang ada di mulut lumba-lumba itu, lalu mengangkatnya di depan Carlos sembari tertawa bahagia. "Indah sekali."Carlos yang merasa gelisah akhirnya lega sekarang. Kini, dia sudah bisa memastikan niat Yasmine. Dia memegang belakang kepala Yasmine dan hendak menciumnya. "Yasmine ...."Lumba-lumba berwarna pink seketika melompat.
Yasmine mundur selangkah, lalu berdiri di samping Raymond. Dia berbohong dengan susah payah, "Tadi itu hanya salah paham, aku kembalikan cincinnya kepadamu ...."Yasmine melepaskan cincin tersebut dan menyodorkannya kepada Carlos. Melihat ini, Carlos seketika terbelalak sembari menatap Yasmine dengan tidak percaya. Dia tidak menyangka bahwa Yasmine akan berubah secepat ini! Apakah ini Yasmine yang dikenalnya?"Salah paham? Kamu jelas-jelas tersentuh dengan sikapku barusan," sahut Carlos dengan geram. Raut wajah seperti itu tidak mungkin bisa dipalsukan.Yasmine merasa makin tertekan. Sementara itu, Raymond yang berdiri di samping meraih tangannya dan menggenggam dengan erat. Hal ini membuat Yasmine benar-benar kewalahan.Yasmine menundukkan kepalanya, lalu berkata tanpa daya, "Tuan Muda, pesonamu terlalu luar biasa. Aku rasa nggak ada wanita yang bisa menolakmu."Pernyataan cinta yang tulus dan semua yang telah dipersiapkan dengan susah payah ternyata gagal menyentuh hati Yasmine. Yasm
Saking paniknya, tangan Sofia gemetaran saat berkata, "Dia nggak pernah begini sebelumnya. Dia ... dia mungkin terkena masalah."Meskipun Jason dan Sofia tinggal di kediaman Keluarga Handoyo untuk sementara ini, keduanya selalu memberikan privasi yang cukup kepada anggota Keluarga Handoyo. Keduanya tidak pernah bergabung saat mereka sedang makan.Yasmine sangat sibuk belakangan ini. Setelah mendengar perkataan Sofia ini, dia baru tahu Jason sudah hilang beberapa hari."Sofia, kamu tenang saja. Jason sangat hebat, dia nggak mungkin terkena masalah. Aku akan mengutus orang untuk mencarinya," ujar Yasmine. Kemudian, dia bergegas mengatur orang-orang untuk mencari Jason.Proses ini memakan sampai setengah hari. Sesudah menenangkan Sofia, Yasmine yang hendak pergi kerja tiba-tiba melihat Wulan berlari masuk dengan panik. Terlihat darah di dahinya, bahkan bajunya juga sangat kotor. Jelas, ada sesuatu yang terjadi."Nona, gawat! Ada orang yang menerobos masuk ke pabrik dan menghancurkan semua