Namun, hasil pindainya malah gagal. Yasmine merasa sangat tercengang. Apakah Wiselyn tidak punya kuasa seperti itu? Tapi, bagaimana mungkin?"Tidak bisa hanya memindai pupil mata. Harus pindai seluruh wajah ,disertai dengan mimiknya." Carlos berkata dengan tenang, "Kita harus membangunkan Wiselyn." Tentu saja, membangunkan Wiselyn di saat seperti ini sangat berisiko, tetapi mereka juga tidak punya cara lain.Yasmine menusuk Wiselyn dengan jarum untuk membangunkannya. Pada saat bersamaan, dia menutup mulut Wiselyn dan menatapnya dengan tatapan dingin."Umph! Umph!" Melihat sosok yang persis dengan wajahnya, Wiselyn sangat kaget dan mengira dirinya sedang mimpi buruk. Namun, setelah menyadari ini adalah kenyataan, Wiselyn menjadi semakin ketakutan.Yasmine sebenarnya adalah orang yang sangat lembut dan baik hati. Namun pada detik ini, dia sengaja berpura-pura memasang wajah galak. "Wiselyn, aku harus membuka brankas ini dan mengambil barang milikku sekarang. Kalau kamu membantuku, aku ak
Carlos benar-benar mencumbu Yasmine, leher Yasmine bahkan masih terasa sedikit sakit sekarang. Suhu tubuhnya meningkat drastis, seakan-akan akal sehatnya juga sudah hampir hilang dan terjerumus begitu saja. Tatapan Carlos menjadi semakin gelap dan napasnya juga semakin berat."Yasmine," panggilnya dengan suara serak. "Aku nggak akan melepaskanmu lagi lain kali." Setelah itu, Carlos menggigit bibirnya sendiri dan bangkit. Kepergian pria itu meninggalkan hawa dingin di tubuh Yasmine.Pada saat ini, akal sehat Yasmine baru mulai bekerja. Dia buru-buru duduk dan merapikan pakaiannya yang berantakan. Setelah itu, dia melihat Carlos telah berhasil membuka pintu brankas.Meskipun tadinya Wiselyn berniat menggagalkan rencana mereka dengan berteriak, bagaimanapun, dia telah membuka mulut dan membuat verifikasi wajah berhasil.Yasmine langsung berdiri dan menghampiri Carlos. Dia memeriksa dokumen tersebut bersama Carlos dan akhirnya menemukan bukti yang dicarinya selama ini! Transaksi obat terla
Seketika, Robin menjadi waspada dan menunjukkan ekspresi galak. Dia berjalan selangkah demi selangkah ke arah datangnya suara. Setelah itu, dia membuka lemari di sudut dan langsung kaget melihat Wiselyn yang terikat dan di dalamnya!"Wiselyn?" Robin berseru dengan terkejut. Dia buru-buru melepas ikatan Wiselyn dan bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Dari pengaruh jarum Yasmine, Wiselyn memang seharusnya tertidur selama 10 jam. Namun, karena dia terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan sebelumnya, tubuhnya menjadi kebal terhadap efek seperti ini dan akhirnya terbangun.Setelah terlepas dari ikatannya, Wiselyn menarik lengan Robin dan berkata dengan kesal, "Ayah! Ada yang menyamar jadi diriku! Wiselyn yang di rumah selama beberapa hari ini adalah yang palsu!"Mendengar ucapan putrinya, Robin langsung naik pitam. "Sialan, ternyata dia palsu!" Dalam sekejap, semua kejadian kecil yang mencurigakan itu langsung terjawab. Ternyata semua kejanggalan yang dirasakannya itu memang beralasan. Denga
Sambil melindungi Yasmine, Carlos bertarung dan mundur selangkah demi selangkah. Pada akhirnya, mereka tiba di gudang tempat penyimpanan obat terlarang tersebut. Memanfaatkan ukuran pintu yang kecil, Carlos mengadang di depan dan menendang para penjaga yang menyerangnya.Namun, mereka hanya bisa bertahan, tidak bisa melarikan diri sama sekali. Jika situasinya terus berlanjut seperti ini, Carlos akan kehabisan tenaga dan mereka akan jatuh ke tangan musuh. Wajah Yasmine menjadi sangat pucat dan panik.Setengah jam kemudian, Robin tiba dengan membawa Wiselyn. Dia melihat Felix dan "Wiselyn" yang berada di dalam gudang itu dengan tatapan tajam dan penuh kebencian. "Jangan harap kalian bisa pergi dari sini! Kalian harus mati!"Melihat Wiselyn, Yasmine baru menyadari bahwa rencananya telah gagal dan berakhir seperti ini. "Semua ini kelalaianku!" ujar Jasmine sambil menggertakkan giginya. Dia merasa bersalah telah melibatkan Carlos dalam masalah ini."Carlos, jangan pedulikan aku lagi." Yasmi
Qaila menahan Matteo sambil melihatnya dengan tatapan penuh kebencian. Dia menggertakkan giginya sambil bergumam, "Carlos juga ada di Kota Huera, 'kan? Dia sedang bersama Yasmine di kediaman Keluarga Hermanto, 'kan?"Beberapa detik yang lalu, Qaila menerima panggilan dari Paulus. Paulus mengatakan bahwa Carlos sudah tidak berada di Kota Sulvan sejak pagi. Menurut penyelidikan, Carlos pergi ke Kota Huera.Sementara itu, lahan penanaman obat terlarang milik Keluarga Hermanto sudah diketahui. Ada seorang pria dan seorang wanita yang menyelinap ke sana. Merela adalah Felix dan Yasmine. Felix yang dimaksud adalah Carlos! Qaila baru menyadari bahwa janji Carlos untuk menikahinya setelah putra mereka kembali hanya sebuah kebohongan. Carlos hanya ingin Qaila menunjukkan jalan agar bisa menyelamatkan Matteo dengan mudah.Carlos sama sekali tidak beniat untuk menikahi Qaila. Dia selalu bersama Yasmine dan selalu membantu Yasmine! Harapannya seketika pupus. Qaila sangat paham bahwa Matteo adalah
Sebelum memasuki Gunung Borat, Carlos sudah menelepon polisi. Saat ini, para penjahat sudah tertangkap basah bersama barang bukti. Walau apa pun yang terjadi, Keluarga Hermanto tidak akan bisa membela diri."Yasmine, beraninya kamu memanggil polisi! Beraninya kamu mencelakaiku, aku nggak akan pernah mengampunimu!" teriak Robin dengan mata memerah. Wajahnya berkerut-kerut penuh kebencian.Namun, pada saat yang sama Robin merasa sangat sedih saat melihat Wiselyn terluka. "Jangan sentuh putriku, nggak ada yang boleh menyakitinya!" seru Robin.Begitu keluar dari pabrik dan melihat situasi kacau itu, Yasmine tidak bisa menahan diri untuk menghela napas. Meskipun Robin ini orang jahat, dia adalah ayah yang baik. Sayangnya, Robin mengambil jalan yang salah. Meskipun dia sangat menyayangi Wiselyn, dia telah melibatkan putrinya dalam kejahatan yang dilakukannya.Setelah polisi menangkap semua anggota Keluarga Hermanto, mereka juga membawa Carlos dan Yasmine ke kantor polisi untuk dimintai perny
"Aku akan melindungimu," janji Carlos.Yasmine tersenyum dan berkata, "Aku percaya padamu."Namun, suasana di dalam mobil sangat suram hingga membuat orang merasa tertekan dan tidak nyaman.Sesampainya di lokasi, Qaila membukakan pintu mobil mereka. Saat Qaila melihat Yasmine di samping Carlos, matanya sontak menyorot penuh kebencian."Carlos, sebenarnya kamu nggak pernah berencana menikahiku, 'kan? Kamu yang selalu menepati janji berbohong padaku hanya demi Yasmine?" cecar Qaila.Carlos memandang Qaila dengan sorot mata dingin dan berkata, "Memangnya kamu layak menjadi ibu Matteo?"Janji dibuat untuk orang yang pantas menerimanya, tetapi Qaila tidak pantas menuntut janji Carlos."Huh! Kalau aku nggak layak, kamu kira dia layak?" Qaila menunjuk Yasmine dan berkata sambil menggertakkan giginya, "Kalau bukan karena dia, Matteo nggak akan diculik oleh Tuan Paulus dan menderita seperti ini! Semua ini salah Yasmine!"Kemudian, Qaila menoleh pada Yasmine dan melanjutkan dengan sinis, "Sekara
Belati itu bersinar menyilaukan. Yasmine membeku dan merasakan hawa dingin menjalar di sekujur tubuhnya, seolah-olah udara dingin datang dari telapak kaki dan membekukannya."Huh! Dia mana mungkin berani!" Sambil memegangi wajahnya, Qaila berjalan mendekat dan berkata dengan nada mengejek, "Matteo cuma cukup dekat dengannya, mereka nggak ada hubungan darah. Mana mungkin Yasmine rela mengorbankan nyawanya sendiri?"Jika Matteo meninggal hari ini, Qaila akan memberi tahu Yasmine bahwa Matteo adalah putra kandung yang dia cari-cari selama ini. Dia ingin membuat Yasmine menyesal habis-habisan!Paulus juga tidak pernah berpikir bahwa Yasmine akan mengorbankan nyawanya demi Matteo. Sedari awal, orang yang ingin dia ancam adalah Carlos. Untuk membunuh Yasmine, penghalang terbesarnya adalah Carlos.Paulus berujar, "Carlos, ini terakhir kalinya aku memberimu pilihan. Kalau kamu ingin menyelamatkan Matteo, bunuh Yasmine dengan tanganmu sendiri! Kalau nggak ...."Tangan Paulus yang memegang belat