Carlos benar-benar mencumbu Yasmine, leher Yasmine bahkan masih terasa sedikit sakit sekarang. Suhu tubuhnya meningkat drastis, seakan-akan akal sehatnya juga sudah hampir hilang dan terjerumus begitu saja. Tatapan Carlos menjadi semakin gelap dan napasnya juga semakin berat."Yasmine," panggilnya dengan suara serak. "Aku nggak akan melepaskanmu lagi lain kali." Setelah itu, Carlos menggigit bibirnya sendiri dan bangkit. Kepergian pria itu meninggalkan hawa dingin di tubuh Yasmine.Pada saat ini, akal sehat Yasmine baru mulai bekerja. Dia buru-buru duduk dan merapikan pakaiannya yang berantakan. Setelah itu, dia melihat Carlos telah berhasil membuka pintu brankas.Meskipun tadinya Wiselyn berniat menggagalkan rencana mereka dengan berteriak, bagaimanapun, dia telah membuka mulut dan membuat verifikasi wajah berhasil.Yasmine langsung berdiri dan menghampiri Carlos. Dia memeriksa dokumen tersebut bersama Carlos dan akhirnya menemukan bukti yang dicarinya selama ini! Transaksi obat terla
Seketika, Robin menjadi waspada dan menunjukkan ekspresi galak. Dia berjalan selangkah demi selangkah ke arah datangnya suara. Setelah itu, dia membuka lemari di sudut dan langsung kaget melihat Wiselyn yang terikat dan di dalamnya!"Wiselyn?" Robin berseru dengan terkejut. Dia buru-buru melepas ikatan Wiselyn dan bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Dari pengaruh jarum Yasmine, Wiselyn memang seharusnya tertidur selama 10 jam. Namun, karena dia terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan sebelumnya, tubuhnya menjadi kebal terhadap efek seperti ini dan akhirnya terbangun.Setelah terlepas dari ikatannya, Wiselyn menarik lengan Robin dan berkata dengan kesal, "Ayah! Ada yang menyamar jadi diriku! Wiselyn yang di rumah selama beberapa hari ini adalah yang palsu!"Mendengar ucapan putrinya, Robin langsung naik pitam. "Sialan, ternyata dia palsu!" Dalam sekejap, semua kejadian kecil yang mencurigakan itu langsung terjawab. Ternyata semua kejanggalan yang dirasakannya itu memang beralasan. Denga
Sambil melindungi Yasmine, Carlos bertarung dan mundur selangkah demi selangkah. Pada akhirnya, mereka tiba di gudang tempat penyimpanan obat terlarang tersebut. Memanfaatkan ukuran pintu yang kecil, Carlos mengadang di depan dan menendang para penjaga yang menyerangnya.Namun, mereka hanya bisa bertahan, tidak bisa melarikan diri sama sekali. Jika situasinya terus berlanjut seperti ini, Carlos akan kehabisan tenaga dan mereka akan jatuh ke tangan musuh. Wajah Yasmine menjadi sangat pucat dan panik.Setengah jam kemudian, Robin tiba dengan membawa Wiselyn. Dia melihat Felix dan "Wiselyn" yang berada di dalam gudang itu dengan tatapan tajam dan penuh kebencian. "Jangan harap kalian bisa pergi dari sini! Kalian harus mati!"Melihat Wiselyn, Yasmine baru menyadari bahwa rencananya telah gagal dan berakhir seperti ini. "Semua ini kelalaianku!" ujar Jasmine sambil menggertakkan giginya. Dia merasa bersalah telah melibatkan Carlos dalam masalah ini."Carlos, jangan pedulikan aku lagi." Yasmi
Qaila menahan Matteo sambil melihatnya dengan tatapan penuh kebencian. Dia menggertakkan giginya sambil bergumam, "Carlos juga ada di Kota Huera, 'kan? Dia sedang bersama Yasmine di kediaman Keluarga Hermanto, 'kan?"Beberapa detik yang lalu, Qaila menerima panggilan dari Paulus. Paulus mengatakan bahwa Carlos sudah tidak berada di Kota Sulvan sejak pagi. Menurut penyelidikan, Carlos pergi ke Kota Huera.Sementara itu, lahan penanaman obat terlarang milik Keluarga Hermanto sudah diketahui. Ada seorang pria dan seorang wanita yang menyelinap ke sana. Merela adalah Felix dan Yasmine. Felix yang dimaksud adalah Carlos! Qaila baru menyadari bahwa janji Carlos untuk menikahinya setelah putra mereka kembali hanya sebuah kebohongan. Carlos hanya ingin Qaila menunjukkan jalan agar bisa menyelamatkan Matteo dengan mudah.Carlos sama sekali tidak beniat untuk menikahi Qaila. Dia selalu bersama Yasmine dan selalu membantu Yasmine! Harapannya seketika pupus. Qaila sangat paham bahwa Matteo adalah
Sebelum memasuki Gunung Borat, Carlos sudah menelepon polisi. Saat ini, para penjahat sudah tertangkap basah bersama barang bukti. Walau apa pun yang terjadi, Keluarga Hermanto tidak akan bisa membela diri."Yasmine, beraninya kamu memanggil polisi! Beraninya kamu mencelakaiku, aku nggak akan pernah mengampunimu!" teriak Robin dengan mata memerah. Wajahnya berkerut-kerut penuh kebencian.Namun, pada saat yang sama Robin merasa sangat sedih saat melihat Wiselyn terluka. "Jangan sentuh putriku, nggak ada yang boleh menyakitinya!" seru Robin.Begitu keluar dari pabrik dan melihat situasi kacau itu, Yasmine tidak bisa menahan diri untuk menghela napas. Meskipun Robin ini orang jahat, dia adalah ayah yang baik. Sayangnya, Robin mengambil jalan yang salah. Meskipun dia sangat menyayangi Wiselyn, dia telah melibatkan putrinya dalam kejahatan yang dilakukannya.Setelah polisi menangkap semua anggota Keluarga Hermanto, mereka juga membawa Carlos dan Yasmine ke kantor polisi untuk dimintai perny
"Aku akan melindungimu," janji Carlos.Yasmine tersenyum dan berkata, "Aku percaya padamu."Namun, suasana di dalam mobil sangat suram hingga membuat orang merasa tertekan dan tidak nyaman.Sesampainya di lokasi, Qaila membukakan pintu mobil mereka. Saat Qaila melihat Yasmine di samping Carlos, matanya sontak menyorot penuh kebencian."Carlos, sebenarnya kamu nggak pernah berencana menikahiku, 'kan? Kamu yang selalu menepati janji berbohong padaku hanya demi Yasmine?" cecar Qaila.Carlos memandang Qaila dengan sorot mata dingin dan berkata, "Memangnya kamu layak menjadi ibu Matteo?"Janji dibuat untuk orang yang pantas menerimanya, tetapi Qaila tidak pantas menuntut janji Carlos."Huh! Kalau aku nggak layak, kamu kira dia layak?" Qaila menunjuk Yasmine dan berkata sambil menggertakkan giginya, "Kalau bukan karena dia, Matteo nggak akan diculik oleh Tuan Paulus dan menderita seperti ini! Semua ini salah Yasmine!"Kemudian, Qaila menoleh pada Yasmine dan melanjutkan dengan sinis, "Sekara
Belati itu bersinar menyilaukan. Yasmine membeku dan merasakan hawa dingin menjalar di sekujur tubuhnya, seolah-olah udara dingin datang dari telapak kaki dan membekukannya."Huh! Dia mana mungkin berani!" Sambil memegangi wajahnya, Qaila berjalan mendekat dan berkata dengan nada mengejek, "Matteo cuma cukup dekat dengannya, mereka nggak ada hubungan darah. Mana mungkin Yasmine rela mengorbankan nyawanya sendiri?"Jika Matteo meninggal hari ini, Qaila akan memberi tahu Yasmine bahwa Matteo adalah putra kandung yang dia cari-cari selama ini. Dia ingin membuat Yasmine menyesal habis-habisan!Paulus juga tidak pernah berpikir bahwa Yasmine akan mengorbankan nyawanya demi Matteo. Sedari awal, orang yang ingin dia ancam adalah Carlos. Untuk membunuh Yasmine, penghalang terbesarnya adalah Carlos.Paulus berujar, "Carlos, ini terakhir kalinya aku memberimu pilihan. Kalau kamu ingin menyelamatkan Matteo, bunuh Yasmine dengan tanganmu sendiri! Kalau nggak ...."Tangan Paulus yang memegang belat
"Karim, cepat periksa Yasmine sudah mati atau belum. Kalau dia masih bernapas, tikam lagi dia!" perintah Paulus. Masalah sudah berkembang sampai tahap ini dan Paulus tidak peduli pada hal lain lagi. Tujuan hidupnya hanya untuk membalas dendam.Karim bangkit dari tanah, lalu mendekati Carlos dengan takut seraya berkata, "Tuan Muda, leher Tuan Muda Matteo masih berdarah. Kita harus segera menyelamatkannya."Carlos mengepalkan tangannya dengan erat. Pada akhirnya, dia tetap tergerak dengan ucapan Karim ini.Kemudian, Karim mengulurkan tangan ke leher Yasmine dan mendapati sudah tidak ada denyut nadi ataupun napas. Dia melaporkan, "Tuan Paulus, Yasmine sudah mati."Begitu mendengar hasil yang diinginkannya, mata Paulus sontak dipenuhi kegembiraan. Dia tertawa terbahak-bahak. Tidak berselang lama, air mata mengalir di pipinya. Dia berkata, "Istriku, aku akhirnya berhasil membalaskan dendammu. Kamu sudah bisa tenang di alam sana sekarang!"Paulus tidak menghentikan Matteo lagi dan membiarkan
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe