Ketika melihat sosok pria yang buram di pintu kaca, jantung Yasmine sontak berdetak kencang. Saat berikutnya, dia berusaha untuk menenangkan dirinya.Yasmine sudah berhasil memasuki kediaman Keluarga Hermanto dengan menyamar menjadi Wiselyn. Dia tidak boleh sampai ketahuan di saat seperti ini. Bagaimanapun, dia harus mengelabui semua orang di kediaman ini malam ini.Sorot mata Yasmine terlihat tenang. Dia mengeluarkan jarum perak yang telah dipersiapkannya karena berniat untuk membuat pria itu impotensi!Tindakan ini agak berisiko. Pria itu mungkin akan tahu bahwa Yasmine yang melakukannya, tetapi tidak ada cara lain untuk sekarang. Dia hanya bisa mencobanya!Yasmine menggenggam jarum tersebut sembari memberanikan diri. Sebelum sempat keluar, dia sudah melihat wajah pria itu sehingga persiapan yang telah dibuatnya seketika hancur lebur!Pria ini bukan pria tampan biasa, melainkan jentelmen yang berkualitas. Tidak peduli berapa kali pun Yasmine bertemu dengan pria ini, dia tetap akan te
Memang benar-benar konyol."Aku bukan seorang pria sembarangan, Pak Robin mungkin salah paham. Maaf sudah mengganggu."Setelah mengatakan itu, Carlos melangkah pergi tanpa menolehkan kepala.Saat pintu kamar ditutup rapat, Yasmine baru merasa lemas. Dia terjatuh ke sofa, dan menghela napas lega. Untungnya, dia tidak salah menebak, Carlos juga ditipu untuk pergi ke sana. Namun, Carlos sangat menjaga diri dan tidak akan tidur dengan orang lain semudah itu.Setelah menghindari bahaya dengan selamat, Yasmine juga tidak berani duduk diam. Karakter Wiselyn benar-benar sulit untuk ditangani. Setelah Carlos pergi, mungkin besok malam Robin akan memberikan pria lain untuknya. Yasmine juga tidak akan terus berhasil menipu, jadi dia harus segera mencari bukti transaksi ilegal antara Robin dan Keluarga Cahyadi.Memikirkan hal ini, Yasmine mengenakan mantel dan berniat untuk pergi mencari Robin. Namun, begitu pergi ke lantai dua, dia sudah melihat Robin dan Carlos sedang bersitegang di ruang tamu l
Yasmine langsung menjadi tegang hingga menggigit bibirnya. Namun, dalam sekejap, dia memaksa dirinya untuk tetap tenang dan berpikir dengan cepat bagaimana cara Wiselyn yang sebenarnya akan menangani situasi ini.Kemudian, Yasmine tiba-tiba melepaskan lengan Robin dan berkata dengan marah, "Di mana puluhan atau ratusan pria itu? Cari mereka sekarang juga! Kalau belum menemukannya, jangan omong kosong. Apa yang harus kulakukan untuk saat ini kalau bosan? Aku sudah tertarik kepadanya sekarang dan ingin mendapatkannya. Kalau kamu membunuhnya, aku tidak mau peduli denganmu lagi."Setelah mendengar perkataan Wiselyn yang terakhir, ekspresi Robin langsung berubah dan buru-buru menggenggam tangan Wiselyn untuk membujuknya."Sayang, tenanglah, jangan marah. Ayah akan menuruti apa yang kamu inginkan! Tidak usah membunuhnya, bawa pergi dan kurung dia!"Ekspresi Wiselyn baru terlihat senang dan tertawa ceria. "Memang Ayah yang paling baik padaku."Carlos langsung ditangkap dan kedua pengawal itu
Yasmine harus mencari kesempatan untuk masuk ke brankas itu lagi.....Untuk menjaga citra Wiselyn yang menyukai dunia malam, Yasmine tidak segera bergerak keesokan harinya. Bahkan setelah bangun tidur, dia tetap berbaring di ranjang dan berpura-pura tidur hingga lewat jam empat sore.Dia keluar dari kamarnya dengan santai dan berniat untuk makan sesuatu, tetapi dia malah tidak sengaja melihat sosok yang akrab di tepi jendela koridor. Orang itu adalah Qaila yang sedang berdiri di luar gedung dan membicarakan sesuatu dengan Robin.Wiselyn menyipitkan matanya dan merasa bingung. Sudah cukup satu Carlos yang menyusup ke dalam Keluarga Hermanto dengan menyamar sebagai pengawal, mengapa Qaila juga datang ke sini? Untuk apa Qaila datang ke sini? Apa yang sebenarnya mereka berdua lakukan?Saat sedang memikirkan itu, tatapan Yasmine bertemu dengan Robin. Ekspresi Robin yang sebelumnya dingin tiba-tiba berubah menjadi lembut dan wajahnya penuh dengan senyuman. Robin berteriak, "Sayang, kamu sud
Yasmine tidak menyangka mengurung Carlos malah membuatnya disiksa seperti ini! Sudah satu hari berlalu, mengapa Carlos masih belum melarikan diri? Apa Carlos tidak berhasil melarikan diri? Awalnya, dia ingin menyelamatkan Carlos dan membantunya mengulur waktu, tetapi sekarang sepertinya malah mencelakainya!Hati Yasmine merasa sangat kasihan dan bersalah, tetapi dia tidak berani menunjukkan ekspresinya dan pura-pura tidak peduli. "Makin keras kepala, makin nikmat pada akhirnya. Tidak perlu terburu-buru, aku akan menunggunya."Yasmine memang mengatakan itu di depan Robin. Namun pada malam harinya, dia diam-diam pergi ke bangunan kecil tempat Carlos dikurung. Di pintu depan bangunan kecil ini ada dua pengawal dan di dalamnya ada dua lagi. Baik jendela maupun pintunya dilengkapi dengan jeruji besi dan terkunci.Carlos ditahan di salah satu ruangan. Tirai di kamar itu tertutup, lampu tidak dinyalakan, dan ruangannya sangat gelap. Udara di sana terasa dingin dan lembap, membuat orang merasa
Yasmine mengambil kunci rantai dari tubuh salah satu pengawal itu, lalu menarik tangan Carlos dan membuka rantainya. Terdengar suara rantai dibuka di telinga mereka."Aku tidak ingin berhubungan atau membunuhmu. Segera tinggalkan tempat ini sebelum ayahku menyadarinya!" desak Yasmine buru-buru.Tatapan Carlos terlihat muram dan terus menatap Yasmine, lalu berkata dengan suara serak, "Kalau kamu lepaskan aku, kamu akan berada dalam bahaya.""Tidak ada hubungannya denganmu!"Yasmine menjadi makin kesal saat melihat Carlos berdiri diam. Apa Carlos tidak merasa tempat ini berbahaya atau dia ketagihan direndam di air dingin? Dia langsung menarik Carlos dan bergegas keluar. Namun, saat keluar tidak jauh dari ruangan itu, mereka malah bertemu dengan Robin.Robin berdiri di ruang tamu di dalam bangunan kecil itu dengan ekspresi wajah yang muram dan menatap Yasmine dengan tatapan tajam penuh keraguan."Wiselyn, kenapa kamu melepaskannya?Robin tidak memanggilnya dengan sayang dan nada bicaranya
Hari berikutnya, Yasmine terlihat penuh dengan beban pikiran, tetapi malah harus tetap "tidur" hingga jam 4 sore. Melihat hari ini sudah hampir berakhir, dia merasa terpaksa untuk menyelesaikan urusannya.Kebetulan Robin sedang sibuk hari ini dan tidak kembali untuk makan bersamanya, memberikan Yasmine kesempatan untuk pergi ke ruang kerja. Ruang kerja itu sangat besar dan dipenuhi dengan berbagai buku dan dokumen.Meskipun banyak juga dokumen penting yang diletakkan di luar, Yasmine tidak menemukan dokumen yang berkaitan dengan bukti yang diinginkannya. Setelah mencari cukup lama, Yasmine terpaksa menyerah. Selanjutnya, dia melihat ke arah brankas.Dokumen terkait obat-obatan terlarang pasti ada di dalam sana. Namun, brankas itu menggunakan sistem identifikasi pupil sehingga harus Robin atau Wiselyn sendiri yang datang untuk membukanya.Namun, mana mungkin Yasmine bisa menyelundupkan Wiselyn ke dalam sini? Apalagi, emosi Wiselyn sangat tidak terkendali. Sekarang saja Wiselyn sudah mem
Yasmine langsung terdiam. Saking canggungnya, ingin sekali rasanya dia mati di tempat. Dia merasa sangat bersalah hingga tidak berani bertatapan langsung dengan Carlos."Yang paling enak digunakan itu adalah lilin. Rasa sakitnya bisa langsung membuat bagian tubuh pria terbangun." Robin menyalakan sebuah lilin dan menyerahkannya ke tangan Yasmine sambil berkata, "Ayo dicoba, Sayang."Yasmine memegang lilin itu seakan-akan sedang memegang benda yang sangat panas. Ingin sekali dia membuang jauh-jauh benda di tangannya itu. Robin benar-benar tidak waras! Dia malah mengajari putrinya melakukan hal seperti ini. Benar-benar menjijikkan!Hanya saja, meskipun merasa sangat enggan, Yasmine terpaksa harus melakukan sesuai perintah Robin. Selanjutnya, Yasmine berjalan ke tepi ranjang dan duduk.Cahaya lilin berkedip, menyinari wajah Carlos yang tampan dan dingin. Pria itu menatapnya dengan tajam bagaikan silet yang menyayat ke hati nurani Yasmine."Ayo teteskan! Percaya sama Ayah, ini pasti efekti
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe