Dari luar, terlihat bahwa Raymond yang kaya terus menawar tanpa takut, sedangkan Yasmine yang lebih rasional tidak berani mengeluarkan terlalu banyak uang dan takut mengambil risiko.Shanika diam-diam menghela napas lega saat melihat semua sumber bahan obat yang dipesan Sofia padanya berhasil didapatkan."Bagaimanapun, Yasmine ini dari keluarga kecil. Dia nggak berani menghabiskan terlalu banyak uang, tapi masih ingin bersaing denganku?" ujar Shanika sambil tersenyum sinis.Shanika merasa sangat senang, tetapi mata Carlos yang dalam diam-diam menatap Yasmine di meja sebelah.Yasmine memang bukan orang yang bernyali besar, melainkan orang yang lemah lembut. Namun, dia tidak mungkin menyerah di saat-saat kritis. Jika ada sesuatu yang diinginkannya, meski harus banyak berkorban, dia tidak pernah menyerah sampai mencapai tujuannya. Yasmine tidak mungkin mengalah begitu saja.Setelah memikirkannya sejenak, Carlos berhasil menebak niat Yasmine. Wanita itu pasti tidak punya cukup uang dan sed
Saat ini, harga penawaran telah ditetapkan dan pembawa acara pelelangan mulai menghitung mundur. Jika Carlos tidak kembali tepat waktu, ladang obat Kota Huera akan menjadi milik Yasmine."Dua triliun empat ratus miliar, satu ketuk. Apakah ada yang ingin menawar lebih tinggi?" tanya pembawa acara yang memegang palu dengan lembut.Saat ini, tidak ada seorang pun di sana yang mampu menawar dengan harga lebih tinggi. Shanika mengepalkan tangannya erat-erat dan berkeringat dingin. Dia terus memandang ke arah Carlos pergi, berharap pria itu segera kembali. Detik dan menit terus berlalu, tetapi Carlos belum juga kembali."Dua triliun empat ratus miliar, dua ketuk," ujar sang pembawa acara lagi.Yasmine juga sangat gugup, berhasil atau tidaknya rencananya bergantung pada saat ini. Dia berharap orang-orang mereka dapat menahan Carlos!"Dua triliun empat ratus miliar, tiga ketuk." Suara lembut pembawa acara tersebar ke seluruh ruangan saat dia berkata, "Selamat pada Tuan Raymond yang mendapatkan
Bibir Sofia melengkungkan senyuman bahagia saat mendengar ungkapan cinta Jason. Akan tetapi, sorot matanya tampak tidak acuh dan dingin. Dia sama sekali tidak tersentuh oleh kata-kata Jason.Keduanya bermesraan untuk beberapa saat. Setelah Sofia meminum obat penguat janin, Jason membawa mangkuk kosongnya ke dapur.Begitu Jason pergi, Sofia berjalan ke balkon dan menelepon balik nomor yang menghubunginya. Ketika panggilan tersambung, terdengar Shanika berkata dengan nada cemas, "Ladang obat Kota Huera direbut oleh Keluarga Handoyo!"Ekspresi Sofia langsung menjadi sangat masam setelah mendengar keseluruhan ceritanya."Sampah!" maki Sofia dengan dingin. Namun, dia segera berpikir dengan tenang dan memerintah, "Barang selundupan di ladang obat Kota Huera nggak bisa dikirim lagi. Sampaikan pada mereka kalau kita akan menunda pengiriman sampai rute baru ditemukan."Baik bahan obat ataupun barang yang diselundupkan diam-diam di ladang obat Kota Huera adalah kunci kekayaan Keluarga Cahyadi. K
Saudara kembar biasanya memiliki hubungan yang lebih dekat dibandingkan hubungan antara orang tua dan anak. Berbeda dengan Sofia dan Shanika, mereka justru merupakan musuh sejak lahir.Jason bertanya dengan tatapan serius, "Apa yang dia katakan padamu?""Dia mengancamku melakukan sesuatu untuknya. Kalau nggak, dia akan membunuh Nenek," jawab Shanika.Nenek yang dimaksud adalah Rini. Dia adalah orang baik di antara semua anggota Keluarga Cahyadi yang kejam. Ketika berselisih dengan Keluarga Cahyadi, Jason sesekali melihat Rini datang mengantar makanan untuk Sofia sehingga Sofia bisa bertahan hidup di situasi seburuk saat itu.Bagi Sofia, Rini adalah satu-satunya orang yang memberikan dirinya kehangatan. Dia ratusan kali jauh lebih baik daripada "keluarga"."Ini semua salahku. Aku yang menyebabkan Nenek menderita. Hatiku sangat sakit saat mendengarnya mengerang kesakitan. Jason, aku nggak bisa membiarkan sesuatu terjadi pada Nenek. Aku nggak bisa ...," ucap Sofia dengan gemetaran. Kemudi
Truk yang dikendarai oleh Jason berhenti di posisi paling depan. Saat ini, Jason masih duduk di dalam mobil dengan raut wajah memucat."Jason, ada apa denganmu?" tanya Yasmine sambil membuka pintu mobil. Kemudian, Yasmine menyadari bahwa kaki Jason tertancap oleh besi panas! Seluruh kursinya berlumuran darah!Meskipun terluka begitu parah, Jason malah tampak tidak peduli dengan kondisinya, melainkan balik bertanya kepada Yasmine, "Apa bahan obatnya berhasil diselamatkan?""Semuanya sudah diselamatkan," jawab Yasmine dengan terharu. Dia segera memanggil orang untuk datang mengobati Jason.Jason menghela napas lega karena semua berjalan sesuai rencananya tanpa ada kerugian sama sekali. Obat-obatan selundupan yang ada di dalam truk sudah dia tukar saat berada di tengah hutan. Selain itu, dia juga sudah menambah yang kurang. Seharusnya tidak akan ada petunjuk yang tertinggal.Kemudian, Jason akan menggunakan obat-obat selundupan ini dan melakukan kesepakatan dengan Keluarga Cahyadi untuk m
Semua bahan obat ini terlihat serupa, tetapi Yasmine sangat terampil dalam membedakan obat-obatan. Dia bisa menemukan perbedaannya meski sangat kecil.Madhav bergegas menghampiri Yasmine dan memperhatikan obat-obatannya dengan cermat, lalu berkata, "Lima kotak obat ini mungkin sudah ditukar oleh seseorang!"Jika begitu, apa sebenarnya yang ada di dalam truk itu? Hal ini benar-benar membuat orang penasaran."Pelaku ini sengaja membakar gudang, lalu menukar beberapa kotak obat ini saat suasana sedang kacau. Sepertinya beberapa kotak obat ini bisa berakibat fatal bagi Keluarga Cahyadi." Raymond tersenyum sembari menambahkan, "Sayang, apa mungkin 5 kotak itu berisi barang selundupan?"Semua barang selundupan Keluarga Cahyadi tidak jelas datang dari mana. Mungkin saja, mereka diam-diam mengirimkannya kemari!Yasmine mengepalkan tangannya dengan kesal. Jika menyadari masalah bahan obat ini sejak awal, dia pasti sudah mendapatkan bukti kuat untuk melawan Keluarga Cahyadi! Dia sudah melewatkan
Kaki Jason terluka, tetapi tidak termasuk luka yang terlalu fatal. Setelah pengobatan, dia masih bisa berjalan dengan bantuan kruk. Jadi, hari ketiganya, dia sudah pergi ke hutan sambil berjalan dengan kaki yang pincang.Jason berniat menggunakan barang selundupan ini untuk membuat kesepakatan dengan Keluarga Cahyadi agar bisa menyelamatkan Rini. Kemudian, dia baru bisa segera memperingatkan Yasmine tentang hal ini.Akan tetapi, begitu tiba di hutan, Jason malah mendapati bahwa semua barang selundupan itu sudah hilang! Dia benar-benar tercengang, tetapi segera menenangkan dirinya kembali.Selama 2 hari ini, tidak ada anggota Keluarga Handoyo yang menemukan barang selundupan ini, jadi seharusnya bukan mereka yang mengambilnya. Kemungkinan besar, pelakunya adalah Keluarga Cahyadi.Namun, Jason tidak memberi tahu Keluarga Cahyadi tentang lokasi spesifiknya, bagaimana mereka bisa tahu? Apalagi lokasi ini berada di kediaman Keluarga Handoyo, Keluarga Cahyadi tidak mungkin bisa memindahkanny
"Perintahkan kepada semua orang untuk menangkap Nona Keluarga Handoyo setelah dia masuk ke Kota Huera!" perintah Robin.Saat berikutnya, Keluarga Hermanto pun mengerahkan semua pasukan mereka dan bersiap-siap untuk melakukan penangkapan. Namun, setelah menunggu sampai 2 jam, mereka tidak melihat kedatangan Yasmine.Menurut perhitungan waktu, Yasmine seharusnya sudah tiba meskipun dia lambat seperti kura-kura! Robin seketika murka. Dia membanting gelas di tangannya sembari memaki, "Apa jalang dari Keluarga Cahyadi itu mempermainkanku?"Semua orang yang berada di ruangan hanya menundukkan kepala tanpa berani bersuara. Robin adalah penguasa di Kota Huera. Dia benar-benar pemarah sampai sekelompok orang akan bernasib sial kalau dia melampiaskan amarahnya.Saat ini, pintu ruangan tiba-tiba didorong seseorang dari luar. Terdengar suara benturan yang keras, sehingga membuat semua orang yang tegang menjadi terkejut.Sementara itu, orang yang mendorong pintu sama sekali tidak terlihat takut. Di