Saudara kembar biasanya memiliki hubungan yang lebih dekat dibandingkan hubungan antara orang tua dan anak. Berbeda dengan Sofia dan Shanika, mereka justru merupakan musuh sejak lahir.Jason bertanya dengan tatapan serius, "Apa yang dia katakan padamu?""Dia mengancamku melakukan sesuatu untuknya. Kalau nggak, dia akan membunuh Nenek," jawab Shanika.Nenek yang dimaksud adalah Rini. Dia adalah orang baik di antara semua anggota Keluarga Cahyadi yang kejam. Ketika berselisih dengan Keluarga Cahyadi, Jason sesekali melihat Rini datang mengantar makanan untuk Sofia sehingga Sofia bisa bertahan hidup di situasi seburuk saat itu.Bagi Sofia, Rini adalah satu-satunya orang yang memberikan dirinya kehangatan. Dia ratusan kali jauh lebih baik daripada "keluarga"."Ini semua salahku. Aku yang menyebabkan Nenek menderita. Hatiku sangat sakit saat mendengarnya mengerang kesakitan. Jason, aku nggak bisa membiarkan sesuatu terjadi pada Nenek. Aku nggak bisa ...," ucap Sofia dengan gemetaran. Kemudi
Truk yang dikendarai oleh Jason berhenti di posisi paling depan. Saat ini, Jason masih duduk di dalam mobil dengan raut wajah memucat."Jason, ada apa denganmu?" tanya Yasmine sambil membuka pintu mobil. Kemudian, Yasmine menyadari bahwa kaki Jason tertancap oleh besi panas! Seluruh kursinya berlumuran darah!Meskipun terluka begitu parah, Jason malah tampak tidak peduli dengan kondisinya, melainkan balik bertanya kepada Yasmine, "Apa bahan obatnya berhasil diselamatkan?""Semuanya sudah diselamatkan," jawab Yasmine dengan terharu. Dia segera memanggil orang untuk datang mengobati Jason.Jason menghela napas lega karena semua berjalan sesuai rencananya tanpa ada kerugian sama sekali. Obat-obatan selundupan yang ada di dalam truk sudah dia tukar saat berada di tengah hutan. Selain itu, dia juga sudah menambah yang kurang. Seharusnya tidak akan ada petunjuk yang tertinggal.Kemudian, Jason akan menggunakan obat-obat selundupan ini dan melakukan kesepakatan dengan Keluarga Cahyadi untuk m
Semua bahan obat ini terlihat serupa, tetapi Yasmine sangat terampil dalam membedakan obat-obatan. Dia bisa menemukan perbedaannya meski sangat kecil.Madhav bergegas menghampiri Yasmine dan memperhatikan obat-obatannya dengan cermat, lalu berkata, "Lima kotak obat ini mungkin sudah ditukar oleh seseorang!"Jika begitu, apa sebenarnya yang ada di dalam truk itu? Hal ini benar-benar membuat orang penasaran."Pelaku ini sengaja membakar gudang, lalu menukar beberapa kotak obat ini saat suasana sedang kacau. Sepertinya beberapa kotak obat ini bisa berakibat fatal bagi Keluarga Cahyadi." Raymond tersenyum sembari menambahkan, "Sayang, apa mungkin 5 kotak itu berisi barang selundupan?"Semua barang selundupan Keluarga Cahyadi tidak jelas datang dari mana. Mungkin saja, mereka diam-diam mengirimkannya kemari!Yasmine mengepalkan tangannya dengan kesal. Jika menyadari masalah bahan obat ini sejak awal, dia pasti sudah mendapatkan bukti kuat untuk melawan Keluarga Cahyadi! Dia sudah melewatkan
Kaki Jason terluka, tetapi tidak termasuk luka yang terlalu fatal. Setelah pengobatan, dia masih bisa berjalan dengan bantuan kruk. Jadi, hari ketiganya, dia sudah pergi ke hutan sambil berjalan dengan kaki yang pincang.Jason berniat menggunakan barang selundupan ini untuk membuat kesepakatan dengan Keluarga Cahyadi agar bisa menyelamatkan Rini. Kemudian, dia baru bisa segera memperingatkan Yasmine tentang hal ini.Akan tetapi, begitu tiba di hutan, Jason malah mendapati bahwa semua barang selundupan itu sudah hilang! Dia benar-benar tercengang, tetapi segera menenangkan dirinya kembali.Selama 2 hari ini, tidak ada anggota Keluarga Handoyo yang menemukan barang selundupan ini, jadi seharusnya bukan mereka yang mengambilnya. Kemungkinan besar, pelakunya adalah Keluarga Cahyadi.Namun, Jason tidak memberi tahu Keluarga Cahyadi tentang lokasi spesifiknya, bagaimana mereka bisa tahu? Apalagi lokasi ini berada di kediaman Keluarga Handoyo, Keluarga Cahyadi tidak mungkin bisa memindahkanny
"Perintahkan kepada semua orang untuk menangkap Nona Keluarga Handoyo setelah dia masuk ke Kota Huera!" perintah Robin.Saat berikutnya, Keluarga Hermanto pun mengerahkan semua pasukan mereka dan bersiap-siap untuk melakukan penangkapan. Namun, setelah menunggu sampai 2 jam, mereka tidak melihat kedatangan Yasmine.Menurut perhitungan waktu, Yasmine seharusnya sudah tiba meskipun dia lambat seperti kura-kura! Robin seketika murka. Dia membanting gelas di tangannya sembari memaki, "Apa jalang dari Keluarga Cahyadi itu mempermainkanku?"Semua orang yang berada di ruangan hanya menundukkan kepala tanpa berani bersuara. Robin adalah penguasa di Kota Huera. Dia benar-benar pemarah sampai sekelompok orang akan bernasib sial kalau dia melampiaskan amarahnya.Saat ini, pintu ruangan tiba-tiba didorong seseorang dari luar. Terdengar suara benturan yang keras, sehingga membuat semua orang yang tegang menjadi terkejut.Sementara itu, orang yang mendorong pintu sama sekali tidak terlihat takut. Di
Ketika melihat sosok pria yang buram di pintu kaca, jantung Yasmine sontak berdetak kencang. Saat berikutnya, dia berusaha untuk menenangkan dirinya.Yasmine sudah berhasil memasuki kediaman Keluarga Hermanto dengan menyamar menjadi Wiselyn. Dia tidak boleh sampai ketahuan di saat seperti ini. Bagaimanapun, dia harus mengelabui semua orang di kediaman ini malam ini.Sorot mata Yasmine terlihat tenang. Dia mengeluarkan jarum perak yang telah dipersiapkannya karena berniat untuk membuat pria itu impotensi!Tindakan ini agak berisiko. Pria itu mungkin akan tahu bahwa Yasmine yang melakukannya, tetapi tidak ada cara lain untuk sekarang. Dia hanya bisa mencobanya!Yasmine menggenggam jarum tersebut sembari memberanikan diri. Sebelum sempat keluar, dia sudah melihat wajah pria itu sehingga persiapan yang telah dibuatnya seketika hancur lebur!Pria ini bukan pria tampan biasa, melainkan jentelmen yang berkualitas. Tidak peduli berapa kali pun Yasmine bertemu dengan pria ini, dia tetap akan te
Memang benar-benar konyol."Aku bukan seorang pria sembarangan, Pak Robin mungkin salah paham. Maaf sudah mengganggu."Setelah mengatakan itu, Carlos melangkah pergi tanpa menolehkan kepala.Saat pintu kamar ditutup rapat, Yasmine baru merasa lemas. Dia terjatuh ke sofa, dan menghela napas lega. Untungnya, dia tidak salah menebak, Carlos juga ditipu untuk pergi ke sana. Namun, Carlos sangat menjaga diri dan tidak akan tidur dengan orang lain semudah itu.Setelah menghindari bahaya dengan selamat, Yasmine juga tidak berani duduk diam. Karakter Wiselyn benar-benar sulit untuk ditangani. Setelah Carlos pergi, mungkin besok malam Robin akan memberikan pria lain untuknya. Yasmine juga tidak akan terus berhasil menipu, jadi dia harus segera mencari bukti transaksi ilegal antara Robin dan Keluarga Cahyadi.Memikirkan hal ini, Yasmine mengenakan mantel dan berniat untuk pergi mencari Robin. Namun, begitu pergi ke lantai dua, dia sudah melihat Robin dan Carlos sedang bersitegang di ruang tamu l
Yasmine langsung menjadi tegang hingga menggigit bibirnya. Namun, dalam sekejap, dia memaksa dirinya untuk tetap tenang dan berpikir dengan cepat bagaimana cara Wiselyn yang sebenarnya akan menangani situasi ini.Kemudian, Yasmine tiba-tiba melepaskan lengan Robin dan berkata dengan marah, "Di mana puluhan atau ratusan pria itu? Cari mereka sekarang juga! Kalau belum menemukannya, jangan omong kosong. Apa yang harus kulakukan untuk saat ini kalau bosan? Aku sudah tertarik kepadanya sekarang dan ingin mendapatkannya. Kalau kamu membunuhnya, aku tidak mau peduli denganmu lagi."Setelah mendengar perkataan Wiselyn yang terakhir, ekspresi Robin langsung berubah dan buru-buru menggenggam tangan Wiselyn untuk membujuknya."Sayang, tenanglah, jangan marah. Ayah akan menuruti apa yang kamu inginkan! Tidak usah membunuhnya, bawa pergi dan kurung dia!"Ekspresi Wiselyn baru terlihat senang dan tertawa ceria. "Memang Ayah yang paling baik padaku."Carlos langsung ditangkap dan kedua pengawal itu
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe