Truk yang dikendarai oleh Jason berhenti di posisi paling depan. Saat ini, Jason masih duduk di dalam mobil dengan raut wajah memucat."Jason, ada apa denganmu?" tanya Yasmine sambil membuka pintu mobil. Kemudian, Yasmine menyadari bahwa kaki Jason tertancap oleh besi panas! Seluruh kursinya berlumuran darah!Meskipun terluka begitu parah, Jason malah tampak tidak peduli dengan kondisinya, melainkan balik bertanya kepada Yasmine, "Apa bahan obatnya berhasil diselamatkan?""Semuanya sudah diselamatkan," jawab Yasmine dengan terharu. Dia segera memanggil orang untuk datang mengobati Jason.Jason menghela napas lega karena semua berjalan sesuai rencananya tanpa ada kerugian sama sekali. Obat-obatan selundupan yang ada di dalam truk sudah dia tukar saat berada di tengah hutan. Selain itu, dia juga sudah menambah yang kurang. Seharusnya tidak akan ada petunjuk yang tertinggal.Kemudian, Jason akan menggunakan obat-obat selundupan ini dan melakukan kesepakatan dengan Keluarga Cahyadi untuk m
Semua bahan obat ini terlihat serupa, tetapi Yasmine sangat terampil dalam membedakan obat-obatan. Dia bisa menemukan perbedaannya meski sangat kecil.Madhav bergegas menghampiri Yasmine dan memperhatikan obat-obatannya dengan cermat, lalu berkata, "Lima kotak obat ini mungkin sudah ditukar oleh seseorang!"Jika begitu, apa sebenarnya yang ada di dalam truk itu? Hal ini benar-benar membuat orang penasaran."Pelaku ini sengaja membakar gudang, lalu menukar beberapa kotak obat ini saat suasana sedang kacau. Sepertinya beberapa kotak obat ini bisa berakibat fatal bagi Keluarga Cahyadi." Raymond tersenyum sembari menambahkan, "Sayang, apa mungkin 5 kotak itu berisi barang selundupan?"Semua barang selundupan Keluarga Cahyadi tidak jelas datang dari mana. Mungkin saja, mereka diam-diam mengirimkannya kemari!Yasmine mengepalkan tangannya dengan kesal. Jika menyadari masalah bahan obat ini sejak awal, dia pasti sudah mendapatkan bukti kuat untuk melawan Keluarga Cahyadi! Dia sudah melewatkan
Kaki Jason terluka, tetapi tidak termasuk luka yang terlalu fatal. Setelah pengobatan, dia masih bisa berjalan dengan bantuan kruk. Jadi, hari ketiganya, dia sudah pergi ke hutan sambil berjalan dengan kaki yang pincang.Jason berniat menggunakan barang selundupan ini untuk membuat kesepakatan dengan Keluarga Cahyadi agar bisa menyelamatkan Rini. Kemudian, dia baru bisa segera memperingatkan Yasmine tentang hal ini.Akan tetapi, begitu tiba di hutan, Jason malah mendapati bahwa semua barang selundupan itu sudah hilang! Dia benar-benar tercengang, tetapi segera menenangkan dirinya kembali.Selama 2 hari ini, tidak ada anggota Keluarga Handoyo yang menemukan barang selundupan ini, jadi seharusnya bukan mereka yang mengambilnya. Kemungkinan besar, pelakunya adalah Keluarga Cahyadi.Namun, Jason tidak memberi tahu Keluarga Cahyadi tentang lokasi spesifiknya, bagaimana mereka bisa tahu? Apalagi lokasi ini berada di kediaman Keluarga Handoyo, Keluarga Cahyadi tidak mungkin bisa memindahkanny
"Perintahkan kepada semua orang untuk menangkap Nona Keluarga Handoyo setelah dia masuk ke Kota Huera!" perintah Robin.Saat berikutnya, Keluarga Hermanto pun mengerahkan semua pasukan mereka dan bersiap-siap untuk melakukan penangkapan. Namun, setelah menunggu sampai 2 jam, mereka tidak melihat kedatangan Yasmine.Menurut perhitungan waktu, Yasmine seharusnya sudah tiba meskipun dia lambat seperti kura-kura! Robin seketika murka. Dia membanting gelas di tangannya sembari memaki, "Apa jalang dari Keluarga Cahyadi itu mempermainkanku?"Semua orang yang berada di ruangan hanya menundukkan kepala tanpa berani bersuara. Robin adalah penguasa di Kota Huera. Dia benar-benar pemarah sampai sekelompok orang akan bernasib sial kalau dia melampiaskan amarahnya.Saat ini, pintu ruangan tiba-tiba didorong seseorang dari luar. Terdengar suara benturan yang keras, sehingga membuat semua orang yang tegang menjadi terkejut.Sementara itu, orang yang mendorong pintu sama sekali tidak terlihat takut. Di
Ketika melihat sosok pria yang buram di pintu kaca, jantung Yasmine sontak berdetak kencang. Saat berikutnya, dia berusaha untuk menenangkan dirinya.Yasmine sudah berhasil memasuki kediaman Keluarga Hermanto dengan menyamar menjadi Wiselyn. Dia tidak boleh sampai ketahuan di saat seperti ini. Bagaimanapun, dia harus mengelabui semua orang di kediaman ini malam ini.Sorot mata Yasmine terlihat tenang. Dia mengeluarkan jarum perak yang telah dipersiapkannya karena berniat untuk membuat pria itu impotensi!Tindakan ini agak berisiko. Pria itu mungkin akan tahu bahwa Yasmine yang melakukannya, tetapi tidak ada cara lain untuk sekarang. Dia hanya bisa mencobanya!Yasmine menggenggam jarum tersebut sembari memberanikan diri. Sebelum sempat keluar, dia sudah melihat wajah pria itu sehingga persiapan yang telah dibuatnya seketika hancur lebur!Pria ini bukan pria tampan biasa, melainkan jentelmen yang berkualitas. Tidak peduli berapa kali pun Yasmine bertemu dengan pria ini, dia tetap akan te
Memang benar-benar konyol."Aku bukan seorang pria sembarangan, Pak Robin mungkin salah paham. Maaf sudah mengganggu."Setelah mengatakan itu, Carlos melangkah pergi tanpa menolehkan kepala.Saat pintu kamar ditutup rapat, Yasmine baru merasa lemas. Dia terjatuh ke sofa, dan menghela napas lega. Untungnya, dia tidak salah menebak, Carlos juga ditipu untuk pergi ke sana. Namun, Carlos sangat menjaga diri dan tidak akan tidur dengan orang lain semudah itu.Setelah menghindari bahaya dengan selamat, Yasmine juga tidak berani duduk diam. Karakter Wiselyn benar-benar sulit untuk ditangani. Setelah Carlos pergi, mungkin besok malam Robin akan memberikan pria lain untuknya. Yasmine juga tidak akan terus berhasil menipu, jadi dia harus segera mencari bukti transaksi ilegal antara Robin dan Keluarga Cahyadi.Memikirkan hal ini, Yasmine mengenakan mantel dan berniat untuk pergi mencari Robin. Namun, begitu pergi ke lantai dua, dia sudah melihat Robin dan Carlos sedang bersitegang di ruang tamu l
Yasmine langsung menjadi tegang hingga menggigit bibirnya. Namun, dalam sekejap, dia memaksa dirinya untuk tetap tenang dan berpikir dengan cepat bagaimana cara Wiselyn yang sebenarnya akan menangani situasi ini.Kemudian, Yasmine tiba-tiba melepaskan lengan Robin dan berkata dengan marah, "Di mana puluhan atau ratusan pria itu? Cari mereka sekarang juga! Kalau belum menemukannya, jangan omong kosong. Apa yang harus kulakukan untuk saat ini kalau bosan? Aku sudah tertarik kepadanya sekarang dan ingin mendapatkannya. Kalau kamu membunuhnya, aku tidak mau peduli denganmu lagi."Setelah mendengar perkataan Wiselyn yang terakhir, ekspresi Robin langsung berubah dan buru-buru menggenggam tangan Wiselyn untuk membujuknya."Sayang, tenanglah, jangan marah. Ayah akan menuruti apa yang kamu inginkan! Tidak usah membunuhnya, bawa pergi dan kurung dia!"Ekspresi Wiselyn baru terlihat senang dan tertawa ceria. "Memang Ayah yang paling baik padaku."Carlos langsung ditangkap dan kedua pengawal itu
Yasmine harus mencari kesempatan untuk masuk ke brankas itu lagi.....Untuk menjaga citra Wiselyn yang menyukai dunia malam, Yasmine tidak segera bergerak keesokan harinya. Bahkan setelah bangun tidur, dia tetap berbaring di ranjang dan berpura-pura tidur hingga lewat jam empat sore.Dia keluar dari kamarnya dengan santai dan berniat untuk makan sesuatu, tetapi dia malah tidak sengaja melihat sosok yang akrab di tepi jendela koridor. Orang itu adalah Qaila yang sedang berdiri di luar gedung dan membicarakan sesuatu dengan Robin.Wiselyn menyipitkan matanya dan merasa bingung. Sudah cukup satu Carlos yang menyusup ke dalam Keluarga Hermanto dengan menyamar sebagai pengawal, mengapa Qaila juga datang ke sini? Untuk apa Qaila datang ke sini? Apa yang sebenarnya mereka berdua lakukan?Saat sedang memikirkan itu, tatapan Yasmine bertemu dengan Robin. Ekspresi Robin yang sebelumnya dingin tiba-tiba berubah menjadi lembut dan wajahnya penuh dengan senyuman. Robin berteriak, "Sayang, kamu sud