Yosef selalu memperlakukan keturunannya dengan baik. Mendengar ini, Yasmine menyahut dengan murung, "Louis menderita leukemia akut. Dia harus melakukan transplantasi sumsum. Aku ingin semua anggota Keluarga Handoyo melakukan tes kecocokan sumsum. Aku pasti akan membalas kebaikan kalian nanti.""Louis menderita leukemia akut?" seru Yosef dengan ekspresi yang berubah drastis. Dia berusaha untuk duduk, lalu meneruskan dengan panik, "Dasar gadis bodoh, kenapa kamu baru datang sekarang? Edgar, cepat, suruh semua anggota Keluarga Handoyo melakukan tes!""Baik!" Edgar buru-buru keluar untuk melaksanakan perintah kakeknya. Dia sangat gesit dalam bekerja. Dalam waktu kurang dari 2 jam, seluruh anggota Keluarga Handoyo yang berada di Kota Sulvan dan di sekitarnya, sudah kembali untuk melakukan tes. Bahkan, mereka yang tinggal jauh juga mengirimkan sampel darah dengan helikopter.Yasmine tidak bisa mendeskripsikan perasaannya saat melihat sekelompok orang yang berbaris untuk mengambil darah. Ini
Sebelum Edgar menyelesaikan ucapannya, Yasmine tiba-tiba menyela, "Aku yang mengusulkannya. Aku menyuruh semua anggota Keluarga Handoyo melakukan pemeriksaan tubuh."Meskipun penyakit Louis tidak akan bisa terus dirahasiakan dan mudah untuk diselidiki, Yasmine tetap ingin berusaha menutupinya dari Carlos. Asalkan Carlos tidak mengetahuinya, dia tidak akan diancam oleh Jason ataupun goyah. Setelah transplantasi sumsum selesai, semua masalah pun akan selesai.Edgar menatap Yasmine dengan terkejut. Dia tidak mengerti mengapa Yasmine merahasiakan masalah ini dari Carlos.Tatapan Carlos menjadi makin dingin. Dia mungkin akan percaya kalau keluarga lain yang melakukan tes darah. Namun, keterampilan medis Keluarga Handoyo sangat hebat. Mereka bisa mengetahui penyakit hanya dengan memeriksa denyut nadi. Untuk apa mengambil darah? Jelas, wanita ini sedang menipunya.Dulu, Carlos mungkin akan berusaha mencari tahu kebenarannya. Namun, sekarang ... Carlos hanya tersenyum sinis sembari berkata, "K
Yasmine menengadah menatap Jason yang berdiri di depannya. Dia menggertakkan giginya seraya menahan sakit, lalu menimpali, "Bukan apa-apa, aku nggak sengaja terjatuh."Kemudian, Yasmine bangkit dari lantai. Para pengawal merasa agak curiga, tetapi tidak melihat orang lain di bangsal. Pada akhirnya, mereka pun keluar.Begitu pintu bangsal ditutup, Yasmine mengernyit sembari bertanya, "Jason, apa kamu sudah gila?"Jason menghampiri, lalu menahan Yasmine di dinding dan menekan dagunya dengan kuat, seolah-olah ingin menghancurkan tulangnya. Dia membalas, "Yasmine, kamu kira aku tidak tahu kamu pergi ke kediaman Keluarga Handoyo untuk mencari pendonor sumsum?"Jason mengerahkan tenaga yang makin besar, lalu meneruskan, "Sayang sekali, tidak ada sumsum yang cocok untuk Louis. Jadi, hanya aku yang bisa menyelamatkan Louis!"Ternyata, Jason terus mengawasinya. Yasmine merasa sangat tidak berdaya. Meskipun dagunya sangat sakit, dia tetap berkata tanpa rasa takut, "Kalau kamu mau segera melakuka
Tempat yang menakutkan di dunia ini sangat banyak, tetapi hal ini tidak berlaku bagi Jason. Baginya, hanya ada 2 tempat seperti itu, yaitu tempat berbahaya yang pernah ditemuinya saat bekerja atau tempat yang menyebabkannya trauma sejak kecil. Orang yang benar-benar memahami Jason pasti bisa menemukan tempat ini.Yasmine meminta bantuan Edgar untuk menyelidiki pekerjaan apa saja yang dilakukan Jason beberapa tahun ini. Sementara itu, dia pergi ke kediaman tua Keluarga Lingga untuk mencari tahu pengalaman masa kecil Jason. Yasmine memasuki kediaman tua dengan status calon istri yang ingin menemui orang tua.Begitu turun mobil, Yasmine pun terkejut karena melihat sebuah mobil Maybach yang familier melaju masuk. Itu adalah mobil Carlos.Yasmine seketika merasa sesak. Dia tanpa sadar mengepalkan tangannya dan suasana hatinya menjadi kacau.Ketika pintu mobil terbuka, terlihat Carlos yang bertubuh tinggi mengenakan setelan berwarna hitam. Sungguh tampan dan berkarisma. Tidak peduli berapa k
Carlos sendiri yang mengatakan Matteo baik-baik saja. Pria ini tidak pernah memberi tahu Yasmine bahwa Matteo terluka. Jika tidak, Yasmine pasti sudah menjenguknya sejak awal.Yasmine merasa sangat kesal, tetapi masih menahan diri untuk tidak membalas perkataan Carlos. Dia menghampiri Matteo, lalu menatap kaki Matteo dengan sedih sembari bertanya, "Apa lukamu parah? Masih sakit nggak?"Matteo ditahan oleh Carlos sehingga tidak bisa memeluk Yasmine. Dia membalas dengan manja, "Bibi Yasmine tiup dulu biar nggak sakit lagi."Sambil berkata demikian, Matteo bahkan mengangkat kakinya. Yasmine merasa lucu dengan tingkah Matteo ini. Dilihat dari tingkahnya yang aktif, kondisi Matteo seharusnya sudah membaik.Yasmine pun memanjakannya. Dia benar-benar menunduk untuk meniup gips Matteo dengan ringan. Yasmine selalu bersikap lembut saat menghadapi Matteo. Namun, ketika teringat pada perkataannya yang kejam, ekspresi Carlos seketika menjadi dingin.Carlos menggendong Matteo, lalu berjalan ke samp
Yasmine buru-buru menghindar dari mereka. Setibanya di koridor yang sepi, dia baru menunjukkan kesedihannya. Dia mengepalkan tangannya dengan erat sambil meninju dadanya untuk menyingkirkan perasaan kesal.Sejak dirinya menolak Carlos, Yasmine sudah tahu apa saja yang harus dihadapinya. Akan tetapi, ketika benar-benar menghadapinya, perasaan ini justru membuatnya sangat tersiksa.Sesaat kemudian, Yasmine baru berhasil menenangkan dirinya. Ini adalah jalan yang telah dipilihnya. Meskipun terdapat penderitaan yang bertubi-tubi, dia tetap harus melewatinya dengan kuat.Yasmine memasuki ruang kerja Paulus. Ketika melihat kedatangan Yasmine, Paulus menyunggingkan senyuman ramah dan menuangkan teh untuknya. "Ini adalah teh yang baru kubeli, cobalah."Yasmine tidak berminat untuk meminumnya karena sedang merasa sedih. Namun, agar terlihat sopan, dia tetap mencicipi teh tersebut. Kemudian, Yasmine langsung berbicara ke intinya, "Tuan Paulus, aku akan segera menikah dengan Jason, tapi masih kur
Paulus membawa Yasmine keluar dari kamar Jason. Mereka menuju taman yang terletak di belakang kediaman.Setelah mengaktifkan mekanisme, terlihat sebuah pintu yang terbuka. Kemudian, Paulus masuk terlebih dahulu.Yasmine agak berwaspada begitu melihat bagian dalam yang gelap gulita. Dia meletakkan jarum perak di telapak tangannya, lalu ikut masuk.Tidak lama kemudian, Carlos muncul jauh di belakang mereka dan menatap dengan sorot mata yang serius. Carlos tidak tahu bahwa Paulus menyembunyikan sesuatu di tempat seperti ini. Dia bingung mengapa kakeknya membawa Yasmine kemari sehingga mengikuti mereka berdua.Yasmine terus berjalan mengikuti Paulus. Setelah menuruni banyak anak tangga, mereka akhirnya berhenti di depan sebuah pintu. Saat ini, mereka berada di ruang bawah tanah. Meskipun tidak membuka pendingin ruangan, suhu di tempat ini benar-benar dingin.Sejak turun ke tempat ini, raut wajah Paulus berubah menjadi serius dan agak gugup. Setelah menarik napas dalam-dalam, dia akhirnya m
Yasmine sudah menduga bahwa Paulus ingin membuat kesepakatan dengannya. Akan tetapi, dia tidak menyangka kesepakatannya adalah menyelamatkan seorang nenek yang sekarat.Saat ini, Yasmine baru benar-benar mengenal Paulus. Dia adalah seorang pria yang akan melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya. Namun, di dalam hatinya, ternyata terdapat cinta yang begitu besar untuk istrinya.Pada umumnya, orang tua memang mudah membuat orang merasa kasihan. Sekarang, Yasmine pun merasa sangat kasihan pada Paulus.Di sisi lain, wanita tua ini adalah neneknya Carlos. Jika bisa, Yasmine tentu ingin menyelamatkannya. Jadi, dia menyetujuinya tanpa ragu, "Aku akan coba meminta obat itu dari Keluarga Handoyo."Setelah menyelesaikan ucapannya, Yasmine segera berbalik untuk pergi. Tiba-tiba, dia terkejut saat melihat Carlos sedang berdiri di depan pintu. Terlihat Carlos yang berdiri tegak sambil menatap orang tua yang terbaring di atas ranjang. Nenek yang dikiranya sudah meninggal selama belasan tahun t
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe