Yasmine buru-buru menghindar dari mereka. Setibanya di koridor yang sepi, dia baru menunjukkan kesedihannya. Dia mengepalkan tangannya dengan erat sambil meninju dadanya untuk menyingkirkan perasaan kesal.Sejak dirinya menolak Carlos, Yasmine sudah tahu apa saja yang harus dihadapinya. Akan tetapi, ketika benar-benar menghadapinya, perasaan ini justru membuatnya sangat tersiksa.Sesaat kemudian, Yasmine baru berhasil menenangkan dirinya. Ini adalah jalan yang telah dipilihnya. Meskipun terdapat penderitaan yang bertubi-tubi, dia tetap harus melewatinya dengan kuat.Yasmine memasuki ruang kerja Paulus. Ketika melihat kedatangan Yasmine, Paulus menyunggingkan senyuman ramah dan menuangkan teh untuknya. "Ini adalah teh yang baru kubeli, cobalah."Yasmine tidak berminat untuk meminumnya karena sedang merasa sedih. Namun, agar terlihat sopan, dia tetap mencicipi teh tersebut. Kemudian, Yasmine langsung berbicara ke intinya, "Tuan Paulus, aku akan segera menikah dengan Jason, tapi masih kur
Paulus membawa Yasmine keluar dari kamar Jason. Mereka menuju taman yang terletak di belakang kediaman.Setelah mengaktifkan mekanisme, terlihat sebuah pintu yang terbuka. Kemudian, Paulus masuk terlebih dahulu.Yasmine agak berwaspada begitu melihat bagian dalam yang gelap gulita. Dia meletakkan jarum perak di telapak tangannya, lalu ikut masuk.Tidak lama kemudian, Carlos muncul jauh di belakang mereka dan menatap dengan sorot mata yang serius. Carlos tidak tahu bahwa Paulus menyembunyikan sesuatu di tempat seperti ini. Dia bingung mengapa kakeknya membawa Yasmine kemari sehingga mengikuti mereka berdua.Yasmine terus berjalan mengikuti Paulus. Setelah menuruni banyak anak tangga, mereka akhirnya berhenti di depan sebuah pintu. Saat ini, mereka berada di ruang bawah tanah. Meskipun tidak membuka pendingin ruangan, suhu di tempat ini benar-benar dingin.Sejak turun ke tempat ini, raut wajah Paulus berubah menjadi serius dan agak gugup. Setelah menarik napas dalam-dalam, dia akhirnya m
Yasmine sudah menduga bahwa Paulus ingin membuat kesepakatan dengannya. Akan tetapi, dia tidak menyangka kesepakatannya adalah menyelamatkan seorang nenek yang sekarat.Saat ini, Yasmine baru benar-benar mengenal Paulus. Dia adalah seorang pria yang akan melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya. Namun, di dalam hatinya, ternyata terdapat cinta yang begitu besar untuk istrinya.Pada umumnya, orang tua memang mudah membuat orang merasa kasihan. Sekarang, Yasmine pun merasa sangat kasihan pada Paulus.Di sisi lain, wanita tua ini adalah neneknya Carlos. Jika bisa, Yasmine tentu ingin menyelamatkannya. Jadi, dia menyetujuinya tanpa ragu, "Aku akan coba meminta obat itu dari Keluarga Handoyo."Setelah menyelesaikan ucapannya, Yasmine segera berbalik untuk pergi. Tiba-tiba, dia terkejut saat melihat Carlos sedang berdiri di depan pintu. Terlihat Carlos yang berdiri tegak sambil menatap orang tua yang terbaring di atas ranjang. Nenek yang dikiranya sudah meninggal selama belasan tahun t
Tidak lama kemudian, mereka berdua pun tiba di kediaman Keluarga Handoyo.Setelah turun dari mobil, Yasmine segera menemui Yosef. Dia lagi-lagi datang untuk meminta bantuan, bahkan meminta warisan Keluarga Handoyo sekarang. Sebenarnya, dia merasa sangat tidak enak hati. Hanya saja, dia tetap harus memintanya.Setelah mengetahui alasannya, Yosef mengernyit sambil berkata, "Yasmine, kamu tahu obat ini bukan sekadar warisan Keluarga Handoyo. Obat ini khusus diwariskan untukmu.""Kamu adalah genius Keluarga Handoyo. Dengan obat ini, bakat dan wawasanmu bisa berkembang pesat. Kamu bisa menjadi lebih hebat dari yang kamu bayangkan. Obat ini adalah impian semua orang," lanjut Yosef. Yosef berusaha meyakinkan Yasmine agar berpikir untuk dirinya sendiri. Jika dibandingkan dengan seseorang yang berusia 70 tahun, obat itu tentu lebih baik diberikan kepada seorang yang memiliki masa depan gemilang. Orang yang rasional pasti akan berpikiran seperti itu.Carlos mengepalkan tangannya dengan perlahan
Yasmine memang sangat berjerih payah untuk mencari tahu berbagai hal tentang Jason. Namun, ucapan ini malah terdengar aneh saat diucapkan oleh Carlos. Sebelum Yasmine sempat memikirkannya, Carlos tiba-tiba menginjak pedal gas sehingga mobil langsung melaju dengan kencang.Yasmine yang lengah terhempas hingga bersandar di jok mobil. Saat berikutnya, Carlos sontak berbelok tajam sehingga Yasmine yang belum sempat memakai sabuk pengaman pun terjatuh ke samping. Dia terjatuh di paha Carlos.Tubuh Yasmine seketika menegang, wajahnya juga memerah. Namun, Carlos hanya duduk tegak tanpa terpengaruh apa pun. Kemudian, terdengar suara Carlos yang dingin, "Keluarga yang beranggotakan 3 orang memang sempurna. Matteo juga sudah menerima Qaila sekarang. Setelah mereka sembuh, aku akan mencari hari untuk menikahi Qaila dan memberikan keluarga utuh untuk Matteo."Carlos melontarkan kalimat terakhirnya dengan tegas. Kalimat ini bagaikan paku yang menancap hati Yasmine. Wajahnya yang memerah pun menjadi
Setelah penyerangan yang terjadi di bar, Matteo mengalami kecelakaan, lalu Qaila kebetulan lewat dan menyelamatkan Matteo. Carlos sudah mencurigai Qaila sejak saat itu. Dia sengaja bersandiwara supaya Qaila merasa dirinya memiliki harapan dan tidak terlalu berwaspada.Kemudian, Carlos mengutus orang untuk terus mengawasi dan melacak informasi yang berhubungan dengan Qaila. Sesuai dugaan, Carlos mengikuti petunjuk yang ada hingga akhirnya menemukan lokasi anggota Keluarga Abisatya. Pada saat yang sama, dia pun sangat kecewa pada Qaila.Wanita ini sampai bersekongkol dengan Keluarga Abisatya untuk merencanakan kecelakaan Matteo. Bertobat? Mana mungkin, wanita ini sudah terlalu kejam! Carlos bersumpah tidak akan melepaskan Qaila begitu saja!"Terus awasi dia!" perintah Carlos. Kemudian, dia menyuruh bawahannya untuk mengutus mata-mata ke kediaman Keluarga Cahyadi.....Setelah menyerahkan surat pemberitahuan, Yasmine pun pergi ke kediaman Keluarga Cahyadi esok harinya. Pemimpin Keluarga C
Meskipun demikian, Yasmine tetap memasang ekspresi tenang. Dia pura-pura bertanya dengan penasaran, "Itu tempat untuk menyimpan obat-obatan?""Bukan." Shanika menggelengkan kepalanya tanpa berbicara terlalu banyak. Kemudian, dia berjalan sambil meneruskan, "Aura tempat itu sangat buruk. Kamu akan bernasib sial kalau dekat-dekat, lebih baik menjauh."Sikap Shanika membuat Yasmine makin yakin bahwa ada yang tidak beres dengan vila ini. Dia diam-diam mengingat tempat ini.Malam harinya, para pengawal berjaga di depan kamar Yasmine. Namun, ternyata kamarnya kosong melompong. Yasmine mengenakan pakaian hitam yang ketat. Dia diam-diam melewati tim patroli Keluarga Cahyadi, lalu memasuki ladang obat yang berada di dalam pegunungan. Setelah berjalan lama, dia akhirnya tiba di luar vila itu.Cuaca kurang baik karena sedang mendung. Lampu yang remang-remang pun membuat penglihatan Yasmine menjadi kurang jelas. Apalagi, vila ini terletak di pedalaman gunung. Orang yang tinggal di dalam tidak ada
Ternyata mereka hanya memiliki postur tubuh yang sama. Memang banyak orang seperti ini. Contoh saja Jason dengan Carlos, mereka sama-sama bertubuh tinggi dan tegap.Yasmine segera menyingkirkan pikirannya, lalu menatap pria itu dengan tatapan waspada dan bertanya, "Siapa kamu? Kenapa kamu membantuku?"Tidak perlu diragukan lagi, sudah pasti pria ini yang membuat pergerakan tadi. Dia sengaja membuat tim patroli pergi ke arah lain."Keluarga Cahyadi tidak sesederhana yang terlihat. Meski kamu adalah Nona Besar Keluarga Handoyo, kamu tetap akan berakhir mengenaskan kalau tertangkap. Mereka nggak akan melepaskanmu begitu saja. Kamu nggak seharusnya datang ke tempat ini, cepat pulang besok!" ucap pria itu dengan dingin untuk memperingatkan Yasmine.Selesai melontarkan itu, si pria langsung berjalan ke dalam hutan dan menghilang. Di sisi lain, Yasmine masih berdiri di tempatnya sembari memandang arah pergi pria itu dengan murung. Sepertinya, pria ini tahu cukup banyak tentang Keluarga Cahyad