Sebelum Edgar menyelesaikan ucapannya, Yasmine tiba-tiba menyela, "Aku yang mengusulkannya. Aku menyuruh semua anggota Keluarga Handoyo melakukan pemeriksaan tubuh."Meskipun penyakit Louis tidak akan bisa terus dirahasiakan dan mudah untuk diselidiki, Yasmine tetap ingin berusaha menutupinya dari Carlos. Asalkan Carlos tidak mengetahuinya, dia tidak akan diancam oleh Jason ataupun goyah. Setelah transplantasi sumsum selesai, semua masalah pun akan selesai.Edgar menatap Yasmine dengan terkejut. Dia tidak mengerti mengapa Yasmine merahasiakan masalah ini dari Carlos.Tatapan Carlos menjadi makin dingin. Dia mungkin akan percaya kalau keluarga lain yang melakukan tes darah. Namun, keterampilan medis Keluarga Handoyo sangat hebat. Mereka bisa mengetahui penyakit hanya dengan memeriksa denyut nadi. Untuk apa mengambil darah? Jelas, wanita ini sedang menipunya.Dulu, Carlos mungkin akan berusaha mencari tahu kebenarannya. Namun, sekarang ... Carlos hanya tersenyum sinis sembari berkata, "K
Yasmine menengadah menatap Jason yang berdiri di depannya. Dia menggertakkan giginya seraya menahan sakit, lalu menimpali, "Bukan apa-apa, aku nggak sengaja terjatuh."Kemudian, Yasmine bangkit dari lantai. Para pengawal merasa agak curiga, tetapi tidak melihat orang lain di bangsal. Pada akhirnya, mereka pun keluar.Begitu pintu bangsal ditutup, Yasmine mengernyit sembari bertanya, "Jason, apa kamu sudah gila?"Jason menghampiri, lalu menahan Yasmine di dinding dan menekan dagunya dengan kuat, seolah-olah ingin menghancurkan tulangnya. Dia membalas, "Yasmine, kamu kira aku tidak tahu kamu pergi ke kediaman Keluarga Handoyo untuk mencari pendonor sumsum?"Jason mengerahkan tenaga yang makin besar, lalu meneruskan, "Sayang sekali, tidak ada sumsum yang cocok untuk Louis. Jadi, hanya aku yang bisa menyelamatkan Louis!"Ternyata, Jason terus mengawasinya. Yasmine merasa sangat tidak berdaya. Meskipun dagunya sangat sakit, dia tetap berkata tanpa rasa takut, "Kalau kamu mau segera melakuka
Tempat yang menakutkan di dunia ini sangat banyak, tetapi hal ini tidak berlaku bagi Jason. Baginya, hanya ada 2 tempat seperti itu, yaitu tempat berbahaya yang pernah ditemuinya saat bekerja atau tempat yang menyebabkannya trauma sejak kecil. Orang yang benar-benar memahami Jason pasti bisa menemukan tempat ini.Yasmine meminta bantuan Edgar untuk menyelidiki pekerjaan apa saja yang dilakukan Jason beberapa tahun ini. Sementara itu, dia pergi ke kediaman tua Keluarga Lingga untuk mencari tahu pengalaman masa kecil Jason. Yasmine memasuki kediaman tua dengan status calon istri yang ingin menemui orang tua.Begitu turun mobil, Yasmine pun terkejut karena melihat sebuah mobil Maybach yang familier melaju masuk. Itu adalah mobil Carlos.Yasmine seketika merasa sesak. Dia tanpa sadar mengepalkan tangannya dan suasana hatinya menjadi kacau.Ketika pintu mobil terbuka, terlihat Carlos yang bertubuh tinggi mengenakan setelan berwarna hitam. Sungguh tampan dan berkarisma. Tidak peduli berapa k
Carlos sendiri yang mengatakan Matteo baik-baik saja. Pria ini tidak pernah memberi tahu Yasmine bahwa Matteo terluka. Jika tidak, Yasmine pasti sudah menjenguknya sejak awal.Yasmine merasa sangat kesal, tetapi masih menahan diri untuk tidak membalas perkataan Carlos. Dia menghampiri Matteo, lalu menatap kaki Matteo dengan sedih sembari bertanya, "Apa lukamu parah? Masih sakit nggak?"Matteo ditahan oleh Carlos sehingga tidak bisa memeluk Yasmine. Dia membalas dengan manja, "Bibi Yasmine tiup dulu biar nggak sakit lagi."Sambil berkata demikian, Matteo bahkan mengangkat kakinya. Yasmine merasa lucu dengan tingkah Matteo ini. Dilihat dari tingkahnya yang aktif, kondisi Matteo seharusnya sudah membaik.Yasmine pun memanjakannya. Dia benar-benar menunduk untuk meniup gips Matteo dengan ringan. Yasmine selalu bersikap lembut saat menghadapi Matteo. Namun, ketika teringat pada perkataannya yang kejam, ekspresi Carlos seketika menjadi dingin.Carlos menggendong Matteo, lalu berjalan ke samp
Yasmine buru-buru menghindar dari mereka. Setibanya di koridor yang sepi, dia baru menunjukkan kesedihannya. Dia mengepalkan tangannya dengan erat sambil meninju dadanya untuk menyingkirkan perasaan kesal.Sejak dirinya menolak Carlos, Yasmine sudah tahu apa saja yang harus dihadapinya. Akan tetapi, ketika benar-benar menghadapinya, perasaan ini justru membuatnya sangat tersiksa.Sesaat kemudian, Yasmine baru berhasil menenangkan dirinya. Ini adalah jalan yang telah dipilihnya. Meskipun terdapat penderitaan yang bertubi-tubi, dia tetap harus melewatinya dengan kuat.Yasmine memasuki ruang kerja Paulus. Ketika melihat kedatangan Yasmine, Paulus menyunggingkan senyuman ramah dan menuangkan teh untuknya. "Ini adalah teh yang baru kubeli, cobalah."Yasmine tidak berminat untuk meminumnya karena sedang merasa sedih. Namun, agar terlihat sopan, dia tetap mencicipi teh tersebut. Kemudian, Yasmine langsung berbicara ke intinya, "Tuan Paulus, aku akan segera menikah dengan Jason, tapi masih kur
Paulus membawa Yasmine keluar dari kamar Jason. Mereka menuju taman yang terletak di belakang kediaman.Setelah mengaktifkan mekanisme, terlihat sebuah pintu yang terbuka. Kemudian, Paulus masuk terlebih dahulu.Yasmine agak berwaspada begitu melihat bagian dalam yang gelap gulita. Dia meletakkan jarum perak di telapak tangannya, lalu ikut masuk.Tidak lama kemudian, Carlos muncul jauh di belakang mereka dan menatap dengan sorot mata yang serius. Carlos tidak tahu bahwa Paulus menyembunyikan sesuatu di tempat seperti ini. Dia bingung mengapa kakeknya membawa Yasmine kemari sehingga mengikuti mereka berdua.Yasmine terus berjalan mengikuti Paulus. Setelah menuruni banyak anak tangga, mereka akhirnya berhenti di depan sebuah pintu. Saat ini, mereka berada di ruang bawah tanah. Meskipun tidak membuka pendingin ruangan, suhu di tempat ini benar-benar dingin.Sejak turun ke tempat ini, raut wajah Paulus berubah menjadi serius dan agak gugup. Setelah menarik napas dalam-dalam, dia akhirnya m
Yasmine sudah menduga bahwa Paulus ingin membuat kesepakatan dengannya. Akan tetapi, dia tidak menyangka kesepakatannya adalah menyelamatkan seorang nenek yang sekarat.Saat ini, Yasmine baru benar-benar mengenal Paulus. Dia adalah seorang pria yang akan melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya. Namun, di dalam hatinya, ternyata terdapat cinta yang begitu besar untuk istrinya.Pada umumnya, orang tua memang mudah membuat orang merasa kasihan. Sekarang, Yasmine pun merasa sangat kasihan pada Paulus.Di sisi lain, wanita tua ini adalah neneknya Carlos. Jika bisa, Yasmine tentu ingin menyelamatkannya. Jadi, dia menyetujuinya tanpa ragu, "Aku akan coba meminta obat itu dari Keluarga Handoyo."Setelah menyelesaikan ucapannya, Yasmine segera berbalik untuk pergi. Tiba-tiba, dia terkejut saat melihat Carlos sedang berdiri di depan pintu. Terlihat Carlos yang berdiri tegak sambil menatap orang tua yang terbaring di atas ranjang. Nenek yang dikiranya sudah meninggal selama belasan tahun t
Tidak lama kemudian, mereka berdua pun tiba di kediaman Keluarga Handoyo.Setelah turun dari mobil, Yasmine segera menemui Yosef. Dia lagi-lagi datang untuk meminta bantuan, bahkan meminta warisan Keluarga Handoyo sekarang. Sebenarnya, dia merasa sangat tidak enak hati. Hanya saja, dia tetap harus memintanya.Setelah mengetahui alasannya, Yosef mengernyit sambil berkata, "Yasmine, kamu tahu obat ini bukan sekadar warisan Keluarga Handoyo. Obat ini khusus diwariskan untukmu.""Kamu adalah genius Keluarga Handoyo. Dengan obat ini, bakat dan wawasanmu bisa berkembang pesat. Kamu bisa menjadi lebih hebat dari yang kamu bayangkan. Obat ini adalah impian semua orang," lanjut Yosef. Yosef berusaha meyakinkan Yasmine agar berpikir untuk dirinya sendiri. Jika dibandingkan dengan seseorang yang berusia 70 tahun, obat itu tentu lebih baik diberikan kepada seorang yang memiliki masa depan gemilang. Orang yang rasional pasti akan berpikiran seperti itu.Carlos mengepalkan tangannya dengan perlahan