Penampilan baru Yasmine diatur semuanya oleh Jonas. Wajah ini sangat berbeda dari wajah asli Yasmine. Dia terlihat cantik, tetapi genit.Demi penyamaran yang sempurna, Jonas sampai menyediakan jaket kulit berwarna hitam untuknya. Jonas duduk di sofa sembari menopang dagunya. Dia menatap Yasmine dengan puas, lalu berkata, "Sempurna. Mulai sekarang, identitasmu adalah calon istriku. Namamu Rachel Abisatya.""Jadi, jangan bersikap lemah lembut lagi. Kalau karaktermu berbeda dengan penampilanmu dan ada yang curiga, jangan salahkan aku menghukummu," lanjut Jonas sembari menyerahkan tablet kepada Yasmine.Ketika melihat adegan di dalam tablet, mata Yasmine sontak terbelalak. Dia berteriak dengan marah, "Aku sudah menurutimu, kenapa kamu masih menyakiti anakku?"Terlihat anak laki-laki berusia 3 tahun. Dia duduk di lantai seraya menangis dengan kuat. Bahkan, di punggungnya terdapat 2 bekas luka cambuk yang masih berdarah. Darah itu menodai pakaiannya hingga memerah, juga melukai hati Yasmine.
Yasmine tidak bisa menjawab. Dia tidak ingin menyakiti siapa pun dan hanya ingin hidup bersama putranya. Namun, Jonas malah memaksanya untuk membunuh orang. Bagaimana mungkin dia tega membunuh anak yang masih begitu kecil?"Yasmine, kamu hanya bisa memilih salah satu dari mereka. Kalau kamu ragu-ragu lagi, aku yang akan membuat keputusan untukmu," ucap Jonas.Pria di dalam layar masih belum melepaskan tangannya. Anak itu sampai tidak bisa meneteskan air matanya lagi. Wajahnya juga membiru karena hampir kehabisan napas.Hati Yasmine benar-benar sakit melihat kejadian ini. Dia menggertakkan giginya dengan frustrasi, lalu menyahut dengan wajah berlinang air mata, "Oke, aku akan meracuninya. Jangan sakiti anakku lagi!""Begini baru benar," ujar Jonas sembari menyerahkan racun kepada Yasmine. Ini adalah racun dengan toksisitas yang sangat tinggi. Sebelum meninggal, seseorang akan merasakan rasa sakit yang dahsyat. Orang dewasa sekalipun akan sangat tersiksa, apalagi anak kecil seperti Matte
Matteo yang berada di dalam ruangan kaca pun melihat seseorang berjalan masuk. Tubuhnya yang mungil seketika menegang. Dia jelas-jelas sangat takut, tetapi bertanya dengan tenang, "Siapa kamu? Kenapa menculikku? Papaku adalah Carlos Lingga, dia sangat hebat. Dia akan segera menemukanku. Cepat lepaskan aku atau kamu akan dihukum olehnya!"Yasmine mengira, mungkin karena putranya sebaya dengan Matteo, jadi hatinya tidak kuasa melunak saat melihat anak kecil di depannya ini. Hanya saja, tidak ada gunanya berbelaskasihan di situasi seperti ini."Ayahmu memang sangat hebat. Dia mengutusku untuk menyelamatkanmu," sahut Yasmine sembari berjongkok di hadapan Matteo dan tersenyum.Matteo menatap Yasmine dengan waspada. Dia tidak langsung percaya, melainkan bertanya, "Kenapa dia nggak datang sendiri?""Karena aku ini mata-mata. Aku menyelinap masuk demi menolongmu," jawab Yasmine. Perkataan ini terdengar seperti menipu anak kecil. Namun, ketika melihat tatapan Yasmine yang lembut dan jaket kulit
Jonas ingin Carlos tahu bagaimana putranya meninggal. Sementara itu, Carlos tidak akan sempat melacak lokasi Jonas meskipun memiliki nomor ponselnya. Ketika Carlos tiba, dia hanya akan melihat jasad Matteo yang sudah dingin. Sejak saat itu, Carlos pasti akan sangat membenci Yasmine!Jonas menyunggingkan senyuman dengan bahagia. Dia menuangkan segelas anggur untuk merayakan kemenangan ini. Tepat ketika Jonas hendak meminumnya, pintu ruangan tiba-tiba didobrak seseorang.Carlos menerobos masuk dengan membawa sekelompok pria berpakaian hitam. Jonas pun terbelalak dengan tidak percaya, lalu bertanya, "Gi ... gimana kamu menemukan tempat ini?"Tiga menit bahkan belum berlalu setelah Jonas mengirimkan pesan. Kalaupun Carlos menggunakan helikopter, dia tidak mungkin bisa tiba secepat ini! Apa yang sebenarnya terjadi?Di sisi lain, Carlos sama sekali tidak menatapnya. Tatapannya yang dingin tertuju pada ruangan kecil yang terbuat dari kaca reflektif. Di dalam sana, putranya keracunan hingga da
Tatapan Jonas yang tajam seketika tertuju pada Yasmine. Melihat ini, Yasmine merasakan ancaman besar hingga kesulitan bernapas. Tangannya yang diletakkan di samping badan perlahan-lahan terkepal erat.Kemudian, Yasmine menimpali dengan tenang, "Memangnya kenapa kalau anak itu diselamatkan? Nggak akan ada yang sanggup menetralisasi racun yang kuracik. Tiga jam lagi, Matteo pasti akan mati. Kalau nggak percaya, kamu coba saja sendiri."Yasmine melemparkan botol racun yang masih bersisa itu kepada Lisa. Ilmu racun Lisa kalah jauh dari Yasmine. Dia bahkan tidak memiliki kemampuan untuk menetralisasi racun. Tindakan Yasmine ini sama saja dengan mempermalukannya.Sorot mata Lisa dipenuhi kebencian. Dia menggertakkan giginya sembari menyerahkan botol racun itu kepada Jonas, lalu berkata, "Tuan Muda, coba kamu lihat."Jonas sudah memeriksa racun ini sebelumnya. Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit, toksisitasnya sangatlah tinggi. Siapa pun yang meminumnya akan mati hanya dalam beberapa jam. H
Tiga tahun lalu, Qaila membuat kesepakatan dengan Jonas. Mereka menukar putra Qaila dengan putra Yasmine. Selama ini, mereka juga selalu berhubungan secara diam-diam.Jonas tersenyum nakal seraya mengejek, "Itu artinya, pecundang dari Keluarga Handoyo itu nggak bisa menetralisasi racunnya?"Qaila mendesak dengan panik, "Kalau dia bisa, mana mungkin aku masih mencarimu? Cepat, berikan penawar racun itu kepadaku. Matteo sudah nggak bisa bertahan lama lagi!"Jonas menimpali, "Aku nggak punya, biarkan saja dia mati."Qaila membentak, "Jonas, berhenti bercanda! Kalau Matteo mati, aku nggak bisa menjadi istri Carlos!"Jonas bertanya, "Memangnya apa hubungannya denganku?"Seusai terkekeh-kekeh mencibir, Jonas mengakhiri panggilan tersebut dengan tidak peduli.Qaila sungguh murka dengan sikap Jonas. Dia menghubungi Jonas lagi, tetapi nomornya telah diblokir.Ternyata, Jonas telah bertekad untuk membunuh Matteo. Qaila hanya bisa terduduk dengan putus asa.Suasana hati Jonas menjadi sangat baik
Edgar fokus mengobati Matteo barusan sehingga baru menyadari bahwa layar ponselnya dilihat oleh Carlos. Dia tidak sempat untuk menyembunyikan masalah ini lagi.Setelah terdiam sejenak, Edgar menjelaskan, "Sekitar setengah tahun lalu, aku mulai menerima email dari X. Semua isinya tentang cara menawar racun yang digunakan untuk menyerang Keluarga Handoyo. Itu sebabnya, kami berhasil lolos dari percobaan pembunuhan Keluarga Abisatya berkali-kali.""Aku pernah ingin menghubunginya, tapi akunnya ini virtual. Aku juga nggak bisa membalas email-nya, apalagi menemukannya. Jadi, aku nggak tahu identitas X sampai sekarang. Tapi, menurutku, orang ini seharusnya anggota Keluarga Abisatya. Dia nggak tahan dengan kejahatan mereka, makanya memilih untuk membantu kami," ujar Edgar seraya menghela napas.Kemudian, Edgar memperingatkan, "Carlos, jangan sampai ada yang tahu tentang masalah ini. Kalau nggak, keselamatannya mungkin akan terancam."Carlos memicingkan matanya. Jelas, orang ini pasti berada d
"Tuan Muda, kita nggak boleh membiarkan Carlos menyuap para juri itu. Kalau sampai pemenang proyek sudah ditetapkan, kita nggak akan punya kesempatan untuk bersaing lagi," ujar Lisa dengan panik.Jonas meliriknya dengan dingin, lalu menimpali, "Kamu pikir aku nggak tahu?"Jonas tentu tahu konsekuensi dari masalah ini. Akan tetapi, Kompetisi Penelitian Ilmiah diadakan di Kota Sulvan yang merupakan wilayah kekuasaan Carlos. Sangat sulit bagi Jonas untuk menghentikan Carlos di sana."Bukannya masih ada Yasmine? Meskipun Matteo belum mati, dia masih nggak sadarkan diri. Hanya Yasmine yang bisa menyelamatkannya," ucap Lisa dengan tatapan licik."Suruh Yasmine menghentikan Carlos. Kalaupun dia membuat Carlos marah, Carlos nggak akan berani melakukan apa-apa demi nyawa putranya. Pada akhirnya, kita yang akan memegang kendali," lanjut Lisa."Menyuruh Yasmine menghentikannya?" tanya Jonas sembari mengernyit. Dia merasa tidak tenang kalau menggunakan cara ini."Untuk sekarang, hanya Yasmine yang
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe