Tatapan Jonas yang tajam seketika tertuju pada Yasmine. Melihat ini, Yasmine merasakan ancaman besar hingga kesulitan bernapas. Tangannya yang diletakkan di samping badan perlahan-lahan terkepal erat.Kemudian, Yasmine menimpali dengan tenang, "Memangnya kenapa kalau anak itu diselamatkan? Nggak akan ada yang sanggup menetralisasi racun yang kuracik. Tiga jam lagi, Matteo pasti akan mati. Kalau nggak percaya, kamu coba saja sendiri."Yasmine melemparkan botol racun yang masih bersisa itu kepada Lisa. Ilmu racun Lisa kalah jauh dari Yasmine. Dia bahkan tidak memiliki kemampuan untuk menetralisasi racun. Tindakan Yasmine ini sama saja dengan mempermalukannya.Sorot mata Lisa dipenuhi kebencian. Dia menggertakkan giginya sembari menyerahkan botol racun itu kepada Jonas, lalu berkata, "Tuan Muda, coba kamu lihat."Jonas sudah memeriksa racun ini sebelumnya. Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit, toksisitasnya sangatlah tinggi. Siapa pun yang meminumnya akan mati hanya dalam beberapa jam. H
Tiga tahun lalu, Qaila membuat kesepakatan dengan Jonas. Mereka menukar putra Qaila dengan putra Yasmine. Selama ini, mereka juga selalu berhubungan secara diam-diam.Jonas tersenyum nakal seraya mengejek, "Itu artinya, pecundang dari Keluarga Handoyo itu nggak bisa menetralisasi racunnya?"Qaila mendesak dengan panik, "Kalau dia bisa, mana mungkin aku masih mencarimu? Cepat, berikan penawar racun itu kepadaku. Matteo sudah nggak bisa bertahan lama lagi!"Jonas menimpali, "Aku nggak punya, biarkan saja dia mati."Qaila membentak, "Jonas, berhenti bercanda! Kalau Matteo mati, aku nggak bisa menjadi istri Carlos!"Jonas bertanya, "Memangnya apa hubungannya denganku?"Seusai terkekeh-kekeh mencibir, Jonas mengakhiri panggilan tersebut dengan tidak peduli.Qaila sungguh murka dengan sikap Jonas. Dia menghubungi Jonas lagi, tetapi nomornya telah diblokir.Ternyata, Jonas telah bertekad untuk membunuh Matteo. Qaila hanya bisa terduduk dengan putus asa.Suasana hati Jonas menjadi sangat baik
Edgar fokus mengobati Matteo barusan sehingga baru menyadari bahwa layar ponselnya dilihat oleh Carlos. Dia tidak sempat untuk menyembunyikan masalah ini lagi.Setelah terdiam sejenak, Edgar menjelaskan, "Sekitar setengah tahun lalu, aku mulai menerima email dari X. Semua isinya tentang cara menawar racun yang digunakan untuk menyerang Keluarga Handoyo. Itu sebabnya, kami berhasil lolos dari percobaan pembunuhan Keluarga Abisatya berkali-kali.""Aku pernah ingin menghubunginya, tapi akunnya ini virtual. Aku juga nggak bisa membalas email-nya, apalagi menemukannya. Jadi, aku nggak tahu identitas X sampai sekarang. Tapi, menurutku, orang ini seharusnya anggota Keluarga Abisatya. Dia nggak tahan dengan kejahatan mereka, makanya memilih untuk membantu kami," ujar Edgar seraya menghela napas.Kemudian, Edgar memperingatkan, "Carlos, jangan sampai ada yang tahu tentang masalah ini. Kalau nggak, keselamatannya mungkin akan terancam."Carlos memicingkan matanya. Jelas, orang ini pasti berada d
"Tuan Muda, kita nggak boleh membiarkan Carlos menyuap para juri itu. Kalau sampai pemenang proyek sudah ditetapkan, kita nggak akan punya kesempatan untuk bersaing lagi," ujar Lisa dengan panik.Jonas meliriknya dengan dingin, lalu menimpali, "Kamu pikir aku nggak tahu?"Jonas tentu tahu konsekuensi dari masalah ini. Akan tetapi, Kompetisi Penelitian Ilmiah diadakan di Kota Sulvan yang merupakan wilayah kekuasaan Carlos. Sangat sulit bagi Jonas untuk menghentikan Carlos di sana."Bukannya masih ada Yasmine? Meskipun Matteo belum mati, dia masih nggak sadarkan diri. Hanya Yasmine yang bisa menyelamatkannya," ucap Lisa dengan tatapan licik."Suruh Yasmine menghentikan Carlos. Kalaupun dia membuat Carlos marah, Carlos nggak akan berani melakukan apa-apa demi nyawa putranya. Pada akhirnya, kita yang akan memegang kendali," lanjut Lisa."Menyuruh Yasmine menghentikannya?" tanya Jonas sembari mengernyit. Dia merasa tidak tenang kalau menggunakan cara ini."Untuk sekarang, hanya Yasmine yang
Bagaimanapun, Yasmine bertekad untuk menyelesaikan tugasnya malam ini! Dia juga tidak boleh menunjukkan kejanggalan yang bisa membuat Carlos mencurigainya!Yasmine menggertakkan giginya dan memberanikan diri. Dia tetap bersikap angkuh saat berjalan ke samping Tommy dengan mengenakan sepatu hak tinggi 10 sentimeter.Setelah menyandarkan satu tangannya pada belakang kursi yang diduduki Tommy, Yasmine tersenyum menggoda seraya berkata, "Pak Tommy, semua orang bersaing untuk mendapatkan proyek penelitian ini. Bagaimanapun, kamu tetap harus memberi kesempatan pada Keluarga Abisatya, 'kan?”Tommy menduduki surat kontraknya untuk memastikan Yasmine tidak bisa mengambilnya. Kemudian, dia memaki dengan rasa bersalah, "Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Aku bisa menuntutmu karena sudah mencemarkan nama baikku. Cepat pergi, aku akan menganggap masalah hari ini nggak terjadi. Kalau nggak, kamu dan Keluarga Abisatya tinggal menunggu panggilan dari pengadilan!"Dituntut sebelum kompetisi dimulai
Carlos telah memasang perangkap ini untuk Keluarga Abisatya. Jadi, jangan harap masih bisa keluar setelah memasuki pintu ini!Namun, yang terjadi tidak sesuai harapan Carlos. Begitu melontarkan perintahnya, tidak ada seorang pun yang muncul untuk menghentikan Yasmine.Yasmine berdiri di depan pintu sembari menyunggingkan senyuman nakal. Kemudian, dia tertawa dan berkata, "Tuan Muda, maaf sekali. Mereka terlalu mengganggu, jadi aku membantumu menyingkirkan mereka."Saat ini, belasan pengawal berpakaian hitam tergeletak di luar koridor, termasuk Yogi. Mereka terkena racun Yasmine sehingga tertidur dengan lelap."Tuan Muda, aku menang kali ini," ujar Yasmine seraya tersenyum. Kemudian, dia memberikan ciuman jauh yang dipenuhi provokasi.Carlos hanya menatap dengan dingin. Makin wanita ini tersenyum, Carlos makin teringat pada Matteo yang masih tidak sadarkan diri dan kondisinya berangsur menjadi parah.Carlos perlahan-lahan bangkit. Tubuhnya yang tinggi dan tegap membuat Yasmine merasa ke
Di pinggiran Kota Sulvan. Lisa menemani Jonas duduk di sofa. Mereka menonton rekaman kamera pengawas melalui proyektor. Segala sesuatu yang terjadi antara Yasmine dan Carlos barusan disiarkan secara langsung di sana.Lisa membalikkan tubuh untuk menghadap Jonas, lalu berkata dengan cemas, "Tuan Muda, kenapa aku merasa Yasmine sengaja membiarkan dirinya ditangkap oleh Carlos? Apa yang ingin dia lakukan?"Ekspresi Jonas terlihat tenang. Dia sama sekali tidak terkejut dengan kejadian ini. Kemudian, dia pun menimpali, "Dia ingin menyelamatkan Matteo."Yasmine sengaja membiarkan dirinya ditangkap dan dipaksa. Semua ini dia lakukan supaya Jonas tidak punya alasan untuk menyakiti putranya. Sementara itu, Yasmine bisa menyelamatkan Matteo dengan alasan tidak berdaya. Mana mungkin Jonas tidak bisa menilainya?"Dia memang nggak setia. Tuan Muda, jangan biarkan dia berhasil. Aku akan membawanya kembali!" seru Lisa sembari bangkit. Dia benar-benar kesal, tetapi Jonas malah mengangkat tangannya unt
Selain itu, Carlos juga tidak akan memberikan kesempatan seperti ini untuknya. Dia bertanya, "Apa Edgar sudah sampai?"Begitu pertanyaan ini dilontarkan, Edgar yang rambutnya acak-acakan dan kantong matanya begitu hitam pun bergegas berlari menghampiri. Dia berkata, "Aku di sini. Aku akan mengobati Matteo, aku nggak akan membiarkannya menyentuh Matteo."Dengan demikian, keempat orang itu sama-sama memasuki kamar. Tempat tidur yang besar membuat Matteo terlihat makin mungil. Dia yang berwajah pucat berbaring dengan tenang di sana. Siapa pun yang melihatnya akan merasa iba padanya.Yasmine merasa sakit hati melihat kondisi Matteo. Sementara itu, aura Carlos menjadi makin dingin setelah melihat Matteo. Dia memerintah dengan sinis, "Katakanlah, bagaimana cara mengobatinya?"Di mata Carlos, Yasmine adalah bagian dari Keluarga Abisatya. Dia tentu tidak akan membiarkan wanita jahat ini mengobati Matteo langsung. Yang perlu Yasmine lakukan hanya memberi tahu mereka cara mengobati Matteo.Yasmi