***Devano sedang menikmati waktu istirahatnya di salah satu klub malam, namun dia mengambil ruangan privat karena tidak mau ada seseorang yang mengenalinya. Setelah perceraiannya dengan Dhea, 2 tahun yang lalu, pria itu tenggelam dalam kesibukannya sebagai seorang penyanyi dan juga selalu menutupi kehidupan pribadinya. Perceraian kedua kali itu membuatnya enggan berbagi kehidupan pribadinya pada publik.Pria itu meminum kopi hitam dan pikirannya jauh menerawang, perpisahannya dengan Gadis dan saat dia bertemu dengan wanita itu pun membuat penyesalan terbesar yang dia rutuk karena kebodohannya. Devano benar-benar menyesal karena kebodohannya itu, dia harus kehilangan yang berharga di hidupnya.“Aku kenapa bisa sebodoh ini?’ gumam pria itu, dia menertawakan dirinya sendiri.Pintu ruangan diketuk, dan munculah Marcel, salah satu sahabat serta saudara sepupunya. Pria itu duduk di depan Devano. “Devano, dari tadi siang dicariin s
***“Itu suara Dhea, kan? Kenapa dia ribut-ribut di sini?” tanya Gadis tak mengerti.Tak berselang lama, muncul sosok Dhea yang sedang diliputi amarah. Wajahnya ditekuk dan berantakan. Dhea menatap Gadis dengan tajam, sangat jelas terlihat di kedua mata wanita itu menaruh benci yang sangat dalam pada sosok Gadis.“Ada apa? Kenapa kamu malah ribut datang ke rumah ini?” tanya Hadi, dia menatap tajam Dhea.Dhea tersenyum sinis. “Aku datang ke sini hanya untuk memberitahukan kelakuan putri kesayangan Om Hadi. Jaga dia jangan sampai gatal dan menggoda suami orang, bahkan bisa membuat rumah tangga seseorang hancur,” balasnya.“Apa yang kamu katakan, Dhea? Aku merusaktangga orang lain? Siapa?” tanya Gadis terkejut.“Kamu jangan sok suci! Penampilan seperti bidadari, tapi hatinya itu iblis! Buka saja jilbabmu! Percuma kamu menutupi tubuhnya dengan rapat, jika kelakuanmu masih saja buruk! Munafik! Lebih
***Gadis tidak bisa memejamkan kedua matanya. Tadi siang setelah memeriksa kesehatannya, dan mengetahui hasilnya. Wanita itu terdiam dan tak banyak bicara. Gadis merasa seperti dunianya berhenti detik itu, saat dokter mengatakan kalau dirinya mengidap penyakit endometriosis dan dia harus segera di operasi. Fakta tersebut membuatnya sedih luar biasa. Sepanjang hari, dia hanya mengurung di kamar, dan tak mau menjawab pertanyaan dari Yamazaki. Penyakitendometriosismemang salah satu kondisi yang sering membuat wanita tidak bisa hamil.Gadis menatap suaminya yang saat ini sedang tertidur. Hatinya sakit melihat pria itu yang membuat hidupnya jauh lebih sempurna. Ada satu titik rasa sesal di hatinya karena dia menerima pinangan dari pria sebaik Yamazaki. Pria itu kenapa harus memilh wanita sepertinya? Padahal Yamazaki bisa saja memilih wanita sempurna yang mampu melahirkan keturunan untuk pria itu.Dadanya seperti dihantam pisau belati, sangat perih, da
***“Sayang, kamu ingin aku menikah lagi dan kamu mau kuduakan?” tanya Yamazaki.Gadis terdiam, dia tidak tahu apa yang barusan dia katakan pada suaminya. Kenapa bisa dia berbicara tentang wanita lain untuk suaminya? Istri mana yang dengan senang hati menawarkan wanita lain masuk le rumah tangganya? Apa karena dia takut kalau Yamazaki tak puas dengannya hanya karena dirinya tidak bisa memberi keturunan pada suaminya itu. Gadis tidak mampu menjawab, dia hanya mengigit bibir bawahnya. Dadanya pun sesak memikirkan masalah ini.“Jika memang aku menikah lagi dan nanti waktuku harus dibagi dengan wanita lain. Apa kamu ikhlas? Apa kamu sanggup?” tanya Yamazaki lagi.Gadis masih terdiam, sungguh dia tidak tahu lagi harus melakukan apa agar suaminya tidak kecewa padanya.“Sayang, ucapan itu adalah doa... jadi jangan mengatakan ‘aku tidak akan punya anak’ ‘aku tidak bisa membahagiakan suamiku karena aku tidak bisa me
***“Sayang, Tidak ada lagi membahas masalah ini di masa depan! Jika kamu masih membahasnya, aku tidak akan menanggapinya!” tegas Yamazaki. Dia langsung pergi tidur dan tidak menggubris permintaan istrinya itu. Dia tahu bahwa Gadis mungkin membutuhkan waktu untuk sendiri agar bisa berpikir dengan jernih. Wanita itu terlalu larut dalam kesedihan hanya karena vonis dokter yang mengatakan kalau Gadis akan sulit untuk hamil.Padahal sungguh, Yamazaki tidak mempedulikannya atau kecewa pada Gadis. Pria itu hanya khawatir jika istrinya menjadi kecewa karena dia tahu kalau hati Gadis mudah rapuh, dia tahu kalau istrinya itu takkan pernah mau membuatnya kecewa. Selama tiga tahun menikah dengan wanita itu, Gadis adalah seorang istri shalihah yang selalu menghormatinya sebagai suami, bahkan wanita itu pun selalu meminta izin atas persetujuan darinya. Tidak ada satu kata pun bantahan dari Gadis. Bagaimana bisa Yamazaki tidak mencintai istri semulia itu? Pria mana pun menda
***Musim semi di Tokyo...Gadis dan Yamazaki akhirnya kembali pulang ke Tokyo. Keduanya pun menikmati sepanjang perjalanan musim semi dengan mengingat saat itu.... 3 tahun yang lalu, di saat musim semi, keduanya menyadari ada yang aneh di hati mereka. Saat itu Yamazaki maupun Gadis tidak pernah membayangkan kalau Allah mempertemukan mereka untuk saling jatuh cinta dan juga membuat mereka jadi simpul yang satu.Gadis mengingat bagaimana kesan pertama saat bertemu dengan Yamazaki dulu, dia pun ingat kalau pria yang saat ini jadi suaminya pernah dia benci karena sikap dinginnya itu. Tanpa sadar, kedua sudut bibirnya pun tersenyum.“Ada apa? Kamu mengingat hal apa?” Yamazaki bertanya saat menatap istrinya yang tersenyum tanpa sebab.Gadis menatap pria itu dan dia pun tersenyum hangat. “Aku hanya mengingat pertemuan kita saat itu.”“Oh, saat di kampus?” Yamazaki bertanya lagi.Kedua sudut bi
***Suasana di rumah Fumie pagi ini sangat ramai. Wanita paruh baya itu terharu karena anak, menantu, dan cucunya ada di rumah, kecuali suaminya yang memang ada pekerjaan di luar Tokyo.Semua pun berkumpul dan berbicara tentang kerinduan dan juga target di masa depan.Sedangkan Gadis... dia pun tak lepas menggendong si kembar, Sarah dan Farah, anaknya Harumi dan juga Mehmet. Gadis bahkan menggendong keduanya dengan lugas seolah dia berpengalaman menjadi seorang ibu.“Jadi, kamu hanya akan mengajar saja nanti?” tanya Harumi.Gadis mengangguk. “Iya, aku jadi asisten dosen saja nanti dan waktunya pun tidak terlalu padat,”balasnya.“Oh,lalu rencana kamu membuka restoran Indonesia di Tokyo, bagaimana?” tanya Harumi semakin penasaran.“Ah, itu... aku masih mencari tempat yang pas yang banyak orang Indonesia-nya, dan juga masih memikirkan bahan bakunya karena sangat susah mencari bahan rempah-rempah asli Indonesia
***Gadis langsung menuju salah satu restoran khas Indonesia di Shibuya. Dia selesai mengajar dan merasa lapar, jadi dia memutuskan datang ke restoran Cinta Jawa. Restoran Indonesia ini adalah salah satu restoran Indonesia yang sudah memiliki beberapa cabang di Tokyo.“Zara!” seru Gadis, dia tersenyum karena temannya itu sudah datang duluan di Cinta Jawa.“Aku juga baru datang!” balas Zara, “Kita pesan saja, yuk! Aku sudah lapar.”Gadis menganggukkan kepalanya. Dia langsung memilih menu-menu yang ada di buku menu. Gadis tentu saja susah untuk memilih menu mana yang akan dia makan sore ini, dia terlalu rindu dengan masakan Indonesia. Dan pada akhirnya Gadis memilih nasi rawon dan juga teh manis hangat.Setelah keduanya memesan menu makanan, mereka pun melihat suasana di sekitar restoran.“Cinta Jawa ini bisa jadi referensi kamu kalau kamu mau membuka restoran Indonesia. Kamu bisa menilai sebagai konsumen, apa kek