Share

95. Wanita yang Paling Bahagia

***

“Jadi nanti kamu akan mengajar saja?” tanya Hadi.

“Iya, Ayah. Yamazaki agak keberatan kalau Gadis kerja di perusahaan itu, jadi ya Gadis juga nggak bisa memaksakan juga karena niat Gadis bekerja kan biar nanti di Tokyo ada kegiatan,” balas Gadis.

“Seorang istri itu sangat sibuk lho, Nak. Bahkan lebih sibuk dari wanita karier di luar sana yang harus bekerja di perusahaan. Jadi berkarier di rumah itu memang jauh lebih baik bagi seorang istri.”

“Iya, Ayah. Gadis paham, tapi saat ini posisi Gadis kan belum punya anak. Terkadang suka kesepian dan juga Gadis merasa sedih kalau ingat belum punya anak, jadi biar membuang pikiran buruk itu, Gadis ingin menyibukkan diri. Gadis tidak mau terlalu tenggelam dalam kesedihan karena rumah tangga kami berdua belum ada seorang anak. Gadis tidak mau nantinya jadi kufur nikmat,” balas Gadis menjelaskan.

“Jelas, Nak. Sebagai wanita ya sebaik-baiknya di rumah, tapi memang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status