Share

Tatapan Penuh Luka

Penulis: JolaSky
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-04 18:40:02

Tidak! Nova tidak akan membukakan pintunya. Nova yakin Angga tidak akan bisa mengakses kamar tanpa kunci yang sudah Nova pegang.

“Nova, aku bilang buka pintunya!!” Teriak Angga dari luar sana. Nova takut namun ia harus tetap tenang.

Sedangkan di luar, Angga mulai naik pitam karena ulah istrinya. Lagi-lagi Nova ikut campur ke dalam urusannya.

“Nova, buka pintunya atau aku akan mendobraknya. Jangan salahkan aku jika setelah ini kamu menyesal!”

“Apa yang akan kau lakukan? Istrimu hanya mengintip apa yang kau lakukan.” Aldo baru saja keluar dari ruang penyiksaan tadi. Menyusul sahabatnya yang pergi dengan penuh amarah.

“Dia harus diberi pelajaran. Tidak seharusnya dia mencari tahu apa yang aku lakukan,” jawab Angga.

“Bicaralah baik-baik. Tidak semua urusan rumah tangga harus kau selesaikan dengan kekerasan,” kata Aldo memperingatkan. Sejak menikah, emosi sahabatnya mudah naik turun. Semua kehendaknya tak boleh dielak.

“Aku tidak akan menyakitinya, hanya mempertegas apa yang dia lak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Kepercayaan Ambigu

    “Pengusaha sekaligus investor ternama Savangga Danuel dikabarkan melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga terhadap istrinya, Novania Hutama. Kabar itu datang dari salah satu orang yang mengaku sebagai sumber yang valid. Tidak hanya itu, sosok misterius yang tidak ingin disebutkan namanya ini mengatakan bahwa istri pengusaha itu adalah mantan wanita malam yang mengincar harta Savangga hingga dijadikan sebagai istrinya. Kabar tentang kehancuran rumah tangga mereka kini gencar di jagat maya. Orang-orang tak menyangka. Salah satu pengusaha sukses yang banyak menginspirasi para pengusaha muda ini melakukan kekerasan terhadap isinya. Sampai saat ini, Baik Savangga maupun istrinya belum memberikan klarifikasi hingga saat ini—“ Tampilan layar televisi sengaja dimatikan. Nova diam mematung di tempatnya kala namanya dan Angga menjadi sorotan media. Apa yang ia dengar barusan tentang dirinya sama sekali tidak benar. “Aku memang bersikap seolah hanya memperbaiki nama baikku sendiri. Tapi,

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Racauan Tentang Masa Lalu

    “Celva anak mama yang cantik. Minum susu dulu sayang.” Belakangan ini, Nova sangat menikmati masa-masa menjadi seorang ibu baru. Dua bulan bukanlah waktu yang singkat bagi Nova untuk menyesuaikan diri. Hidupnya masih sama, namun sepertinya Angga lebih memilih untuk menghindar sejak nama baiknya di publik mulai retak. Ambisi Angga semakin besar dalam mencari dalang pencemaran nama baiknya waktu itu. Hingga detik ini, belum ada informasi baru yang bisa menjadi pentunjuk tambahan.Ceklek.Nova menoleh saat seseorang datang. Angga masuk ke kamar dengan langkah sempoyongan. “Angga? Kamu kenapa?”tanya Nova. Nova membaringkan Celva di tempat tidur khusus lalu menghampiri sang suami. Wajah Angga pucat pasi. Nova semakin khawatir saat tangannya menyentuh hawa panas di dahi suaminya.Peluh sebesar biji jagung mengalir deras dari pelipis Angga. Tubuh tegapnya semakin oleng. Racauan tak jelas juga keluar dari mulutnya. Nova memapah tubuh sang suami kemudian membaringkannya di atas tempat ti

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Budak Gairah

    “Temani aku malam ini, Aku butuh kehangatan.”Jantung Nova hampir mencelos. Disaat dirinya yang mencoba melepaskan diri dari pelukan Angga, pria itu justru semakin erat mengungkung tubuhnya dalam lingkaran lengannya. Mata Angga masih terpejam namun mulut dan otak kotornya tetap bekerja dengan baik demi memenuhi hasrat. semenjak Nova melahirkan, Angga tak pernah menuntut Nova untuk melayani kebutuhan gairahnya. ‘Tidak, Nova. Kamu tidak boleh tergoda oleh bujukan Angga. bisa saja ia hanya berpura-pura memejamkan matanya demi mendapatkan apa yang ia mau,’ batin dan logika Nova bertolak belakang. Banyak usaha yang Nova kerahkan untuk lepas dari jeratan Angga. Tapi semuanya berakhir dengan kegagalan. Tenaga Nova tak cukup kuat untuk melepaskan diri. “Tangannya berat sekali, astaga! apa yang dia makan sehari-hari sampai memiliki tangan sebesar ini,” gerutu Nova. Angga bergerak tak tentu arah. Pergerakannya semakin memperkecil celah Nova untuk menjauh. Namun, hal tak terduga terjadi. Seb

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Perasaan yang Dielakkan

    Tubuh Angga menggeliat di atas kasur. Energinya seolah terkuras habis. Ia mengedarkan pandangan ke sekitar dan terkejut setelah menyadari ia tidak berada di kamarnya sendiri. Satu hal yang paling membuat Angga yakin ia berada di tempat yang salah saat ia melihat keranjang bayi dengan Celva di dalamnya.Angga mencoba bangkit dari tidurnya namun,"Ah! Astaga!"Dunia serasa berputar di kepalanya. Pandangannya mengabur seiringan dengan tubuh yang semakin lemas. Pendingin ruangan di kamar ini bekerja dengan baik di suhu normal tetapi Angga merasa dirinya seolah sedang terkurung di tumpukan bongkahan es. Kakinya kebas, dan sulit untuk digerakkan. Ia meraba keningnya, panas. Panasnya di luar batas normal. Ia mencoba memutar ulang apa yang ia lakukan semalam hingga tak sadar terkapar di ranjang istrinya. Oh ya, omong-omong kemana wanita itu? Angga menoleh ke segala sudut. Kamar ini kosong. Posisi barang-barang berada di posisinya tapi ia tidak menangkap kehadiran istri yang kerap kali men

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Debat Suami Istri

    "Bagaimana keadaan suami saya, dok? Apa saya bisa menemuinya sekarang?" Salah satu dokter yang menangani Angga baru saja keluar dari ruang UGD. Rentetan pertanyaan diajukan Nova pada dokter muda di hadapannya."Kondisi tuan Angga sudah stabil. Untungnya beliau segera dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan penanganan khusus," jawab dokter diiringi hembusan napas lega dari Nova. Nova bisa lebih tenang sekarang. Pikirannya yang kacau balau mulai ia tata kembali. Segala rasa takut pun ia hempaskan dengan senyuman penuh kelegaan. Akhirnya, penantiannya berakhir. "Syukurlah, sebenarnya suami saya sakit apa, dok? Kemarin dia baik-baik saja, tetapi semalam dia pulang dengan kondisi tubuh yang demam." Di balik perasaan leganya, Nova menguluk rasa penasaran yang sejak tadi ia tahan. Selama mengenal dan hidup bersama pria berusia empat puluh tahun itu, tak sekalipun Nova melihat Angga terkapar tak berdaya. Fisik pria itu sangat kuat, efek dari jadwal olahraga dan pola hidup sehat yang ia

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Balada Nasi Rames

    Pertanyaan seorang perawat membuat Nova dan Angga menoleh ke arah pintu secara bersamaan. Baru mereka sadari, perdebatan yang melibatkan ego satu sama lain mengundang perhatian banyak orang.Angga menoleh ke arah Nova lebih dulu. Lagi-lagi, ia tidak ingin nama baiknya tercoreng. “Oh, tidak ada sus. Kami baik-baik saja,” jawab Angga, “bukan begitu, sayang?” Nova menoleh, tangan Angga sudah berada di pundaknya mengelus kepala belakang Nova dengan sayang. “Betul, kami baik-baik saja, sus.“ Sang perawat terdiam beberapa saat. Pandangannya menyelidiki mencari sesuatu yang masih terasa janggal di matanya. Namun, pada akhirnya ia berkata, “Baiklah kalau begitu, jika tuan dan nyonya membutuhkan sesuatu. Bisa panggil kami dengan tombol itu.” Suster menunjuk ke arah salah satu tombol berwarna merah di atas tempat tidur Angga. Keduanya mengangguk kompak.Suster itu berlalu pergi. Jangan berpikir perdebatan Nova dan Angga tadi berakhir begitu saja. “Aargh! Aku bisa gila jika terus berdebat

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Jawaban Misteri

    “Kamu mengenalnya luar dalam.” Nova tertawa hambar. Melihat pengabdian Aldo untuk Angga, baik sebagai sahabat maupun tangan kanan pria itu, terkadang membuat Nova iri. Meski hidupnya dipenuhi oleh kepura-puraan, setidaknya Angga masih memiliki tempat untuk berbagi. Loyalitas tanpa batas yang Aldo berikan untuk Angga. “Aku mengetahui setiap detail tentang dia. Kami sudah bersahabat sejak kami duduk di bangku sekolah dasar,” aku Aldo. “Sejak SD?” Nova terpekik tak percaya. Aldo mengangguk penuh yakin, sambil menyeruput kopinya. “Ya, bisa dibilang aku adalah saksi hidup yang menyaksikan semua perjuangan hidup Angga,” katanya.Mendengar pengakuan Aldo, pikiran Nova kembali berpusat pada pernyataan dokter pribadi Angga.“Tidak ada yang mengetahui tentang penyakit yang diderita tuan Angga. Dia menyembunyikannya rapat-rapat.” ‘Apakah Angga begitu menutupi penyakitnya hingga Aldo yang sudah bersahabat dengan pria itu selama puluhan tahun tak mengetahui riwayat penyakit Angga?’ Batin No

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Sengketa Balas Dendam

    “Biarkan aku pulang. Aku ingin bertemu dengan putriku!”Nova berlalu menuju ruang inap Angga saat mendengar teriakan pria itu dari dalam ruangan. Wajah paniknya tak bisa disembunyikan di hadapan banyak orang. “Ada apa ini?” tanya Nova. Di ruangan itu Nova melihat Angga dan amarahnya yang tak bisa dikendalikan. Dokter pribadinya berusaha untuk menenangkan namun pria itu tetap pada pendiriannya. “Apa yang terjadi, dok?” Nova beralih pada dokter.“Tuan Angga memaksa untuk pulang sedangkan kondisi jan—“ “Aku ingin bertemu Celva. Saat ini aku merasa baik-baik saja. Untuk apa berada di sini terlalu lama? Nova, tolong bujuk dokter agar memberikan izin untuk pulang.” Cara Angga memotong ucapan Dokter Nova anggap sebagai sebuah kode untuk menghentikan penjelasan dokter tentang kenyataan penyakit yang Angga derita. Nova memicingkan matanya. Menatap Angga dengan pandangan menyelidik.“Kenapa kamu malah menatapku seperti itu? Aku minta tolong padamu untuk meyakinkannya.” Angga berkata lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Negosiasi Rasa

    Kata orang, cinta juga bisa datang terlambat. Sama halnya seperti momen ini. Momen dimana sekujur tubuh Nova mematung saat berhadapan dengan sosok yang menghujam hatinya dengan kerinduan mendalam. Otaknya terasa mati karena Nova tidak bisa mendeteksi perintah apapun dari sana. Sedang Nova bergeming, ada sosok yang kini menatapnya penuh harap. Sosok itu berdiri tegak. Setegar karang yang tak jera menghantamnya dengan gelombang. Banyak cara Nova lakoni untuk menghabiskan keberanian Angga agar tak lagi menemuinya. Berharap dengan memupuk benci, hal itu akan membuat jarak diantara mereka semakin panjang. Sayang, yang terjadi justru kebalikannya. Angga lantang menerabas gelombang, hingga sebagian kecil dari dirinya enyah. Tidak lagi Nova lihat sorot angkuh di mata Angga, pun gestur cinta berlebihan terhadap diri sendiri pada pria itu. Berat Nova mencoba untuk menelan ludah, tapi, Angga justru mulai kembali bersuara. “Aku tahu ini keterlaluan. Tapi aku mohon, kali ini kita bicarakan dar

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Mejemput Asa

    Secarik kertas di tangan Angga konsisten membuat pikiran pria itu terus berputar. Di dalam kursi pesawat, pemandangan kota-kota kecil di bawah sana sama sekali tidak menarik minat Angga untuk beralih sedetikpun dari kertas itu. “Kau sudah menatap kertas itu hampir satu jam lamanya, Tuan. Apa kau tidak ingin melihat pemandangan indah di luar jendela itu?” Suara Chris membuat Angga mendongak. Ia menatap sang asisten dengan sorot jengah seraya menghembuskan napas berat. “Kapan pesawat akan landing?” tanya Angga. Responnya sangat jauh dari konteks obrolan yang dibangun oleh Chris. “Bukannya ini sudah dua jam?” “Kurang lebih lima menit lagi kita mendarat, Tuan. Bersabarlah, kesabaran akan berbuah manis,” jawab Chris. Pria itu kembali memandang lurus ke depan. Dimana para pramugari tengah sibuk memberikan peringatan untuk mengencangkan sabuk pengaman. Angga kembali berkutat pada pikirannya. Bayangan ekspresi wajah Nova berubah-ubah di sana sesuai dengan asumsi-asumsi yang Angga ciptakan

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Sebuah Petunjuk

    Sudah satu minggu lamanya, Mario menetap di hotel yang sama dengan Nova. Menjadi garda terdepan bagi nova tanpa diminta. Sore ini langit cukup cerah namun perlahan beranjak mengabu sebelum matahari benar-benar pamit dari altarnya. Mario bangkit dari sofa, diikuti sang asisten di belakangnya. “Kau sudah dapat informasi yang aku minta?” tanyanya sambil melangkah menuju mini bar di sudut ruang santai. “Sudah, Tuan. Saya dihubungkan oleh asisten beliau yang kebetulan sedang berada di Korea saat ini. Menurut informasi, Pak Angga sedang sakit.” “Sakit?” Mario mengulang. “Iya, Pak. Saya sudah coba mencari tahu tentang penyakit beliau, tapi Asisten pribadinya tidak bersedia memberi informasi detail.” “Tapi, kau sudah lakukan apa yang aku minta ‘kan?” Sang asisten mengangguk mantap. “Sudah, Pak. Beliau bersedia untuk bertemu malam ini jam tujuh.” Melihat pemandangan di luar jendela besar kamar hotelnya, Mario beralih pada arloji di tangan. “Sudah pukul enam. Kita berangkat sekarang saj

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Jauh Rindu, Dekat Tabu

    Lampu remang-remang di dalam klub malam di tengah kota Seoul ini membatasi pandangan Chris yang masuk ke dalamnya. Muda-mudi berlenggak-lenggok di lantai dansa. Di bawah lampu sorot mengikuti irama musik beat yang menggila. Pandangan Chris mengedar ke segala penjuru. Ia langsung bergegas dari bandara ke sini setelah menghubungi Angga. Kabarnya, pria itu berada di sini, namun sampai sekarang Chris belum menemukan petunjuk tentang keberadaan bosnya. Pergerakan Chris di tengah kerumunan orang-orang yang berdansa, menarik perhatian beberapa wanita di sana. Sesekali terdengar mereka mencoba menggoda Chris dengan panggilan-panggilan nakal. “Hai, tampan. Kau sendiri saja?” Seorang wanita mendekati Chris. Dua bingkai lensa di mata Chris ia koreksi saat berhadapan dengan wanita itu. “Kalau kau datang sendiri, aku mau menemani,” ucap wanita itu lagi. Rambut panjangnya sengaja dikibaskan di depan wajah Chris. Aroma bunga menguar setelahnya. Jelas, wanita itu sedang berusaha untuk menarik perh

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Realita Yang Disanggah

    “Bagaimana bisa Anda membiarkan orang dengan kondisi mental yang terganggu, bepergian sendirian bahkan, mengurus bayi? Apalagi Anda bukan suaminya.” Seorang pria paruh baya dengan seragam kepolisian menginterogasi Mario dengan segerombol pertanyaan. Ia menghela napas panjang, hendak menyela ucapan sang polisi namun pria itu terus berceloteh, tidak memberikan kesempatan bagi Mario untuk menjelaskan. “Anda tahu ‘kan? Apa yang Anda lakukan bisa disebut sebagai bentuk kelalaian dan berpotensi menyakiti orang lain.” “Saya paham, Pak. Itu mengapa saya ada di sini sekarang. Saya akan menebus Nova dan mengikuti prosedur hukum yang berlaku. Tolong beri sedikit keringanan untuk Nova. Bagaimanapun dia masih punya tanggung jawab untuk mengurus anaknya yang masih bayi,” ucap Mario panjang lebar. Tidak akan ia sia-siakan kesempatan untuk bicara. Tujuannya saat ini adalah membebaskan Nova dari hukuman paling berat. Mario mengikuti semua prosedur hukum yang berlaku atas pelanggaran yang Nova laku

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Berpapasan

    Kesibukan terlihat padat di pintu kedatangan Bandara Incheon. Seorang pria mengenakan setelan jas lengkap berwarna keabuan menarik beberapa mata di sana. Di balik kacamata hitam yang nangkring di hidung mancung pria itu, ada sepasang mata yang awas mengintai pergerakan seseorang dari arah lain bandara. Seorang wanita, dengan stroller bayi menemaninya duduk di ruang tunggu menuju pintu keberangkatan. Tujuannya bertolak belakang dengan kedatangan pria tadi. Pria itu melirik arlojinya, tiga puluh menit lagi seluruh penumpang jurusan penerbangan domestik lepas landas. Pria itu bergegas mendekati sang wanita. Dengan penampilan, tidak, ketampanannya yang sedikit mencolok dan menarik perhatian, Chris–pria itu–mendekati targetnya. “Selamat pagi, Nyonya.” Wanita berambut panjang, dengan iris mata hazel yang indah itu mendongak. Dahinya berkerut pun dengan kedua matanya yang memicing. Mencoba menilik sosok asing di depannya. “Ya? Anda siapa?” tanyanya. Ada sedikit getaran dalam suaranya.

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Kunci yang Terbuka

    Secangkir kopi panas di hadapannya sama sekali tidak menarik perhatian Angga. Di sudut salah satu kafe di jalan utama kota Seoul, ia membiarkan segala pikirannya berterbangan bebas terbawa angin. Laptop dengan layar yang masih menyala berakhir sama mengenaskannya dengan secangkir kopi itu. Padahal, deretan daftar pekerjaan yang seharusnya ia selesaikan secepatnya, meraung meminta dikerjakan. Suara di kepala Angga terlalu berisik. Bahkan membuat pria berusia 37 tahun itu kewalahan mengatur jam tidurnya. ‘Sudah waktunya kau mengejar kebahagiaanmu.” Untaian kalimat yang diucapkan Dalton tempo hari kian memperparah kegundahan hati yang selama beberapa hari ini meraung perhatian Angga agar tidak diabaikan. Lagi-lagi, hanya helaan napas berat yang menjadi penghujung keglisahan Angga. “Tidak seharusnya aku terjebak dalam kegalauan ini,” gumamnya, Angga mencoba mengalihkan pikirannya dengan menggeser pesan dengan seseorang yang jauh di belahan dunia sana. Deretan foto putri kecilnya mend

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Masalah Semakin Pelik

    Seminggu setelah Mario memutuskan untuk mencabut perjanjian kerja perusahaan mereka, Angga memilih hengkang dari apartemen pria itu. Ia cukup tahu diri untuk tidak menjadi benalu sahabatnya. Saat ini, Angga tengah berhadapan dengan pria paruh baya. Mario bilang, itu adalah koleganya yang akan memberikan suntikan dana untuk perusahaan cabang milik Angga yang hampir bangkrut. “Aku tertarik dengan konsep perusahaanmu. Hanya saja, Kerugian selama periode dua tahun ini cukup menarik perhatianku. Dan akan lebih berisiko jika aku investasikan uangku di sana. Bagaimana kalau begini saja,” ucap pria itu. Pria bernama Dalton, berusia sekitar lima puluh tahunan menjabat sebagai pemilik perusahan olahan ginseng paling terkenal di Korea.Meski terlihat kecewa dengan Angga, Mario tetap bertanggung jawab atas apa yang sudah ia janjikan. Satu alasan yang membuat Angga semakin tak enak hati padanya. Dalton memajukan tubuhnya, menatap Angga dengan sorot penuh rasa ketertarikan yang begitu besar namun

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   PUTUS KONTRAK

    Nova hendak mendekati Mark, namun langkahnya ditahan oleh Mario yang kini menatapnya dengan sorot menuntut. Sekujur tubuh Nova meremang. Pegangan Mario di lengannya seolah memiliki aliran magnet yang membuat pandangan Nova tidak beralih padanya. “Apa yang kamu lakukan, Mario? Tolong lepaskan aku,” pinta Nova. Ia membalas tatapan Mario tak kalah tegas, kemudian beralih pada kaitan tangan mereka. “Jawab yang sejujurnya, Nova. Apa benar yang dikatakan Mark?” Nada bicara Mario berubah dingin. Nova bisa merasakan pria itu sedang bergelut dengan kekecewaan yang begitu kental di dadanya. Dengan sedikit keras Nova menghempaskan pegangan Mario seraya berkata. “Benar atau tidak, masa laluku adalah urusanku. Baik kamu ataupun Mark tidak berhak mengintervensi hidupku,” balas Nova tegas. Kini jaraknya dengan Mark terkikis. Wajah mantan kekasihnya itu sama tegangnya dengan Mario setelah kalimat ultimatum Nova ucapkan. “Dan untuk kamu, Mark,” ucap Nova dingin. “Bukan hakmu juga mengatur hidupku.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status