Share

Sengketa Balas Dendam

Author: JolaSky
last update Last Updated: 2023-11-05 23:41:42

“Biarkan aku pulang. Aku ingin bertemu dengan putriku!”

Nova berlalu menuju ruang inap Angga saat mendengar teriakan pria itu dari dalam ruangan. Wajah paniknya tak bisa disembunyikan di hadapan banyak orang.

“Ada apa ini?” tanya Nova.

Di ruangan itu Nova melihat Angga dan amarahnya yang tak bisa dikendalikan. Dokter pribadinya berusaha untuk menenangkan namun pria itu tetap pada pendiriannya.

“Apa yang terjadi, dok?” Nova beralih pada dokter.

“Tuan Angga memaksa untuk pulang sedangkan kondisi jan—“

“Aku ingin bertemu Celva. Saat ini aku merasa baik-baik saja. Untuk apa berada di sini terlalu lama? Nova, tolong bujuk dokter agar memberikan izin untuk pulang.”

Cara Angga memotong ucapan Dokter Nova anggap sebagai sebuah kode untuk menghentikan penjelasan dokter tentang kenyataan penyakit yang Angga derita. Nova memicingkan matanya. Menatap Angga dengan pandangan menyelidik.

“Kenapa kamu malah menatapku seperti itu? Aku minta tolong padamu untuk meyakinkannya.” Angga berkata lagi.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Misi Membalas Balik

    Dua hari setelah pulang dari rumah sakit, Angga masih harus beristirahat di kasur sampai kondisinya dinyatakan pulih sepenuhnya. Semenjak itu pula Nova ikut menjajah kasurnya. Entah apakah hal itu merupakan kabar baik atau justru petaka baginya. Sebagai pasangan suami istri yang sudah menjalin rumah tangga selama satu tahun, tidur bersama adalah hal yang wajah. Tetapi tidak bagi Angga. Selama dua hari itu pula tidurnya tak nyenyak. Semenjak Nova juga tidur di satu ranjang yang sama, Angga tak bisa dengan bebas menikmati setiap malam yang berlalu. Di pikirannya selalu hadir kekhawatiran Nova akan melakukan hal-hal tak terduga padanya. "Kamu belum tidur? Ada yang kamu butuhkan?" Angga berjengit kaget ketika wajah Nova tiba-tiba sudah di sampingnya."Astaga! Bisakah kau tidak mengagetkanku?""Aku bertanya, bukannya mengagetkanmu," jawab Nova asal. Ia memundurkan lagi tubuhnya. "Tidak, aku tidak membutuhkan apapun." Angga mengelak. Gengsinya terlalu tinggi untuk mengakui perasaannya y

    Last Updated : 2023-11-06
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Hinaan Salah Sasaran

    Suasana dapur lebih hidup ketika Nova memimpin sesi masak pagi ini. Wanita berusia dua puluh delapan tahun itu menuangkan sup buntut buatannya ke dalam sebuah mangkuk kaca yang sudah disiapkan oleh asisten pelayan.“Bu kepala, tolong cicipi sup buntutnya. Menurutmu, apa yang kurang dari masakanku?” Nova menyodorkan sesendok kuah sup untuk dicicipi. Sang kepala pelayan menjadi kelinci percobaan Nova untuk menguji tingkat kenikmatan masakan buatannya. Kepala pelayan menyesap kuah dari sendok yang diberikan oleh Nova, kemudian terdiam beberapa saat meresapi rasa dari sup buntut buatan sang nyonya.Ekspresi datar kepala pelayan membuat jantung Kova berdetak tak karuan. Menunggu reaksi dari sang kepala bagaikan menunggu penilaian dari seorang koki profesional. “Semuanya sudah pas. Rasanya, teksturnya, dan porsi buntut sapinya sempurna, nyonya,” jawab kepala pelayan. “Huh, astaga..” Nova menghela napas lega. Ia tak tahu bagaimana jika makanan buatannya tak sesuai ekspektasi, “aku hampir

    Last Updated : 2023-11-06
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Cercaan Realita

    Nova meninggalkan kamar Angga tanpa sepatah katapun. Bialah kini Angga merendahkan kemampuannya di depan orang lain. Setelah ini, pria sombong dan tak tahu diri itu akan menyesali ucapannya.Angga membiarkan istrinya pergi dengan perasaan terluka. Ia tidak pernah memikirkan bagaimana perasaan Nova tiap kali mulutnya mulai menyudutkan wanita itu. “Kemarilah, kenapa kau masih di sana?” Kepala pelayan hampir saja menjadi sasaran amukan Angga selanjutnya jika ia tidak segera memenuhi perintah bosnya. Wanita itu menghadap Angga dengan penuh hormat. Kepalanya tertunduk tak berani menatap bosnya.“Aku puas sudah membuat dia merasa bersalah atas apa yang ia lakukan pada adikku. Jika aku tidak menikahinya, dia akan merasa seperti di atas awan. Tidak pernah sadar dengan kesalahan yang sudah membuat satu-satunya keluargaku pergi.” Angga mengungkapkan perasaannya secara gamblang pada wanita yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri itu. Hanya kepada kepala pelayan Angga bisa menjadi diri send

    Last Updated : 2023-11-06
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Antara Benci dan Gengsi

    Pemandangan di taman belakang rumah jauh lebih indah dibandingkan menatap wajah tampan Angga di kamar. Nova memilih untuk mengasingkan diri di taman daripada terus bergulat dengan keangkuhan Angga. Dalam keadaan sakit saja, suaminya masih mampu merendahkan Nova di depan orang lain. NoHati Nova bergejolak, menahan marah dan keinginan untuk membalas perlakuan Angga tadi. Tetapi, akal sehatnya masih bekerja dengan baik. Nova tidak akan membalas perbuatan Angga dengan cara yang sama. “Kamu di sini ternyata.” Suara seseorang yang baru saja datang membuat Nova menoleh ke arah suara itu.Aldo menghampirinya yang termangu sendirian. Pria pemilik lesung pipi dalam itu menyodorkan satu pak es krim yang terkenal dengan bentuk ikan. “Aku pernah dengar memakan es krim bisa sedikit merilekskan pikiran. Kebetulan aku baru pergi ke minimarket dan menemukan es krim lucu ini,” ucap Aldo. Pria itu tersenyum begitu manis. Wajahnya yang oriental semakin menambah pesonanya. Untuk sepersekian detik Nova

    Last Updated : 2023-11-07
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Bukan Prioritas

    “Kamu sangat mengenalnya, aku bahkan tidak tahu kalau dia sangat takut pada kecoa. Hahaha.” Tawa Nova terdengar hingga ke lantai dua yang tingginya hampir sepuluh meter dari atas tanah. Dahi Angga mengerut, mulai tertarik dengan perbincangan antara Nova dan Aldo—asistennya. Dua orang itu asyik membicarakan sosok lain yang tak hadir diantara mereka.“Benar, aku selalu tertawa terpingkal-pingkal setiap melihat Angga ketakutan dengan kecoa. Sungguh, itu sangat lucu.” Aldo menimpali. “Sepertinya aku tahu, siapa yang menjadi subjek ejekan mereka,” gumam Angga. Egonya terusik karena mulai memahami pola pembicaraan Nova dan Aldo. “Hey! Kalian berdua, sedang apa kalian di sana?” teriak Angga dari kangai dua. Tawa Nova dan Aldo seketika terhenti. Keduanya kompak menoleh ke kanan dan kiri mencari sumber suara. Namun, Aldo yang menyadari kehadiran Angga lebih dulu lantas bergumam,“Jika setelah ini kamu tidak menemukan aku dalam waktu lama, kamu tahu dimana jasadku ‘kan, Nova?” Nova mengik

    Last Updated : 2023-11-07
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Kejadian Traumatis

    Di dalam kamar mandi Nova menumpahkan semua perasaan sakit yang ia rasakan. Dari pagi tadi mentalnya dihancurkan. Ribuan kali Nova berusaha untuk tak menumpahkan emosinya langsung pada Angga. Ia masih punya empati pada orang yang sedang sakit.“Hiks..hiks..” dadanya terasa sesak. Nova harus merasakan sakit berkepanjangan yang tak ada obatnya. Di tengah isak tangisnya yang deras, sesuatu dalam perut Nova bergejolak. Tiba-tiba ia merasakan area dadanya menghangat. Disusul dengan rasa mual yang mendesak. “Uek! Uek!” Nova lantas membalikkan badan. Bersimpuh di depan toilet yang ia gunakan sebagai tempat duduk sebelumnya. “Uek! Uek!” Nova ingin memuntahkan seluruh isi perutnya, namun tak ada sedikitpun yang keluar selain air liur yang terasa pahit di lidah. Sejak pagi Nova terlalu memikirkan kebutuhan Angga. Sampai lupa perutnya belum diisi makanan sama sekali.“Akh! Ini pasti karena aku belum makan. Asam lambungku naik lagi,” gumamnya. Susah payah Nova bangkit. Kepalanya berdenyut ny

    Last Updated : 2023-11-07
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Peringatan

    Keadaan di rumah ini semakin tak terkendali. Fokus kepala pelayan dan Aldo terpecah saat melihat dua bosnya kalut. Angga dengan sakit di bagian dada kiri, membuat pria itu kembali terbujur lemah di atas ranjang setelah mendapatkan penanganan dari dokter.“Aku tidak menyarankan keinginanmu untuk tetap menyembunyikan penyakit ini. Nyawamu akan terancam jika kamu tetap pada pendirianmu,” ucap dokter pribadi Angga pada lelaki itu. Di tengah kondisinya yang terus melemah, Angga masih bersikeras merahasiakan sakitnya dari siapapun—kecuali Nova. Ya, tanpa Angga kehendaki, Nova telah mengetahui kartu ASnya.Angga nampak berpikir sejenak, wajahnya yang pucat terus memasang raut tegang. “Aku rasa kau masih bisa menanganiku tanpa perlu melibatkan banyak orang,” jawab Angga jujur. Hati dan pikirannya bertolak belakang. Angga tak ingin siapapun menganggapnya lemah. Semua orang tahu, hidup Angga dipenuhi dengan kesempurnaan. Tak boleh ada sedikitpun celah kekurangan. “Aku bisa mengobatimu jika a

    Last Updated : 2023-11-08
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Bujukan Kepala Pelayan

    Apalagi yang bisa Nova lakukan selain pasrah ketika Angga sudah menjatuhkan keputusan? Nikmatnya menjadi pria itu, bisa memutuskan apapun tanpa sanggahan dari orang lain. Selain itu, memutus komunikasi adalah keterampilan apik yang suaminya miliki. "Semoga nyonya diberikan Tuhan kesabaran yang besar dan keikhlasan yang luas. Aku selalu berharap apapun yang baik untuk kalian berdua, bisa segera diberikan Tuhan," ucap bu kepala. Sebagai salah satu orang yang mengenal Angga sejak kecil, juga saksi perjalanan rumah tangga Angga dan Nova, empatinya tak perlu diragukan lagi. Ia tak memihak, tak juga membenarkan perangai Angga pada istrinya. Namun, sebagai manusia tentu Nova memiliki batas kesabarannya sendiri. Nova hanya membalas ucapan bu kepala dengan senyum tipis seraya berkata, "semoga saja, bu. Doakan aku selalu ya." "Ya sudah, aku kembali ke dapur dulu untuk menyiapkan makan siang tuan Angga." Baru saja Bu kepala membalikkan tubuhnya, hendak melangkah. Niatnya ditahan oleh Nova.

    Last Updated : 2023-11-08

Latest chapter

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Klarifikasi

    Cukup lama Angga dan Mark bersitegang. Tidak ada satupun diantara dua pria itu yang berniat untuk membuka obrolan. Dibatasi oleh stroller yang ditempati Noa. Baik Angga maupun Mark, sama-sama sibuk dengan isi pikirannya sendiri. “Kenapa kau ada di sini? Kau belum menjawab pertanyaanku. “ Mark pada akhirnya mengalah. Nada bicaranya berubah lebih santai. Tidak ada lagi sorot kejam yang menghunus dan menyudutkan Angga. “Seharusnya kamu tahu tanpa perlu bertanya.” Angga melirik ke arah Noa. Mark tahu maksud terselubung atas kode yang diberikan oleh Angga. Mark terkekeh, menertawakan nasib Angga yang mengenaskan. “Kau lebih rela mengalah demi sahabatmu?” ejek Mark. Senyum lebarnya sengaja dipampang di depan Angga karena berhasil memenangkan keadaan. “Bukan urusanmu. Jadi tutuplah mulut.” “Apapun yang menyangkut Nova adalah urusanku,” Mark mendengus. Emosinya terpancing kala sadar Angga tidak terpengaruh sedikitpun dengan ejekannya tadi. “Kalau begitu, kenapa kau masih di sini? Bukan

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Pengkhianat

    Reno meraih rahan Anya untuk menatapnya. Sikap Anya yang berbeda membuat Reno mengikuti arah pandang wanita itu.Tidak ada siapapun di sana. Apakah Anya sedang berhalusianasi? Pikir Reno.“Anya, tenanglah. Apa yang terjadi?” tanya Reno penasaran. Kekhawatiran pria itu tidak bisa dibendung lagi. Anya tidak menjawab, melainkan beralih menatap dua manik hitam di hadapannya dengan pandangan kosong. Isi kepalanya terlalu penuh. Bahkan sudah disesaki oleh sekian banyak masalah yang menimpa hidup. Kini, satu-satunya orang yang peduli dengan kondisinya selain Reno di tempat kerja mungkin tidak akan bisa menaruh kepercayaan lagi pada Anya.“Aku baik-baik saja, Ren. Lebih baik kita pergi dari sini,” ajak Anya menarik tangan Reno keluar dari lorong.Anya yakin, Diana sudah melihat semua adegan mesra yang dilakukan oleh Reno untuknya. Rasa bersalah kembali menghantam batin Anya. Bagaimana caranya agar Diana mau mendengarkan ucapannya?Dalam hati, anya terus bertanya-tanya, apakah dirinya salah m

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Dendam

    Menyusuri koridor di mana unitnya berada, Lita berjalan dengan langkah gontai. Riasan di wajah sudah tidak beraturan. Meski demikian, kecantikan wanita berusia 29 tahun itu tak kunjung luntur terhanyut oleh air mata yang sebelumnya mengalir dengan deras. Tok tok tok! “Mario, buka pintu!” teriak Lita dari luar unitnya. “Mario!”Tetap tidak ada jawaban. Lita baru menyadari, ia tidak membawa kunci akses unitnya sendiri sebelum pergi tadi. Dengan perasaan kesal Lita mengutuk kebodohannya hari ini. “Selamat malam, Nyonya Lita?” suara petugas yang bertugas di lantai itu menyapa Lita. “Malam.” “Kelihatannya anda sedang kebingungan, ada yang bisa saya bantu, Nyonya?” Ah, akhirnya bantuan datang tanpa membuat Lita repot harus turun ke meja resepsionis untuk meminta akses baru. “Bisakah anda membantu saya membukakan pintu unit? Saya lupa membawa kuncinya di dalam.” Senyum hangat menghiasi wajah yang mulai menampakkan keriput di bawah mata pria itu, “Dengan senang hati, Nyonya. “Krek.

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Malam Persaingan

    Angga menurunkan pandangan cukup lama. Bukan kehilangan kepercayaan diri namun, tak kuasa melihat keintiman diantara dua sejoli yang bertemu malam ini. “Untung kamu sama om, Noa,” ucap Angga bermonolog. Bayi di dalam stroller itu menatap Angga lama. Seakan setuju dengan pernyataan omnya. Sedangkan, di seberang meja Angga saat ini. Ada dua sejoli yang sedang melakukan pendekatan satu sama lain. Mario nampak memamerkan senyum terbaiknya di depan Nova. Sedangkan Angga berusaha menahan napas karena pemandangan romantis itu menyakiti hatinya. Ya, Angga cemburu. “Ini untuk aku, Mario?” suara lemah lembut yang khas, menjalar disekitar telinga Angga. Terasa menggelitik hatinya meski pertanyaan itu ditujukan untuk Mario. “Iya, Nova. Ini untuk kamu. Kamu sudah berjuang sejauh ini, kamu wanita hebat.” Angga tidak tidak memiliki masalah dengan pendengaran. Tetapi ia sengaja menutup kedua telinga dengan penyumbat tak kasat mata. Dikala pujian demi pujian dilontarkan Mario untuk Nova, Angga m

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Dengki

    Bab 31“Saya hanya berniat mengingatkan saja, tanpa bermaksud untuk ikut campur lebih jauh urusan nona dan tuan. Maafkan saya,” kata Astri merasa bersalah.Sarah berusaha untuk memaklumi kekhawatiran Astri. Tapi untuk seseorang yang cukup peka, Sarah tidak menelan mentah-mentah ucapan Astri tadi. Instingnya mengatakan Astri tahu hal lain yang disembunyikan oleh semua orang. Dan Astri penasaran akan hal itu.“Tidak masalah, aku senang kamu mengkhawatirkanku. Artinya kamu peduli padaku,” balas Sarah. Ia menampilkan senyumnya yang terpantul dari cermin di hadapannya. Dari sana terlihat Astri yang juga membalas senyuman Sarah.“Saya sangat peduli dengan nona. Dari sekian banyak wanita yang menjadi selir tuan, cuma nona Sarah yang sangat rendah hati.” Astri mengakui. Sambil menata rambut Sarah, sang asisten dengan cekatan memberikan polesan-polesan riasan tipis di wajah Sarah. Setengah jam sudah berlalu, namun dua wanita itu masih sibuk dengan segala tetek bengek bersolek. Brak!!Sarah da

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Jadi Tawanan

    “Bagaimana menurutmu, mana hadiah yang cocok untuk wanita pujaanku?” tanya Mario pada Angga. Sahabatnya itu tersenyum lebar tanpa beban. Menyeret Angga ke dalam sebuah toko perhiasan ternama.Angga belum sepenuhnya mengerti maksud Mario, hanya mengernyitkan dahi. “Untuk siapa?” Mario menghembuskan napas lelah. “Jadi, sejak tadi aku mengoceh di jalan, kau tidak mendengarkan aku?” keluh Mario kecewa. Wajahnya berubah masam. “Um, itu–” “Sudahlah, aku tahu apa yang mau kamu ucapkan. Sekarang bantu aku.memilih perhiasan yang cocok untuk Nova.” Deg! Berat rasanya menelan ludah saat mendengar nama Nova terlontar dari mulut Mario. Tatapan Mario yang dalam menyiratkan cinta yang besar untuk wanita yang justru masih berstatus sebagai istri Angga.Andai Mario tahu kebenarannya, apakah pria itu masih bisa bersikap hangat pada Angga dan menganggapnya sebagai sahabat?Belum tentu. Sebuah kenyataan pahit yang harus siap Angga telan mentah-mentah. “Diantara dua kalung ini, menurutmu, mana yang

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Perdebatan Dua Pria

    Duduk diantara banyak pepohonan rimbun demi kenyamanan bayi mungil yang terlelap dalam stroller. Dua orang yang sempat terlibat perang dingin memilih taman di belakang swalayan untuk sekedar menghalau ego yang menggebu. Atas saran Nova, Mark dan Angga diasingkan ke tempat ini. Supaya kalian tahu, bagaimana seharusnya menjadi pria dewasa. Itu pesan Nova saat menengahi perseteruan diantara dua pria yang menggilainya. Sedangkan wanita itu, memilih untuk menyendiri di bagian lain swalayan. Mark berinisiatif mengambil alih penjagaan atas Noa dari Nova setelah melakukan bujuk rayu yang kesekian hingga akhirnya Nova luluh juga. Itu Mark lakukan demi kenyamanan kekasihnya. “Setelah kau melakukan itu pada Nova, kau masih punya nyali untuk menemuinya?” Mark membuka obrolan di tengah keheningan sebelumnya mencabik batin dua pria itu. “Tahu apa kau tentang aku?” “Banyak hal. Banyak yang Nova bagikan padaku, termasuk tentang dirimu yang sudah melukai hatinya. Aku tidak habis pikir, apa kuran

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Perseteruan Dua Pria

    “Nova, kamu kenapa menghindar dariku?” Tubuh Nova berbalik secara paksa ketika sebuah tangan mencegat pergelangannya. Nova tahu siapa pembuat onar di tengah keramaian swalayan yang sedang ia sambangi. Membelakangi stroller putranya, Nova memandang malas Mark yang kini berdiri menjulang di hadapannya. Manik keoranyean, menyorot tajam. Pandangan Mark turun ke arah dua tas belanjaan yang tersampir di kanan dan kiri stroller milik Noa. “Kenapa?” tanya Nova sinis. Awalnya, ia tidak ingin membuka topik pembicaraan dengan pertanyaan singkat itu. Tetapi, gerah semakin menjadi. Bahkan hanya ditatap Mark beberapa saat saja berhasil membuat sesuatu di dada Nova bergejolak. Tentu, gejolak aneh itu nova yakini sebagai bentuk tidak nyaman semata. Bukan karena perasaan nyaman atau cinta sekalipun.Terlalu lelah untuk bicara tentang cinta saat ini. Keberadaan Noa adalah yang paling utama baginya melebihi apapun. Mark memamerkan ekspresi bersalah, dan Nova tahu itu hanya sebuah upaya untuk memani

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Keputusan Besar

    Tin! Tin!Suara klakson mobil membuyarkan obrolan pagi diantara Ameera dengan asisten rumah tangganya. Keduanya mengerutkan kening bingung. Siapa gerangan yang pagi-pagi sekali sudah bertamu? “Sepertinya ada tamu, non. Bibi ke depan dulu, ya,” kata bibi seraya menaruh kembali sebuah piring di meja makan. Ameera mengangguk, membiarkan wanita itu menyambut kehadiran sosok tak diundang itu kemudian melanjutkan makannya. Seperti biasa, Ameera bertugas jaga pagi hari ini. Deretan jadwal konsultasi bagi pasiennya sudah menunggu untuk di rampungkan hingga nanti sore. Setelah menyelesaikan makannya, terdengar suara langkah kaki menghampiri Ameera yang sedang meneguk air putih.“Non, mas itu datang lagi,” kata bibi. Raut wajahnya khawatir ketika mencium bau-bau perang dingin yang akan terjadi diantara majikannya dengan pria yang ia maksud. “Mas siapa, bi?” Ameera kebingungan. Pasalnya ia tidak memiliki bayangan sedikitpun. Hari masih terlalu pagi untuk mencerna sebuah teka-teki.“Pria yang

DMCA.com Protection Status