Share

Cercaan Realita

Nova meninggalkan kamar Angga tanpa sepatah katapun. Bialah kini Angga merendahkan kemampuannya di depan orang lain. Setelah ini, pria sombong dan tak tahu diri itu akan menyesali ucapannya.

Angga membiarkan istrinya pergi dengan perasaan terluka. Ia tidak pernah memikirkan bagaimana perasaan Nova tiap kali mulutnya mulai menyudutkan wanita itu.

“Kemarilah, kenapa kau masih di sana?” Kepala pelayan hampir saja menjadi sasaran amukan Angga selanjutnya jika ia tidak segera memenuhi perintah bosnya.

Wanita itu menghadap Angga dengan penuh hormat. Kepalanya tertunduk tak berani menatap bosnya.

“Aku puas sudah membuat dia merasa bersalah atas apa yang ia lakukan pada adikku. Jika aku tidak menikahinya, dia akan merasa seperti di atas awan. Tidak pernah sadar dengan kesalahan yang sudah membuat satu-satunya keluargaku pergi.” Angga mengungkapkan perasaannya secara gamblang pada wanita yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri itu. Hanya kepada kepala pelayan Angga bisa menjadi diri send
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status