Share

Gelora Asmara

Suapan terakhir nasi goreng yang sempat mendapat protes dari Angga akhirnya kandas tak bersisa. Angga seolah tak mengingat apa yang ia lakukan sebelumnya.

Pria itu mengelap mulutnya dengan napkin, kemudian merapikan posisi jasnya.

"Bu kepala, kemarilah," perintah Angga seraya mengangkat sebelah tangannya. Bu kepala datang menghampirinya dengan sigap. Berdiri tepat di samping Angga dengan kepala yang tertunduk.

"Lain kali siapkan menu sarapan yang lebih menarik. Meski aku menghabiskannya dengan sangat baik, itu karena aku menghargai usahamu," kata Angga. Ia adalah sosok yang tak segan untuk berterus terang meski apa yang ia ucapkan menyakitkan.

"Baik, tuan, tolong maafkan kelalaian saya ini," jawab bu kepala.

Nova masih ada di sana ketika Angga mengatakan itu, sesuatu dalam dirinya tak terima bu kepala harus menerima teguran untuk apa yang tidak ia lakukan.

Rasa bersalah pun sudah membuat Nova hampir gila. Apalagi ketika bu kepala tak mengizinkannya untuk membongkar semuanya.

"Angg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status