Share

Debat Tak Berujung

"Kamu pikir kamu bisa menarik simpati dokter dengan bersikap manis padanya?"

Rasa-rasanya Nova akan kesulitan bernapas setiap kali ia baru selesai membuka topengnya dari dunia Angga yang penuh kepalsuan.

Di tengah sesi makan malam yang baru berlangsung, Angga masih sempat-sempatnya memercikan api peperangan dengannya.

"Aku lapar dan butuh mengisi perutku dengan makanan, bukan dengan ocehanmu," balas Nova, langsung mematahkan niat Angga.

Jawaban Niva cukup ampuh untuk membuat Angga merapatkan mulutnya. Sekali-kali suaminya memang perlu mendapatkan perlakuan yang sama dengan apa yang sudah ia lakukan pada orang-orang tertindas seperti Nova..

Entah berapa banyak orang yang menanam dendam dalam hati mereka untuk sosok pebisnis yang digadang-gadang merupakan sosok pemimpin yang baik hati dan patut dijadikan panutan dalam dunia bisnis.

"Kau selalu punya jawaban untuk melawanku, ya?"

"Aku hanya membalas ucapanmu, tidak berniat untuk melawan. Jika itu salah, apakah itu kesalahan jawabanm
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status