Suzy teringat sesuatu dan bertanya kepada Lance, "Kak, bukannya kamu pulang untuk menemui Aluna? Sudah ketemu?"Lorraine menimpali, "Oh iya, Lance, kok kamu tidak panggil Aluna? Ajak dia makan bersama.""Aluna ... tidak enak hati, terlalu ramai," jawab Lance.Lance berusaha membujuk Aluna, tetapi Aluna tidak mau keluar dari kamar. Tadinya Lance bahkan mengajak Aluna untuk menjemput Suzy, tetapi Aluna tidak berani muncul di tempat umum."Aku sudah meminta pelayan untuk mengantarkan makanan ke kamarnya," kata Lance.Keluarga Xin mengetahui keadaan Aluna, jadi mereka tidak memaksanya.Meskipun penasaran, Keluarga Calvin tidak berani bertanya terlalu banyak.Daniel mengajak Simon, Robert, dan James untuk menginap, tetapi mereka menolak karena telah membeli rumah sendiri.Suzy menyuruh Robert pulang duluan, dia masih ingin bermain sebentar di rumah orang tuanya.Robert dan Welly memutuskan untuk menunggu Suzy, lalu pulang bersama.Setelah semuanya pulang, Suzy mengajak Lance untuk menemui A
Suzy ingin menyembuhkan Aluna dan para mutan yang lain.Suzy pun bertekad dan berkata, "Kak Lance, Kak Aluna, aku akan mencari cara untuk menyembuhkan wajahmu. Walaupun aku tidak berani menjanjikan apa-apa, aku akan berusaha agar wajah para mutan kembali normal seperti manusia.""Serius?" Aluna terharu mendengarnya."Em, aku janji!" Suzy mengangguk dengan serius."Suzy, terima kasih." Lance memeluk adiknya.Suzy menggelengkan kepala. "Tidak perlu sungkan."Suzy meninggalkan kamar Aluna dan kembali ke ruang tamu. Robert dan Joris juga sudah selesai mengobrol.Suzy menggandeng tangan Welly dan mengajak Robert pulang. "Ayah, ibu, Kak, kami pulang dulu."Daniel melambaikan tangan. "Pulang dan istirahatlah.""Sering-sering main ke sini," Lorraine berpesan."Em." Suzy mengangguk. Mereka bertiga masuk ke dalam mobil dan pergi.Lorraine tersenyum bahagia melihat prestasi putrinya. "Aku lega putri kita pulang dengan selamat. Hmm, kapan Wallace pulang ....""Sebentar lagi. Hari ini aku mendapatk
Begitu merasakan semangat Robert yang kembali membara, Suzy langsung meringkuk dan mengomelinya, "Sudah malam, jangan bikin keributan."Robert memeluknya sambil tersenyum, untungnya dia tidak mengajak Suzy untuk lanjut "bertempur".Suzy merasa nyaman mencium aroma tubuh Robert yang familier. Tak berapa lama, mereka berdua pun terlelap.....Waktu berlalu sangat cepat, dalam sekejap mata dua hari telah berlalu.Hari ini Suzy, Ivan, Christina, dan yang lainnya berkumpul di Rumah Sakit Internasional sesuai instruksi Gilbert."Ada apa Pak Gilbert mengumpulkan kita?""Iya, tumben ...."Semua orang berdiskusi sembari menunggu Gilbert.Ivan duduk di samping Suzy. Karena penasaran, Ivan bertanya kepada Suzy, tetapi ternyata Suzy sendiri pun tidak tahu-menahu.Beberapa saat kemudian, akhirnya Gilbert datang bersama Christina, dua orang tetua, dan beberapa petinggi rumah sakit.Gilbert duduk di tengah sambil melambaikan tangan. "Semuanya, duduk."Gilbert tidak suka diperlakukan secara berlebihan
Suzy langsung melirik ke arah Jean, Nick, serta para petinggi rumah sakit yang lain."Tapi aku masih muda dan belum memiliki banyak pengalaman. Aku tidak cocok menjadi kepala rumah sakit," jawab Suzy."Kenapa tidak cocok?" Gilbert membantah. "Tanyakan kepada mereka, apakah ada yang merasa kamu tidak cocok menjadi kepala rumah sakit?"Jean menjawab, "Suzy, tidak perlu merasa tidak enak hati. Keputusan ini dibuat bersama, bukan hanya keinginan Pak Gilbert sendiri."Nick menimpali, "Benar! Kamu memang masih muda, tapi kemampuanmu berada di atas rata-rata. Kamu berkontribusi besar atas kemenangan kompetisi ini.""Tanpa kamu, kejahatan Stanson dan Pelelangan Baren tidak bakal terungkap. Kamu tidak hanya menuntaskan kejahatan, tapi juga menyelamatkan para mutan. Satu lagi, kamu bahkan menciptakan obat untuk menolong para mutan.""Semua orang menganggapmu sebagai pahlawan. Kamu pantas menjadi kepala rumah sakit.""Suzy, posisi ini hanya pantas diduduki oleh kamu.""Benar!"Semuanya menyuaraka
"Aku tahu Ibu mengkhawatirkan keadaanku. Tenang saja, aku tidak kelelahan. Lihat, lukaku sudah mulai pudar." Suzy memperlihatkan lengannya kepada Lorraine."Pak Gilbert memberikan posisinya karena dia memercayaiku. Dia berharap aku bisa mengembangkan rumah sakit dan berkontribusi lebih banyak di dunia medis. Aku tidak mau menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diberikan. Lagi pula ...." Suzy teridam sejenak."Meskipun ingin beristirahat, aku tidak bisa tenang sebelum menyembuhkan para mutan. Aku tersiksa mengingat penampilan para mutan yang belum sembuh. Saat berada di Negara Filic, aku telah berjanji untuk menyembuhkan mereka."Lorraine menghela napas tak berdaya. "Anak ini, selalu menyiksa diri sendiri demi membantu orang lain.""Ini adalah tanggung jawabku. Aku ingin Kak Lance dan Kak Aluna segera menikah," kata Suzy sambil melirik mereka.Aluna duduk di samping Lance. Walaupun mengenakan pakaian dan topi tertutup, keadaan mentalnya sudah jauh lebih baik. setidaknya sekarang dia ber
James terlihat berwibawa, sedangkan Samantha tampak anggun. Mereka adalah pasangan yang serasi.Robert menyapa mereka, "Paman, Bibi, silakan duduk."Sebagian besar orang masih belum mengetahui pernikahan James dan Samantha. Jadi mereka agak kaget saat mendengar Robert memanggil Samantha dengan sebutan bibi.Setelah semua hidangan disajikan, Robert dan Suzy bangkit berdiri untuk memberikan kata sambutan. Hari ini adalah hari yang spesial, Suzy yang biasanya tidak mengonsumsi alkohol pun membuat pengecualian. Dia menuang segelas bir dengan kadar alkohol paling rendah."Terima kasih atas dukungan dan kepercayaan kalian," kata Suzy dengan tulus.Robert juga mengangkat gelas birnya. "Aku titipkan istriku kepada para tetua, mohon bimbingannya. Aku mewakili istriku meminta maaf kalau suatu saat dia membuat kesalahan. Semoga para tetua bersedia memakluminya.""Pak Robert ...." Jean tersenyum. "Justru kami yang takut menjadi beban untuk Suzy. Dia adalah wanita yang hebat, kamu semua memercayain
Robert bertanya, "Nenek, Ibu, kalian sudah mau pulang ke Kota Hanggola?""Iya, ada banyak pekerjaan yang mesti diurus. Kami tidak bisa pergi terlalu lama," jawab Lucy.Sejak Suzy menghilang dan Robert pergi mencarinya, Calvin dan Lucy terpaksa mengambil alih perusahaannya. Sekarang Robert telah kembali, Calvin dan Lucy harus pulang ke Kota Hanggola untuk mengurus hal-hal yang terbengkalai. Kebetulan Samantha akan ikut mereka pulang."Kalau begitu, kita pulang bersama.""Kamu juga mau pulang?" Lucy bingung mendengarnya."Em, menghadiri pesta pernikahan." Robert mengangguk.Suzy terkejut, siapa yang menikah?"Temanmu menikah?" tanya Suzy."Wolter dan Monica," jawab Robert."Apa?" Suzy membelalak. "Mereka menikah?"Kenapa Suzy tidak mengetahui informasi ini?"Wolter sudah memberitahuku sejak kemarin. Saat itu kamu masih berada di Negara Filic," Robert menjelaskan saat melihat Suzy yang terkejut."Oh, baiklah. Kita pulang sama-sama."....Keesokan pagi, mereka semua kembali ke Kota Hanggol
"Tuan Robert, Nona Suzy ...." Paman Ming bahagia melihat seluruh anggota Keluarga Calvin yang berkumpul kembali."Paman Ming, lama tidak berjumpa," Suzy menyapanya.Paman Ming mengangguk, lalu mengajak mereka masuk ke rumah.Begitu mengetahui kepulangan Robert, Leon dan Sean mengajaknya bertemu."Tidak ada waktu." Robert menolak ajakan mereka.Leon mengomeli Robert, tetapi Robert mengacuhkannya.Seluruh anggota Keluarga Calvin berkumpul di meja makan. Jenny mengangkat segelas anggur yang telah berusia puluhan tahun, lalu berkata, "Kita semua bekerja keras hingga ada di titik ini. Sekarang kalian semua telah memiliki keluarga dan kesibukan masing-masing. Aku sangat bahagia.""Dulu Ambar meninggalkan keluarga ini dan melemparkan semua tanggung jawab kepadaku. Aku .... Setidaknya aku tidak mengecewakan dia," kata Jenny sambil terisak.Sebenarnya Jenny merindukan Ambar, seandainya mereka mempunyai kesempatan untuk bertemu kembali.Simon mengangkat gelasnya. "Tanpa Ibu, Keluarga Calvin tida