James terlihat berwibawa, sedangkan Samantha tampak anggun. Mereka adalah pasangan yang serasi.Robert menyapa mereka, "Paman, Bibi, silakan duduk."Sebagian besar orang masih belum mengetahui pernikahan James dan Samantha. Jadi mereka agak kaget saat mendengar Robert memanggil Samantha dengan sebutan bibi.Setelah semua hidangan disajikan, Robert dan Suzy bangkit berdiri untuk memberikan kata sambutan. Hari ini adalah hari yang spesial, Suzy yang biasanya tidak mengonsumsi alkohol pun membuat pengecualian. Dia menuang segelas bir dengan kadar alkohol paling rendah."Terima kasih atas dukungan dan kepercayaan kalian," kata Suzy dengan tulus.Robert juga mengangkat gelas birnya. "Aku titipkan istriku kepada para tetua, mohon bimbingannya. Aku mewakili istriku meminta maaf kalau suatu saat dia membuat kesalahan. Semoga para tetua bersedia memakluminya.""Pak Robert ...." Jean tersenyum. "Justru kami yang takut menjadi beban untuk Suzy. Dia adalah wanita yang hebat, kamu semua memercayain
Robert bertanya, "Nenek, Ibu, kalian sudah mau pulang ke Kota Hanggola?""Iya, ada banyak pekerjaan yang mesti diurus. Kami tidak bisa pergi terlalu lama," jawab Lucy.Sejak Suzy menghilang dan Robert pergi mencarinya, Calvin dan Lucy terpaksa mengambil alih perusahaannya. Sekarang Robert telah kembali, Calvin dan Lucy harus pulang ke Kota Hanggola untuk mengurus hal-hal yang terbengkalai. Kebetulan Samantha akan ikut mereka pulang."Kalau begitu, kita pulang bersama.""Kamu juga mau pulang?" Lucy bingung mendengarnya."Em, menghadiri pesta pernikahan." Robert mengangguk.Suzy terkejut, siapa yang menikah?"Temanmu menikah?" tanya Suzy."Wolter dan Monica," jawab Robert."Apa?" Suzy membelalak. "Mereka menikah?"Kenapa Suzy tidak mengetahui informasi ini?"Wolter sudah memberitahuku sejak kemarin. Saat itu kamu masih berada di Negara Filic," Robert menjelaskan saat melihat Suzy yang terkejut."Oh, baiklah. Kita pulang sama-sama."....Keesokan pagi, mereka semua kembali ke Kota Hanggol
"Tuan Robert, Nona Suzy ...." Paman Ming bahagia melihat seluruh anggota Keluarga Calvin yang berkumpul kembali."Paman Ming, lama tidak berjumpa," Suzy menyapanya.Paman Ming mengangguk, lalu mengajak mereka masuk ke rumah.Begitu mengetahui kepulangan Robert, Leon dan Sean mengajaknya bertemu."Tidak ada waktu." Robert menolak ajakan mereka.Leon mengomeli Robert, tetapi Robert mengacuhkannya.Seluruh anggota Keluarga Calvin berkumpul di meja makan. Jenny mengangkat segelas anggur yang telah berusia puluhan tahun, lalu berkata, "Kita semua bekerja keras hingga ada di titik ini. Sekarang kalian semua telah memiliki keluarga dan kesibukan masing-masing. Aku sangat bahagia.""Dulu Ambar meninggalkan keluarga ini dan melemparkan semua tanggung jawab kepadaku. Aku .... Setidaknya aku tidak mengecewakan dia," kata Jenny sambil terisak.Sebenarnya Jenny merindukan Ambar, seandainya mereka mempunyai kesempatan untuk bertemu kembali.Simon mengangkat gelasnya. "Tanpa Ibu, Keluarga Calvin tida
"Robert?" Suzy berteriak ke arah kamar mandi.Namun Robert tidak berada di kamar. Tadi malam sangat melelahkan, apakah Robert memiliki tenaga untuk bangun pagi?Suzy mengagumi stamina suaminya. Dia bangkit dari tempat tidur, lalu mandi dan berganti pakaian.Ketika turun ke ruang tamu, Suzy melihat Joan yang datang berkunjung."Kak," Joan menyapa Suzy."Em, kamu datang awal sekali?" Suzy mengangguk."Iya, sebenarnya aku mau datang kemarin, tapi kebetulan lagi ada masalah di proyek. Jadi, hari ini aku baru sempat datang."Suzy mengamati penampilan Joan yang santai, tetapi tetap elegan. Dia pun penasaran dan bertanya, "Sekarang kamu kerja apa?""Masih di perusahaan lama, tapi 3 bulan yang lalu aku membangun perusahaan kecil-kecilan." Joan kelihatan percaya diri saat membahas bisnis barunya."Wah, keren!" Suzy mengacungkan jempol.Joan merangkul lengan Suzy. "Kakak lebih hebat, sekarang seluruh dunia mengetahui namamu.""Kamu bisa saja."Ketika Suzy dan Joan mengobrol, tak berapa lama kemu
Robert dan Suzy menyapa orang tua dari kedua mempelai, lalu menghampiri Wolter dan Monica.Kaki Wolter sudah sembuh, dia tidak memerlukan tongkat lagi. Wolter dan Monica tampak serasi.Setelah memberikan ucapan selamat, Robert dan Suzy memberikan hadiah pernikahan kepada mereka.Begitu membuka hadiah tersebut, Monica dan Wolter kaget melihatnya. Mereka sempat terdiam selama beberapa detik."Pak, ini ...." Wolter tak bisa berkata-kata. "Ini ....""Sedikit hadiah dari aku dan Suzy, terimalah."Langit pun tahu Wolter dan Monica sedang memusingkan masalah rumah. Meskipun bisa diurus secara bertahap, masalah tersebut selalu mengganjal di hati mereka.Dengan hadiah yang diberikan Robert dan Suzy, persoalan Wolter dan Monica pun selesai dalam sekejap mata.Wolter dan Monica menangis haru. "Terima kasih Pak Robert, terima kasih ....""Tidak perlu sungkan." Robert dan Suzy menjadi sorotan di pesta pernikahan. Kedua keluarga mempelai menyambut mereka dengan hangat.Robert dan Suzy tidak begitu
Tiba-tiba Suzy tidak mau pulang ke rumah ....Di pagi buta, Robert mengambil ponsel dan memerintahkan asistennya untuk mengubah jadwal penerbangan.Sembari menahan sekujur tubuhnya yang nyeri, Suzy membalikkan badan dan berkata dengan suara serak, "Robert, kamu tidak bisa menahan diri?""Sayang, aku sudah tahan. Kalau tidak percaya, coba pegang." Tiba-tiba Robert menarik tangan Suzy ke dalam selimut.Sesaat menyentuh sebuah tonjolan yang keras, wajah Suzy memerah seperti terkena sengatan listrik. "Kamu ....""Tenang saja. Kalau aku jahat, aku bakal membuatmu susah bangun."Suzy melirik Robert dengan sinis, ucapan macam apa itu? Suzy bangkit dari tempat tidur sambil menahan rasa nyeri.....Pada sore hari, Robert dan Suzy berpamitan sebelum kembali ke ibu kota. Karena sibuk, mereka hanya bisa tinggal selama tiga hari di Kota Hanggola.Suzy baru diangkat menjadi kepala rumah sakit, lalu Gilbert juga memberikannya tugas untuk meneliti obat yang dapat mengembalikan penampilan para mutan. J
Aluna agak gugup, tetapi dia ingin segera sembuh. Dia ingin mengenakan gaun pernikahan yang cantik dan berdiri di samping Lance."Em, aku bersedia." Aluna mengangguk."Mari, ikut aku." Suzy menuntunnya.Aluna mengikuti Suzy ke ruang perawatan. Para mutan menatap mereka dengan penasaran.Suzy meminta Aluna berganti pakaian. Saat keluar, Aluna mengenakan gaun polos berwarna putih.Kemudian Suzy menunjuk ke arah bak mandi dan berkata, "Masuk dan berendamlah selama satu jam. Setelah itu, aku akan memberikan perawatan akupunktur."Tatapan Aluna tertuju ke arah bak mandi berisi cairan berwarna hitam pekat yang mengepul dan berasap. Jika dilihat lebih dekat, seperti ada sesuatu yang bergerak di dalam bak.Apakah ada binatang atau makhluk lain di dalamnya? Aluna agak gugup, tetapi dia benar-benar ingin sembuh. Akhirnya dia memberanikan diri untuk masuk ke dalam bak mandi.Dalam sekejap, sekujut tubuh Aluna pun ditutupi air yang berwarna hitam. Di saat bersamaan, ekspresi Aluna terlihat ragu da
Kemudian Suzy mengangguk ke arah Ivan, seolah memberikan perintah.Ivan berhenti memasukkan bahan obat-obatan ke dalam bak mandi, lalu memberikan sekotak jarum akupunktur kepada Suzy."Ayo, mulai." Suzy mengeluarkan dua buah jarum.Ivan juga mengeluarkan dua buah jarum, mereka berdiri di samping kanan dan kiri Aluna.Ketika jarum akupunktur ditusukkan, ekspresi Aluna terlihat makin kesakitan. Namun Suzy dan Ivan tidak berhenti, jarum demi jarum ditusukkan ke tubuh Aluna.Setelah beberapa saat, perlahan-lahan ekspresi Aluna yang tampak kesakitan mulai mereda. Setelah semua jarum ditusukkan, Aluna memejamkan mata dan ketiduran.Kemudian Suzy memasukkan semua sisa bahan obat ke dalam bak mandi, lalu pergi meninggalkan ruang perawatan.Begitu Suzy keluar, Lance langsung bertanya, "Suzy, Aluna ....""Dia baik-baik saja. Tapi kita masih harus menunggu sebentar untuk melihat khasiat pengobatannya." Suzy menenangkan kakaknya.Semua orang menunggu di depan ruang perawatan, seakan sedang menanti