Saat bencana dan kekacauan terjadi di mana-mana, mendiang Ratu selalu menemani dan mendukung Raja dengan sepenuh hati. Di dalam benak masyarakat, mendiang Ratu adalah sosok yang menjadi panutan.Bagaimana mungkin orang seperti mendiang Ratu berasal dari Klan Youlan?Sebelum masyarakat sempat mencerna informasi ini, tiba-tiba Zen mengangkat pengeras suara yang dipegang dan berbicara sambil menunjuk layar, "Jadi ... dia ingin membangkit kembali Klan Youlan karena dia adalah anak yang dilahirkan oleh orang Klan Youlan? Lagaknya seolah memikirkan kerukunan bangsa, ternyata cuma karena ambisi pribadi."Ucapan Zen sontak menyadarkan orang-orang."Benar! Berarti dia juga anggota Klan Youlan? Apakah dia memiliki maksud lain?""Pantas saja dia ingin membangkitkan Klan Youlan dan membinasakan ras lain.""Bisa jadi .... Bagaimanapun, Klan Youlan sangat mengerikan.""Astaga, kenapa kita memiliki Raja seperti dia?"Kemarahan masyarakat menyebar dengan cepat, terdengar teriakan dan protes yang tidak
Tak berapa lama, Zen tiba di lantai 12 dan langsung beranjak ke ruang operasional.Sejujurnya Zen enggan menjadi perwakilan publik, dia terlihat tidak nyaman saat duduk berhadapan dengan Nolan. Namun begitu kamera diputar ke arahnya, dia bergegas membusungkan dadanya agar terlihat antusias.Sejak Zen masuk, Robert sudah memperhatikan gerak-geriknya. Setelah berbisik kepada Nolan, Robert kembali menatap Zen dan berkata, "Pak Zen, sekarang Raja berada di hadapanmu. Kamu bisa menyampaikan semua pendapatmu secara terbuka."Kemudian Robert menarik diri dari sorotan kamera dan bergegas menghampiri Suzy."Aku sudah menghubungi Ayah," bisik Suzy.Robert menganggukkan kepala. "Aku mau turun sebentar, kuserahkan urusan di sini kepadamu."Suzy tidak banyak bertanya, dia cuma melirik ke arah jendela dan berpesan, "Hati-hati.""Baik." Robert meninggalkan ruang operasional.Sesaat Robert pergi, Suzy mendekat Lekai sambil menunjuk ke arah Nolan dan Zen yang sedang berbicara. "Pak Lekai, sepertinya pe
"Kalau memang yang kamu katakan benar, kenapa bisa terjadi penyerangan seperti tadi malam?" Zen membantah ucapan Nolan.Sesaat mendengar pertanyaan Zen, Nolan kembali menatapnya dan berkata, "Aku sudah menyelidiki kasus tersebut. Sebenarnya aku tidak ingin membahas masalah itu di depan umum, tapi aku rasa semua orang berhak mengetahui apa yang terjadi."Zen mengerutkan alis. Tanpa memberikan Zen kesempatan membantah, Nolan lanjut berkata, "Kami menemukan chip di dalam tengkorak gadis yang bunuh diri semalam. Setelah diselidiki, kami yakin bahwa gadis itu diutus oleh Pelelangan Baren.""Kejadian tersebut bukanlah kecelakaan, tapi memang sudah direncanakan. Melihat masalah yang semakin berkembang, kami yakin bahwa Pelelangan Baren sengaja mengadu domba ketenteraman antar ras.""Sembarangan! Bisa-bisanya kamu membawa-bawa Pelelangan Baren!" Zen murka dan langsung memotong ucapan Nolan. "Kami menentang keberadaan Klan Youlan. Tidak peduli apakah Pelelangan Baren terlibat, keputusan kami te
Zen sontak melirik beberapa orang yang dibawa Ronny, lalu mengalihkan pandangannya dan terdiam.Begitu melihat reaksi Zen, Robert pun berkata, "Mereka adalah orang-orang yang kamu tempatkan di tengah kerumunan untuk memprovokasi emosi piblik. Zen, sandiwaramu sangat bagus! Sebaiknya kamu akui di depan publik, siapa yang memerintahkan kamu untuk melakukan ini?""Aku tidak mengerti maksudmu!" jawab Zen sambil menggertakkan giginya."Masih mau berpura-pura bodoh?" Robert tersenyum dingin. "Tapi tidak apa-apa. Lagi pula mereka sudah mengakui bahwa kamu yang memerintahkan mereka."Seketika pupil Zen pun mengecil dan panik. Namun dia bergegas menenangkan diri, lalu kembali ke depan kamera dan berkata, "Kalian semua sudah lihat, 'kan? Ini semua adalah trik mereka. Setelah aku naik untuk menemui mereka, mereka malah mencari beberapa orang untuk bersandiwara dan melemparkan semua tanggung jawab kepadaku.""Kalian jangan mau ditipu! Mereka hanya ingin membereskan masalah ini dengan cara menutup
Sosok Suzy muncul di dalam layar LED. Dia tampak memegang laptop Leikai dan mengarahkannya ke kamera untuk menunjukkannya kepada semua orang."Ini adalah bukti persekongkolan Zen dan Pelelangan Baren, silakan dilihat! Percayalah kepada Raja!" kata Suzy.Begitu mendengar pernyataan serta bukti yang ditunjukkan Suzy, semua orang tercengang mengetahui persekongkolan Zen dan Pelelangan Baren.Masyarakat pun sontak tersadar. Kaget, marah, kecewa, berbagai emosi bercampur jadi satu ...."Ternyata Zen dalangnya! Dia menghasut dan memanfaatkan kita!""Apa bedanya dia dengan Thomas? Thomas juga bersekongkol dengan Pelelangan Baren!""Bajingan! Kita semua tertipu ...."Akhirnya mata masyarakat pun terbuka, mereka memaki Zen dan menuntutnya agar dihukum!Di dalam ruang operasional.Semua karyawan yang berada di dalam ruangan menatap Zen dengan penuh kemarahan. Jika bukan karena dicegat Ronny, mereka mungkin sudah menghajar Zen sampai babak belur."Apakah masih ada yang ingin kamu katakan?" Robert
Nolan menoleh ke arah Robert dan Suzy, lalu berkata dengan ragu-ragu, "Robert, Suzy, terima kasih telah menyelamatkan nyawaku. Hmm, aku ingin meminta tolong satu hal ....""Katakan saja," Robert dan Suzy menjawab secara serempak.Setelah mendapatkan persetujuan Robert dan Suzy, Nolan pun lega dan kembali berbicara di depan kamera. Nolan berdiri dengan diapit oleh Robert dan Suzy.Nolan menegakkan punggungnya dan berkata, "Aku tahu, yang kalian khawatirkan adalah darah salamander. Kalian pasti sudah tidak asing dengan kedua orang yang berdiri di sampingku. Mereka bukan orang Klan Youlan, tapi mereka telah terinfeksi darah salamander."Semua orang membelalak setelah mendengar ucapan Nolan. Di mata masyarakat, Robert dan Suzy merupakan idola mereka. Namun begitu mengetahui bahwa mereka berdua telah terinfeksi darah salamander, masyarakat pun langsung merasa cemas dan gugup."Jangan khawatir. Seperti yang kalian lihat, bukankah mereka baik-baik saja? Kami sudah menemukan cara untuk mengend
"Sekitar 3 bulan lalu, makam leluhur Keluarga Fendori runtuh secara tiba-tiba. Saat makamnya direnovasi, Zen menemukan sebuah surat peninggalkan kakeknya. Di dalam surat itu, kakeknya mengungkit masalah Klan Youlan. Di surat itu tertulis bahwa neneknya Zen dan beberapa leluhur Keluarga Fendori tewas di tangan orang Klan Youlan," Nolan menceritakan informasi yang didapatkan."Jadi, Zen mengetahui keberadaan Klan Youlan setelah membaca surat itu? Itu juga salah satu alasan kenapa Zen menganggap Klan Youlan berbahaya dan mengerikan? Tapi 3 bulan yang lalu tidak ada hujan maupun badai, aneh sekali makamnya bisa tiba-tiba runtuh? Terus surat itu ...." Suzy mengerutkan alis."Semua sudah lewat, tidak perlu dipikirkan lagi." Robert memotong ucapan Suzy."Kita sudah menang. Pelelangan Baren membutuhkan waktu untuk merencanakan penyerangan selanjutnya. Sementara ini kita bisa bernapas sebentar." Robert tersenyum kepada Suzy."Benar juga." Suzy mengangguk.....Selama 2 hari ini, Suzy menemani L
Ivan jarang terlihat secemas ini. Suzy mengerutkan alis dan bertanya, "Ada apa? Kamu sampai jauh-jauh datang mencariku.""Aku tidak datang sendirian. Ayo, ikut aku dulu. Aku ceritakan di jalan." Setelah berbicara, Ivan berjalan keluar sambil mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang. "Aku segera ke sana."Di rumah sakit.Beberapa dokter berkeringat dingin, mereka sudah putus asa menghadapi pasien yang berada di ruang perawatan intensif.Di saat bersamaan, Ivan dan Suzy tiba di rumah sakit dan langsung bergegas menuju ruang perawatan. Ketika melihat Ivan dan Suzy, para dokter langsung menyambutnya dengan antusias."Akhirnya kalian datang!" Salah seorang dokter menjabat tangan Ivan, lalu menatap Suzy dan berkata, "Nona ...."Suzy mengangguk, dia tidak punya waktu untuk berbasa-basi. "Ivan sudah memberitahuku. Sebentar, biar aku periksa pasiennya."Para dokter bergegas memberikan jalan, sedang Ivan berdiri di belakang Suzy sambil menjelaskan kondisi pasien secara lebih rinci. "Awalny