Setelah menyerahkan mahkotanya kepada Nolan, Charles mengusap rambutnya sendiri dan berkata, "Sudah. Raja, silakan duduk di singgasana dan terimalah penghormatan dari rakyatmu."Billy bergegas memapah Nolan untuk bangkit berdiri. Dengan gemetaran, Nolan berjalan ke kursi emas yang berada di hadapannya.Setelah menempati singgasana, Nolan menatap Charles yang duduk tidak jauh dari sana."Hormat kepada Raja!" Sesaat suara Charles bergema, semua orang bertepuk tangan dan menunduk untuk memberikan penghormatan.Tak hanya para pejabat dan menteri, bahkan Charles pun membungkukkan badan dan memberikan penghormatan kepada Nolan.Kedua pupil Nolan menyusut, dia tidak pernah menyangka seorang ayah yang tegas dan ditakutinya akan menunduk dan memberikannya perhormatan. Saat ini Nolan benar-benar merasa sangat sedih.Di akhir upacara pelantikan, Nolan harus menghadapi para menteri, pejabat negara, dan media yang ingin mewawancarainya. Nolan hanya bisa menyaksikan Charles yang dipapah pergi oleh b
"Aku sudah membersihkan semua darah salamander di dalam tubuh mendiang ayahmu. Kamu boleh melihatnya." Tatapan Suzy terlihat sayu.Begitu mendengar jawaban Suzy, Nolan langsung berlari ke dalam kamar. Namun Gilbert, Daniel, dan yang lainnya tidak mengikuti Nolan masuk ke dalam kamar. Mereka sudah bisa menebak apa yang terjadi.Alhasil .... Selang beberapa detik, terdengar suara Nolan yang berteriak histeris, "Ayah ...."Charles sudah pergi ....Gilbert menundukkan kepala, sedangkan Daniel mengerutkan alis seperti sedang memikirkan sesuatu. Mengingat darah salamander yang begitu mengerikan, dia langsung menatap Suzy dan bertanya, "Kamu tidak apa-apa?"Suzy juga merasa terpukul atas kematian Charles, tetapi dia tetap berusaha tenang. "Ayah, jangan cemas. Batu suci telah memilihku, darah salamander sudah menyatu dengan tubuhku. Aku tidak apa-apa."Oleh karena alasan tersebut, hanya Suzy yang dapat menyedot semua darah salamander yang memberontak di dalam tubuh Charles. Tentu saja, Robert
Nolan mengambil surat tersebut dan langsung membacanya di tempat.[ Nolan, Ayah senang melihatmu tumbuh dewasa. Akhirnya Ayah bisa memberikan posisi ini kepadamu, tapi bukan berarti aku menilaimu sebagai pewaris yang memenuhi standar. Bukan aku yang berhak menilaimu, tapi rakyat. Aku hanya berharap kamu jangan melakukan kesalahan yang sama seperti aku. ][ Walaupun terlihat bijaksana, sebenarnya aku pun banyak melakukan kesalahan. Aku haus akan kekuasaan dan memercayai orang yang salah hingga melukai orang lain. Tak hanya itu, demi membina penerus yang layak, aku membiarkanmu dan Samantha bersaing. Aku bukanlah ayah yang baik, juga bukan seorang suami yang baik. Aku selalu menolak untuk membahas ibumu karena ada rahasia yang tak bisa aku ungkapkan. Tapi ... akhirnya hari ini aku bisa menceritakannya kepadamu. ][ Terserah apakah kamu akan merahasiakannya, semua itu tak lagi penting. Sekarang aku akan pergi menemani ibumu, kami akan bersama selamanya. Nolan, kamu jangan sedih. Seorang r
Melihat reaksi orang-orang, Suzy pun tidak berbicara lebih jauh.Memindahkan jasad mendiang Ratu harus dilakukan secara diam-diam. Jangan sampai ada yang mencurigainya, apalagi ketahuan ....Jika kerajaan langsung turun tangan, rakyat pasti curiga. Namun Daniel juga tidak leluasa untuk membantu. Akhirnya Robert berinisiatif menawarkan bantuan. "Biar orang-orangku yang mengurusnya. Aku akan menghubungi Hannes."Ketika Robert mengeluarkan ponsel, tiba-tiba Nolan mencegatnya. "Sebentar!"Nolan menggelengkan kepala dan berkata, "Kamu dan Suzy baru menikah. Saat ini Keluarga Calvin masih menjadi sorotan, sebaiknya jangan melibatkan keluargamu. Aku tahu siapa yang bisa melakukannya.""Siapa?" tanya Robert.Setelah menumpahkan semua emosinya, Nolan sudah bisa berpikir dengan jernih. Dia pun menjawab dengan tenang, "Tori baru membangun kembali Tim Naga Putih, Tim Monet yang dibawahi Vermont juga baru selesai dirombak. Aku rasa kita bisa memberikan mereka kesempatan untuk bekerja sama."Sesaat
Samantha tersentak, hari yang istimewa?Antonio tersenyum penuh makna dan berkata, "Adikmu menjadi penerus, sedangkan ayahmu meninggal dunia. Kamu pasti sedih, ‘kan?"Antonio berbicara sambil memberikan segelas arak kepada Samantha. "Ayo minum ini. Lupakan semua kesedihanmu, kita bersenang-senang saja."Raut wajah Samantha langsung berubah. Dia mengerutkan alis dan mengempaskan tangan Antonio hingga arak yang dipegang tumpah."Ah!" Antonio marah melihat arak yang tumpah. "Samantha, apa maksudmu? Aku berbaik hati menghiburmu, tapi kamu malah ...."Samantha merasa agak frustasi, dia ingin segera menandatangani kontrak ini dan pergi. Ketika Samantha hendak mengambil kontrak tersebut, Antonio malah menahan pergelangan tangannya.Perlahan-lahan, telapak tangan Antonio yang besar dan berbulu lebat menelusuri punggung Samantha, sedangkan matanya memancarkan sorotan penuh hasrat. "Sekarang kamu yang memohon kepadaku untuk bekerja sama. Jaga sikapmu, jangan berlagak angkuh! Kalau tidak, jangan
"Kamu senang melihat aku yang dipermalukan seperti tadi? Kamu pasti puas, kan?" Samantha memelototi James, kedua matanya tampak memerah.Setelah bicara, Samantha membalikkan badan dan hendak pergi."Kamu mau ke mana? Kamu masih mau menemui Antonio?" tanya James.Samantha menghentikan langkahnya dan menjawab tanpa menoleh, "Tidak ada hubungannya denganmu."Kemudian James melangkah ke depan Samantha, lalu berkata, "Samantha, untuk apa ....""James." Samantha memotong ucapan James. Walaupun perasaannya berkecamuk, Samantha berusaha menatap James dan menekankan, "Kita berdua sudah tidak ada hubungan, ini adalah urusanku dengan Antonio, kamu tidak perlu ikut campur."James mengerutkan alisnya sambil bertanya, "Kalau aku tidak ikut campur, apakah kamu bisa keluar dari ruangan itu dengan selamat?"Ucapan James yang tidak sungkan sontak menghancurkan sandiwara Samantha yang berusaha terlihat tenang. Dalam sekejap, wajah Samantha pun berubah menjadi pucat.Seketika suasana pun terasa canggung.
"Aku lewat sini, kamu?" tanya James dengan lembut.Sesaat mendengar pertanyaan James, Samantha langsung berhenti dan menunjuk ke arah yang berlawanan tanpa berpikir panjang. "Aku lewat sana."Setelah selesai bicara, Samantha membalikkan badan dan langsung pergi. Hanya saja, tiba-tiba James memanggilnya, "Samantha ...."Dengan perasaan gugup, Samantha menoleh ke belakang dan bertanya, "Hmm? Apakah masih ada urusan?"James membuka mulutnya tanpa tahu harus berkata apa. Situasi di depan kafe sontak terasa canggung, mereka berdiri sambil menatap satu sama lain.Samantha sudah tidak tahan, dia ingin segera meninggalkan tempat ini. Namun, akhirnya James berkata, "Kamu tidak pulang untuk menghadiri pemakaman ayahmu?""Maksudku ...." James menambahkan, "Proyek kerja sama kita tidak terlalu mendesak. Kamu boleh mengurus urusan keluargamu dulu."Samantha menarik napas panjang, lalu menggelengkan kepala dan menjawab, "Tidak perlu, aku sudah tidak ada hubungannya dengan mereka."Samantha tidak ing
Hanya saja, Airin yang selama ini selalu mengikuti Charles malah tidak kelihatan.Airin sudah seperti sosok "bayangan" Charles, tetapi tidak ada seseorang pun yang memedulikan kehadirannya di saat berkabung seperti ini.Beberapa hari semenjak pemakaman, suasana kesedihan menyelimuti seisi istana. Namun sebagai raja yang baru dilantik, Nolan sangat sibuk sehingga tidak punya waktu untuk bersedih.Pada malam hari, bulan yang cantik memancarkan sinar yang tampak dingin.Nolan jarang memiliki waktu untuk bersantai. Dia mengambil sebotol bir dan bersembunyi di dalam gazebo. Jika Billy melihat Nolan minum-minum, dia pasti pasti akan mengomelinya.Setelah menjadi seorang raja, Nolan harus menjaga sikap, ada banyak hal yang tidak boleh dilakukannya.Nolan meneguk bir sambil memandang langit yang gelap, dia merasa sangat sedih. Ketika Nolan sedang tenggelam di dalam dunianya sendiri, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang mendekat.Nolan sontak menoleh dan menatap gugup ke arah sumber suar