Samantha tersentak, hari yang istimewa?Antonio tersenyum penuh makna dan berkata, "Adikmu menjadi penerus, sedangkan ayahmu meninggal dunia. Kamu pasti sedih, ‘kan?"Antonio berbicara sambil memberikan segelas arak kepada Samantha. "Ayo minum ini. Lupakan semua kesedihanmu, kita bersenang-senang saja."Raut wajah Samantha langsung berubah. Dia mengerutkan alis dan mengempaskan tangan Antonio hingga arak yang dipegang tumpah."Ah!" Antonio marah melihat arak yang tumpah. "Samantha, apa maksudmu? Aku berbaik hati menghiburmu, tapi kamu malah ...."Samantha merasa agak frustasi, dia ingin segera menandatangani kontrak ini dan pergi. Ketika Samantha hendak mengambil kontrak tersebut, Antonio malah menahan pergelangan tangannya.Perlahan-lahan, telapak tangan Antonio yang besar dan berbulu lebat menelusuri punggung Samantha, sedangkan matanya memancarkan sorotan penuh hasrat. "Sekarang kamu yang memohon kepadaku untuk bekerja sama. Jaga sikapmu, jangan berlagak angkuh! Kalau tidak, jangan
"Kamu senang melihat aku yang dipermalukan seperti tadi? Kamu pasti puas, kan?" Samantha memelototi James, kedua matanya tampak memerah.Setelah bicara, Samantha membalikkan badan dan hendak pergi."Kamu mau ke mana? Kamu masih mau menemui Antonio?" tanya James.Samantha menghentikan langkahnya dan menjawab tanpa menoleh, "Tidak ada hubungannya denganmu."Kemudian James melangkah ke depan Samantha, lalu berkata, "Samantha, untuk apa ....""James." Samantha memotong ucapan James. Walaupun perasaannya berkecamuk, Samantha berusaha menatap James dan menekankan, "Kita berdua sudah tidak ada hubungan, ini adalah urusanku dengan Antonio, kamu tidak perlu ikut campur."James mengerutkan alisnya sambil bertanya, "Kalau aku tidak ikut campur, apakah kamu bisa keluar dari ruangan itu dengan selamat?"Ucapan James yang tidak sungkan sontak menghancurkan sandiwara Samantha yang berusaha terlihat tenang. Dalam sekejap, wajah Samantha pun berubah menjadi pucat.Seketika suasana pun terasa canggung.
"Aku lewat sini, kamu?" tanya James dengan lembut.Sesaat mendengar pertanyaan James, Samantha langsung berhenti dan menunjuk ke arah yang berlawanan tanpa berpikir panjang. "Aku lewat sana."Setelah selesai bicara, Samantha membalikkan badan dan langsung pergi. Hanya saja, tiba-tiba James memanggilnya, "Samantha ...."Dengan perasaan gugup, Samantha menoleh ke belakang dan bertanya, "Hmm? Apakah masih ada urusan?"James membuka mulutnya tanpa tahu harus berkata apa. Situasi di depan kafe sontak terasa canggung, mereka berdiri sambil menatap satu sama lain.Samantha sudah tidak tahan, dia ingin segera meninggalkan tempat ini. Namun, akhirnya James berkata, "Kamu tidak pulang untuk menghadiri pemakaman ayahmu?""Maksudku ...." James menambahkan, "Proyek kerja sama kita tidak terlalu mendesak. Kamu boleh mengurus urusan keluargamu dulu."Samantha menarik napas panjang, lalu menggelengkan kepala dan menjawab, "Tidak perlu, aku sudah tidak ada hubungannya dengan mereka."Samantha tidak ing
Hanya saja, Airin yang selama ini selalu mengikuti Charles malah tidak kelihatan.Airin sudah seperti sosok "bayangan" Charles, tetapi tidak ada seseorang pun yang memedulikan kehadirannya di saat berkabung seperti ini.Beberapa hari semenjak pemakaman, suasana kesedihan menyelimuti seisi istana. Namun sebagai raja yang baru dilantik, Nolan sangat sibuk sehingga tidak punya waktu untuk bersedih.Pada malam hari, bulan yang cantik memancarkan sinar yang tampak dingin.Nolan jarang memiliki waktu untuk bersantai. Dia mengambil sebotol bir dan bersembunyi di dalam gazebo. Jika Billy melihat Nolan minum-minum, dia pasti pasti akan mengomelinya.Setelah menjadi seorang raja, Nolan harus menjaga sikap, ada banyak hal yang tidak boleh dilakukannya.Nolan meneguk bir sambil memandang langit yang gelap, dia merasa sangat sedih. Ketika Nolan sedang tenggelam di dalam dunianya sendiri, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang mendekat.Nolan sontak menoleh dan menatap gugup ke arah sumber suar
Keesokan hari.Samantha pergi meninggalkan istana, sama seperti yang dilakukannya terakhir kali. Dia sama sekali tidak tertarik untuk tinggal di istana, dia pergi sambil menenteng sebuah tas berukuran sedang.Setelah membuang pesona sebagai seorang putri yang elegan dan keras kepala, langkah Samantha untuk meninggalkan istana terasa jauh lebih ringan.Nolan berdiri di atas balkon, dia memperhatikan sosok Samantha yang perlahan-lahan beranjak pergi. Nolan sangat berharap bisa segera bertemu lagi dengan Samantha."Kak, semoga semua pekerjaanmu dilancarkan. Aku juga akan berjuang di sini," Nolan bergumam kecil.Setelah Samantha menghilang dari pandangan, Nolan menarik kembali tatapannya dan ekspresinya pun terlihat jauh lebih serius. Samantha sudah membuat keputusan, sekarang saatnya Nolan bertindak!"Billy," Nolan membalikkan badan dan berteriak ke arah depan pintu.Billy yang mengenakan jas berwarna hitam pun muncul, lalu menghadap Nolan dan menundukkan kepala. "Raja!"Perlahan-lahan, N
"Hmm? Makanya aku mengumpulkan semua orang untuk mendiskusikannya," Nolan menjawab Billy dengan ketus.Kemudian Nolan melirik Billy dengan sinis, lalu berbicara kepada Daniel, "Jenderal Xin, bagaimana rencanamu? Aku ingin menangkap Barbie sekaligus memberikan pelajaran kepada Pelelangan Baren."Daniel adalah seorang veteran di medan perang, makanya Nolan sangat membutuhkan sarannya.Sebelum menjawab Nolan, Daniel sudah memikirkan dan memperhitungkan segalanya. Ketika Nolan bertanya, Daniel pun menjawab tanpa ragu, "Sebenarnya, kesulitan terbesar adalah kalau kita langsung mengirimkan pasukan untuk menyerbu Pelelangan Baren.""Begitu kita bertindak, negara-negara besar yang melindungi Pelelangan Baren pasti langsung turun tangan untuk mencegah tindakan kita. Bahkan bisa saja mereka menempatkan kita di posisi yang tidak menguntungkan," Daniel menjelaskan."Benar, aku setuju." Billy menganggukkan kepala. Sebenarnya, tadi dia juga mengkhawatirkan masalah ini.Daniel lanjut menjelaskan, "Pe
Nolan bertanya kepada Suzy secara terang-terangan, "Aku dengar kamu adalah ketua Klan Youlan yang baru? Aku ingin mengetahui beberapa hal mengenai Klan Youlan. Apakah kamu bisa memberitahuku?"Awalnya Suzy agak terkejut mendengar Nolan yang membahas masalah Klan Youlan, tetapi Suzy pun segera mengerti. Nolan pasti penasaran karena Charles memberi tahu Nolan bahwa mendiang Ratu berasal dari Klan Youlan.Melihat tatapan Nolan yang begitu berharap, Suzy merasa tidak ada yang perlu disembunyikan. Namun sebelum menceritakan semuanya, ada 2 hal yang perlu ditekankan kepada Nolan."Raja, aku tidak berniat untuk menjadi ketua Klan Youlan. Selain itu, pengetahuanku akan Klan Youlan juga tidak sedalam yang orang-orang pikirkan. Aku hanya bisa menceritakan hal-hal yang aku tahu," jawab Suzy.Nolan mengangguk pelan. Kemudian, Suzy menceritakan latar belakang Klan Youlan, asal-usul darah salamander, dan bahkan batu suci yang memilihnya. Suzy tidak menutupi apa pun dari Nolan.Sembari mendengarkan c
Daniel dan Wallace pun mengangguk setuju. Di tempat ini, satu-satunya orang yang keberatan hanyalah Billy, tetapi dia tidak boleh bersikap keras kepala.Ketika semua tatapan tertuju kepadanya, terutama saat Nolan menatapnya, Billy mempertimbangkan keputusan mereka dan mengurungkan niatnya untuk membantah."Raja adalah orang yang bijaksana, Nona Suzy juga berpikiran jauh ke depan. Aku yang berpikiran terlalu pendek," jawab Billy.Nolan tersenyum puas setelah mendapatkan dukungan semua orang. Kemudian dia menatap Wallace dan mengingatkan, "Pelelangan Baren pasti memiliki niat buruk, entah apa yang ingin dilakukan mereka setelah mencuri batu suci. Kalian harus mencari cara untuk mendapatkan kembali batu suci itu.""Baik, Raja!" Wallace mengangguk.Setelah pertemuan selesai, semua orang membubarkan diri dan meninggalkan kerajaan. Ketika berada di dalam perjalanan pulang, Suzy menatap Daniel dan bertanya, "Ayah, Ayah kelihatan senang banget?"Daniel sedang menatap pemandangan di luar. Sesaa