Di saat Nolan masih melamun, Samantha tiba di hadapannya dan tersenyum. "Nolan, sudah sebulan kita nggak ketemu. Bagaimana kabarmu?"Nolan terbangun dari lamunannya, dia mengerutkan alis dan tampak keheranan. Bukankah Charles mengurung Samantha selama sebulan di gunung? Satu bulan saja belum lewat, kenapa Alisha sudah pulang?Sebelumnya, Nolan dan Samantha selalu bertengkar. Setiap bertemu, mereka pasti akan berselisih. Namun, sekarang Samantha terlihat sangat anggun, tenang, dan bersahabat.Ekspresi Nolan terlihat rumit sekaligus curiga. Dulu, dia sangat menyayangi dan mengagumi Samantha, tapi sekarang dia sudah tidak bisa memercayai kakaknya ini.Nolan tidak pintar menyembunyikan perasaan. Dia menatap Samantha dengan dingin dan menyindirnya, "Tentu saja, apalagi sejak nggak ada kamu."Jawaban Nolan yang kasar sontak membuat Samantha terdiam. Namun, Samantha tetap tersenyum dan menjawab dengan lembut, "Pemandangan di gunung sangat bagus, kalau ada kesempatan, berkunjunglah ke sana. Ka
Nolan adalah orang yang frontal. Dia tidak tahan dan berkata, "Ayah, tapi aku adalah penerus yang sah!"Berbeda dengan Nolan, Samantha justru menunduk dan menjawab dengan hormat, "Aku akan melaksanakan perintah Ayah.""Em." Charles mengangguk puas, lalu menatap Nolan dan mengingatkannya. "Aku membutuhkan penerus yang berbakat. Oleh sebab itu, aku ingin lihat apakah kalian mampu membereskan masalah ini."Nolan menatap Charles dengan ekspresi serius. "Ayah, kalau aku bisa menyelesaikan kasus Keluarga Xin, apakah perjodohanku dengan Shaleta boleh dibatalkan? Aku tidak mau menikahinya!""Tergantung pada kinerjamu," jawab Charles."Baik!" Nolan merasa seperti melihat secercah harapan. Kemudian, dia menatap Samantha dan mengangkat wajahnya dengan angkuh.Nolan tidak akan kalah!Setelah Nolan dan Samantha pergi, Billy baru masuk dan mengutarakan kekhawatirannya. "Raja, apakah Anda benar mau menyerahkan kasus Keluarga Xin kepada Putri Samantha dan Pangeran Nolan? Keluarga Xin ....""Memangnya
Rutan Keamanan NasionalSejak kerajaan mendapatkan tekanan untuk menyelidiki kasus Keluarga Xin secara terbuka, Charles telah menarik para pengawal kerajaan yang berjaga di depan kantor polisi.Kemudian, Suzy menelepon Ronny untuk menanyakan perkembangan kasus Keluarga Xin.Setelah melalui perbincangan panjang, Suzy menggenggam ponselnya dan berkata, "Pak Ronny, maksudmu, selain berhubungan dengan Pelelangan Baren, bukti juga menunjukkan bahwa Keluarga Xin terlibat penyelundupan senjata? Tidak mungkin!""Pak Ronny, apakah ada kemungkinan kalau bukti itu palsu?" Suzy bertanya dengan serius."Bukti itu tidak terlihat seperti bukti palsu." Ronny menghela napas panjang. "Setiap dokumen dibubuhi tanda tangan dan stempel Jenderal Xin. Bagaimana mungkin orang secerdas Jenderal Xin bisa salah tanda tangan?"Dokumen transaksi itu kunci dari kasus ini. Ronny sendiri juga tidak percaya, tapi semua bukti terpampang nyata."Tapi aku juga sempat meragukan keaslian bukti ini. Sekarang, aku sedang men
Ronny mengerutkan alis, dia terlihat sangat kesal. "Aku kan sudah bilang, sebelum kasus ini ada kejelasan, tidak boleh ada yang keluar! Usir dia!"Bawahan Ronny ketakutan melihat ekspresinya yang menyeramkan dan suaranya yang dingin. Dia langsung mengangguk dan pergi.Bawahan Ronny menyampaikan pesan itu kepada Mathius.Begitu mendengarnya, Mathius pun menjelaskan dengan panik, "Apa hubungan putriku dengan pengkhianatan yang dilakukan Keluarga Xin? Putriku mengacaukan pernikahan karena marah kepada Christina yang tidak mengizinkannya untuk mengikuti Komite Kompetisi Medis Internasional. Astaga, untuk apa Pak Ronny menahan putriku?"Setelah menjelaskan panjang lebar, Mathius melembutkan nada bicaranya dan memohon, "Sejak kecil, putriku tidak pernah hidup susah. Dia tidak akan bertahan di tempat seperti itu. Hmm, apakah kalian tidak bisa membantuku?""Pak Mathius, silakan pulang." Bawahan yang bertugas pun tidak berdaya, dia tidak memiliki kuasa.Mathius masih ingin berusaha untuk membuj
Semua anggota departemen Rumah Sakit Nasional berkumpul di ruang rapat.Sebenarnya tidak ada rapat yang terlalu penting, Gilbert hanya ingin menyambut Suzy yang kembali bergabung dengan Rumah Sakit Nasional.Hari ini Gilbert terlihat sangat bersemangat. Dia menunjuk Suzy yang berdiri di sampingnya sambil berbicara dengan suara lantang, "Perkenalkan, dia adalah Suzy. Aku yakin, kita semua sudah tidak asing dengan namanya. Mulai sekarang, Suzy akan menjadi bagian dari Rumah Sakit Nasional. Berikan tepuk tangan!"Seketika, ruang rapat pun dipenuhi dengan suara tepuk tangan."Aku senang bisa berada di sini. Mohon bimbingannya," Suzy memberikan salam.Walaupun dulu Suzy menggunakan identitas Christina untuk menduduki posisi Dekan Rumah Sakit Nasional, sekarang Suzy kembali dengan menggunakan identitas dan wajah yang baru.Di tengah tepuk tangan yang meriah, beberapa orang terlihat masam, seperti tidak menerima kehadiran Suzy. Ketika melihat sikap mereka, Gilbert sama sekali tidak heran.Mes
"Nick, karena kamu bertanya, aku tidak akan sungkan untuk menjawabnya." Gilbert tersenyum, lalu memandang orang-orang yang ada di dalam ruangan dan berkata, "Kenapa Suzy boleh duduk di sampingku? Karena dia adalah muridku! Di mana pun aku duduk, dia harus berada di sampingku."Jawaban Gilbert membuat semua orang terkejut. Setahu mereka, Gilbert tidak pernah mau menerima murid. Namun, dia menerima Suzy sebagai muridnya?! Pantas saja Gilbert sangat melindungi Suzy.Setelah rapat selesai, semua orang membubarkan diri, kecuali Gilbert, Suzy, dan Nick."Nick, bagus!" kata Gilbert sambil menepuk pundak Nick.Nick tersenyum kecil. "Sudah seharusnya. Kalau tidak ada urusan lagi, aku pamit dulu."Sebelum meninggalkan ruangan, Nick menoleh ke arah Suzy dan berkata, "Selamat bergabung.""Terima kasih, Pak Nick." Suzy menjabat tangan Nick.Sesaat keluar dari ruang rapat, Jean mencegat Nick, lalu berbicara dengan tatapan berbinar-binar, "Aku sudah tahu, kamu dan Pak Gilbert pasti bekerja sama."Nic
"Kalian memperbaiki rekaman CCTV yang rusak?" Suzy terkejut melihat Janet dan Tori yang duduk di depannya.Tuduhan pengkhianatan Keluarga Xin dipicu karena kehadiran Jose yang berusaha untuk membunuh Charles. Charles meyakini bahwa Daniel yang memerintahkan Jose untuk membunuhnya.Untuk membersihkan nama Keluarga Xin, Suzy harus menyelidiki percobaan pembunuhan yang dilakukan Jose kepada Charles. Namun, karena Jose sudah meninggal, dia tidak dapat dimintai kesaksian. Oleh sebab itu, Janet dan Tori memperbaiki rekaman ini untuk mendapatkan petunjuk."Suzy, kamu yang paling mengenal Jose dan matamu paling jeli. Hanya kamu yang bisa mengenali penyamarannya," kata Tori."Kak Tori benar, kamu yang bisa mengenali Jose. Aku sudah tidak tahan, ngantuk banget. Aku mau istirahat dulu," kata Janet sambil menguap.Suzy melihat jelas wajah Tori dan Suzy yang kelelahan, mereka pasti begadang untuk memperbaiki rekaman ini."Hmm, serahkan kepadaku. Kalian istirahat saja." Suzy menganggukkan kepala.Ja
"Pelayan ini mencurigakan. Lihat di menit 3 detik 26, yang ada di awal dan di akhir rekaman adalah dua orang yang berbeda."Sesaat mendengar penjelasan Suzy, Vermont menonton ulang rekaman tersebut. Tampak belasan pelayan yang berlalu-lalang di lorong. Wajah mereka tidak terlihat karena menundukkan kepala.Vermont berulang kali memutar rekaman tersebut, tapi dia tidak menemukan kejanggalan apa-apa. Di matanya, kedua orang yang dimaksud Suzy adalah orang yang sama.Akhirnya, Vermont menyerah dan menatap Suzy."LIhat tangannya," kata Suzy sambil menunjuk layar. "Yang ini lebih putih."Vermont langsung membelalak, dia sangat mengagumi kehebatan Suzy. Siapa yang akan mengamati hal sedetail itu? Kalau tidak dilihat dengan benar-benar, siapa pun tidak akan menyadarinya."Jose memiliki kulit yang sangat putih. Aku sudah tebak, dia pasti akan menutupi wajahnya, makanya aku memperhatikan tangannya saja," Suzy menjelaskan sambil melanjutkan rekaman yang ditonton.Suzy ingin lihat, apa yang dilak