Ronny mengerutkan alis, dia terlihat sangat kesal. "Aku kan sudah bilang, sebelum kasus ini ada kejelasan, tidak boleh ada yang keluar! Usir dia!"Bawahan Ronny ketakutan melihat ekspresinya yang menyeramkan dan suaranya yang dingin. Dia langsung mengangguk dan pergi.Bawahan Ronny menyampaikan pesan itu kepada Mathius.Begitu mendengarnya, Mathius pun menjelaskan dengan panik, "Apa hubungan putriku dengan pengkhianatan yang dilakukan Keluarga Xin? Putriku mengacaukan pernikahan karena marah kepada Christina yang tidak mengizinkannya untuk mengikuti Komite Kompetisi Medis Internasional. Astaga, untuk apa Pak Ronny menahan putriku?"Setelah menjelaskan panjang lebar, Mathius melembutkan nada bicaranya dan memohon, "Sejak kecil, putriku tidak pernah hidup susah. Dia tidak akan bertahan di tempat seperti itu. Hmm, apakah kalian tidak bisa membantuku?""Pak Mathius, silakan pulang." Bawahan yang bertugas pun tidak berdaya, dia tidak memiliki kuasa.Mathius masih ingin berusaha untuk membuj
Semua anggota departemen Rumah Sakit Nasional berkumpul di ruang rapat.Sebenarnya tidak ada rapat yang terlalu penting, Gilbert hanya ingin menyambut Suzy yang kembali bergabung dengan Rumah Sakit Nasional.Hari ini Gilbert terlihat sangat bersemangat. Dia menunjuk Suzy yang berdiri di sampingnya sambil berbicara dengan suara lantang, "Perkenalkan, dia adalah Suzy. Aku yakin, kita semua sudah tidak asing dengan namanya. Mulai sekarang, Suzy akan menjadi bagian dari Rumah Sakit Nasional. Berikan tepuk tangan!"Seketika, ruang rapat pun dipenuhi dengan suara tepuk tangan."Aku senang bisa berada di sini. Mohon bimbingannya," Suzy memberikan salam.Walaupun dulu Suzy menggunakan identitas Christina untuk menduduki posisi Dekan Rumah Sakit Nasional, sekarang Suzy kembali dengan menggunakan identitas dan wajah yang baru.Di tengah tepuk tangan yang meriah, beberapa orang terlihat masam, seperti tidak menerima kehadiran Suzy. Ketika melihat sikap mereka, Gilbert sama sekali tidak heran.Mes
"Nick, karena kamu bertanya, aku tidak akan sungkan untuk menjawabnya." Gilbert tersenyum, lalu memandang orang-orang yang ada di dalam ruangan dan berkata, "Kenapa Suzy boleh duduk di sampingku? Karena dia adalah muridku! Di mana pun aku duduk, dia harus berada di sampingku."Jawaban Gilbert membuat semua orang terkejut. Setahu mereka, Gilbert tidak pernah mau menerima murid. Namun, dia menerima Suzy sebagai muridnya?! Pantas saja Gilbert sangat melindungi Suzy.Setelah rapat selesai, semua orang membubarkan diri, kecuali Gilbert, Suzy, dan Nick."Nick, bagus!" kata Gilbert sambil menepuk pundak Nick.Nick tersenyum kecil. "Sudah seharusnya. Kalau tidak ada urusan lagi, aku pamit dulu."Sebelum meninggalkan ruangan, Nick menoleh ke arah Suzy dan berkata, "Selamat bergabung.""Terima kasih, Pak Nick." Suzy menjabat tangan Nick.Sesaat keluar dari ruang rapat, Jean mencegat Nick, lalu berbicara dengan tatapan berbinar-binar, "Aku sudah tahu, kamu dan Pak Gilbert pasti bekerja sama."Nic
"Kalian memperbaiki rekaman CCTV yang rusak?" Suzy terkejut melihat Janet dan Tori yang duduk di depannya.Tuduhan pengkhianatan Keluarga Xin dipicu karena kehadiran Jose yang berusaha untuk membunuh Charles. Charles meyakini bahwa Daniel yang memerintahkan Jose untuk membunuhnya.Untuk membersihkan nama Keluarga Xin, Suzy harus menyelidiki percobaan pembunuhan yang dilakukan Jose kepada Charles. Namun, karena Jose sudah meninggal, dia tidak dapat dimintai kesaksian. Oleh sebab itu, Janet dan Tori memperbaiki rekaman ini untuk mendapatkan petunjuk."Suzy, kamu yang paling mengenal Jose dan matamu paling jeli. Hanya kamu yang bisa mengenali penyamarannya," kata Tori."Kak Tori benar, kamu yang bisa mengenali Jose. Aku sudah tidak tahan, ngantuk banget. Aku mau istirahat dulu," kata Janet sambil menguap.Suzy melihat jelas wajah Tori dan Suzy yang kelelahan, mereka pasti begadang untuk memperbaiki rekaman ini."Hmm, serahkan kepadaku. Kalian istirahat saja." Suzy menganggukkan kepala.Ja
"Pelayan ini mencurigakan. Lihat di menit 3 detik 26, yang ada di awal dan di akhir rekaman adalah dua orang yang berbeda."Sesaat mendengar penjelasan Suzy, Vermont menonton ulang rekaman tersebut. Tampak belasan pelayan yang berlalu-lalang di lorong. Wajah mereka tidak terlihat karena menundukkan kepala.Vermont berulang kali memutar rekaman tersebut, tapi dia tidak menemukan kejanggalan apa-apa. Di matanya, kedua orang yang dimaksud Suzy adalah orang yang sama.Akhirnya, Vermont menyerah dan menatap Suzy."LIhat tangannya," kata Suzy sambil menunjuk layar. "Yang ini lebih putih."Vermont langsung membelalak, dia sangat mengagumi kehebatan Suzy. Siapa yang akan mengamati hal sedetail itu? Kalau tidak dilihat dengan benar-benar, siapa pun tidak akan menyadarinya."Jose memiliki kulit yang sangat putih. Aku sudah tebak, dia pasti akan menutupi wajahnya, makanya aku memperhatikan tangannya saja," Suzy menjelaskan sambil melanjutkan rekaman yang ditonton.Suzy ingin lihat, apa yang dilak
"Baik, Pangeran."Ketika pengawal pergi, Samantha berkata kepada Nolan, "Nolan, Barbie baru sadarkan diri. Kamu tidak perlu buru-buru menginterogasinya.""Kenapa? Kamu takut kalau akan menyelesaikan kasus ini lebih cepat?" Nolan menyindir Samantha tanpa berpikir panjang."Aku tidak melihat ini sebagai perlombaan. Tenang saja," jawab Samantha sambil tersenyum.Samantha tidak terpengaruh dengan sindiran Nolan, dia tetap bersikap tenang dan anggun. Kemudian, Samantha menemui petugas yang bertanggung jawab atas ruang dokumen kontrol dan berkata, "Aku ingin melihat catatan interogasi Keluarga Xin.""Baik, Putri. Silakan ikut aku."Samantha mengikuti petugas masuk ke dalam ruang dokumen kontrol.Tak berapa lama, pengawal kembali dan memberi tahu Nolan bahwa Barbie sudah dibawa ke ruang interogasi.Di ruang interogasi.Barbie duduk dengan tegak sambil menenangkan pikirannya. Dia tidak menyangka kalau Nolan akan datang untuk menginterogasinya. Di sisi lain, dia juga merasa lega karena Nolan le
Namun, Christina tidak bisa mengutarakannya secara frontal, dia hanya bisa memendamnya di dalam hati.Lorraine bergumam, "Semoga Lance tidak pulang, aku harap dia bersembunyi sejauh mungkin. Dengan begitu, setidaknya masih ada keturunan Keluarga Xin yang hidup. Aku tidak tega meninggalkan Suzy sendirian ...."Christina terkejut saat mendengar ucapan Lorraine. Dia sontak memandang Lorraine yang terlihat sedih dan putus asa. Sepertinya Lorraine sudah mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.Christina menggenggam tangan Lorraine sambil menghiburnya, "Sekarang, kita memang tidak bisa berbuat apa-apa, tapi di luar sana ada banyak orang yang mendukung kita. Kita harus yakin, kasus ini pasti akan segera dipecahkan. Orang yang memfitnah Keluarga Xin juga akan dihukum seberat-beratnya.""Apakah masih ada harapan?" Lorraine menggelengkan kepalanya dengan putus asa. "Orang yang melakukan ini pasti tidak akan tinggal diam, dia tidak akan membiarkan kasus ini dipecahkan. Ah, prestasi dan repu
Christina dan Lorraine terkejut mendengar suara itu.Lorraine yang awalnya sudah tenang pun kembali merasa cemas. Dia mengerutkan alis dan bertanya, "Kenapa Pangeran Nolan mencarimu?""Ma, tunggu sebentar, biar aku cek." Christina menepuk pundak Lorraine dan memintanya istirahat.Ketika Christina bangkit berdiri, Nolan memerintahkan pengawal untuk membuka pintu sel."Pangeran Nolan ...." Pengawal tampak ragu.Berdasarkan peraturan, Nolan tidak boleh mengunjungi tahanan seperti ini. Namun, apa peduli Nolan?Nolan melirik tajam ke arah pengawal. Karena merasa terancam, pengawal pun diam dan segera melaksanakan perintah Nolan."Kalian pergi dulu." Nolan melambaikan tangan dan mengusir para pengawal yang mendampinginya.Begitu mengangkat kepala, Nolan melihat Christina yang berdiri di tengah sel dengan mengenakan seragam berwarna abu-abu. Rambut yang diurai membuatnya terlihat sangat cantik.Nolan tercengang melihat wanita yang ada di hadapannya.'Dia adalah Christina yang asli ...." Nolan