"Pelayan ini mencurigakan. Lihat di menit 3 detik 26, yang ada di awal dan di akhir rekaman adalah dua orang yang berbeda."Sesaat mendengar penjelasan Suzy, Vermont menonton ulang rekaman tersebut. Tampak belasan pelayan yang berlalu-lalang di lorong. Wajah mereka tidak terlihat karena menundukkan kepala.Vermont berulang kali memutar rekaman tersebut, tapi dia tidak menemukan kejanggalan apa-apa. Di matanya, kedua orang yang dimaksud Suzy adalah orang yang sama.Akhirnya, Vermont menyerah dan menatap Suzy."LIhat tangannya," kata Suzy sambil menunjuk layar. "Yang ini lebih putih."Vermont langsung membelalak, dia sangat mengagumi kehebatan Suzy. Siapa yang akan mengamati hal sedetail itu? Kalau tidak dilihat dengan benar-benar, siapa pun tidak akan menyadarinya."Jose memiliki kulit yang sangat putih. Aku sudah tebak, dia pasti akan menutupi wajahnya, makanya aku memperhatikan tangannya saja," Suzy menjelaskan sambil melanjutkan rekaman yang ditonton.Suzy ingin lihat, apa yang dilak
"Baik, Pangeran."Ketika pengawal pergi, Samantha berkata kepada Nolan, "Nolan, Barbie baru sadarkan diri. Kamu tidak perlu buru-buru menginterogasinya.""Kenapa? Kamu takut kalau akan menyelesaikan kasus ini lebih cepat?" Nolan menyindir Samantha tanpa berpikir panjang."Aku tidak melihat ini sebagai perlombaan. Tenang saja," jawab Samantha sambil tersenyum.Samantha tidak terpengaruh dengan sindiran Nolan, dia tetap bersikap tenang dan anggun. Kemudian, Samantha menemui petugas yang bertanggung jawab atas ruang dokumen kontrol dan berkata, "Aku ingin melihat catatan interogasi Keluarga Xin.""Baik, Putri. Silakan ikut aku."Samantha mengikuti petugas masuk ke dalam ruang dokumen kontrol.Tak berapa lama, pengawal kembali dan memberi tahu Nolan bahwa Barbie sudah dibawa ke ruang interogasi.Di ruang interogasi.Barbie duduk dengan tegak sambil menenangkan pikirannya. Dia tidak menyangka kalau Nolan akan datang untuk menginterogasinya. Di sisi lain, dia juga merasa lega karena Nolan le
Namun, Christina tidak bisa mengutarakannya secara frontal, dia hanya bisa memendamnya di dalam hati.Lorraine bergumam, "Semoga Lance tidak pulang, aku harap dia bersembunyi sejauh mungkin. Dengan begitu, setidaknya masih ada keturunan Keluarga Xin yang hidup. Aku tidak tega meninggalkan Suzy sendirian ...."Christina terkejut saat mendengar ucapan Lorraine. Dia sontak memandang Lorraine yang terlihat sedih dan putus asa. Sepertinya Lorraine sudah mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.Christina menggenggam tangan Lorraine sambil menghiburnya, "Sekarang, kita memang tidak bisa berbuat apa-apa, tapi di luar sana ada banyak orang yang mendukung kita. Kita harus yakin, kasus ini pasti akan segera dipecahkan. Orang yang memfitnah Keluarga Xin juga akan dihukum seberat-beratnya.""Apakah masih ada harapan?" Lorraine menggelengkan kepalanya dengan putus asa. "Orang yang melakukan ini pasti tidak akan tinggal diam, dia tidak akan membiarkan kasus ini dipecahkan. Ah, prestasi dan repu
Christina dan Lorraine terkejut mendengar suara itu.Lorraine yang awalnya sudah tenang pun kembali merasa cemas. Dia mengerutkan alis dan bertanya, "Kenapa Pangeran Nolan mencarimu?""Ma, tunggu sebentar, biar aku cek." Christina menepuk pundak Lorraine dan memintanya istirahat.Ketika Christina bangkit berdiri, Nolan memerintahkan pengawal untuk membuka pintu sel."Pangeran Nolan ...." Pengawal tampak ragu.Berdasarkan peraturan, Nolan tidak boleh mengunjungi tahanan seperti ini. Namun, apa peduli Nolan?Nolan melirik tajam ke arah pengawal. Karena merasa terancam, pengawal pun diam dan segera melaksanakan perintah Nolan."Kalian pergi dulu." Nolan melambaikan tangan dan mengusir para pengawal yang mendampinginya.Begitu mengangkat kepala, Nolan melihat Christina yang berdiri di tengah sel dengan mengenakan seragam berwarna abu-abu. Rambut yang diurai membuatnya terlihat sangat cantik.Nolan tercengang melihat wanita yang ada di hadapannya.'Dia adalah Christina yang asli ...." Nolan
Sejak tadi, Lorraine sudah kesal mendengar ucapan Nolan. Lorraine menggigit bibir sambil berusaha menahan emosinya.Nolan menyadari emosi Lorraine. Meskipun sedang berbicara kepada Christina, Nolan juga memperhatikan Lorraine yang ada di atas tempat tidur."Kamu salah," jawab Christina sambil mengadang pandangan Nolan.Nolan kembali memperhatikan Christina, lalu bertanya dengan kebingungan, "Apa katamu?"Christina menatapnya dengan santai dan menjawab, "Aku dan Joris sudah menikah. Jadi, aku sudah menjadi bagian Keluarga Xin. Sekarang, keluargaku sedang difitnah, aku tidak akan kabur begitu saja."Tatapan Christina terlihat tenang dan tegas. Menghadapi keberanian Christina, Nolan justru tercengang, dia tidak tahu harus berkata apa.Christina berpikir sebentar, lalu melanjutkan, "Pangeran Nolan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Jadi, jangan sembarangan menuduh Keluarga Xin sebagai pengkhianat. Sebagai seorang pangeran, harusnya Anda lebih bijak dalam bertindak dan berkata-kata.
Suzy terkejut mendengar pertanyaan Ronny. Dia berpikir sebentar, lalu menunduk dan menjawab dengan suara kecil, "Emm, bukan aku, tapi temanku."Suzy tidak sehebat Tori dan Janet, dia tidak sanggup meretas sistem keamanan.Namun, Suzy tidak menyebutkan nama Tori dan Janet. Mereka sudah bukan anggota Tim Naga Putih.Ronny mengernyit seperti sedang memikirkan sesuatu. "Setahuku, hanya ada dua orang yang bisa meretas sistem keamanan kepolisian. Tapi aku sudah lama tidak mendengar kabar mereka ...."Suzy mengangkat alisnya dan bertanya dengan santai, "Pak Ronny, maksudmu ... sistem keamanan sudah pernah diretas?"Ekspresi Ronny langsung membeku, wajahnya yang tegas pun terlihat tidak nyaman. Namun, Ronny segera mengalihkan topik pembicaraan. "Berdasarkan rekaman, Jose muncul dan menyamar saat Keluarga Xin sedang sibuk memindahkan barang dekorasi yang baru tiba? Berarti, aku harus menemukan supir yang mengantar barang dan pelayan yang hilang. Dengan begitu, Keluarga Xin bisa terbebas dari tu
Mathius bergegas menjelaskan, "Putri Samantha, kebetulan Anda baru pulang. Mungkin Anda belum mengenal Nona Suzy, dia istri Robert, orang yang sempat membuat onar di Rumah Sakit Nasional. Dia memalsukan kematiannya dan baru menunjukkan diri beberapa hari yang lalu."Sesaat mendengar penjelasan Mathius, Samantha pun menoleh ke belakang. Suzy pura-pura tidak mendengar Mathius yang menyapanya. Dia buru-buru masuk ke dalam mobil dan beranjak pergi.Sebuah pikiran langsung melintas di benak Samantha, tatapannya dipenuhi kecurigaan.Melihat Samantha yang tidak bergeming, Mathius langsung memanggilnya, "Putri Samantha? Ayo, kita masuk. Oh iya, aku mohon, tolong bantu putriku. Nasib putriku bergantung kepada Putri.""Tidak masalah." Samantha menarik kembali tatapannya, lalu tersenyum dan beranjak masuk.Ronny tidak menyangka, Mathius benar-benar tidak tahu malu. Sudah diusir pun masih saja datang, kali ini dia bahkan membawa Samantha.Meskipun kesal, Ronny tidak boleh menunjukkannya. Bagaimana
Sunny berbaring di lantai sambil merintih kesakitan. Seiring darah yang mengalir, wajahnya pun terlihat sangat pucat.Entah apa yang terjadi kepada Sunny, tidak ada yang berani sembarangan menyentuhnya. Meggy bersembunyi sejauh mungkin, dia tidak berani menatap Sunny secara langsung.Begitu melihat kedatangan Ronny dan Mathius, mata Meggy langsung berbinar-binar."Pa!" teriak Meggy.Ketika Meggy hendak memeluk Mathius, Ronny mengulurkan tangan dan menghadangnya."Kamu masih berstatus tahanan, jangan sembarangan bertindak." Raut wajah Ronny terlihat dingin dan serius. Kemudian, Ronny menatap Mathius sambil menunjuk ke arah Sunny, "Cepat, periksa kondisinya."Mathius melirik Meggy secara hati-hati. Di bawah pengawasan Ronny, Mathius tidak berani bertindak sembarang, dia mengangguk dan memasuki ruang tahanan.Mathius berjongkok di samping Sunny, lalu memeriksa denyut nadinya.Setelah beberapa saat, Mathius mengerutkan alis dan berkata, "Kondisi janinnya tidak stabil, dia harus dibawa ke r