Share

Ibu

Penulis: Iekyu
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-18 07:32:27

Baby D menoleh ke arah Rara, ia menurunkan mainan tersebut dari mulutnya kemudian merangkak menyusul Rara yang duduk menyandar ke kepala ranjang.

"Kenapa sayang?" tanya Rara ketika melihat baby D mendekat ke arahnya. Baby D mengulurkan tangannya pada Rara tanda bahwa bayi berusia delapan bulan itu minta di gendong ibunya. "Kamu minta di gendong ya?" tanya Rara yang kemudian mengambil baby D dan menaruhnya di pangkuannya.

"Mamamam," celoteh baby D sambil memukulkan tangannya di wajah ibunya.

"Enggak boleh gitu dong sayang," ucap Jodi sambil menurunkan tangan putranya itu dari wajah Rara.

"Enggak boleh, oke?" ucap Jodi lagi dengan lembut ketika putranya itu menatapnya.

"Yayayaya," celoteh baby D.

"Ih, pinter banget kek ayahnya bisa panggil 'Yayayaya' coba panggil 'ibu' iya coba," ucap Rara yang langsung mengajak sang anak untuk terus mengulangi permintaannya untuk di panggil ibu.

"Sabar, Yang," ucap Jodi yang mengelus lembut rambut istr

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Dini   Siapa yang sakit?

    Rara mengerjakan matanya ketika mendengar suara tangis baby D yang cukup memekakkan telinga. Setelah matanya terbuka dengan sempurna, Rara langsung merubah posisinya menjadi duduk untuk sekadar mengumpulkan nyawanya. Ia pun berdiri dan mengambil baby D yang kini sedang menangis dalam boks bayinya. Sekilas Rara melirik jam yang ada di atas nakas, waktu menunjukkan pukul 02.10 WIB. "Baby D kenapa nangis sayang?" tanya Rara kepada baby D. Tetapi itu tidak membuat tangis baby D berhenti. Melihat tangis baby D yang tak kunjung reda membuat Rara menjadi khawatir, ia mencoba memberikan ASI tetapi bayi itu terus menolak. Rara menyentuh dahi baby D dan betapa terkejutnya ibu muda itu ketika merasakan dahi putranya panas. "Astaga, kamu demam sayang," ujar Rara panik. Rasa panik membuat Rara berjalan menghampiri suaminya yang masih tertidur lelap. Ia mengguncang tubuh Jodi agar suaminya itu terbangun. "Yang, Yang bangun dong!" pekik Rara panik yang berkali-kali

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18
  • Pernikahan Dini   Kabar Duka

    Dodit menatap nanar pintu UGD, tempat dimana sahabatnya itu sedang mendapatkan penanganan dan pemeriksaan oleh tim medis. Sejam telah berlalu namun tak jua dia dapat kabar baik hingga membuatnya gelisah. Dia mengacak-acak rambutnya kesal.Pemandangan tak biasa ini jelas memancing perhatian Jodi yang sejak tadi memperhatikan sahabatnya itu. Ada rasa ingin tahu yang begitu besar dalam diri Jodi akan penyebab keberadaan Dodit di tempat ini."Bro, siapa yang sakit?" suara yang tidak asing di telinga Dodit terdengar sangat dekat dengan posisi dirinya di ruangan itu.Sapaan pertama Jodi tak mendapat respon apapun dari Dodit yang masih asyik dengan pemikirannya sendiri.Jodi yang sejak tadi bertanya namun tidak mendapatkan jawaban dari Dodit mulai kesal. "Woy, loe jan bengong deh! Sebelah ruangan tuh kamar mayat, awas kesambet!" ujar Jodi berusaha menyadarkan sahabatnya karena dia tau siapapun yang ada di dalam ruang UGD pasti lah sosok yang penting bagi Dodit.Unt

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-22
  • Pernikahan Dini   Kecelakaan

    Air mata terlihat di sudut mata Riko yang telah ditinggal pergi oleh Oppa Rudi untuk selama-lamanya. Memeluk makam yang dipenuhi oleh bunga mawar, isak tangis masih terdengar dari bibirnya.Beberapa sanak saudara bergantian berusaha untuk membujuknya agar tidak terlalu bersedih dan menangis. Mengatakan jika tidak baik menangis di makam. Menghambat jalan menuju ke surga. Namun, Riko yang sejak kecil banyak menghabiskan waktunya bersama oppa Rudi jelas tak bisa membohongi kesedihannya karena hanya sosok oppa Rudi yang paling mengerti dirinya melebihi kedua orang tuanya.Ya, sejak kecil Riko yang terbiasa ditinggal kerja oleh kedua orang tuanya memang lebih senang bermain bersama sang oppa. Tidak ada satu hal pun yang Riko lakukan tanpa bantuan sang oppa Rudi, termasuk mengatasi keterpurukannya dalam berusaha bangkit dan mengurus buah hatinya, Riyo.Makam mulai sepi ditinggal pelayat. Tinggallah Riko dan kedua orang tuanya. Posisi Riko masih memeluk erat maka

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-22
  • Pernikahan Dini   Mencoba Metode Terbaik

    Dua hari sudah berlalu, namun Riko tak kunjung sadar. Seharusnya pengaruh anastesi akan segera hilang setelah beberapa jam, namun kenyataannya tidak seperti itu. Kondisi ini membuat kedua orang tua Riko menarik kesimpulan bahwa Riko mangalami fase vegetatif.Papa Riko menemui dokter Hendrik dan menanyakan keadaannya. Akhirnya tim dokter kembali melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan kondisi Riko.Beberapa dokter spesialis didatangkan untuk menguji tingkat kesadaran Riko. Dokter saraf mulai memeriksa kondisinya secara detail. Melakukan berbagai tes pada beberapa bagian tubuhnya. Dan hasilnya nihil. Tubuhnya sama sekali tidak bereaksi.Dokter itu menatap dokter Hendrik sembari menggelengkan kepalanya. Wajah dokter Hendrik tampak mendung. Sebagai seorang dokter mereka telah mengupayakan yang terbaik untuk kesehatan Riko.Kenyataan ini membuat kedua orang tua Riko terpukul. Dokter Hendrik mendekat dan menepuk bahu Papa Riko sebagai penghiburan

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-25
  • Pernikahan Dini   Kejutan

    Beberapa bulan berlaluSuara mesin penunjang dan deru monitor yang menampilkan grafik pergerakan jantung Riko membuat kedua orang tuanya gugup. Mereka takut sewaktu-waktu gerakan grafik itu akan berhenti dan hanya menyisakan satu garis lurus.Pria paruh baya yang merupakan Papa Riko itu masuk ke dalam ruang ICU dengan memakai pakaian khusus. Ia perhatikan sekujur tubuh putranya dengan seksama. Perasaan sakit melihat kondisi putra satu-satunya yang lemah seperti itu. Ia masih tidak menyangka Riko akan berakhir seperti ini."Ko, bangun. Sampai kapan kamu mau tidur seperti ini? Bangun anak nakal! Ambil tanggungjawab mu! Masih banyak tanggung jawab yang harus kamu penuhi. Kamu belum memenuhi tanggung jawabmu sebagai seorang anak.""Kamu juga belum melakukan tanggung jawabmu yang paling terpenting. Kamu harus bertanggung jawab penuh atas kehidupan Riyo! Itu tanggung jawab besar! Jangan jadi seorang pengecut dengan bersembunyi seperti ini! Bangunl

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-27
  • Pernikahan Dini   Kembali bersama keluarga

    "Bagaimana kondisi anakku Dok?" pertanyaan itu meluncur begitu melihat dokter spesialis yang menjadi ketua tim berjalan diiringi tim dokter yang lain."Tenang Pak. Kondisi pasien baik-baik saja. Kami sudah memeriksa bagian vitalnya dan semuanya bekerja dengan normal. Ini bisa dikatakan sebagai keajaiban."Pasien yang mengalami koma lebih dari satu bulan memiliki resiko besar tidak akan pernah terbangun lagi. Namun kondisi Pak Riko sangat unik. Dia tersadar dengan kondisi tubuh yang secara keseluruhan stabil. Baik sistem gerak, saraf, respirasi, maupun sistem sirkulasinya stabil. Ini benar-benar suatu keajaiban. Selamat." Dokter memberikan ucapan selamat dan menyalami pria paruh baya yang tampak sempoyongan. Dokter segera mengangkat tubuhnya sebelum terjatuh."Dok... huuu... An-annakku sadar... huuu....""Iya Pak. Jangan menangis lagi." Dokter mengusap bahu Papa Riko."Kapan saya bisa menemui anak saya?" tanya pria paruh baya itu setelah mulai bisa menguasai

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-29
  • Pernikahan Dini   4 Tahun Kemudian

    Ruangan dengan dekorasi bernuansa putih dan biru yang menjadi warna favorit calon mempelai perempuan kini mulai di penuhi oleh para sanak saudara dan tamu yang ingin menyaksikan acara sakral, akad nikah yang akan diadakan satu jam lagi."Aduh, babeh kenape baru ngabarin sekarang? Berabe nih tamu mulai rame tapi katering belom ada." Rara uring-uringan."Kenapa, Yang?" tanya Jodi yang berada di sebelahnya."Bang Diki sakit perut jadi kagak bisa nyetir mobil bakal katering hari ini," lirih Rara."Astaghfirullah aladzim. Yaudeh Abang aje nyang kesana terus bawain mobil nye." Jodi menawarkan diri ingin membantu."Kelamaan dong," Isak tangis langsung menghinggapi ibu hamil yang sedang dalam mode baper. Menginjak kehamilan kedua ini Rara memang jauh lebih mudah terbawa perasaan, bahkan oleh hal sepele apapun."Sayang, jangan nangis dong kasian dede utun." Jodi mengusap-usap perut Rara.Setelah merasa tenang Jodi membuka chat grup Mantan Jomblo yang ia bua

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-03
  • Pernikahan Dini   SAH

    Siska bergegas mengeluarkan semua makanan dari dalam mobil katering begitu ia telah sampai di tempat acara. Andri pun tergerak ikut membantunya.Rara yang dari tadi resah menunggu pun sedikit tenang karena ia bisa melihat betapa gesit nya Siska bak kepala chef meletakkan dan mengatur semua karyawan katering saung hijau untuk menyajikan semua hidangan pesta."Thank ya, Sis." Rara langsung memeluk Siska."Ah, elo kek sama siapa aja deh." Siska mengusap punggung Rara."Aseli kehamilan ini tuh gue bener-bener gak berkutik banget dekat sama makanan langsung-" Rara mengungkapkan perasaannya namun terpotong oleh ucapan Siska."Iya gue paham, bumil. Ayo ah jangan baper gini yang penting masalah makanan udah beres nih. Happy happy aja kita di hari bahagianya Hilda. Hehehe." Siska mengeluarkan senyum klos ap nya."Hmmm.Enak bener nih romannya makanan-" Seorang gadis belia dengan dandanan flawless nya mendekati arah makanan dengan ekspresi lapar.

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-04

Bab terbaru

  • Pernikahan Dini   Ending

    Beberapa hari kemudianHari ini suasana di kediaman Dodit dan Dina tampak semarak dengan kehadiran para personil para mantan jomblo beserta keluarga kecil masing-masing. Ya, mereka datang ingin melihat sosok penghuni baru nan menggemaskan itu.Bayi mungil bernama Zayn Fayyad Alvarendra Hadiningrat yang artinya adalah laki-laki yang memiliki keindahan, baik, dermawan, murah hati, cerdas dan beruntung yang merupakan keturunan Hadiningrat. Sebuah nama yang mewakili doa dan harapan kedua orang tua dan semua sanak saudaranya.Meski di awal para sahabat dari bayi menggemaskan itu awalnya tidak diperkenankan untuk datang menjenguk ke rumah sakit, tapi masih bisa datang ke rumah untuk merasakan kebahagiaan yang sama."Gimana rasanya jadi orang tua baru?" tanya Rosa yang memang belum dikaruniai buah hati."Nikmat banget. Loe lihat sendiri nih mata panda gue. Sehari tidur bisa di hitung cuman berapa jam," curhat Dina."Baru satu aja loe udah ngeluh, pegimana gue yang otewe mau tiga ini?" sambar

  • Pernikahan Dini   Dodit Junior

    Setahun kemudian Hari itu, Eyang Soeroso menemui putra sambungnya, Bambang di kantor polisi. Wajah anak sambungnya itu terlihat kusut dan lusuh. Hilang sudah jejak kesombongan dari wajah pria itu tergerus keadaan di dalam jeruji besi.Cukup rumit dampak dari penangkapan Bambang karena setelahnya sang Ibu, Ambar dan cucunya Panji malah ingin melepaskan diri dari status mereka sebagai bagian dari keluarga Hadiningrat. Hal ini sangat mengejutkan Eyang Soeroso hingga akhirnya terpaksa menyetujui keinginan istri dan cucu sambungnya tersebut.Bambang memang belum di pindah ke rumah tahanan karena berkas kasus pria itu baru naik ke kejaksaan dan sedang di proses.Mereka duduk di ruangan khusus, Eyang Soeroso melihat Bambang yang mengenakan pakaian tahanan sebenarnya sangat sedih. Ya, biar bagaimanapun mereka telah puluhan tahun menjadi satu keluarga.Terkadang Eyang Soeroso merasa tak habis pikir mengapa putra sambungnya ini tidak pernah bersyukur dengan semua fasilitas dan kemewahan yang i

  • Pernikahan Dini   Permohonan Ambar

    Berita mengenai cucu menantunya yang mengalami keguguran membuat murka seorang pria paruh baya yang masih berkuasa penuh dalam keluarga Hadiningrat, Eyang Soeroso."Saya tidak mau tahu temukan motor yang telah menabrak cucu menantu saya! Dan bawa orangnya kesini!"Eyang Soeroso berdiri membelakangi tiga laki-laki bertubuh gempal dengan baju seragam serba hitam. Saat ini mereka sedang berada di ruang kerjanya.Kedua laki-laki bertubuh gempal berseragam itu terlihat menunduk patuh. "Baik, Tuan. Akan saya laksanakan."Eyang Soeroso melirik sekilas, "Saya tidak main-main, kalau kalian tidak bisa mendapatkannya, maka kepala kalian adalah bayarannya!"Pria paruh baya yang masih tampak berwibawa itu memutar dirinya ke arah kedua laki-laki berseragam itu. Dengan kedua tangan yang masuk ke dalam saku celananya. Menatap lekat dan tegas kepada keduanya, menghadirkan rasa segan dan takut secara bersamaan."Ba-baik, Pak."Merasa puas dengan ekspresi yang ditampilkan kedua manusia itu. Eyang Soeros

  • Pernikahan Dini   Takut Kehilangan

    "DOKTER!!?" teriakan pilu Dodit di sebuah pintu masuk rumah sakit terdengar jelas oleh petugas medis yang mendapat shift malam itu.Terlihat Dodit wara-wiri dengan baju yang penuh darah. Saat menggendong wanita yang sangat dicintainya itu. Beruntung rumah sakit 24 jam ini memang di dukung penuh oleh Soeroso grup. Sehingga teriakan Dodit langsung mendapat tanggapan positif dan tindakan cepat untuk segera membawa Dina ke ruang IGD."Dodit! Ada apa ini, nak?" Hanafi dan istrinya datang, bersama Pandu, Panji dan Yola. Mereka terlihat panik.Dodit hanya terdiam, dan menunduk dalam. Membuat mereka paham kalau saat ini Dodit masih terpukul atas kecelakaan yang baru saja menimpa sang istri."Ada apa, nak? Kenapa jadi seperti ini?"Dodit masih terdiam. Kedua tangannya terlihat gemetar. Kedua matanya menatap kosong pada lantai yang ia pijak, lalu detik kemudian ia memeluk sang ibu dengan isakan pilu.Keadaan rumah sakit yang sepi, karena jam sudah menunjukkan pukul tiga dini hari. Membuat rasa

  • Pernikahan Dini   Wedang ronde

    "Padit! Aku mau wedang ronde!" Dina sengaja menggunakan panggilan Padit yang menurut pasutri ini artinya Papa Dodit lantaran menginginkan sesuatu.Rengekan Dina terdengar cukup nyaring sehingga Dodit yang tengah tertidur mengerjapkan kedua matanya. Menatap ke arah jarum jam dinding yang berdetak menunjukkan pukul satu dini hari."Ini jam satu malam, kamu mau wedang ronde?"Sungguh tak habis pikir pada wanita terkasihnya itu. Kenapa ia harus dibangunkan, tepat saat ia mau bermimpi indah?"Madin, sekarang udah malam banget, sayang ... " Dodit pun kali ini sengaja menggunakan panggilan Madin yang artinya Mama Dina.Dina pun menggembungkan kedua pipinya yang semakin chubby semenjak dirinya hamil. "Aku gak peduli pokoknya aku mau wedang ronde!"Lihat bagaimana keras kepalanya wanita yang dicintainya itu. Membuat Dodit pusing sekali. Kenapa minta hal yang aneh-aneh di tengah malam seperti ini."Aku enggak tau cara bikinnya sayang. Lagian, kalau malam gelap begini gak ada yang jualan."Menco

  • Pernikahan Dini   Menyadari

    Ambar yang lebih dari separuh hidupnya dihabiskan dengan ambisi menguasai harta dan tahta keluarga Hadiningrat merasa sangat kesal sekaligus kecewa lantaran gagal membujuk cucu kandungnya, Panji agar tidak memilih melanjutkan pendidikan ke luar negeri dan memutuskan untuk tidak menuruti semua keinginan pemuda itu melepaskan status sosial sebagai seorang penerus klan Hadiningrat.Puluhan tahun Ambar menggantungkan harapan bahwa kelak anak keturunannya akan hidup secara terhormat dan makmur dalam keluarga Hadiningrat. Sayangnya hanya Panji saja yang mau menjadi penerus ambisinya dalam melakukan semua hal, termasuk menyingkirkan anak keturunan Tantri yang merupakan nenek kandung Dodit.Selama ini dia memang sudah tidak bisa menaruh harapan pada Pandu, sang cucu pertama yang dari awal tidak pernah mau menjadi cucu yang penurut baginya. Lihat saja, ketimbang menjadi pengusaha kini Pandu malah berprofesi sebagai dosen. Ya, walaupun hal tersebut bukan hal yang buruk, tapi jelas naluri wanita

  • Pernikahan Dini   Hati yang mulai terbuka

    "Kalau kamu tidak mampu bersaing secara terbuka, coba sekarang bermain cantik. Dekati wanita itu dan jadilah sahabatnya agar kamu lebih tahu banyak semua kekurangannya untuk menjadi senjata kamu mengembalikan hati suaminya menjadi milikmu!" seru Ambar memberikan petuah sesat kepada cucunya, Yola.Sejak itulah Yola mendekati Dina. Yola memulai dengan permintaan maaf. Awalnya Yola mengira Dina si cewek bar-bar itu akan menolak mentah-mentah dirinya, namun siapa sangka justru sosok itu membuka tangannya lebar-lebar dan resmi menjadikannya adik sepupunya terdekat.Setiap hari mereka berbagi cerita dan saling berkunjung atau hang out bersama. Seperti kegiatan yang kali ini mereka lakukan di sebuah pusat perbelanjaan."Bumil, astaga tenaganya kuat sekali tak kenal lelah menjelajah hampir setiap sudut mall ini," sindir Yola yang cenderung malas sebenarnya mengikuti semua keinginan Dina sehingga sengaja mengajaknya untuk makan siang di sebuah restoran western."Ya loe tau sendirilah gimana be

  • Pernikahan Dini   Menjalankan rencana

    Dodit dan Andri sudah kembali pada rutinitas mereka, bekerja. Rupanya koneksi persahabatan antara sesama sahabat mantan jomblo masih berlanjut hingga kini mereka menjalin kerjasama dengan perusahaan milik keluarga Riko.Untuk itulah hari ini rencananya mereka sebagai perwakilan kedua perusahaan akan melakukan pertemuan bisnis sekaligus merajut silaturahmi yang sempat merenggang karena jarak dan kesibukan masing-masing.Sebelum memulai pembicaraan serius, mereka berkumpul di cafetaria perusahaan."Kayaknya hari ini udah gak ada yang kekurangan pupuk sama air lagi deh," ujar Dina menyindir sikap ceria Riko."Ho'oh lihat tuh mukanya si duda kayak lampu baru di ganti," sahut Dodit menyambung sindiran sang istri."Silau, Men. Hahaha...." Andri latah menimpali ledekan duet maut pasutri sahabatnya itu."Yes ... Kita gak bakalan dapat curhatan sendu nan manjah lagi nih," ucap Dina sambil tersenyum sumringah."Apaan sih kalian," sahut Riko bak kura-kura dalam perahu.Sudah bukan rahasia umum l

  • Pernikahan Dini   Ada yang bahagia dan meringis

    Kebahagiaan yang terpancar dari wajah Andri dan Siska berbanding terbalik dengan sang kakak, Sandra, tetapi dia juga tidak mau di cap sebagai penghambat pernikahan keduanya. Tatapannya menatap lirih Jaka, perjaka yang tak memiliki urat malu sedikitpun mengutarakan perasaannya.Huh, bagaimana bocah tengil ini bisa punya pikiran mau serius komitmen sama gue? oke, untuk saat ini aja deh gue iya in aja lantaran gue gak bisa biarin Siska terhalang dapat jodoh karena gue. Batin Sandra dengan berpura-pura tersenyum ramah kepada para tamunya.Acara itu sekaligus juga menjadi ajang reuni para mantan jomblo dan keluarganya. Hilda yang sedang menghitung hari hendak melahirkan menjadi sosok yang begitu antusias bercerita."Bro, sorry ya kayaknya anak gue kecapean nih jadi gue balik duluan ya?" Pamit Jodi saat melihat Dira tertidur pulas di pangkuannya.Sementara Rara sejak tadi memang sedang asyik gosip sana sini sambil mengusap punggung Rani yang sejak tadi tertidur dalam gendongannya."Oh, ya

DMCA.com Protection Status