Share

Bab 37 Dia Tak Mengingatku

Penulis: Aku_Ram
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-03 08:30:32

Angga dan Putra mulai berkeliling. Bukan hanya di ruangan staf divisi, tapi juga hingga ke bagian produksi. Banyak yang tak menyadari kedatangannya.

Penampilannya hanya mengenakan setelan kerja tanpa jas. Di tubuhnya juga melekat id card karyawan, sehingga banyak yang tak menduga jika di ruangan mereka kedatangan CEO perusahaan. Terlebih wajah Angga dan Putra tertutupi masker.

“Kau mengingat semua yang kukatakan?” tanya Angga saat mereka berada di dalam lift.

“Iya, Pak. Untuk berjaga-jaga, saya juga menggunakan pena ini. Ini pena pemberian Pak Arta. Ada kamera dan perekam audionya,” jelas Putra sambil menujukkan benda di saku kemejanya.

Kali ini mereka tiba di ruang laboratorium quality control. Angga merasa berdebar dan matanya mulai menjelajah mencari-cari keberadaan Leana. Ia harus ekstra jeli mengingat semua staf di ruangan ini menggunakan seragam khusus yang sama.

“Mohon maaf, Pak. Anda harus mas

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 38 Mati Aku

    Apakah dirinya akan dipecat? Pertanyaan itu terus berputar di kepala Lea.Baru sepekan dirinya bekerja di Tanufood. Namun, Lea tak menyangka jika akan menyinggung perasaan atasannya. Ia hanya sedang berusaha bekerja dengan maksimal. Tetapi, ia justru malah ketiban sial.“Yang sabar ya, Lea,” hibur salah satu rekan kerjanya.“Makasih, Agni,” balas Lea berusaha tetap tersenyum.“Aku akan berdoa kau tidak akan dipecat. Jujur, aku suka kinerjamu yang cekatan. Kalau sampai itu terjadi, aku akan mengajukan protes,” puji staf senior.“Makasih, Bu Lina,” balas Lea terharu.Namun, yang namanya dunia kerja. Ada juga pihak yang senang, saat rekan kerjanya kena tegur sang atasan. Kehadiran Lea yang cukup disenangi para rekan kerja, membuatnya merasa iri.“Meski masuk Tanufood karena jalur rekomendasi salah satu petinggi perusahaan, kamu jangan sampai besar kepala dong, Lea. Lagian, bisa-bisany

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 39 Saya Suami Kamu

    Tatapan Lea beralih pada ukiran sebuah papan nama. “Anggara Dean Hartanuwiguna. CEO of Tanufood,” ucap Lea yang kembali menatap Angga.“Sudah ingat?” tanya Angga.“Ia, saya sudah ingat nama panjang Bapak,” jawab Lea.“Dan?” Sebelah alis Angga menukik tajam menanti ucapan Lea selanjutnya.“Saya tidak akan lupa nama atasan saya lagi, Pak,” balas Lea mengangguk sopan.Hingga detik ini, Lea pikir dirinya diminta untuk mengingat dengan baik nama atasannya. Perkara karena dirinya tidak tahu jika yang dihadangnya beberapa jam lalu, adalah CEO perusahaan tempatnya bekerja.Angga menatap lekat Lea. Istrinya itu terlihat lebih segar dan lebih cantik dari terakhir kali mereka bertemu di Tulungagung. Riasan wajahnya tipis dan tampak natural.Namun, polesan tipis itu juga menunjukkan jika Lea bukan seorang ABG lagi. Tidak seperti dugaan Angga dulu saat kepergok warga. Apalagi potongan dan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 40 Suamiku Bukan Petani Biasa

    Lea mengigit jari jempolnya. Bus yang terjebak kemacetan sama sekali tidak mengusik Lea. Pikiran Lea sedang semrawut mengingat tutur bos perusahaannya.Kembali menerima kartu nama yang sama. Lea bergeming karena akhirnya ia menyadari jika Tanu dan Angga adalah orang yang sama. Papan nama di meja CEO itu tidak mungkin dicetak asal-asalan.Anggara Dean Hartanuwiguna“Lea, kenapa lo bisa sebego ini?” gumamnya bertanya pada diri sendiri.Bias cahaya di permukaan belakang kartu, samar-samar tertulis Adecoagro. Lea dulu mengira itu hanya pola atau motif pada kartu. Pantas saja Melati sering greget karena ulahnya.Lea menyentuh bibirnya. Teringat apa yang dilakukan suaminya karena dirinya berontak. Lea bukannya tidak paham, tapi ia merasa bingung dan takut disaat yang sama.Fase hidupnya dalam sebulan terakhir bagaikan efek dari tongkat sihir. Tiba-tiba makan di resto mewah dengan gaun yang lumayan mahal. Terlibat one n

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 41 Dia Sakit

    Kalau saja tadi pengasuh Keysa tidak menelpon dan mengabari bayi itu rewel, Angga pasti akan memaksa untuk mengantar pulang Lea. Namun, pria itu juga sadar jika keponakannya membutuhkannya.Begitu Angga tiba, ia langsung mandi. Teringat saat di perusahaan tadi, ia berkeliling ke sana kemari.“Keysa kenapa nangis, Sayang?” Angga menimang-nimang keponakannya sembari memberikan susu formula.Bagaikan bertemu pawangnya, Keysa berhenti menangis. Bayi empat bulan itu mulai anteng dan menuntaskan rasa laparnya. Seperti biasa, Angga akan duduk dan meletakkan Keysa di dadanya.Keponakannya itu akan cepat tertidur jika punggungnya diusap perlahan. Sementara Angga bisa menikmati waktu beristirahat sejenak sambil membuka tablet. Sore ini membaca laporan yang sudah disusun oleh Putra.“Papa mau bawa pulang Mama Lea ke sini. Keysa jangan rewel ya, kalau sama Mama Lea,” bisik Angga.“Ini kopinya Aden,” ucap Bi Tami.“Makasih, Bi,” balas Angga.“Non Keysa sudah pulas, Den. Mau dipindahkan sekarang?”

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 42 Dilaporkan

    Angga nyatanya tak mampu menghindari hal yang mengusik ketenangannya. Pria itu terus saja kepikiran soal Lea. Angga juga teringat pertama kali ia Seno yakin jika Lea adalah istrinya.“Apa kemarin aku terlalu berlebihan? Dia pasti syok sampai jatuh sakit,” gumam Angga teringat reaksi Lea kemarin.Pria itu merogoh ponselnya, tapi urung menghubungi. Angga meraih kunci motornya lalu mengetuk pintu kamar Bi Tami. Ia meminta wanita itu menjaga Keysa sampai ia pulang.Sepanjang perjalanan menuju ke apartemen tempat Lea tinggal, pikiran Angga mulai berkelana. Mengingat momen-momen dirinya bersama Lea. Begitu juga saat Seno memberikan bukti jika Lea benar-benar ditipu oleh tantenya sendiri.Flashback on“Lo sendiri yang bilang sama gue. Gadis yang lo nikahi, putri dari pemilik rumah yang pagarnya ada ornamen bunga matahari. Rumahnya yang tepat di depan kantor kelurahan desa. Rumah yang catnya warna abu putih. Rumah yang dekat mesjid di sana itu!” tutur Sena berapi-api.“Bukan sembarang mesjid,

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 43 Bukan Petani Biasa

    Suapan demi suapan masuk ke dalam mulut Lea. Melati sendiri sibuk menolak panggilan telpon yang sejak tadi membuat ponselnya menyala. Benda itu sudah seperti lampu lalu lintas yang tak berhenti bekerja. Kalau bukan panggilan telpon, maka notifikasi pesan yang masuk.Sembari menikmati supnya, Lea pun bercerita dengan apa yang terjadi di kantor. Kejadian yang membuat kepalanya hampir meledak.Dengan sabar Melati menyimak. Sebagai sahabat Lea, ia tentu hawatir memikirkan nasib Lea di Tanufood. Padahal, sahabatnya itu baru saja diterima kerja.Alasan lain yang membuat Melati pusing adalah rencana balas dendamnya pada Tari. Bagaimana jika Lea dipecat sebelum ia berhasil memberikan pelajaran pada Heru dan selingkuhannya itu?“Lo diminta ke ruangannya? Ke ruang CEO? Sendirian?” tanya Melati melongo.Lea mengangguk sendu. “Terus? Lo dimaki-maki? Lo diancam mau dipecat?”Lea berpikir sejenak dan mencoba mengingat apa yang atasan sekaligus suaminya itu lakukan padanya. Angga sama sekali tidak pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-08
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 44 Modusin Lea

    “Saya tahu ponsel kamu tidak rusak. Kenapa tidak baca dan balas pesanku?” bisik seseorang.Lea terlonjak kaget mendengar suara yang sudah tidak asing lagi di telinganya. Ia pikir, datang ke kantor sebelum pukul tujuh pagi, bisa membuatnya menghindari makhluk yang satu ini. Namun, sialnya rencananya gagal total.“Apa dia pasangin gue GPS? Kok bos yang satu ini masuk kantor sepagi ini?” batin Lea heran.Lea sama sekali tidak tahu jika sejak pukul enam, Angga menunggu di parkiran apartemen tempat tinggal Lea. Niatnya ingin menjenguk Lea sebelum ke kantor. Berperang di antara keinginan dan gengsi, Angga tidak lekas naik ke lantai lima apartemen. Jangan sampai staf keamanan kembali mengusirnya seperti semalam.“Selamat pagi, Pak,” ucap Lea sembari mengangguk sopan.Angga menatap kepala Lea yang masih saja tertunduk. Gadis itu benar-benar pendek jika hanya mengenakan flatshoes. Namun, justru terlihat imut di sisinya yang bertubuh tinggi.Lea masih diam menatap ujung sepatunya. Pintu lift akh

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 45 Sentuhan Panas

    Plak!Heru mengusap pipinya yang baru saja kena tempeleng. Rasa terbakar bercampur perih, kini menjalar hingga ke rahangnya.Ia kembali menatap sang kekasih dengan tatapan tak percaya. Ada apa dengan Tari?“Kamu kenapa sih, Beb?” tanya Heru syok.“Kenapa? Kamu nggak merasa bersalah sama aku?” balas Tari dengan mata berkaca-kaca.Masih dengan mengusap pipinya, Heru bertanya, “Bersalah? Aku salah apa, Beb?”“Kamu mau balikan kan, sama Lea?” tuding Tari melotot tajam. Tak lagi tampak keanggunan yang selama ini membuat Heru terpesona.“Nggak, Beb! Sumpah!”“Bohong!”“Nggak, Tari. Aku cintanya cuma sama kamu!” tegas Heru.“Terus, kenapa tadi kamu terus saja nempelin dia? Bilang aja kamu udah bosan sama aku!” tuduh Tari.Kali ini air matanya jatuh membasahi pipinya. Ia sudah menyerahkan segalanya pada Heru. Membayangkan pria ini meninggalkannya, Tari tidak merasa tidak sanggup jika terjadi. Lebih dari itu, Lea dan Melati pasti akan mengolok-olok dirinya.“Aku sengaja modusin Lea biar dia ban

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-10

Bab terbaru

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 102 Jangan Tinggalkan Aku

    Senyum yang pudar dan kantung mata yang menebal. Sorot mata kosong dan keheningan yang tak kunjung pergi. Diamnya Angga membuat pria itu seperti mayat hidup. Suaranya hanya terdengar saat menenangkan Keysa.“Ga, lo cukuran dulu gih! Udah tiga hari loh ini. Keysa nanti malah takut lihat papanya sendiri. Jangan salahin gue kalau nanti dia lebih milih ikut gue ketimbang sama lo,” ungkap Juna.Angga hanya mengangguk seolah tak benar-benar menyimak ucapan sepupunya. Setelah membaringkan Keysa, Angga hendak ke ICU. Namun, kedatangan Melati menunda niatnya.Gadis bar-bar sahabat istrinya itu memaksanya makan siang lebih dulu. Melati mengancam akan melaporkan kelakuan Angga yang mulai tidak waras itu saat Lea sadar nanti.“Ya terserah Anda saja. Sekali saya bilang bakalan buka mulut sama Lea, tak ada yang bisa mencegah. Biar saja, Lea tahu. Anda pikir, saya mengatakan ini karena Lea akan memarahi Anda nantinya? Tidak, Tuan Anggara Yang Ter

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 101 Rekan Melani

    Gani menoleh lalu menjitak kepala Seno. Ya ampun, Seno baru tahu kalau kebiasaan Angga itu adalah warisan sifat dari Presdir Tanufood ini. “Ampun, Om.”“Jangan berpikir yang tidak-tidak!”“Iya, maaf, Om. Terus, yang tadi om bilang itu maksudnya apa? Kehilangan lagi? Kehilangan apa, Mo?” desak Seno.Gani menghela napas panjang. “Lea keguguran. Angga sama sekali tidak tahu kalau Lea hamil. Dokter menduga Lea sendiri belum menyadari kalau ada janin yang tumbuh dalam rahimnya.”“Dia mungkin berpikir kalau perubahan kecil di tubuhnya karena efek program induksi laktasi yang Lea laku- humpp.” Seno membelalak menutup mulutnya sendiri.“Om sudah tahu kalau Lea melakukan prosedur itu. Om juga tahu kalau demi Keysa dia melakukannya. Padahal, ada resiko untuk tubuhnya sendiri dari keputusannya itu,” ucap Gani mengusap sudut matanya.Hari ini, kebahagiaan yang dirasakannya han

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 100 Ada Bahagia Ada Duka

    “Jadi Lea hamil? Hamil anak kami?” batin Angga yang matanya berkaca-kaca. Baru saja ia kehilangan calon anaknya.“Innalillahi ...,” lirih Angga yang merasakan dinding lorong itu perlahan menyempit. Menghimpit tubuhnya yang kini terasa remuk.Tatapan mereka kini beralih pada Angga. Pria itu tampak lebih syok sampai nyaris tidak bisa berdiri dengan tegak. “Kamu kenapa tidak bilang kalau Lea hamil?” tanya Ivanka.Angga menggeleng pelan sembari berkata, “Aku tidak tahu.”Sang dokter mengangguk lalu berkata, “Kemungkinan besar, Ibu Lea juga belum menyadari kehamilannya. Usia kandungannya memang masih muda, baru memasuki minggu keempat atau usia satu bulan. Umumnya wanita hamil belum merasakan gejalanya. Pendarahan yang dialaminya tadi, membuat janinnya kekurangan oksigen. Ditambah dengan efek racun yang menyebar di area lukanya.”Sejam kemudian, Lea sudah dipindahkan ke ICU. Di sampingnya, Angga duduk meggenggam tangan istrinya.Hal yang tengah dirasakan pria itu sekarang adalah terguncang

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 99 Ada Buktinya

    Tangis Keysa tak juga berhenti. Bayi itu melihat Lea dibawa pergi oleh Angga meninggalkan dirinya. Panggilan mama yang mereka dengar dari Keysa bagaikan goresan sembilu. Bayi cantik itu seakan tahu bahwa mama angkatnya tidak sedang baik-baik saja.Sejak tadi Angga mondar-mandir di depan pintu ruang operasi. Kembali mendengar tangisan Keysa yang terbangun membuatnya lekas menghampiri Ivanka. Mereka baru saja tiba setelah proses pemeriksaaan awal.“Sini, sama papa, Sayang,” kata Angga mengambil alih Keysa.Belum ada satupun dari keluarga Angga yang beranjak. Seno, Putra dan asisten Gani yang saat inI bergerak untuk masalah penyerangan teradap Lea.Masih terngiang jelas teriakan Angga. Begitu menghampiri Lea yang tergeletak tak berdaya, Angga berteriak kencang. Ia tidak membolehkan siapapun keluar dari ballroom dan gedung kantor Tanufood sebelum diperiksa oleh staf keamanan dan pihak kepolisian.“Pappapa ...,” lirih Keysa.

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 98 Suamiku Petani Berdasi

    Banyak yang mempertanyakan asal-usul dan latar belakang Lea. Mereka penasaran, Lea sebenarnya berasal dari keluarga mana? Namun, masalah itu seakan ditepis dengan prestasi risetnya.Sikapnya yang sopan dan berkelas. Kelembutannya pada cucu sang presdir. Ditambah lagi tatapan penuh cinta dan kekaguman dari Angga. Mereka mewajarkan jika seorang Gani Hartanuwiguna dan Ivanka menerima gadis itu sebagai menantunya.Setelah Lea naik ke panggung dan menerima trofi penghargaannya. Ia mengundang suaminya untuk menemani di panggung. Dengan polosnya Lea mengungkapkan jika kakinya lemas karena banyak pasang mata yang tertuju padanya.Setelah Lea, kini satu persatu karyawan berprestasi lainnya naik ke panggung. Mereka mendapatkan reward sesuai prestasi dan kinerja mereka. Termasuk Seno yang mewakili kerja sama antara Adecoagro dan Tanufood.“Congratulations!” ucap seseorang yang menghampiri Seno dengan membawa sebuah buket.Kehadiran model cantik itu nyatanya turut mencuri panggung. Apalagi meliha

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 97 Kejutan Malam Ini

    Melihat penampilan Lea malam ini membuat Angga terpukau. Istri lugunya tidak tampak seperti gadis belia. Gaun dan riasannya menegaskan jika Lea adalah wanita dewasa.“Aku kelihatan aneh ya, Mas?” tanya Lea sambil memutar tubuhnya di depan Angga.“Apa Melati yang merekomendasikan penampilanmu malam ini?” tanya Angga.Lea mengangguk mantap sambil tersipu kala melihat senyum suaminya. “Sahabatmu layak dapat bonus.”“Bonus? Bonus apa?” tanya Lea penasaran.“Beasiswa pendidikan spesialis sepertinya bonus yang tidak akan dia tolak,” jawab Angga.Mata Lea kembali berbinar. Ia tahu bagaimana jatuh bangunnya Melati menanbung untuk bisa kuliah spesialis. “Beneran, Mas? Melati kalau denger langsung pasti bakalan joget-joget kayak member blackpink.”Angga mengangguk dan mengajak Lea keluar. Di ruang tamu sudah ada Seno dengan penampilannya yang paripurna. Tuxedo mewah menambah kadar ketampanannya. Begitu juga dengan Keysa yang tampak cantik di gendongannya.“Ayo, Papa, Mama, kita berangkat!” ucap

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 96 Mayat Hidup

    Sejak Melati menegaskan padanya untuk berhenti menyukainya, Juna pun mulai menjaga jarak. Bukan untuk menyerah, melainkan mencoba memberi Melati ruang. Tepatnya ruang rindu yang diharapkan Juna.Melati menikmati hidupnya seperti biasa. Namun, harus ia akui jika setiap kali tiba di rumah sakit, ada sesuatu yang hilang. Namun, ia justru mengira sesuau yang hilang itu adalah karena rasa kesepian setelah Lea memutuskan tinggal bersama suaminya.Mendapatkan undangan langsung dari CEO Tanufood untuk menghadiri acara penting perusahaan itu, tak Melati lewatkan. Pasalnya, Angga membocorkan sebuah rahasia penting tentang prestasi Lea. Karena itulah, sore ini Melati menyempatkan diri mampir ke pusat perbelanjaan untuk membelikan Lea hadiah.Saat mendapat pesan dari ayahnya, Melati setuju untuk duduk bersama. Ayahnya juga diundang dalam acara itu. Kali ini ia tidak ingin melewatkan kesempatan sejak ayahnya meminta maaf.Ayahnya memang sudah berjanji akan memberikannya keadilan. Keadilan yang bah

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 95 Suaminya Petani Miskin

    Ketidakhadiran Lea di kantor selama sebulan terakhir menghadirkan banyak tanya. Banyak rekan kerjanya di Tanufood yang penasaran ke mana Lea. Pasalnya, karyawan di tim Adecoagro juga mencarinya.“Aku heran loh, ke mana Lea sebenarnya? Masa anak Adecoagro malah nanya ke aku?” ungkap salah satu karyawan bagian quality control.“Apa jangan-jangan ... Lea dipecat? Anak Adecoagro bilang, Lea nggak ada di kantor pusat Adecoagro,” tambah rekan yang lain.Tatapan mereka beralih pada sang ketua tim. Bukankah pria itu harusnya tahu ke mana perginya sang bawahan?“Kayaknya Lea cuti panjang. Mungkin dia hamil. Soalnya saya tidak sengaja lihat dia di rumah sakit, keluar dari ruangan dokter spesialis kandungan,” jawab pria itu.“Hamil?” gumam mereka kompak mengernyit.“Kalian lupa? Lea kan pernah bilang kalau dia sudah menikah sama petani?”“Kasihan juga ya, jadi Lea. Padaha

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 94 Gadis Baik

    Dari cerita Lea semalam, Angga tidak bisa menerka tujuan kedatangan kedua orang tuanya. Benarkaah hanya sekedar kangen Keysa? Akal sehat Angga mencoba menerima walau itu sulit.Namun, menyadari mereka datang ke rumahnya saat ia tidak berada di rumah. Bahkan tidak mengabarinya, membuat Angga menaruh curiga. Rasanya ada udang di balik batu.Sebelum ke kantor, Angga sengaja mampir ke rumah orang tuanya. Lebih baik bertanya langsung tujuan mereka datang ke rumahnya. Ia tidak yakin jika Lea berkata jujur sepenuhnya. Mungkin saja Lea sengaja menyembunyikan hal buruk dan hanya bercerita yang baik-baik saja.Mungkin saja Lea sengaja menyembunyikan sikap kasar orang tuanya. Ia cukup mengenal watak ayah dan bundanya. Keegoisan mereka bukanlah hal yang baru dalam hidupnya.“Tumben kamu pagi-pagi datang ke rumah?” tanya Ivanka terkejut bukan main.Ada apa dengan putra bungsunya ini? Gani sendiri sampai terheran-heran karena Angga datang tanpa kabar

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status