Share

Bab 21. Tidak Bisa Ditebak

Author: AshZe
last update Last Updated: 2025-02-09 09:40:11

Malam ini, Rizal hanya berdiam diri di rumah dan sibuk bermain playstation keluaran terbaru yang entah kapan dibelinya.

Aku menghela napas panjang, gagal sudah rencanaku yang hendak membuntutinya lagi karena dia tidak pergi ke mana-mana.

"Tanganmu sudah baikan, Zal?" tanyaku sembari memperhatikan tangannya yang sibuk menggerakkan stik PS ke kanan dan ke kiri.

"Aman, Mbak. Semua berkat bantuan Mbak Rara." Dia melirikku sekilas dan tersenyum.

"Sebenarnya, kamu tadi ada masalah apa, Zal?"

"Ah, biasa masalah kerjaan."

Aku mengernyitkan dahiku. Dari pertengkaran yang aku tangkap, sepertinya itu bukan tentang pekerjaan.

Kenapa Rizal berbohong padaku? Apa yang sebenarnya dia sembunyikan?

Lagi-lagi aku menghela napas panjang. Untuk saat ini, aku pura-pura percaya saja dengan perkataannya. Banyak keanehan Rizal yang perlu aku selidiki. Termasuk dengan buku tebal usang miliknya yang sempat aku baca tadi.

Tuk! Tuk! Tuk!

Pintu diketuk berulang kali membuatku langsung tersentak. Aku segera berjala
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
fatmawati
kasian deh adel dicuekin sama rizal
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan   Bab 22. Terkunci

    "Rara!! Gimana-gimana?" tanya Mila begitu antusias ketika aku baru saja tiba di tempat kerja."Gimana apanya?" Aku meletakkan tas ranselku dan duduk di samping kulkas seperti biasanya."Gimana, semalam kamu udah mbuntuti suamimu itu lagi apa belum?""Dia semalam enggak ke mana-mana.""Yaaah ...," Mila terlihat kecewa. "Padahal aku sudah semangat sekali mau mendengarkan ceritamu!""Ceritaku gak menarik padahal.""Gak menarik gimana? Bagiku menarik banget, lho. Kalau masuk FTV, jalan ceritamu ini pasti booming. Mana suami brondongmu tu guanteng banget udah ngalah-ngalahin Lee Min Ho!"Aku geleng-geleng kepala dengan perkataan Mila yang menurutku begitu berlebihan. "Lee Min Ho lagi, Lee Min Ho lagi, pasti kupingnya panas gara-gara kamu sebut-sebut terus!"Mila terkekeh pelan. "Fans Lee Min Ho garis keras. Tapi, sekarang lebih ngefans sama suamimu. Haha ... canda, Ra.""Hish, ada-ada saja kamu ini!""Kalau aku belum menikah, akan kurebut suamimu. Tapi, yang versi badboy-nya saja. Yang ver

    Last Updated : 2025-02-09
  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan    Bab 23. Menginap di Rumah Sakit

    Klik!Tiba-tiba lampu di ruangan ini padam. Keadaan yang semula terang benderang menjadi gelap seketika.Aku langsung menjerit dengan histeris. Sejak dulu, aku tidak suka dengan ruangan yang gelap.Ruangan gelap mengingatkanku tentang Ibu yang pernah menghukumku di gudang yang gelap gara-gara aku dituduh merusak mainan Fika."Fika, kenapa kamu menangis?" tanya Ibu kala itu menghampiri Fika yang sedang menangis meraung-raung."Mainanku dirusak mbak Rara!"Aku yang kala itu baru pulang sekolah tentu saja terkejut dengan tuduhan yang Fika berikan."Aku baru pulang sekolah, Fik. Kapan aku merusak mainanmu?"Fika tidak menjawab, ia malah mengencangkan tangisannya.Ibu yang kala itu terbakar emosi langsung menarik tanganku dengan kasar. "Kenapa kamu rusak mainan adikmu?!""Bu, aku sungguh enggak merusak mainan Fika. Aku baru pulang sekolah." Aku mencoba menjelaskan pada Ibu."Fika masih anak kecil, dia tak mungkin berbohong pada Ibu, Rara!""Tapi, Bu ....""Kamu juga tahu kalau mainan itu m

    Last Updated : 2025-02-09
  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan   Bab 24. Malu Setengah Mati

    Braaak!Pintu ruangan yang semula tertutup dengan rapat, tiba-tiba terbuka dengan kencang. Aku dan Mila yang hampir tertidur harus terbangun karena suara tersebut."Mbak, kamu gak apa-apa?" Seketika kedua mataku membola menyadari yang membuka pintu tersebut adalah Rizal. Bahkan, kini ia tengah berlari ke arahku dengan wajah yang terlihat kacau balau."Rizal, bagaimana kamu ta—"Kata-kataku hanya menggantung di udara ketika Rizal langsung memeluk tubuhku dengan erat.Mila yang semula berada di sampingku beringsut berdiri dan berpamitan untuk pulang.Aku ingin mencegahnya karena ini sudah malam, tapi dia malah menggelengkan kepalanya sambil mengacungkan kedua jempol tangan kanannya seakan mengatakan, jika ia baik-baik saja pulang malam sendirian. Setelah itu, ia melesat begitu saja meninggalkan aku dan Rizal."Zal, aku baik-baik saja." Aku menepuk-nepuk bahu Rizal yang sedikit berguncang. "Apa kamu menangis?"Rizal melepas pelukannya, ia menatapku dengan mata yang sedikit basah.Aku te

    Last Updated : 2025-02-10
  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan   Bab 25. Kamu Gak Terima?

    Aku merasa terganggu ketika ada yang menepuk kedua pipiku dengan lembut berulang kali.Aku yang masih mengantuk mencoba mengabaikannya. Namun, tangan itu semakin merayap ke mana-mana menjelajahi wajahku. Mulai dari mata, hidung, bahkan sekarang berhenti di bibirku.“Mbak Rara cantik. Ini sudah pagi, apa kamu nggak akan bangun?"Aku mengerjap-ngerjapkan mataku perlahan. Perasaan, aku baru tertidur sebentar. Namun, sekarang, pagi telah menyapa kembali.“Halo, Mbak Rara? Apa tidurmu nyenyak?” Nampak ada Rizal yang sedang duduk di sampingku seraya menatapku dengan tersenyum manis."Kamu—huwaaa!" Mendadak aku menjerit ketika menyadari saat ini Rizal sedang bertelanjang dada."Kenapa teriak-teriak begitu, Mbak? Apa aku terlalu tampan?"Rasa-rasanya, aku ingin menghilang dari peredaran bumi. Bisa-bisanya, ada makhluk yang narsisnya minta ampun seperti itu. "Kenapa kamu nggak pakai baju? Aku jadi kaget!"Bukannya menjawab pertanyaanku, Rizal malah tertawa. "Aku habis mandi, Mbak.""Mandi?""I

    Last Updated : 2025-02-10
  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan   Bab 26. Calon Istri Idaman

    Pertanyaan Rizal yang penuh emosi barusan berhasil membuat kami menjadi pusat perhatian beberapa orang yang berjalan melewati kami.Aku segera mendekati Rizal, hingga hanya tersisa jarak beberapa senti di antara kami berdua. “Bukan begitu maksudku, Zal.”“Lalu apa?”Aku menyentuh lengannya untuk meredam amarahnya. “Itu—” Aku menempelkan ujung jari telunjukku ke arahnya. “Aku cuma mau bilang, saat ini kamu belum pakai baju.”Rizal mengikuti arah jari telunjukku, sesaat kemudian, ia menepuk keningnya dengan kencang. “Ya ampuuun … bilang dari tadi, Mbak!”“Aku udah coba bilang, tapi kamu malah marah.”Rizal berdecak kesal. “Ya udah, aku ambil bajuku dulu. Kamu tunggu di sini dan jangan ke mana-mana, Mbak!”Rizal memutar langkahnya lagi untuk kembali ke ruangan tadi. Namun, sebelum berlalu, aku segera memanggilnya lagi.“Rizal!”“Kenapa lagi? Kamu nyuruh aku untuk nolongin mantanmu yang babak belur itu?”Aku menarik napas panjang, amarahnya ternyata belum redam juga. “Astaghfirullah, buka

    Last Updated : 2025-02-11
  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan   Bab 27. Meminta Maaf Pada Siapa?

    “Gimana rasanya disuapin cewek cantik, Zal?” tanyaku pada Rizal begitu kami sudah pulang dari rumah Bu Yuli. Sejujurnya, tadi aku merasa kesal melihatnya pasrah disuapin oleh Adel. Bukankah dia bisa menolak untuk menghargaiku sebagai istrinya? Rizal malah menikmatinya tanpa memperdulikan keberadaanku.Bukannya cemburu, hanya saja ... aku merasa tidak nyaman.“Adel memang istri idaman sekali, kan? Sudah perhatian, pintar masak, cantik lagi, pokoknya sem—aaawww!” Aku langsung menjerit begitu saja ketika Rizal tiba-tiba menarik pinggangku dan memelukku dari belakang.“Kamu lagi cemburu ya, Mbak?” Dia mengencangkan pelukannya lalu mendaratkan dagunya di bahuku.“Ap-apa, sih? Ke-kenapa aku harus cemburu?" "Kan, aku suami kamu." Rizal berbisik di samping telingaku dengan lembut. Hembusan napasnya membuat tubuhku seperti disengat aliran listrik bertegangan tinggi."Bi-bisa lepasin aku, nggak?" tiba-tiba hawa panas menjalar ke seluruh tubuhku."Memangnya kenapa? Aku suka posisi ini. Apalagi

    Last Updated : 2025-02-12
  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan   Bab 28. Kamu Bukan Suamiku!

    Tubuhku seketika menegang mendengar suara orang yang bertanya padaku barusan. Nada dingin yang terasa menusuk kuping membuatku mengingat tentang kekejaman seseorang.Tidak mungkin dia, 'kan?“Hei, kamu tuli?”Dengan takut-takut, aku membalikkan badanku. Bola mataku hampir ke luar dari peraduannya ketika mengetahui yang berdiri di belakangku saat ini adalah Rizal.Sorot mata tajam diiringi dengan seringai yang menakutkan, aku yakin sekali, dia bukanlah Rizal suamiku.“Ikut aku!”Aku menggelengkan kepalaku dengan cepat. “Aku tidak mau!”“Kamu berani menolak ajakanku!?”“Kamu bukan suamiku!”Laki-laki yang sangat mirip sekali dengan Rizal itu mengeraskan rahangnya, tangannya terkepal erat, tatapannya semakin tajam menghunus jantungku.Sejurus kemudian, ia tiba-tiba menarik tanganku dengan paksa. Aku mengedarkan pandanganku. Tempat yang semula ramai kenapa mendadak sepi?“To—” Belum sempat aku berteriak, tangannya sudah terlebih dahulu membekap mulutku dan membawaku menuju ke sebuah mobi

    Last Updated : 2025-02-13
  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan   Bab 29. Bekas Sayatan yang Sama

    “Halo, Ra. Kamu di mana? Aku mencarimu ke mana-mana, kok, nggak ada?” tanya Mila panik begitu aku berhasil mengangkat teleponnya secara sembunyi-sembunyi.“Aku-aku dalam masalah.” Aku berbicara dengan sangat lirih, takut dua orang yang sedang bercumbu di depan sana memergokiku.“Dalam masalah apa?”“Aku—”Praaang!Tiba-tiba, aku mendengar suara barang yang dilempar dengan sangat kencang.“Halo, Ra. Ada apa? Kamu baik-baik saja?”“Nan-nanti aku telpon lagi, Mil.” Buru-buru kumatikan ponselku dan mengantonginya ke dalam saku celana.Aku mengintip dari tempat persembunyianku untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.Di depan sana, nampak Mawar tengah berkacak pinggang di depan Samuel dengan ekspresi marah.“Aku curiga!” teriak Mawar yang membuatku tercengang.“Curiga apa? Semuanya sudah kuberikan padamu. Apapun maumu sudah kuturuti, kurang apa lagi, Mawar?”“Aku benci dengan perempuan itu! Aku mau dia menghilang dari kehidupan kita!”Seketika aku memegangi jantungku yang berdegup kencan

    Last Updated : 2025-02-14

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan   Bab 80. Cerita Rizal

    “Wanita lain?” Rizal terkekeh menatapku. “Mana mungkin aku punya wanita lain, Mbak!”“Lha itu Mawar.”Rizal lagi-lagi terkekeh. “Dia hanyalah mantan tunangannya Samuel.”“Mantan, tapi masih cium-ciuman.”“Oooh … yang waktu itu? Yang kamu kabur dari mansion itu, Mbak?”Aku terdiam. Aku tak mungkin berkata pada Rizal, jika hatiku saat itu benar-benar panas.“Kamu harus tahu yang sebenarnya, Mbak. Perempuan itulah yang terlebih dahulu mencium Samuel—dia memaksa Samuel untuk balikan. Namun, Samuel menolaknya. Samuel benci penghianatan.”Lagi-lagi, aku hanya bisa terdiam. Berarti … aku salah menilai Samuel? Rasa bersalah tiba-tiba menelusup jiwaku. Andai aku tidak kabur saat itu, bukankah semuanya akan baik-baik saja?Aku mengusap perutku yang kempes. Bulir-bulir bening tiba-tiba membasahi kedua pipiku. “Lho, kenapa malah menangis, Mbak?”Aku menggelengkan kepalaku seraya menyeka air mataku yang sudah mengucur dengan deras.“Aku tahu apa yang kamu pikirkan, Mbak.” Rizal kemudian menarikku

  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan   Bab 79. Jatuhnya Tuan William

    Sudah berminggu-minggu aku terkurung di dalam rumah sakit ini. Sesekali aku keluar hanya untuk berjemur. Itu pun harus dengan penjagaan yang super ketat. Bibi Pram tiba-tiba memasuki ruangan yang kuhuni dengan tergopoh-gopoh. Kalau sudah seperti itu, ia pasti akan menyampaikan sesuatu yang penting.“Nyonya, Anda harus melihat berita hari ini di televisi!” katanya yang kini sedang sibuk mencari remote tv.“Ada apa, Bi?”Tanpa menjawab pertanyaanku, Bibi Pram yang sudah menemukan remote tiba-tiba segera menyalakan televisi dan mencari channel yang diinginkannya.Begitu mendapatkan channel tersebut, Bibi Pram langsung menyuruhku untuk melihatnya.“Pimpinan William Group telah diambil alih oleh anak semata wayangnya yang bernama Afrizal Samuelim Exel.”Aku terbelalak membaca line berita dalam channel televisi tersebut.Jadi, Samuel sudah berhasil mengambil alih pimpinan William Group?Aku segera menyimak isi berita tersebut, tampak sang pembawa acara menyampaikan isi beritanya dengan lug

  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan   Bab 78. Permintaan Rara

    Kehilangan buah hati ternyata menimbulkan luka yang dalam bagiku. Aku sudah seperti orang kehilangan arah dan tidak tahu harus melakukan apa.Aku merasa hidupku seperti tidak ada artinya lagi. Duniaku runtuh, benar-benar runtuh dan tak berbentuk lagi.Andai aku tidak dikurung, andai Samuel mau menyelesaikan setiap masalah tanpa amarah yang meledak. Aku rasa, kejadian buruk ini tidak akan terjadi.Bolehkah aku membencinya yang telah membuatku seperti ini?Pintu kamar rawat yang kuhuni tiba-tiba terbuka.Kukira yang datang adalah Bibi Pram. Namun, ternyata yang datang adalah laki-laki yang membuatku menjadi hampir gila seperti ini.Aku membuang muka. Aku benar-benar muak melihatnya.“Bagaimana keadaanmu?”“Puas kamu membuatku seperti ini?” tanyaku dengan intonasi meninggi. “Kalau perlu bunuh saja aku sekalian!”Ia hanya diam. Namun, suara langkah kakinya seperti sedang menuju ke arahku. Dan secara mengejutkan, ia tiba-tiba memelukku dengan erat.Aku meronta-ronta. Untuk apa memelukku? D

  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan   Bab 77. Keguguran

    Aku merasakan tubuhku diangkat seseorang yang berlari entah menuju ke mana.Dari nada teriakannya, ia terdengar panik dengan keadaanku saat ini.“Tolong selamatkan istri saya, dok!”Istri? Apa yang dimaksud adalah aku?Seseorang yang menggendong tubuhku ini terus berlari.Hingga beberapa saat kemudian, aku merasa diletakkan di sebuah tempat tidur lalu ditarik dengan tergesa-gesa oleh suara riuh orang yang tidak aku ketahui mereka itu siapa.Mataku benar-benar tidak bisa terbuka seakan ada beban berat yang menimpanya.“Bapak tunggu di luar ruangan. Kami akan berusaha menyelamatkan istri dan anak Anda!”“Lakukan yang terbaik, dok! Saya tidak mau kehilangan mereka!”Tubuhku terasa dibawa menuju ke sebuah ruangan. Aku tak tahu apa yang terjadi selanjutnya, yang jelas … perutku rasanya seperti sedang diremas-remas.***“Mama … Mama … bangunlah ….” kata seorang anak kecil membangunkanku yang sedang terlelap.Aku mengedarkan pandanganku. Di mana aku berada? Kenapa tempat ini semuanya berwarn

  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan   Bab 76. Dikurung Lagi

    Keinginan tinggal di rumah Nenek Nur selamanya dan juga keinginan membangun tempat ini nyatanya hanyalah menjadi angan-angan semata.Pagi-pagi sekali—lebih tepatnya sehabis subuh, rumah Nenek Nur di gedor-gedor pintunya hingga mau roboh.Ketika aku membuka pintu, tampak orang-orang berpakaian serba hitam yang aku ketahui mereka itu siapa langsung menyeretku agar pergi dari rumah Nenek Nur. Tidak ada yang bisa menolongku meskipun para warga yang berada di sana ingin melakukannya. Orang-orang yang membawaku ini membawa senjata tajam dan sengaja digunakan untuk menakut-nakuti mereka.Begitu hampir tiba di mobil, aku melihat sesosok laki-laki yang aku hindari tengah bersandar pada pintu mobil dengan sepuntung rokok yang berada di jemarinya.Dia menatapku tajam bak perisai yang siap menembus lawannya.Dia pikir, aku akan takut ditatap seperti itu? Tidak akan! Aku bukan Rara yang lemah seperti dulu kala! Bahkan, jika aku mati hari ini, aku siap!“Kenapa kabur?” tanyanya dingin melebihi din

  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan   Bab 75. Tinggal di Rumah Nenek Nur

    Dengan langkah tergesa-gesa, aku menyetop sebuah angkot ketika sudah sampai di luar.Sesekali aku menoleh ke belakang untuk memastikan ada yang mengikutiku tidak.Lagi-lagi aku bernapas lega, syukurlah tidak ada yang mengikutiku sama sekali.Sekarang, tinggal memikirkan aku harus pergi ke mana.Tiba-tiba, nama Mila melintas di pikiranku. Sepertinya, untuk sementara waktu aku akan ke rumahnya dulu.Aku segera mengeluarkan ponselku lalu menghubungi Mila.“Assalamualaikum, Rara? Ya ampuuun … ke mana saja kamu selama ini? Kenapa pesanku nggak pernah kamu balas?” cerocos Mila begitu panggilanku telah diangkatnya.“Waalaykumussallam, Mil. Nanti aku ceritakan semuanya. Kamu ada di rumah?”“Iya, aku ada di rumah. Kan, ini hari liburku!”“Oke, aku akan datang ke rumahmu.”Begitu panggilan terputus, aku segera minta turun dari angkot guna memesan taxi online menuju rumah Mila yang jaraknya sangat jauh.*Setibanya di rumah Mila, dia langsung menyambutku dengan heboh. Apalagi ketika mengetahui p

  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan   Bab 74. Kabur

    Aku terlonjak kaget ketika terbangun sudah tidak berada di bawah tiang mansion dekat taman.Kuedarkan pandanganku ke segala penjuru arah. Kamar? Kenapa aku bisa berada di dalam kamar? Siapa yang memindahkanku?Aku beranjak dari atas ranjang ketika menyadari tidak ada Samuel di kamar ini. Sepertinya, aku harus segera pergi sebelum dia kembali.“Mau ke mana lagi?”Deg!Baru beberapa langkah kakiku melangkah, sebuah suara berhasil membuatku tak berkutik sama sekali.Aku menoleh ke arah belakang, tampak ada Samuel yang baru saja muncul dari balik pintu kamar mandi menatapku dengan tajam.“Eh, kamu sudah mendingan?” tanyaku berbasa-basi dan berusaha bersikap tenang seakan tak terjadi apa-apa.“Lumayan.”“Alhamdulillah, aku merasa senang. Kalau begitu aku—”“Ini semua berkat obat manis yang kau berikan.”Aku seketika meringis ke arahnya. Sudah dipastikan wajahku saat ini semerah tomat menahan malu. “Ma-maaf, aku tidak bermak—”“Aku suka.”Kedua mataku langsung melebar melebar sempurna mena

  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan   Bab 73. Malu Setengah Mati

    “Nyonya Muda, apa yang sedang Anda lakukan pagi-pagi begini di dapur?” tanya Bibi Pram menghampiriku yang sedang berkutat di dapur mansion seorang diri. Dapur mansion ada dua bagian. Dapur kotor untuk memasak sehari-hari yang dipakai oleh pelayan. Sementara dapur bersih biasanya dipakai oleh tuan rumah ketika ingin memasak sendiri. “Suamiku sedang sakit, Bi. Aku ingin membuatkannya bubur.” Bibi Pram melihat panci yang berada di atas kompor. Sedetik kemudian, perempuan paruh baya itu tersenyum ke arahku. “Apa boleh saya membantu Anda?” tanyanya kemudian. “Aku bisa sendiri, Bi.” “Apa Anda serius?” Aku menoleh ke arah panci sambil garuk-garuk kepala. Jujur saja, aku belum pernah membuat bubur. “Sebenarnya, saya belum pernah membuat bubur sendiri, Bi. Ini saya cuma cari tutorial di sosial media.” Lagi-lagi Bibi Pram tersenyum. “Berarti, saya boleh membantu, kan?” Aku langsung nyengir ke arah Bibi Pram. “Ya sudah, tolong bantuin ya, Bi.” “Baik, Nyonya Muda.” Bibi Pr

  • Pernikahan Dadakan dengan Suami Menyebalkan   Bab 72. Samuel Sakit

    Aku meringkuk di sudut ruangan dengan pikiran yang kacau balau. Jiwa Rizal dan Samuel benar-benar hanya dimanfaatkan oleh Tuan dan Nyonya William untuk kepentingan mereka sendiri. Hari nurani mereka sebagai orang tua sepertinya sudah rusak. Bukan rusak lagi, tapi sudah hancur dan tak berbentuk. Anak mempunyai penyakit kepribadian ganda bukannya disembuhkan, tapi malah semakin dimanfaatkan. Bukankah itu sesuatu yang sangat aneh dan tidak manusiawi? Aku mengepalkan kedua tanganku. Tekad dalam hatiku semakin membara untuk menjatuhkan mereka. Hatiku benar-benar sakit raga suamiku diperlakukan seperti itu! Di saat sedang kalut seperti ini, pintu kamar tiba-tiba terbuka. Dari balik pintu muncullah sosok seorang laki-laki yang aku khawatirkan sedari tadi. Dengan wajah yang babak belur dan baju yang bersimbah darah ia berjalan perlahan memasuki kamar. “Astagfirullah, Samuel!” Aku segera berlari menghampirinya. Melihat kondisi Samuel saat ini membuat air mataku langsung mengucur den

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status