Chapter: Bab 35. Aku Nggak Bisa Bercerai Darimu"Rizal ... kamu benar Rizal?" "Benar, Mbak. Aku Rizal. Aku suamimu." Rizal segera menghampiriku, ia berjongkok di depanku seraya memelukku yang kini sedang menangis. "Maafkan aku, Mbak. Kumohon maafkan aku membuatmu berada di posisi ini." Dia ikutan menangis, tangisan pilu yang cukup menyayat hatiku. Sebenarnya, Rizal tidak bersalah. Samuel adalah pelakunya, tapi Rizal terus meminta maaf seakan ini semua adalah kesalahannya. "Ayo, Mbak, kita bangun dulu." Rizal membantuku berdiri dengan hati-hati, lalu memapahku untuk duduk di sofa ruang tamu. "Aku ambilkan minum dulu, ya." Aku menahan pergelangan tangan Rizal yang hendak pergi. "Duduklah, aku enggak haus."Rizal menurut, ia lantas duduk di sebelahku dengan pandangan yang menunduk ke bawah."Akhirnya, kamu sudah tahu rahasiaku, Mbak," katanya setelah kami terdiam cukup lama. "Kamu pasti menganggapku aneh."Ia kemudian menyadarkan tubuhnya di sofa, pandangannya menerawang jauh ke atas. "Sekarang, keputusan aku serahkan padamu, M
Terakhir Diperbarui: 2025-03-01
Chapter: Rizal KembaliLama-lama, aku merasakan dadaku yang semakin sesak. Bahkan, aku hampir seperti kekurangan oksigen gara-gara bersembunyi di balik selimut yang tebal sedari tadi.Sebenarnya, apa yang sedang di bahas Samuel di telepon itu? Sudahlah lama, pakai bahasa Inggris pula, aku mana paham.Tubuhku semakin kaku, tidak bergerak sedari tadi membuat kakiku jadi kesemutan. Aduh, bagaimana ini? Aku benar-benar sudah tak tahan.“Ya, Dad. Aku akan mengurusnya nanti.”Seketika aku bernapas dengan lega ketika mendengar Samuel menyudahi sambungan teleponnya. Terdengar, ia meletakkan ponselnya di atas meja, di samping tempat persembunyianku ini."Perasaan, tadi selimutnya di atas," ucapnya yang dapat aku dengar. Jantungku berpacu dengan cepat. Kalau sampai Samuel mengetahui keberadaan aku di sini. Mungkin, riwayatku akan tamat.Aku memejamkan kedua mataku dengan takut. Rasa takut itu memudar ketika terdengar langkah kaki Samuel semakin menjauh. Sepertinya, sekarang dia sedang ke kamar mandi karena aku mend
Terakhir Diperbarui: 2025-02-25
Chapter: Bab 33. Sebuah FaktaSeketika semua pikiran memenuhi kapasitas otakku. Berbagai macam pertanyaan muncul di benakku. Aku mencoba mengontrol rasa takutku. Dengan ragu, aku segera mengambil buku tersebut.Aku beringsut duduk bersandar pada dipan kasur berukuran king size di kamar ini. Tanganku bergerak membuka perlahan lembaran buku usang itu. Jantungku berdegup kencang, lembaran pertama dan kedua, sama persis dengan yang pernah aku baca ketika berada di kontrakan.Berarti, ini memanglah buku Rizal.Namanya, Mbak Rara. Aku mulai menyukainya ketika sering bermain ke rumahnya. Dia adalah kakak temanku–Yuda.Wajahnya cantik, orangnya baik, meskipun sedikit judes tapi hatiku merasa nyaman bila dekat dengannya. Aku suka wanita itu, meskipun umur kami berbeda jauh.Deg!Mataku membelalak sempurna membaca halaman ketiga lembaran buku usang tersebut. Jadi, Rizal menyukaiku sudah lama?Sepulang sekolah, aku selalu mampir ke rumah Yuda hanya untuk melihat Mbak Rara.Aku dengar, dia bekerja di kampung sebelah menjadi a
Terakhir Diperbarui: 2025-02-18
Chapter: Bab 32. Darah Siapa?"Keluarlah! Aku tidak suka siapapun memasuki ruangan itu!”“Ba-baik.” Aku segera berdiri dan ke luar dari ruangan tersebut dengan perasaan campur aduk. Ketika aku sampai di depan Samuel, tiba-tiba aku merasakan nyeri di telapak kaki akibat tertusuk pecahan kaca tadi. Kuangkat kakiku yang nyeri tersebut. Namun, tubuhku terasa limbung dan akhirnya aku terjatuh dalam posisi tengkurap.Aku merasa aneh, bukankah kalau jatuh itu sakit? Sekarang, aku kok tidak merasakan apapun. Lantai keras yang sempat kupijak tadi mendadak empuk.Tunggu! Empuk? Aku segera mendongakkan kepalaku dengan takut-takut. Jangan-jangan aku—“Huwaaa!!!” Aku langsung berteriak histeris ketika menyadari saat ini bukan jatuh di atas lantai, melainkan sedang jatuh di atas tubuh Samuel.Astaghfirullah, kenapa aku ceroboh sekali?Aku buru-buru mengubah posisiku menjadi duduk. Aku sangat takut jika Samuel marah karena kelakuanku.“Ma-maaf, a-aku tidak sengaja,” kataku takut-takut sambil menundukkan kepala–tak berani menata
Terakhir Diperbarui: 2025-02-17
Chapter: Bab 31. Memegang Kata Kunci"Ap-apa maksudmu?”“Nanti kamu juga tahu!” Samuel beranjak dari posisi duduknya dan berlalu meninggalkanku begitu saja. Sebenarnya apa maksud ucapannya? Rizal memangnya kenapa?“Jangan pernah berpikir untuk kabur!” ancamnya sebelum melangkahkan kakinya ke luar dari apartemen ini.Aku menatap punggungnya yang telah berlalu. Selama dia pergi, sepertinya aku harus mencari jawaban atas pertanyaan di benakku ini seorang diri.Tiba-tiba, aku kepikiran tentang bekas sayatan panjang berwarna hitam di pinggang Samuel yang sama persis dengan milik Rizal. Walaupun mereka kembar atau walaupun mereka dilukai oleh penjahat yang sama, aku rasa bekasnya tidak akan sama dan semirip itu. Jangan-jangan ….“Jangan-jangan Rizal mempermainkanku dengan mengganti nama menjadi Samuel?”“Tapi, aku bisa merasakan jika mereka memang seperti orang berbeda. Namun, dalam bentuk fisik yang sama!”Tunggu! Tunggu! Barusan aku berbicara apa?“Seperti orang yang berbeda. Namun, dalam bentuk fisik yang sama?”Itu dia!
Terakhir Diperbarui: 2025-02-16
Chapter: Bab 30. Dia Tidak Akan KembaliAku mengusap mataku yang basah lalu mencoba berdiri dari posisiku saat ini. Kulangkahkan kaki secara perlahan menuju daun pintu.Terkunci?Aku mencoba memutar-mutar handle pintu kembali, tapi hasilnya sama saja, pintu kamar mandi benar-benar tidak dapat terbuka.Maksudnya, aku dikunci di dalam kamar mandi? Aku menarik napas panjang untuk menenangkan diriku sendiri. Aku yakin, Samuel akan segera membukakan pintu jika urusannya dengan wanita itu selesai.Namun, lama-lama aku menjadi kesal sendiri. Entah sudah berapa lama aku menunggu, dia tak ada tanda-tanda untuk membukakan pintu.Dia tidak lupa kalau aku berada di kamar mandi, ‘kan?Aku mencoba tenang kembali. Barangkali, pembicaraannya dengan Mawar teramat panjang sehingga belum ada waktu untuk membukakan pintu.Aku kemudian duduk di sudut kamar mandi yang kering. Aku lelah dengan rentetan kejadian yang menimpaku hari ini. Hingga tanpa terasa, mataku terpejam dengan sendirinya.***Aku terbangun saat merasakan sesak di dada. Kondisi
Terakhir Diperbarui: 2025-02-15