Share

Bab 99

Penulis: Anggur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Apakah mereka akan memberi penjelasan?” tanya Adi.

Adi tidak mengerti dunia internet. Namun, dia tahu postingan cucu sulungnya di internet semuanya dibuat-buat, bukan yang sebenarnya. Dia khawatir kalau Olivia dan kakaknya memberikan penjelasan di internet. Pada akhirnya, mereka tidak mendapatkan uang, bahkan akan kehilangan muka.

“Siapa juga yang bakal percaya sama mereka? Kami sudah bayar banyak orang untuk kasih komentar dan terus ungkap berita ini. Begitu mereka berdua muncul, mereka akan dihujat habis-habisan oleh netizen yang marah.”

“Yoga, kamu coba telepon Olivia lagi pakai ponsel nenek. Kalau dia nggak mau dihujat, suruh mereka antarkan uang ke sini. Odelina sudah menikah, dia mungkin nggak punya banyak uang. Jadi target kita Olivia, buat dia keluarkan uang,” kata Puspa.

“Suruh dia bawa 1,2 miliar ke sini. Setelah itu, kamu akan hapus postingan yang kamu tulis. Kalau nggak, reputasinya akan hancur, dia nggak akan bisa menikah,” ujar Adi menimpali.

“Kakek, kita nggak usah meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Najma Shanum
Ceritanya bgs, cmn syg hrs pke koin
goodnovel comment avatar
Ai Jubaedah
habis.poin.geratis.nya.sayang.lagi.asik.baca.novel..habis.poin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 100

    Stefan pelan-pelan mengoper ponselnya kepada Olivia.Banyak sekali warganet yang mengirimkan pesan maupun telepon kepada Olivia, membuat ponsel Olivia langsung mati. Bahkan orang-orang terdekat yang mengkhawatirkan Olivia juga tidak dapat menghubunginya.“Siapa?”“Nenek.”Olivia buru-buru mengambil ponsel tersebut.“Nenek.”“Olivia, Nenek nggak sengaja melihat di internet, baru tahu kamu sekarang sedang dalam masalah. Bagaimana? Apa yang bisa Nenek bantu? Cepat bilang ke Stefan, Anak itu sudah lama berada di tempat kerjanya, dia mengenal banyak bos besar. Membereskan masalah ini bagi dia sangatlah kecil, semudah membalikkan telapak tangan saja.”“Kamu jangan merasa nggak enak hati. Kalian berdua adalah suami istri, kalau masalah sekecil ini dia nggak mau bantu, bilang sama Nenek, yah. Begitu dia pulang, Nenek akan langsung menghajarnya!”Nenek Sarah memang baru mengetahui hal ini.Kekuataan berita Olivia ini masih belum cukup besar, karena tergantikan dengan berita mengenai Stefan dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 101

    Odelina berkata, “Kabarnya mereka sudah mendapatkan bantuan dari netizen yang berhati baik. Nenek juga sudah di rawat di Rumah Sakit, dan pihak Rumah Sakit juga sudah menentukan tanggal operasinya.”“Semua netizen sibuk memaki kita. Mereka bilang kita nggak tahu diri, Kakek dan Nenek sudah susah payah membesarkan kita berdua, sekarang kita sudah bisa mandiri malah nggak tahu untuk membalas jasa orang tua. Bahkan Nenek sendiri masuk rumah sakit, sedikit pun nggak pergi menjenguknya. Mereka juga bilang, kita nggak punya hati nurani, membuat malu kedua orang tua kita yang sudah meninggal.”Odelina seharian melihat komentar yang ditinggalkan di media social, semakin lihat membuatnya semakin marah.Hal yang paling membuatnya marah adalah karena sudah mengungkit kedua orang tuanya.Kedua orang tuanya jauh lebih berbakti kepada Kakek dan Nenek daripada paman dan bibinya. Namun begitu kedua orang tuanya meninggal, bagaimana Kakek dan Nenek memperlakukan mereka? “Kak, sudah jangan lihat lagi b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   BAB 102

    Kata-kata di dalam setiap kalimat di dalam buku harian itu, penuh dengan rasa sedih, marah, putus asa dan juga ketidakberdayaan.Olivia membalik halaman buku harian tersebut, ingatannya kembali ke masa lalu, tanpa sadar air mata mengalir membasahi wajahnya.“Demi bisa mendapatkan uang lebih banyak, kakek nenek dari pihak papa, bertengkar dengan kakek nenek dari pihak mama. Mereka semua hanya memikirkan uang, nggak ada satu pun yang benar-benar mengkhawatirkan kami berdua, juga nggak ada yang mau mengambil dan merawat kami. Papa mama sudah nggak ada lagi di dunia ini, mereka hanya sibuk merebutkan uang tanpa memedulikan perasaan kami sedikit pun. Apakah ini yang disebut saudara?”“Papa, Mama, aku mohon kalian kembali. Apa kalian tahu, apa yang sedang dihadapi oleh kedua putrimu ini? Kami berdua tiba-tiba menjadi anak yatim piatu, yang aku panggil Papa, nggak menjawab, aku panggil Mama juga nggak mendengarnya, melihat adik yang nggak tahu apa-apa, aku menangis, adik juga menangis.”“Adik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 103

    Olivia menaruh buku harian kakaknya di dalam twitter sebagai balasan dari “Cucu Yang Tidak Berbakti.”Selain buku harian itu, juga ada bukti-bukti yang dikumpulkan olehnya di kampung halaman mereka berdua. Bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa sepasang kakek dan nenek itu menjalankan hidup yang berkecukupan di kampungnya, juga tabungan senilai ratusan juga milik mereka berdua. Hal ini cukup membuktikan bahwa kakek dan nenek itu termasuk salah satu orang terkaya di kampung mereka.Stefan ingat, ketika kemarin dia menemani istrinya menuju rumah kakaknya, kakek tua itu menelepon dan memarahi istrinya. Perekam di dalam mobilnya, seharusnya menyimpan percakapan tersebut. Pria itu pun memeriksanya, ternyata memang rekaman percakapan tersebut masih ada.Olivia pun langsung memasukkan rekaman percakapan dengan Kakeknya ke internet. Lalu perempuan itu sudah tidak peduli lagi, bagaimana warganet marah dan memaki keluarga Hermanus.Stefan meminta Reiki untuk menyelidiki kondisi pekerjaan dan ju

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 104

    Olivia tidak langsung kembali ke kamar, melainkan terlebih dahulu pergi ke balkon. Perempuan itu duduk di atas kursi ayunannya, memandang bunga-bunga di teras atas sambil melihat bintang-bintang yang bertaburan di langit.Setelah hatinya lebih tenang, perempuan itu pun bangkit dan kembali ke kamarnya.Malam itu berlalu dengan tenang dan damai.Sementara itu, keluarga Hermanus yang berada di rumah sakit, sedang menghadapi serbuan dari internet.Serbuan internet yang dihadapi oleh Odelina dan Olivia sebelumnya tidak sebesar yang dihadapi oleh keluarga Hermanus saat ini. Tidak hanya bukti-bukti yang dibeberkan oleh Olivia yang menjadi sorotan publik, tetapi juga catatan harian Odelina, komentar-komentar yang ditambahkan oleh penduduk desa, bahkan juga kepala desa sendiri ikut turun tangan membenarkan apa yang diceritakan oleh Olivia.Pekerjaan, pendapatan, juga rumah tempat tinggal mereka, semuanya tersebar di internet. Tinggal di sebuah rumah yang sangat bagus, pekerjaan stabil dan teta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 105

    Paman kedua Olivia berkata kepada salah satu keponakannya, “Pekerjaan Bobby yang paling penting, kalau sampai hal ini membuat Bobby kehilangan pekerjaannya ….”Paman kedua Olivia yang biasa dipanggil dengan Om Fadil itu, tidak dapat menyelesaikan ucapannya. Pria itu menatap ke arah Yoga dengan pandangan yang sedikit menyalahkan.Ini semua adalah ide Yoga untuk menggunakan netizen menjebak kedua kakak beradik itu menggunakan media Twitter.“Om Fadil, Bobby sudah bertahun-tahun mengabdikan diri di kantor, juga sudah berhasil mendapatkan kepercayaan dari direksi di kantor pusat. Nggak mungkin hanya karena masalah kecil ini, tiba-tiba Boby kehilangan pekerjaannya. Kalau perlu, aku akan mengklarifikasi kepada mereka, bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Bobby.”Yoga biasanya menjalankan usaha pribadinya, pria itu merasa, semua urusannya di internet ini tidak akan memengaruhi bisnisnya.Om Fadil merasa lega mendengar perkataan keponakannya ini. Di saat yang sama, pria itu menelepon

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 106

    Sepasang kakek nenek ini sangat terkenal di kampung sebagai orang tua bermulut tajam, tidak pernah mau mengalah apalagi untuk menundukkan kepalanya.Perempuan tua itu juga bersikeras dan tidak mau membiarkan anak dan cucunya meminta maaf kepada Odelina dan adiknya.Hanya saja, entah sampai kapan perempuan itu bisa terus bertahan.Olivia tidak tahu bagaimana keluarga Hermanus melewati malam mereka hari itu. Akan tetapi, perempuan itu tidur dengan nyenyak. Hanya saja, tepat sebelum matahari terbit, perempuan itu bermimpi bertemu dengan kedua orang tuanya. Begitu perempuan itu mencoba mengulurkan tangan untuk menarik tangan kedua orang tuanya, yang dia dapati hanyalah udara kosong.Ketika perempuan itu terbangun, dia mendapati bahwa bantalnya sudah basah dengan air mata.Perempuan itu menatap langit-langit kamarnya cukup lama, barulah akhirnya dia bangkit duduk di pinggir Kasur. Sambil mengelap wajahnya yang basah karena air mata, perempuan itu berkata, “Ma, Pa, apa kalian tahu bahwa kita

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 107

    Stefan langsung menarik wajah tampannya ke belakang, sepasang bola mata hitamnya menatap Olivia dengan hati-hati.“Pak Stefan.”Olivia tiba-tiba bertanya, “Apa aku boleh mencium kamu sebentar?”Stefan : “….”Apa perempuan ini tidak bisa merasa malu sedikit.Bisa-bisanya dia menanyakan hal ini kepada seorang pria.“Pak Stefan kalau tertawa sangat manis, membuat hatiku gatal melihatnya dan ingin mencium Pak Stefan.”Stefan langsung mengerutkan wajahnya, “Oliv, di mana wajahmu?”“Wajahku ada di sini, kok.”Olivia tertawa sambil menepuk-nepuk wajahnya sendiri. “Kita berdua, kan suami istri. Makanya aku baru mengatakan hal seperti ini. Apalagi kita adalah suami istri yang legal, sekalipun aku mencium kamu, ini adalah hal yang wajar.”Stefan langsung mundur beberapa langkah mendengar hal ini. Gerakan yang tiba-tiba dari pria itu, membuat Olivia tertawa terbahak-bahak.Stefan merasa sedikit malu dan juga kesal.Pria itu melakukan gerakannya yang tiba-tiba ini, semua juga berkat perempuan itu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3093

    Wajah Patricia seakan berubah 10 tahun lebih tua dari usianya setelah peristiwa Fani dan Cakra Vikar. Sebelumnya, Patricia adalah perempuan tua yang sangat terawat, sampai dia terlihat seperti perempuan berusia 50 tahunan di usianya yang sudah 70 tahun. Namun sekarang, wajahnya berubah seakan dia sudah berusia 80 tahun. Felicia tidak lagi membalas perkataan Patricia. Dia tidak bisa mengatakan apa pun mengenai pernikahan orang tuanya. “Papamu selalu bilang kalau ada orang lain di hatiku, tapi selama ini aku nggak pernah berselingkuh darinya. Lagi pula, semua itu hanyalah masa lalu. Memangnya siapa di dunia ini yang nggak punya masa lalu? Papamu juga belum putus dari kekasihnya sebelum dia masuk ke dalam keluarga Gatara. Bukankah perempuan itu adalah masa lalunya?”“Aku juga nggak pernah lagi membahas tentang masa lalunya setelah kami menikah. Tapi, dia dengan seenaknya justru mengatakan kalau ada laki-laki lain di hatiku.”Mata Felicia langsung berbinar lalu berkata, “Orang yang ada d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3092

    Felicia ingin melihat kembali foto-foto itu, tapi Patricia segera mencegahnya dengan berkata, “Jangan lihat foto-foto itu. Kamu belum menikah, jadi jangan kotori matamu.”“Aku hampir 30 tahun, jadi aku bisa melindungi diriku sendiri. Tapi, tunggu sampai aku menghabiskan permen kapas ini agar aku nggak muntah nanti.”“Ma, aku sempat melihat foto-foto itu sekilas dan gambarnya sangat jelas. Apa mungkin Fani sengaja membuka tirai kamarnya agar orang lain bisa mengambil foto mereka? Apa mungkin Fani sudah tahu kalau Mama sedang menyelidikinya, makanya dia sengaja membuat orang lain bisa memotretnya dengan jelas?”“Dia pasti akan menutupi aibnya dengan rapat kalau memang benar-benar berniat selingkuh. Menurutku, Fani sengaja melakukannya karena ingin membalas dendam. Mama pasti nggak akan tahu tentang perselingkuhan mereka kalau saja dia menutupnya rapat-rapat.”Kemudian Patricia berkata dengan dingin, “Aku nggak peduli, dia sengaja atau nggak. Pokoknya, Mama nggak akan melepaskannya begitu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3091

    “Adikku tidak tahan dengan cobaan itu. Akhirnya, dia melarikan diri dan mengalami kecelakaan. Setelah itu, semua urusan keluarga Gatara jatuh ke pundak ibu seorang.”Felicia jarang mendengar ibunya menyebutkan tentang kedua saudaranya. Sebenarnya, dia ingin menanyakan, apakah benar ibunya adalah dalang di balik kematian kedua saudarinya? Namun, Felicia kembali menelan pertanyaan itu dan tidak berani menanyakannya. Lagi pula, Felicia yakin kalau ibunya tidak akan menjawab pertanyaannya. Bahkan mungkin ibunya akan menuduh Felicia tidak mempercayainya sebagai putri kandungnya. “Ma, apa Mama punya foto mereka?”Felicia kembali menggigit permen manisan buahnya seraya bertanya dengan pura-pura penasaran, “Mama bilang kalau Odelina dan tanteku agak mirip, tapi aku nggak pernah melihat wajah Tante. Aku penasaran, seberapa mirip Odelina dan tanteku itu?”Patricia sempat terdiam cukup lama lalu berkata, “Dulu, Mama punya foto-foto mereka. Tapi foto-foto itu rusak dan sudah tidak jelas lagi, ma

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3090

    Kemungkinan Felicia sengaja tidak menutup tirai apartemennya agar orang-orang bisa menyaksikan aksinya. Itu adalah bentuk balas dendam yang dilakukannya secara terang-terangan. “Pengurus rumah bilang kalau Mama nggak mau makan. Apa yang terjadi, Ma?”“Aku bisa menemani Mama makan malam karena aku juga belum makan.”Felicia sempat duduk di kursi yang berada di depan ibunya, tapi dia kembali berdiri untuk memberikan permen manisan buah untuk Patricia seraya berkata, “Ma, aku beli permen manisan buah tadi. Ini untuk Mama.”“Aku juga beli permen kapas, tapi aku sudah memakannya. Jadi, aku nggak bisa kasih Mama.”Patricia menatap permen manisan buah yang dipegang putrinya lalu melihat permen kapas berwarna pink yang biasanya disukai oleh anak kecil. Putrinya hampir berusia 30 tahun, tapi dia masih saja membeli permen seperti itu. Patricia tidak peduli jika orang dewasa lain memakan permen kapas seperti itu. Namun, putrinya adalah calon pewaris keluarga Gatara, jadi ….“Kenapa kamu membeli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3089

    “Kenapa Bu Felicia memakan makanan seperti ini?”“Memangnya kenapa kalau aku memakannya?” “Anak kecil yang biasa memakannya.”“Aku sedang menjadi anak kecil sekarang,” jawab Patricia yang langsung membuat si pengurus rumah terdiam. “Apa ada masalah?”Kemudian pengurus rumah berkata, “Bu Felicia, Bu Patricia makan sedikit sekali tadi siang. Malam ini dia juga tidak ingin makan apa pun. Apa Bu Felicia bisa ke atas dan berusaha membujuknya agar mau makan?”“Mamaku sedang tidak berselera makan, ya?”“Ya, beliau mengatakan seperti itu.”“Apa tadi ada yang datang?” tanya Patricia lagi. “Asisten kepala keluarga tadi datang. Bu Patricia mengatakan dia tidak ingin makan setelah asistennya pergi.”“Mungkin ada masalah yang mempengaruhi mood mamaku sampai dia tidak mau makan. Oke, aku akan ke atas dan menemuinya. Mamaku ada di ruang kerja, ya?”“Bu Patricia ada di ruang kerja. Tadi, beliau juga meminta Bu Dania untuk menemuinya di sana kalau Bu Dania sudah pulang. Apa Bu Felicia mau membawa ma

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3088

    Hanya ada dua cucu Patricia dari putra ketiganya yang tidak tinggal di asrama karena mereka masih bersekolah di taman kanak-kanak. Namun, mereka biasanya tinggal di rumah keluarga menantunya karena rumah keluarga menantunya lebih dekat dengan sekolah mereka. Patricia juga membayarkan uang setiap bulannya untuk biaya kedua cucunya yang tinggal di sana. “Suruh dia menemuiku setelah dia kembali.”“Baik! Bu Patricia, waktu makan malam sudah tiba,” balas pengurus rumah sekaligus mengingatkan Patricia. Patricia sempat terdiam beberapa saat lalu berkata, “Aku tidak ada selera makan.”Dia tidak ingin makan sendirian karena suami dan anak-anaknya tidak ada di rumah. Selain itu, suasana hatinya juga sedang kurang baik.“Ibu makan sedikit sekali saat makan siang. Jadi, bagaimana mungkin Ibu tidak merasa lapar sekarang?”“Aku tidak ingin makan,” pungkas Patricia lalu menutup teleponnya. Tidak lama kemudian, Felicia tiba di rumah dengan diantar oleh Vandi. Felicia memegang permen bola kapas besa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3087

    Foto-foto itu berisikan gambar Ivan dan Fani yang sedang asyik bermesraan. Bahkan Julio yang merupakan putra keduanya juga sering muncul di Famous Garden. Kedua putranya datang dengan membawa berbagai macam hadiah yang pasti akan mereka berikan kepada Fani. Hati Patricia terasa sangat sakit sekaligus marah. Dia benar-benar sudah membenci Fani. Sebenarnya, dia sudah menduga hal seperti akan terjadi di antara Fani dan Ivan. Fani bukanlah perempuan yang bisa menahan diri dengan baik. Oleh karena itu, Patricia segera mengusirnya keluar dari rumah keluarga Gatara. Patricia juga akan mengambil kembali semua yang diberikannya kepada Fani. Dia juga tidak peduli kalau Fani marah padanya. Lagi pula, gadis itu juga bukan putri kandungnya. Sebenarnya, Patricia berencana memberikan Fani uang untuk menjamin hidup gadis itu kalau saja Fani memutuskan untuk meninggalkan Cianter setelah berbagai hal yang terjadi. Namun, Fani tidak melakukannya. Dia justru memilih untuk membalas dendam kepada Patrici

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3086

    Wajah Patricia seketika melembut lalu berkata sambil tertawa ringan, “Anak itu mungkin tidak pernah pergi ke taman hiburan sejak dia kecil, makanya dia pergi ke sana sekarang.”Patricia tiba-tiba kembali membenci Fani setelah teringat bagaimana keluarga itu memperlakukan putri kandungnya dengan sangat buruk. Anehnya, Fani masih saja terus menyalahkan Felicia dan Patricia tanpa berpikir bagaimana kedua orang tua kandungnya sudah memperlakukan Felicia dengan sangat buruk. Padahal Feni sudah menjalani kehidupan mewah dengan segala kebutuhan yang dipenuhi sejak dia kecil. Dia sudah sangat sering bermain di taman bermain, bahkan taman bermain di luar negeri sekalipun. Di sisi lain, Felicia baru memiliki kesempatan pergi ke taman bermain ketika dia sudah dewasa. “Kehidupan gadis itu sebelumnya sangatlah sulit,” ujar si asisten seakan dia merasa kasihan dengan kehidupan Felicia dahulu. Asisten itu juga tidak menyukai Fani. Namun, dia harus menahan semua perasaan kesalnya karena dia pikir F

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3085

    Odelina menemukan alasan untuk mengakhiri panggilan telepon. Dia berbalik sambil menggenggam ponsel di tangannya setelah selesai menelepon Yuna. Dia menatap Daniel yang sedang asyik bermain dengan Russel. Kemudian dia duduk di antara Daniel dan Russel lalu bertanya kepada putranya sambil tersenyum, “Russel, bagaimana kalau kita merayakan tahun baru bersama Om Daniel?”Namun, Russel justru balik bertanya, “Kita mau merayakan sama siapa lagi kalau bukan sama Om Daniel?”Odelina langsung terdiam. Russel sudah terbiasa melewati hari-harinya dengan menganggap Daniel sebagai anggota keluarganya. Odelina langsung membelai kepala Russel dengan lembut lalu bertanya kepada Daniel, “Kita bisa meresmikan pernikahan kita dan mendapatkan surat nikah di Catatan Sipil sebelum tahun baru. Kita baru akan melaksanakan resepsi pernikahan setelah kakimu pulih. Bagaimana menurutmu?”Namun, Daniel menolak rencana Odelina dengan berkata, “Odelina, aku nggak mau menikah secara diam-diam begitu. Aku ingin me

DMCA.com Protection Status