Share

Bab 107

Penulis: Anggur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Stefan langsung menarik wajah tampannya ke belakang, sepasang bola mata hitamnya menatap Olivia dengan hati-hati.

“Pak Stefan.”

Olivia tiba-tiba bertanya, “Apa aku boleh mencium kamu sebentar?”

Stefan : “….”

Apa perempuan ini tidak bisa merasa malu sedikit.

Bisa-bisanya dia menanyakan hal ini kepada seorang pria.

“Pak Stefan kalau tertawa sangat manis, membuat hatiku gatal melihatnya dan ingin mencium Pak Stefan.”

Stefan langsung mengerutkan wajahnya, “Oliv, di mana wajahmu?”

“Wajahku ada di sini, kok.”

Olivia tertawa sambil menepuk-nepuk wajahnya sendiri. “Kita berdua, kan suami istri. Makanya aku baru mengatakan hal seperti ini. Apalagi kita adalah suami istri yang legal, sekalipun aku mencium kamu, ini adalah hal yang wajar.”

Stefan langsung mundur beberapa langkah mendengar hal ini. Gerakan yang tiba-tiba dari pria itu, membuat Olivia tertawa terbahak-bahak.

Stefan merasa sedikit malu dan juga kesal.

Pria itu melakukan gerakannya yang tiba-tiba ini, semua juga berkat perempuan itu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Erisna Aisyah
sampai bab ini, ceritanya bener2 ngegemesin ...
goodnovel comment avatar
Ryy Yolanda
gemes gemes lucu. masa iya aku jadi naksir kamu ......
goodnovel comment avatar
Siti Nurhayati
cieee... sudah mulai tumbuh benih-benih cinta...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 108

    “Kamu nggak usah mengembalikan uang pembelian mobil itu kepadaku.”Stefan tiba-tiba mengganti topik pembicaraan mereka ke masalah pembelian mobil.Olivia tidak mengetahui akun bank milik pria itu, sehingga perempuan itu hanya bisa mengirimkan sejumlah uang ke rekening OVO miliknya setiap hari.Namun Stefan sama sekali tidak menerimanya.Hari pertama Olivia mengirimkan uang sebesar 100 juta ke rekening pria itu, sekarang sudah kembali lagi ke dalam rekeningnya sendiri.“Aku membelikan mobil untukmu juga demi diriku sendiri. Pekerjaanku setiap hari sangat sibuk, terkadang memerlukan bantuan istriku untuk menyambut tamu. Kalau orang lain tahu bahwa istriku sendiri masih menggunakan motor listrik yang sering mati di tengah jalan, mau taruh di mana wajahku ini?”Stefan khusus membelikan mobil untuk perempuan itu, murni demi kepentingannya sendiri.“Oh, jadi itu bukan hadiah permintaan maaf?” Olivia kembali bertanya.Stefan, “….”“Bisa banyak artinya juga …,” ucap Stefan setengah mengambang.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 109

    Stefan hanya berdiri sambil bersandar di pintu balkon tanpa memanggil perempuan itu. Pria itu hanya diam-diam menatap Olivia selama satu menit, kemudian membalikkan badan dan pergi.Sebelum keluar, pria itu mengambil kotak makan yang sudah disiapkan oleh istrinya sambil berpamitan kepada Olivia, “Aku berangkat ke kantor dulu.”“Emm, pelan-pelan nyetirnya,” jawab Olivia.Stefan menutup pintu rumahnya dan turun ke bawah sambil membawa dua buah kotak makan itu.Para pengawalnya, semua sedang menunggu pria itu di bawah. Ada yang berdiri, jongkok, juga duduk di samping tanaman.Begitu melihat atasan mereka turun, para pengawal itu langsung berdiri dengan cekatan. Namun, ketika tatapan mereka terarah ke kotak makan di tangan Stefan, mereka hanya berdiri membeku tanpa ada satu orang pun yang berani mendekatinya.Stefan, “….”Dia hanya membawa dua buah kotak makan, sekarang mereka sudah langsung tidak dapat mengenalinya?“Pak Stefan.”Untungnya Dimas masih bereaksi dengan cepat. Pria itu langs

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 110

    Stefan meletakkan kedua kotak makanan itu di atas meja adiknya dan berkata, “Olivia tahu kalau kita kerja di kantor yang sama, jadi dia buatin sarapan lebih banyak biar aku bisa bagi ke kamu. Jangan jajan di luar terus, kotor.”“Dulu Kakak juga selalu makan di luar.”Meski Stefan makan di hotelnya sendiri, tetap saja itu tidak mengubah fakta bahwa dia memang makan di luar.Calvin meletakkan gelas berisi kopi yang dia pegang dan tak sabar untuk mengambil kotak makanan tersebut. “Sabtu lalu aku sudah cobain masakannya Kak Olivia. Rasa makanannya kayak masih nempel di lidahku selama berhari-hari. Wah … makanannya beragam banget, tampilannya juga oke. Pasti enak, nih.”Calvin langsung memberikan pujian kepada hasil buatan tangan kakak iparnya seketika dia membuka kotak makanan tersebut. Tak hanya peletakannya yang indah bagaikan karya seni, tapi rasa dari makanannya juga tentu tidak kalah nikmat.Tak heran nenek mereka begitu menyukai Olivia dan bersikeras agar kakak mereka menikahinya. Di

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 111

    Sementara itu, Olivia sama sekali tidak menyadari kalau suaminya cemburu. Dia kembali ke tokonya dan mulai membuat kerajinan tangan lainnya.“Liv, beberapa hari terakhir kenapa kamu selalu bikin bunga terus? Memangnya selaku itu?” tanya Junia ketika dia melihat Olivia lagi-lagi membuat barang yang sama.Olivia yang kebetulan baru saja selesai membuat karyanya beristirahat sejenak, lalu dia tersenyum dan menjawab pertanyaan temannya, “Toko online-ku lagi ramai banget akhir-akhir ini. Yang pesan pohon ini terlalu banyak.”“Apa mungkin mereka tergerak buat beli karena kasihan sama kamu dan Kak Odelina?”“Kayaknya bukan karena itu. Cuma nomor telepon dan foto waktu aku masih kecil yang tersebar, tapi mereka nggak tahu apa-apa lagi selain itu. Postingannya juga sudah dihapus, bahkan postingan yang diunggah sama akun-akun verified juga sudah dihapus.”Bisa jadi mereka menghapus postingan itu karena takut terlibat keributan dengan keluarga Hermanus.“Untung ada gosip soal Stefan yang mengalih

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 112

    Olivia langsung menghentikan obrolan dan aktivitasnya dan langsung keluar dari meja kasir ketika melihat kakaknya datang membawa Russel. Junia sudah bergerak lebih cepat menggendong dan mencium Russel, membuatnya tertawa riang.“Ada apa Kakak kemari?” tanya Olivia.Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh. Di jam seperti ini seharusnya Odelina sedang di rumah menyiapkan makan siang. Suaminya pasti akan mengeluh jika tidak ada makanan di meja ketika dia pulang kerja.“Aku bosan di rumah, Russel juga rewel minta diajak kemari,” kata Odelna, lalu dia melepas kacamata hitamnya dan menyeka keringat, “Sudah bulan November masih panas begini.”Musim gugur dan musim panas id Mambera memiliki suhu yang kurang lebih sama, bahkan musim dingin pun tidak terasa dingin. Udara di pagi dan malam hari cukup sejuk, tapi matahari berada di puncak tertinggi di siang hari, dan panasnya itu membuat sekujur tubuh berkeringat.“Sudah jam segini, Kakak nggak masa?”“Aku sudah ngasih makan Russel sebelum datang ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 113

    “Aku kesal banget gara-gara patungan, jadi hadiah yang Olivia dan Stefan beliin waktu itu langsung aku bawa ke kamar.”Odelina duduk di kursi sementara Olivia masuk ke dapur dan mengeluarkan beberapa buah dari kulkas dan menyajikannya pada sang kakak setelah dicuci. Junia juga menyajikan segelas air hangat untuk Odelina.Odelina tidak takut aib rumah tangganya tersebar ke khalayak ramai. Tujuan dari kedatangannya hari ini adalah untuk mencurahkan isi hatinya kepada sang adik. Jika tidak mencari teman bicara untuk curhat, mungkin Odelina bisa depresi. Dia juga sudah kenal lama dengan Junia dan tahu Junia bisa dipercaya.“Waktu aku baru bangun beberapa hari yang lalu, mereka sudah diantar pulang sama Roni. Aku sih nggak peduli mereka mau pergi atau nggak, tapi masalahnya, mereka juga bawa pergi hadiah yang dikasih sama Olivia. Bahkan beberapa mainannya Russel juga dibawa pergi. Jelaslah aku marah. Roni masih bisa bilang biar kakaknya bawa pulang pula,” kata Odelina.“Memang kakaknya Roni

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 114

    Olivia menyanggupi permintaan kakaknya dan mencium Russel sambil bertanya padanya, “Russel mau sekolah?”“Nggak mau,” jawabnya.Di usianya Russel sekarang ini, setiap anak pasti ingin dekat-dekat dengan ibunya.“Kakak sudah mikir mau masukkin Russel ke TK mana? Kalau sudah, weekend nanti kita bawa dia main ke sana saja biar lebih familier sama lingkungannya. Kalau dia suka, dia pasti bakal senang belajarnya,” usul Olivia.Di akhir pekan banyak taman kanak-kanak yang mempersilakan para orang tua membawa anak mereka melihat-lihat lingkungan sekolah.Odelina menyetujui saran Olivia dan kembali mengomel, “Masih ada satu lagi yang bikin aku marah setengah mati. Kakaknya si Roni pernah bilang kalau dia mau bawa anaknya sekolah di kota dan izin tinggal di rumahku. Dia minta aku yang antar jemput anaknya sekolah, masak, dan ngajarin mereka tugas sekolah. Dia pikir aku ini babysitter gratis? Roni mau kasih aku tiga juta sebagai upah. Masalahnya, buat apa aku susah-susah demi anak orang lain? Ro

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 115

    “Tapi bukan berarti semua cowok kayak Roni. Jun, jangan sampai kamu takut menikah gara-gara dengar ceritaku, ya,” ucap Odelina.“Aku paham nggak cowok nggak cewek pasti ada yang begitu. Menikah atau nggak itu tinggal lihat ketemu orang yang cocok dan mau berjuang bersama seumur hidup. Aku nggak bakal terpengaruh sama cerita Kak Odelina barusan, tapi kalau mau menikah nanti, aku pasti bakal mempertimbangkan sifat pasanganku nanti,” jawab Junia.Ibunya Junia sering bilang bahwa menikah itu bukan hanya berkomitmen terhadap satu orang, tapi juga keluarganya. Jadi, setiap orang juga harus bisa bergaul dengan anggota keluarga pasangan.Junia sungguh salut kepada kedua temannya ini. Kehidupan rumah tangga Odelina jelas tidak baik. Dia hanya punya Russel, jadi tentu Odelina tidak bisa gegabah jika ingin bercerai. Dia harus mempersiapkan dengan baik jalan keluarnya agar taraf kehidupannya membaik dan bisa bersaing dengan Roni dengan penuh percaya diri. Berbeda dengan Olivia yang menikah kilat d

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3093

    Wajah Patricia seakan berubah 10 tahun lebih tua dari usianya setelah peristiwa Fani dan Cakra Vikar. Sebelumnya, Patricia adalah perempuan tua yang sangat terawat, sampai dia terlihat seperti perempuan berusia 50 tahunan di usianya yang sudah 70 tahun. Namun sekarang, wajahnya berubah seakan dia sudah berusia 80 tahun. Felicia tidak lagi membalas perkataan Patricia. Dia tidak bisa mengatakan apa pun mengenai pernikahan orang tuanya. “Papamu selalu bilang kalau ada orang lain di hatiku, tapi selama ini aku nggak pernah berselingkuh darinya. Lagi pula, semua itu hanyalah masa lalu. Memangnya siapa di dunia ini yang nggak punya masa lalu? Papamu juga belum putus dari kekasihnya sebelum dia masuk ke dalam keluarga Gatara. Bukankah perempuan itu adalah masa lalunya?”“Aku juga nggak pernah lagi membahas tentang masa lalunya setelah kami menikah. Tapi, dia dengan seenaknya justru mengatakan kalau ada laki-laki lain di hatiku.”Mata Felicia langsung berbinar lalu berkata, “Orang yang ada d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3092

    Felicia ingin melihat kembali foto-foto itu, tapi Patricia segera mencegahnya dengan berkata, “Jangan lihat foto-foto itu. Kamu belum menikah, jadi jangan kotori matamu.”“Aku hampir 30 tahun, jadi aku bisa melindungi diriku sendiri. Tapi, tunggu sampai aku menghabiskan permen kapas ini agar aku nggak muntah nanti.”“Ma, aku sempat melihat foto-foto itu sekilas dan gambarnya sangat jelas. Apa mungkin Fani sengaja membuka tirai kamarnya agar orang lain bisa mengambil foto mereka? Apa mungkin Fani sudah tahu kalau Mama sedang menyelidikinya, makanya dia sengaja membuat orang lain bisa memotretnya dengan jelas?”“Dia pasti akan menutupi aibnya dengan rapat kalau memang benar-benar berniat selingkuh. Menurutku, Fani sengaja melakukannya karena ingin membalas dendam. Mama pasti nggak akan tahu tentang perselingkuhan mereka kalau saja dia menutupnya rapat-rapat.”Kemudian Patricia berkata dengan dingin, “Aku nggak peduli, dia sengaja atau nggak. Pokoknya, Mama nggak akan melepaskannya begitu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3091

    “Adikku tidak tahan dengan cobaan itu. Akhirnya, dia melarikan diri dan mengalami kecelakaan. Setelah itu, semua urusan keluarga Gatara jatuh ke pundak ibu seorang.”Felicia jarang mendengar ibunya menyebutkan tentang kedua saudaranya. Sebenarnya, dia ingin menanyakan, apakah benar ibunya adalah dalang di balik kematian kedua saudarinya? Namun, Felicia kembali menelan pertanyaan itu dan tidak berani menanyakannya. Lagi pula, Felicia yakin kalau ibunya tidak akan menjawab pertanyaannya. Bahkan mungkin ibunya akan menuduh Felicia tidak mempercayainya sebagai putri kandungnya. “Ma, apa Mama punya foto mereka?”Felicia kembali menggigit permen manisan buahnya seraya bertanya dengan pura-pura penasaran, “Mama bilang kalau Odelina dan tanteku agak mirip, tapi aku nggak pernah melihat wajah Tante. Aku penasaran, seberapa mirip Odelina dan tanteku itu?”Patricia sempat terdiam cukup lama lalu berkata, “Dulu, Mama punya foto-foto mereka. Tapi foto-foto itu rusak dan sudah tidak jelas lagi, ma

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3090

    Kemungkinan Felicia sengaja tidak menutup tirai apartemennya agar orang-orang bisa menyaksikan aksinya. Itu adalah bentuk balas dendam yang dilakukannya secara terang-terangan. “Pengurus rumah bilang kalau Mama nggak mau makan. Apa yang terjadi, Ma?”“Aku bisa menemani Mama makan malam karena aku juga belum makan.”Felicia sempat duduk di kursi yang berada di depan ibunya, tapi dia kembali berdiri untuk memberikan permen manisan buah untuk Patricia seraya berkata, “Ma, aku beli permen manisan buah tadi. Ini untuk Mama.”“Aku juga beli permen kapas, tapi aku sudah memakannya. Jadi, aku nggak bisa kasih Mama.”Patricia menatap permen manisan buah yang dipegang putrinya lalu melihat permen kapas berwarna pink yang biasanya disukai oleh anak kecil. Putrinya hampir berusia 30 tahun, tapi dia masih saja membeli permen seperti itu. Patricia tidak peduli jika orang dewasa lain memakan permen kapas seperti itu. Namun, putrinya adalah calon pewaris keluarga Gatara, jadi ….“Kenapa kamu membeli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3089

    “Kenapa Bu Felicia memakan makanan seperti ini?”“Memangnya kenapa kalau aku memakannya?” “Anak kecil yang biasa memakannya.”“Aku sedang menjadi anak kecil sekarang,” jawab Patricia yang langsung membuat si pengurus rumah terdiam. “Apa ada masalah?”Kemudian pengurus rumah berkata, “Bu Felicia, Bu Patricia makan sedikit sekali tadi siang. Malam ini dia juga tidak ingin makan apa pun. Apa Bu Felicia bisa ke atas dan berusaha membujuknya agar mau makan?”“Mamaku sedang tidak berselera makan, ya?”“Ya, beliau mengatakan seperti itu.”“Apa tadi ada yang datang?” tanya Patricia lagi. “Asisten kepala keluarga tadi datang. Bu Patricia mengatakan dia tidak ingin makan setelah asistennya pergi.”“Mungkin ada masalah yang mempengaruhi mood mamaku sampai dia tidak mau makan. Oke, aku akan ke atas dan menemuinya. Mamaku ada di ruang kerja, ya?”“Bu Patricia ada di ruang kerja. Tadi, beliau juga meminta Bu Dania untuk menemuinya di sana kalau Bu Dania sudah pulang. Apa Bu Felicia mau membawa ma

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3088

    Hanya ada dua cucu Patricia dari putra ketiganya yang tidak tinggal di asrama karena mereka masih bersekolah di taman kanak-kanak. Namun, mereka biasanya tinggal di rumah keluarga menantunya karena rumah keluarga menantunya lebih dekat dengan sekolah mereka. Patricia juga membayarkan uang setiap bulannya untuk biaya kedua cucunya yang tinggal di sana. “Suruh dia menemuiku setelah dia kembali.”“Baik! Bu Patricia, waktu makan malam sudah tiba,” balas pengurus rumah sekaligus mengingatkan Patricia. Patricia sempat terdiam beberapa saat lalu berkata, “Aku tidak ada selera makan.”Dia tidak ingin makan sendirian karena suami dan anak-anaknya tidak ada di rumah. Selain itu, suasana hatinya juga sedang kurang baik.“Ibu makan sedikit sekali saat makan siang. Jadi, bagaimana mungkin Ibu tidak merasa lapar sekarang?”“Aku tidak ingin makan,” pungkas Patricia lalu menutup teleponnya. Tidak lama kemudian, Felicia tiba di rumah dengan diantar oleh Vandi. Felicia memegang permen bola kapas besa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3087

    Foto-foto itu berisikan gambar Ivan dan Fani yang sedang asyik bermesraan. Bahkan Julio yang merupakan putra keduanya juga sering muncul di Famous Garden. Kedua putranya datang dengan membawa berbagai macam hadiah yang pasti akan mereka berikan kepada Fani. Hati Patricia terasa sangat sakit sekaligus marah. Dia benar-benar sudah membenci Fani. Sebenarnya, dia sudah menduga hal seperti akan terjadi di antara Fani dan Ivan. Fani bukanlah perempuan yang bisa menahan diri dengan baik. Oleh karena itu, Patricia segera mengusirnya keluar dari rumah keluarga Gatara. Patricia juga akan mengambil kembali semua yang diberikannya kepada Fani. Dia juga tidak peduli kalau Fani marah padanya. Lagi pula, gadis itu juga bukan putri kandungnya. Sebenarnya, Patricia berencana memberikan Fani uang untuk menjamin hidup gadis itu kalau saja Fani memutuskan untuk meninggalkan Cianter setelah berbagai hal yang terjadi. Namun, Fani tidak melakukannya. Dia justru memilih untuk membalas dendam kepada Patrici

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3086

    Wajah Patricia seketika melembut lalu berkata sambil tertawa ringan, “Anak itu mungkin tidak pernah pergi ke taman hiburan sejak dia kecil, makanya dia pergi ke sana sekarang.”Patricia tiba-tiba kembali membenci Fani setelah teringat bagaimana keluarga itu memperlakukan putri kandungnya dengan sangat buruk. Anehnya, Fani masih saja terus menyalahkan Felicia dan Patricia tanpa berpikir bagaimana kedua orang tua kandungnya sudah memperlakukan Felicia dengan sangat buruk. Padahal Feni sudah menjalani kehidupan mewah dengan segala kebutuhan yang dipenuhi sejak dia kecil. Dia sudah sangat sering bermain di taman bermain, bahkan taman bermain di luar negeri sekalipun. Di sisi lain, Felicia baru memiliki kesempatan pergi ke taman bermain ketika dia sudah dewasa. “Kehidupan gadis itu sebelumnya sangatlah sulit,” ujar si asisten seakan dia merasa kasihan dengan kehidupan Felicia dahulu. Asisten itu juga tidak menyukai Fani. Namun, dia harus menahan semua perasaan kesalnya karena dia pikir F

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3085

    Odelina menemukan alasan untuk mengakhiri panggilan telepon. Dia berbalik sambil menggenggam ponsel di tangannya setelah selesai menelepon Yuna. Dia menatap Daniel yang sedang asyik bermain dengan Russel. Kemudian dia duduk di antara Daniel dan Russel lalu bertanya kepada putranya sambil tersenyum, “Russel, bagaimana kalau kita merayakan tahun baru bersama Om Daniel?”Namun, Russel justru balik bertanya, “Kita mau merayakan sama siapa lagi kalau bukan sama Om Daniel?”Odelina langsung terdiam. Russel sudah terbiasa melewati hari-harinya dengan menganggap Daniel sebagai anggota keluarganya. Odelina langsung membelai kepala Russel dengan lembut lalu bertanya kepada Daniel, “Kita bisa meresmikan pernikahan kita dan mendapatkan surat nikah di Catatan Sipil sebelum tahun baru. Kita baru akan melaksanakan resepsi pernikahan setelah kakimu pulih. Bagaimana menurutmu?”Namun, Daniel menolak rencana Odelina dengan berkata, “Odelina, aku nggak mau menikah secara diam-diam begitu. Aku ingin me

DMCA.com Protection Status