Share

Bab 808

Penulis: Anggur
“Bu Olivia, bagaimanapun juga cinta Pak Stefan ke Ibu itu nyata. Dia benar-benar mencintai Bu Olivia. Jadi, Ibu tidak perlu meragukannya sama sekali,” jelas Reiki.

Olivia langsung terkekeh dengan mata yang tiba-tiba berair. Dia langsung berdiri sambil mengangkat tangannya lalu mengusap matanya.

“Terima kasih Pak Reiki atas penjelasannya. Maaf karena sudah mengganggu Bapak. Kalau begitu saya pamit dulu,” ujar Olivia.

Reiki sama sekali tidak berusaha menahan Olivia setelah mendengar kata pamit yang terucap dari mulutnya.

Kemudian dia juga ikut berjalan mengikuti Olivia seraya berkata, “Bu Olivia, saya tahu Ibu pasti sangat kaget dan marah atas berita ini. Tapi, Stefan sangat serius dengan perasaannya. Saya harap, Ibu bisa memberikan Stefan sedikit kesempatan untuk menjelaskan semuanya setelah Bu Olivia merasa sedikit lebih tenang. Bagaimanapun juga kalian berdua kan suami istri.”

Olivia sama sekali tidak mengatakan sepatah kata pun untuk menanggapi perkataan Reiki. Wajahnya masih saja
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 809

    Daniel dan Odelina akhirnya tiba di Adhitama Group. Mereka juga membawa Junia bersama dengan mereka. Mereka bertemu Junia di perjalanan ketika Junia sedang terlihat cemas dengan sepedanya yang kehabisan daya. Dia pun bergegas masuk ke dalam mobil Daniel dan meninggalkan sepedanya di pinggir jalan dalam keadaan terkunci. Dia akan kembali dan mengambil sepedanya setelah berhasil menenangkan Olivia.“Olivia!”“Olivia!”Odelina dan Junia bergegas menghampiri Olivia setelah mereka turun dari mobil. Bahkan Odelina sampai lupa dan meninggalkan putranya begitu saja. Untung saja ada Daniel yang langsung menggendong Russel bersamanya. Russel juga hanya bisa terdiam pasrah sambil melihat ibunya yang tidak ingat akan keberadaannya. Ibunya langsung berlari menghampiri Olivia setelah turun dari mobil dan meninggalkannya di dalam mobil Daniel. Daniel mengatakan kalau dia akan menggendong Russel turun dari mobil. Namun, Daniel tetap saja tidak menurunkan Russel dari gendongannya setelah mereka berdua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 810

    Hati Olivia terasa semakin dingin. Mobil kantor yang biasa digunakan oleh Stefan pastinya adalah mobil yang dibelinya untuk menipu Olivia. Sebaliknya, sekarang Stefan duduk di atas sebuah mobil mewah dengan dikelilingi oleh banyak pengawal. Seperti inilah bentuk asli dari kehidupan seorang miliarder. “Olivia,” panggil Stefan setelah turun dari mobil.“Olivia,” ujarnya kembali.Dia berdiri di hadapan dua saudari ini. Kemudian Stefan berkata kepada Odelina, “Kak, aku tahu aku salah. Sekarang Kakak bisa nggak biarkan aku bicara empat mata sama Olivia?”Odelina tidak menjawab pertanyaan Stefan. Dia hanya melirik ke arah Olivia.“Memangnya apa lagi yang harus kita bicarakan? Kamu itu pewaris keluarga miliarder, sedangkan aku cuma rakyat kecil. Kita benar-benar nggak sepadan, jadi aku juga nggak memenuhi syarat untuk bicara sama kamu,” ujar Olivia ketus lalu menarik kakaknya pergi. “Olivia,” ujar Stefan sambil mengulurkan tangannya berusaha untuk menarik Olivia.“Olivia, kamu bicaralah b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 811

    Stefan sebenarnya ingin menggendong Olivia turun dari mobil setelah mereka sampai di Vila Puncak Bukit. “Aku mau turun sendiri. Kamu nggak perlu gendong aku lagi. Kamu juga jangan sentuh aku lagi,” ujar Olivia ketus.Olivia tidak ingin Stefan menggendong ataupun menyentuhnya. Dia dengan cepat turun sendiri dari dalam mobil setelah sempat mendorong Stefan menjauh darinya. Pak Marwan dengan cepat keluar dari dalam rumah, lalu berkata, “Non Olivia.”“Tidak perlu memberiku hormat begitu. Aku bukan orang yang perlu kalian hormati. Lagi pula, aku juga nggak sepadan sama majikan kalian itu,” ujar Olivia ketus. Kekesalannya benar-benar sedang memuncak. Kemudian dia melirik ke arah Stefan lalu berkata, “Kamu masih mau bilang kalau kamu tinggal sendirian? Akting kamu itu natural banget, ya. Kamu bisa berbohong dengan mudahnya, tanpa naskah, wajahmu juga nggak kelihatan memerah, bahkan napasmu juga biasa saja.”Akting Stefan memang sangat bagus sampai Olivia tidak bisa melihatnya. Mungkin bis

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 812

    Stefan melihat Olivia berjalan menuju dapur ketika dia baru masuk ke dalam rumah. Di dapur, Olivia mengambil mie instan kemudian menggoreng dua buah telur. Lalu menaruh dua buah telur goreng itu di atas mie . Olivia hanya melirik Stefan ketika Stefan sedang menatapnya dan tidak menggubrisnya sama sekali. Kemudian dia duduk di meja makan dan mulai memakan mienya. Stefan masih merasa khawatir dengan kemarahan Olivia. Jadi, dia memutuskan untuk tidak ikut makan maupun minum. Suasana hati Stefan terasa campur aduk saat ini setelah melihat Olivia makan mie dengan lahapnya. Akhirnya Stefan memutuskan untuk ikut duduk di meja makan lalu berkata dengan ragu, “Olivia ....”“Jangan bicara! Jangan pengaruhi nafsu makanku!” seru Olivia kesal. Stefan dengan patuh langsung menutup mulutnya setelah mendengar omelan istrinya. Dia tahu kalau dirinya salah, jadi hal yang terbaik yang bisa dilakukannya adalah mengikuti semua perintah istrinya. Stefan merasa lapar setelah melihat Olivia yang makan de

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 813

    “Aku benar-benar nggak tahu kalau kamu itu penerus keluarga terkaya di kota ini. Kamu juga tahu apa yang aku mau, kan? Aku pernah bilang semuanya padamu ketika kita bertengkar waktu itu. Aku mau kamu punya tempat tinggal, jadi aku nggak perlu mengontrak lagi. Aku juga mau kamu memiliki pekerjaan yang stabil, jadi kakakku nggak perlu lagi mengkhawatirkanku,” ujar Olivia.Stefan langsung tersenyum getir seraya berkata, “Aku tahu kalau tujuan utamamu menikah denganku memang untuk membuat Kakakmu tenang. Bukan karena uang apalagi karena aku. Aku yang salah paham. Semua ini memang salahku.”“Olivia, kalau kamu mau mukul ataupun marah sama aku, maka lakukan saja sesukamu. Bahkan aku akan menerima semua hukuman yang kamu berikan padaku.”Stefan sama sekali tidak akan mengelak dari semua hukuman yang diberikan oleh Olivia kepadanya. Olivia hanya terus menatapnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.“Awalnya, aku hanya ingin mengujimu, makanya aku menyembunyikan identitasku yang sebenarnya. Ne

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 814

    Emosi Olivia yang meledak-ledak masih bisa terlihat dengan sangat jelas. Stefan memiliki firasat kalau dirinya akan sulit untuk menemui Olivia lagi apabila dia membiarkan Olivia pergi dari vila ini. “Stefan, lepaskan aku! Aku nggak mau melihat ataupun bicara sama kamu!” seru Olivia setelah menyadari Stefan yang tidak ingin melepaskannya. Kemudian Olivia menggigit punggung tangan Stefan dengan sangat keras, tapi Stefan tetap tidak melepaskan genggamannya. Lalu Olivia memukul dan menendang Stefan berulang kali dengan penuh amarah, tapi Stefan tetap tidak melepaskannya.Dia justru menarik Olivia ke dalam pelukannya. Kemudian dia menundukkan kepalanya dan mencium bibir Olivia dengan lembut untuk menutup mulut Olivia. Namun, Olivia langsung menggigit bibir Stefan hingga berdarah. Akhirnya, Stefan memukul bagian belakang leher Olivia untuk menghentikan semua pergerakan Olivia. Olivia langsung berhenti dan tidak sadarkan diri. Stefan buru-buru memeluk Olivia yang sudah pingsan dan menggend

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 815

    Stefan, kamu jangan panik. Sekarang kalian di mana? Nenek segera ke sana,” ujar Nenek berusaha menghibur Stefan. Nenek merasa bertanggung jawab atas hubungan kedua sejoli ini. “Percuma, Nek! Nenek juga nggak akan bisa membantuku. Dia berpikir kalau kita semua sudah menipunya selama berbulan-bulan. Baginya, kita ini hanya keluarga penipu,” ujar Stefan sedikit lebih tenang. Nenek menghela napasnya lalu berkata, “Nenek sudah memperingatkanmu mengenai hal ini sebelumnya .... Sekarang kamu pikirkan saja cara untuk membujuknya. Tapi, kalau dia masih tidak mau juga, lebih baik kamu berikan waktu untuknya menenangkan diri. Kamu jangan terus memaksanya.”“Dia tidak boleh pergi dariku sejengkal pun!” seru Stefan kesal. Sifat Stefan yang suka mendominasi bisa terlihat dengan sangat jelas dalam masalah ini. Nenek hanya bisa terdiam tanpa bisa membalas kata-kata yang dilontarkan oleh Stefan. Kemudian Nenek menutup teleponnya tanpa bersuara sedikit pun.Nenek berpikir kalau Stefan akan kesulitan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 816

    “Olivia, kamu nggak apa-apa, kan?” tanya Stefan setelah melihat Olivia menatapnya tanpa bersuara sedikit pun. Apa mungkin Stefan sudah memukulnya terlalu keras sampai membuat Olivia terdiam begini? “Stefan!” seru Olivia marah setelah kesadarannya kembali.Kemudian dia meraih kerah baju suaminya dan memukul leher bagian belakang Stefan. Dia terlihat bagai seekor singa yang sedang marah. “Kurang ajar kamu, ya! Berani sekali kamu membuatku pingsan!” seru Olivia marah.Leher bagian belakangnya terasa sangat sakit. Bagaimana mungkin Stefan masih saja mengatakan kalau dia mencintai Olivia? Apa cinta itu membuat pasangannya pingsan? Bukankah ini sama saja seperti menyakiti tubuh Olivia? Sekarang Olivia tidak akan percaya lagi semua perkataan Stefan. Olivia sudah hidup dalam kebohongan yang dibuat oleh Stefan selama empat bulan terakhir. Sekarang tingkat kepercayaan Olivia terhadap Stefan adalah nol. “Oliv! Oliv!” seru Stefan sambil berusaha melarikan diri.Dia takut Olivia akan membuatny

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3290

    Calvin ingin menjemput Rosalina di bandara, tapi Rosalina tidak mengizinkannya pergi. Rosalina pulang bersama pengawalnya. Rosalina bilang dia sudah bisa melihat. Calvin tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya lagi. Biar dia bisa jadi lebih mandiri.Baiklah, Calvin hanya bisa menuruti apa kata istrinya. Kebetulan dia juga sangat sibuk. Rosalina perhatian padanya, tidak butuh Calvin jemput di bandara. Calvin pun segera menyelesaikan pekerjaannya dan pulang untuk menunggu Rosalina.Calvin sudah menyiapkan satu meja penuh dengan makanan favorit istrinya. Rosalina sudah makan di pesawat. Namun sesampainya di rumah, dia sudah lapar lagi. Jarak bandara dan rumahnya agak jauh.Entah kapan hujan yang menetes di luar berhenti. Akan tetapi, ada air di mana-mana. Langit masih mendung. Suhu lebih rendah dibandingkan tadi pagi.Begitu mendengar suara mobil, Calvin langsung keluar untuk menyambut Rosalina. Tepat saat Rosalina keluar dari mobil, Calvin pun segera menuruni tangga sambil tersenyum. “Sud

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3289

    “Bukannya Ronny kerja dengan baik? Yohanna juga nggak pilih-pilih masakan yang dia buat.”Risa bertanya dengan heran. Tanpa menunggu jawaban Jaka, dia pun berkata lagi, “Padahal masakannya benar-benar enak. Tapi dia sendiri sudah jadi bos. Mungkin dia nggak bisa terima perubahan status secara tiba-tiba.”Bekerja sebagai koki pribadi di keluarga Pangestu sama saja dengan menjadi pelayan. Ronny memiliki kemampuan, dia juga telah menjadi bos. Dia tidak kekurangan uang. Dia menjadi koki pribadi keluarga Pangestu hanya untuk sebuah tantangan. Wajar saja kalau dia sudah tidak tahan lagi.Sayang sekali, baru dua hari sudah harus diganti lagi. Risa sudah terbiasa dengan seringnya pergantian koki di rumahnya.“Tommy sangat suka sarapan yang dibuat Ronny. Banyak jenis, bahkan bisa buat bentuk hewan kecil. Tommy dan yang lainnya sangat suka.”Jaka menunggu hingga Risa selesai bicara. Setelah itu, dia baru menjelaskan, “Bukan karena Ronny nggak kerja, Bu. Bu Yohanna mau ke luar kota, jadi Ronny ik

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3288

    Rasanya Jaka yang menjadi kepala pengurus villa ini sangat mengkhawatirkan Yohanna. Yohanna mau ke luar kota, Jaka pun pesan kepada Ronny berulang kali. Satu hal diulang terus berulang kali, seolah takut Ronny akan lupa.Awalnya Jaka ingin meminta Ronny menjaga Yohanna. Mungkin karena Jaka mengingat Ronny masih muda dan belum menikah, begitu pula dengan Yohanna. Jaka pun berubah pikiran.Pria dan perempuan lajang tinggal bersama, mudah untuk terjadi masalah. Jadi Jaka tidak boleh membiarkan Ronny punya niat tidak baik. Lebih baik biarkan Ronny hanya bertanggung jawab memasak. Ada pengawal perempuan yang menjaga Yohanna.Padahal Ronny sama sekali tidak punya niat jahat. Lagi pula, dia baru saja hadir dalam kehidupan Yohanna. Meskipun sejak awal dia sudah tahu kalau Yohanna adalah calon istri yang neneknya pilihkan untuknya. Mereka baru saja saling kenal. Bagaimana mungkin ada perasaan di antara mereka?Tanpa perasaan, Ronny tidak menginginkan apa pun. Dia hanya ingin fokus memasak. Jika

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3287

    Ronny dan Jaka datang dengan mobil yang sama. Dalam perjalanan pulang, Ronny bertanya pada Jaka, “Biasa kalau Bu Yohanna dinas ke luar kota, dia tinggal di hotel atau dia ada beli rumah dan tinggal sendiri?”“Bu Yohanna nggak bilang mau ke mana. Kalau tempat yang ada perusahaan cabang, biasanya ada rumah sendiri. Setiap kali ke sana, Bu Yohanna tinggal di rumahnya sendiri. Rumahnya mungkin nggak besar, tapi ada karyawan. Barang kebutuhan sehari-hari pasti sudah ada,” jawab Jaka.“Kalau dia pergi sekadar bahas kerja sama dengan orang lain, Bu Yohanna akan tinggal di hotel. Sekalipun tinggal di hotel, dia akan tinggal di kamar presidential suite. Bisa masak sendiri. Saat ikut Bu Yohanna ke luar kota, kamu hanya perlu bawa barang yang kamu butuhkan. Kalau nggak bisa masak, dia nggak akan bawa kamu ke sana.”Ronny berpikir sejenak. “Benar juga, ya. Kalau begitu aku pulang dan beres-beres dulu. Nggak perlu bawa banyak barang. Cukup bawa bumbu. Untuk bahan-bahan, beli di sana saja.”Sungguh

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3286

    Ternyata Yohanna mau keluar kota. Ronny pun menjawab dengan hormat, “Baik, Bu.”Saat ini, Jaka tiba-tiba bertanya, “Bu Yohanna mau keluar kota, nggak bawa Ronny?”Yohanna begitu pilih-pilih makanan. Saat berada di luar kota, sulit baginya untuk menemukan makanan yang bisa dia makan. Lebih baik kalau dia membawa koki pribadinya. Dulu, Yohanna jarang dinas ke luar kota.Yohanna terdiam. Sementara itu, Ronny membersihkan meja tanpa bersuara. Dalam hati justru berkata, “Dia begitu pemilih. Kalau bepergian jauh, dia pasti kelaparan terus.”Setelah berpikir selama beberapa menit dan mempertimbangkan perutnya, Yohanna baru berkata dengan suara pelan, “Kalau begitu, Ronny, kamu pulang dan siap-siap. Jam lima sore kamu datang ke sini lagi. Ikut aku ke luar kota. Pak Jaka, jangan beritahu siapa pun selain keluargaku soal Ronny ikut aku keluar kota.”Yohanna takut kalau orang lain tahu dia ke luar kota dengan membawa koki pribadi muda, mereka akan bicara ini-itu dan membuat segala macam rumor. Se

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3285

    Dulu Fendi sering menindas Dira, sehingga Dira sering berkelahi dengannya. Setelah dewasa, meskipun tidak berkelahi lagi, Dira sebisa mungkin menghindar jika seseorang membahas Fendi.Dira benar-benar membenci mata Fendi. Pria itu selalu menatap Dira sambil tersenyum. Bagi yang tidak tahu akan mengira Fendi menyukainya.“Baiklah,” kata Dira dengan enggan.“Balik ke kantormu sana. Istirahat dulu, nanti sore ada rapat.”Yohanna mengambil kotak dessert dan menjejalkannya ke tangan Dira, lalu berkata, “Kalau Fendi berani ganggu kamu, tunggu aku pulang, aku akan bantu kamu balas dia.”“Sekarang dia nggak akan kelahi denganku. Sekalipun dia main tangan, aku juga nggak takut. Aku nggak pernah kalah saat kelahi dengannya.”Begitu teringat Dira yang dulu suka menggila, Yohanna sengaja memasang raut wajah cemas. “Kamu tangguh begitu, gimana mau nikah? Bikin orang cemas saja.”Dira spontan memasang wajah cemberut. “Aku hanya tangguh di depan Fendi. Di depan orang lain, aku tetap perempuan yang ba

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3284

    Apalagi Ronny sudah bilang kalau dia memiliki bisnisnya sendiri. Ronny punya beberapa perusahaan. Ditambah lagi auranya, penampilannya, tutur katanya membuat orang langsung tahu kalau Ronny bukan dari keluarga biasa. Wajar saja kalau orang tua Yohanna berpikir macam-macam.Orang tua Yohanna tidak ingin Yohanna menikah dengan pria dari kota lain dan pindah ke tempat yang jauh dari rumah. Yohanna sendiri juga tidak mau. Namun dalam kondisi terdesak, bisa saja orang tua Yohanna akan meminta Ronny untuk pindah ke Kota Aldimo.“Nggak. Mana mungkin Om dan Tante suruh aku ngomong begini? Ronny baru kerja dua hari. Semua orang belum terlalu kenal dia,” jawab Dira sambil tertawa pelan. “Malam hari kalau lagi nggak bisa tidur, biasanya aku baca novel. Makanya aku jadi lebih sensitif. Aku sering bayangkan diri sendiri masuk ke dalam alur novel.”“Kamu nggak bisa tidur? Itu artinya kamu kurang sibuk. Kamu follow up proyek dengan Banjaya saja,” kata Yohanna.“Kak, aku nggak mau proyek itu. Penanggu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3283

    “Kak Yohanna bahkan nggak perlu olahraga. Bentuk badanmu tetap standar model, karena kurang makan.”Kalau Yohanna merasa makanan itu tidak enak, dia lebih memilih kelaparan. Dia sering tidak makan, tekanan pekerjaan juga besar. Tidak heran kalau dia tidak bisa gemuk.“Ronny buat Kakak makan dengan nyaman. Bukankah itu perhatian? Aku nggak bisa bilang dessert yang dia siapkan adalah dessert kesukaan Kakak. Itu karena Kakak nggak ada dessert favorit. Tapi yang dia siapkan adalah makanan yang bisa Kakak makan.”“Aku sudah bandingkan. Dessert untuk aku ini kesannya lebih asal-asalan. Tentu saja, makanan yang dia buat sangat cantik dan rasanya juga enak. Tapi tetap saja bisa dilihat mana yang benar-benar dia siapkan dengan sepenuh hati. Selama dua hari ini, kita jadi punya lebih banyak waktu untuk istirahat. Sore Kakak jadi nggak perlu minum terlalu banyak kopi.”“Dira, aku benar-benar curiga kamu sudah disuap Ronny. Apa motifnya dengan suruh kamu ngomong hal-hal baik tentangnya di depanku?

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3282

    “Bu Dira.”Ronny dan Jaka berdiri di depan pintu kantor. Begitu pintu terbuka, kedua orang itu menyapa Dira dengan hormat. Saat ini, baru waktunya pulang kerja. Sekretaris juga siap-siap turun untuk makan malam.Ronni meminjam dapur perusahaan untuk menyiapkan makan siang untuk Yohanna. Ronny juga mengontrol waktunya dengan baik. Beberapa menit sebelum jam pulang kerja, dia sudah mengantar makanan buatannya ke lantai atas. Dengan begitu, dia bisa menghindari karyawan lainnya dengan sempurna. Selain itu, dia juga tidak akan menyita waktu kerja Yohanna.Butuh beberapa menit bagi Ronny dan Jaka untuk pergi dari kantin perusahaan ke gedung kantor, lalu naik lift menuju lantai paling atas.“Pak Jaka, Ronny, kalian sudah datang.”Dira minggir ke samping agar kedua pria itu bisa masuk. “Kami baru saja pulang kerja,” kata Dira.Jaka dan Ronny masuk ke kantor. “Bu Yohanna.”Keduanya menyapa Yohanna dengan sopan, lalu berjalan ke sofa dan meletakkan kotak bekal di atas meja. Kemudian, mereka mem

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status