Yuna sama sekali tidak bicara di sepanjang perjalanan. Entah apa yang sedang dia pikirkan. Tiara merasa sedikit khawatir ibu mertuanya akan melakukan sesuatu pada Olivia demi Amelia.Bagaimanapun, Olivia hanya keponakan Yuna. Hubungan mereka tidak begitu mendalam. Sudah jelas Yuna akan lebih memihak pada Amelia, putri kandungnya sendiri.Sesampainya di Sanjaya Group, Yuna langsung masuk ke gedung perkantoran. Tiara sengaja berjalan lebih lambat, lalu menelepon Aksa.“Aksa, Mama datang ke kantor. Sebentar lagi sampai di kantormu.”Aksa terdiam sejenak, lalu berkata, “Oke, aku tahu. Kamu nggak perlu khawatir. Mama marah pasti marah, tapi dia nggak akan melakukan apa pun.”Yuna mungkin akan merasa kalau Stefan tidak punya mata. Di nilai dari segala hal, Amelia sangat pantas untuk Stefan. Namun, Stefan tidak mencintainya, malah jatuh cinta dengan Olivia. Terlebih lagi Olivia sekarang adalah adik sepupu mereka. Kalau tidak ada hubungan ini ....Aksa juga tidak tahu apa yang akan mereka laku
“Belum. Kacang panjangnya harus dijemur dulu baru diasinkan.”Olivia tidak berani terlalu dekat. Terlalu pedas baginya. Dia memperhatikan sekeliling ruangan, tapi tidak menemukan Bi Lesti dan Russel. Dia pun bertanya, “Bi Lesti bawa Russel keluar, Kak?”“Iya. Russel nggak suka aroma pedas. Aku suruh Bi Lesti bawa dia jalan-jalan di luar. Nanti baru pulang untuk makan. Oliv, kamu datang di saat seperti ini, memangnya kamu nggak usah masak untuk Stefan? Kamu bilang kamu pergi cari gaun. Sudah beli gaunnya?”Olivia masuk ke dapur kecil di rumah kakaknya. Setelah melihat bahan-bahan, dia bertanya pada kakaknya dulu. Setelah itu, dia membantu mencuci sayuran dan memasak sambil berkata, “Sudah beli beberapa stel. Mama mertuaku bantu aku pilih. Seleranya bagus banget. Semua gaun yang dia pilih bagus-bagus.”Hanya saja harganya terlalu mahal. Olivia diam-diam bertanya pada karyawan toko harga beberapa gaun yang dibelikan ibu mertuanya itu. Kalau pakai uang tabungan Olivia, paling banyak hanya
Pada saat Roni dan Odelina belum bercerai, Rita selalu merasa Roni punya selera bagus setiap kali dia melihat Yenny. Dia sama sekali tidak merasa Roni salah telah mengkhianati istrinya. Sebaliknya, dia justru merasa Roni hebat. Padahal sudah beristri dan punya anak, tapi masih ada perempuan muda dan cantik seperti Yenny yang menyukainya.Setelah Rita tinggal seatap dengan Yenny, dia baru menyadari Odelina lebih pandai mengurus rumah. Kalau Yenny hanya bisa dijadikan sebagai hiasan, untuk diajak bersenang-senang. Kalau soal mengurus rumah, Rita benar-benar tidak menyukainya.Namun, Yenny sangat kasar, juga bisa bertingkah manja. Rita dan Shella bekerja sama untuk menghadapi Yenny. Akan tetapi, mereka tidak bisa menang dari Yenny. Perempuan licik itu akan bertingkah manja di depan Roni seolah-olah teraniaya sehingga membuat Roni kasihan padanya. Rita marah dan sakit hati setiap kali memikirkan hal itu.“Putrimu mana? Bukannya kalian berdua paling suka berkumpul dan mengobrol berdua? Curh
“Hal ini benar-benar sudah buat mataku terbuka. Mereka bukan mau menikahkan anak perempuan mereka, tapi jual anak perempuan mereka. Mereka minta keluarga kami kasih begitu banyak mas kawin, seenggaknya mereka harus berikan harta sesan sebanyak ratusan juta. Mereka malah bilang mereka hanya akan kasih selimut baru dan sepeda listrik. Sepeda listrik, loh!”“Benar-benar nggak sebanding dengan kakakmu. Kakakmu dulu bahkan habiskan ratusan juta untuk renovasi rumah. Kamu sendiri juga baru mulai kerja cari uang. Waktu kakakmu dan Roni menikah, kamu juga keluarkan semua uang yang kamu punya untuk beli furniture untuk kakakmu. Yenny nggak mau mengeluarkan sepeser pun. Dia hanya tahu pakai uang Roni.”Bukannya merasa iba, Olivia justru tertawa di dalam hatinya. Kakaknya memang lebih baik dari Yenny. Namun, bukankah Roni masih saja selingkuh? Sudah seharusnya ada orang seperti Yenny untuk memberi pelajaran kepada keluarga Pamungkas.Para b*jingan bertemu dengan orang yang lebih egois seperti kel
Setelah berhasil membuat Rita kabur, Olivia berkata pada kakaknya, “Kak, lain kali kalau dia datang lagi, jangan kasih masuk. Pindahkan saja bangku dan duduk di depan pintu. Bikin teh, lalu siapkan cemilan. Minum teh sambil makan cemilan dan dengar omelannya. Anggap saja lagi dengar cerita yang seru.”Kalau kata Stefan, selama Rita bukan datang untuk merebut Russel, maka tidak perlu hiraukan dia. Dengarkan saja keluhannya. Dengan begitu, mereka bisa tahu apa yang terjadi pada pasangan b*jingan itu.“Aku sama sekali nggak berniat bicara dengannya.”Odelina membuktikan kalau dia benar-benar tidak ingin berurusan dengan mantan ibu mertuanya melalui tindakan. Beberapa hari sekali Rita datang untuk bicara dengannya. Dia benar-benar tidak tahu apa yang ada di pikiran Rita.Secara logika, Rita seharusnya takut Odelina tahu kalau keluarga mereka dalam masalah. Namun, Rita justru berinisiatif memberi tahu Odelina tentang Roni dan Yenny. Apakah Rita mengira Odelina akan berubah pikiran dan kemba
Alex dan Junia agak mirip. Keduanya memiliki penampilan yang sangat menarik. Alex masih muda, dia masih terlihat seperti anak SMA.“Nggak mungkin, kan? Dulu semua orang bilang Tuan Muda Adhitama mungkin suka sesama pria. Tapi ternyata bukan. Buktinya sekarang dia sudah punya istri.”“Tapi Reiki baik banget sama Alex. Benar-benar manjakan Alex. Dia bahkan rela pinjamkan mobil sport kesayangannya pada Alex. Kamu tahu, kan. Ada dua hal yang nggak akan pernah seorang pria pinjamkan ke orang lain, pertama mobil, kedua istri,” kata Junia dengan suara pelan.“Aku hanya merasa Reiki menginginkan sesuatu dari adikku. Kamu bantu aku cari tahu. Kalau dia benar-benar homo, aku nggak akan biarkan dia dekati Alex lagi,” timpalnya.“Kenapa kamu nggak beranggapan kalau tujuan Pak Reiki bukan Alex? Target dia yang sebenarnya adalah kamu, kan?” kata Olivia.Setelah mengambil hati Alex, Reiki bisa meminta bantuan Alex. Misalnya, Reiki mengajak Alex makan bersama. Bukankah Junia akan khawatir lalu ikut ma
“Aku berani bilang semua orang di Kota Mambera sedang bergosip dan ingin tahu seperti apa wajah istri Tuan Muda Adhitama. Semua orang ingin tahu bagaimana dia berhasil mendapatkan Tuan Muda Adhitama.”Junia tertawa dan berkata lagi, “Aku rasa, semua orang ingin belajar bagaimana menaklukkan pria dari istri Tuan Muda Adhitama. Karena Tuan Muda Adhitama terkenal sebagai orang yang paling sulit didekati. Tapi dia berhasil mendapatkan pria itu. Dia yang terbaik di antara kita para perempuan. Dia adalah panutan kita. Kita bisa belajar seni mengendalikan suami darinya.”“Apalagi kamu, Oliv. Kamu sudah punya suami. Suamimu terlalu tampan. Di luar sana pasti banyak orang yang mengaguminya. Kalau bukan karena dia selalu memasang wajah serius dan terlihat tegas, mungkin setiap hari akan ada penggemarnya muncul dan menantang kamu.”“Jadi kamu harus belajar dari istri Tuan Muda Adhitama bagaimana caranya mengendalikan suami. Agar suamimu hanya mencintai kamu seumur hidup dan nggak akan pernah seli
Stefan menggenggam tangan Olivia dan berkata dengan suara berat, “Oliv, kamu cantik banget malam ini. Ayo, aku bawa kamu ke dalam.”Olivia mengangguk kepada Reiki dan menyapanya, lalu dia mengikuti Stefan ke dalam perusahaan. Reiki ingin membawa Junia dan Alex masuk, tapi Alex menolak.“Kak Reiki, ini pesta tahunan perusahaan kalian. Aku nggak kerja di sini. Aku juga bukan perempuan, nggak bisa jadi pendamping kalian. Aku nggak mau masuk. Kalau pesta sudah selesai, aku akan datang lagi untuk jemput kakakku.”Reiki memang berharap Alex tidak ikut. Hanya saja, dia tidak memperlihatkan perasaan itu di wajahnya. Dia bahkan berulang kali membujuk Alex untuk masuk bersamanya. Dia bahkan hendak mengulurkan tangannya untuk menarik Alex.“Pak Reiki, Alex nggak mau masuk. Jangan paksa dia. Alex, kamu pergi main sama temanmu dulu. Nanti aku kirim pesan ke kamu, kamu baru datang ke sini lagi.”Olivia bilang Reiki baik kepada Alex karena memiliki motif tersembunyi. Pada kenyataannya, pria itu hanya
Calvin ingin menjemput Rosalina di bandara, tapi Rosalina tidak mengizinkannya pergi. Rosalina pulang bersama pengawalnya. Rosalina bilang dia sudah bisa melihat. Calvin tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya lagi. Biar dia bisa jadi lebih mandiri.Baiklah, Calvin hanya bisa menuruti apa kata istrinya. Kebetulan dia juga sangat sibuk. Rosalina perhatian padanya, tidak butuh Calvin jemput di bandara. Calvin pun segera menyelesaikan pekerjaannya dan pulang untuk menunggu Rosalina.Calvin sudah menyiapkan satu meja penuh dengan makanan favorit istrinya. Rosalina sudah makan di pesawat. Namun sesampainya di rumah, dia sudah lapar lagi. Jarak bandara dan rumahnya agak jauh.Entah kapan hujan yang menetes di luar berhenti. Akan tetapi, ada air di mana-mana. Langit masih mendung. Suhu lebih rendah dibandingkan tadi pagi.Begitu mendengar suara mobil, Calvin langsung keluar untuk menyambut Rosalina. Tepat saat Rosalina keluar dari mobil, Calvin pun segera menuruni tangga sambil tersenyum. “Sud
“Bukannya Ronny kerja dengan baik? Yohanna juga nggak pilih-pilih masakan yang dia buat.”Risa bertanya dengan heran. Tanpa menunggu jawaban Jaka, dia pun berkata lagi, “Padahal masakannya benar-benar enak. Tapi dia sendiri sudah jadi bos. Mungkin dia nggak bisa terima perubahan status secara tiba-tiba.”Bekerja sebagai koki pribadi di keluarga Pangestu sama saja dengan menjadi pelayan. Ronny memiliki kemampuan, dia juga telah menjadi bos. Dia tidak kekurangan uang. Dia menjadi koki pribadi keluarga Pangestu hanya untuk sebuah tantangan. Wajar saja kalau dia sudah tidak tahan lagi.Sayang sekali, baru dua hari sudah harus diganti lagi. Risa sudah terbiasa dengan seringnya pergantian koki di rumahnya.“Tommy sangat suka sarapan yang dibuat Ronny. Banyak jenis, bahkan bisa buat bentuk hewan kecil. Tommy dan yang lainnya sangat suka.”Jaka menunggu hingga Risa selesai bicara. Setelah itu, dia baru menjelaskan, “Bukan karena Ronny nggak kerja, Bu. Bu Yohanna mau ke luar kota, jadi Ronny ik
Rasanya Jaka yang menjadi kepala pengurus villa ini sangat mengkhawatirkan Yohanna. Yohanna mau ke luar kota, Jaka pun pesan kepada Ronny berulang kali. Satu hal diulang terus berulang kali, seolah takut Ronny akan lupa.Awalnya Jaka ingin meminta Ronny menjaga Yohanna. Mungkin karena Jaka mengingat Ronny masih muda dan belum menikah, begitu pula dengan Yohanna. Jaka pun berubah pikiran.Pria dan perempuan lajang tinggal bersama, mudah untuk terjadi masalah. Jadi Jaka tidak boleh membiarkan Ronny punya niat tidak baik. Lebih baik biarkan Ronny hanya bertanggung jawab memasak. Ada pengawal perempuan yang menjaga Yohanna.Padahal Ronny sama sekali tidak punya niat jahat. Lagi pula, dia baru saja hadir dalam kehidupan Yohanna. Meskipun sejak awal dia sudah tahu kalau Yohanna adalah calon istri yang neneknya pilihkan untuknya. Mereka baru saja saling kenal. Bagaimana mungkin ada perasaan di antara mereka?Tanpa perasaan, Ronny tidak menginginkan apa pun. Dia hanya ingin fokus memasak. Jika
Ronny dan Jaka datang dengan mobil yang sama. Dalam perjalanan pulang, Ronny bertanya pada Jaka, “Biasa kalau Bu Yohanna dinas ke luar kota, dia tinggal di hotel atau dia ada beli rumah dan tinggal sendiri?”“Bu Yohanna nggak bilang mau ke mana. Kalau tempat yang ada perusahaan cabang, biasanya ada rumah sendiri. Setiap kali ke sana, Bu Yohanna tinggal di rumahnya sendiri. Rumahnya mungkin nggak besar, tapi ada karyawan. Barang kebutuhan sehari-hari pasti sudah ada,” jawab Jaka.“Kalau dia pergi sekadar bahas kerja sama dengan orang lain, Bu Yohanna akan tinggal di hotel. Sekalipun tinggal di hotel, dia akan tinggal di kamar presidential suite. Bisa masak sendiri. Saat ikut Bu Yohanna ke luar kota, kamu hanya perlu bawa barang yang kamu butuhkan. Kalau nggak bisa masak, dia nggak akan bawa kamu ke sana.”Ronny berpikir sejenak. “Benar juga, ya. Kalau begitu aku pulang dan beres-beres dulu. Nggak perlu bawa banyak barang. Cukup bawa bumbu. Untuk bahan-bahan, beli di sana saja.”Sungguh
Ternyata Yohanna mau keluar kota. Ronny pun menjawab dengan hormat, “Baik, Bu.”Saat ini, Jaka tiba-tiba bertanya, “Bu Yohanna mau keluar kota, nggak bawa Ronny?”Yohanna begitu pilih-pilih makanan. Saat berada di luar kota, sulit baginya untuk menemukan makanan yang bisa dia makan. Lebih baik kalau dia membawa koki pribadinya. Dulu, Yohanna jarang dinas ke luar kota.Yohanna terdiam. Sementara itu, Ronny membersihkan meja tanpa bersuara. Dalam hati justru berkata, “Dia begitu pemilih. Kalau bepergian jauh, dia pasti kelaparan terus.”Setelah berpikir selama beberapa menit dan mempertimbangkan perutnya, Yohanna baru berkata dengan suara pelan, “Kalau begitu, Ronny, kamu pulang dan siap-siap. Jam lima sore kamu datang ke sini lagi. Ikut aku ke luar kota. Pak Jaka, jangan beritahu siapa pun selain keluargaku soal Ronny ikut aku keluar kota.”Yohanna takut kalau orang lain tahu dia ke luar kota dengan membawa koki pribadi muda, mereka akan bicara ini-itu dan membuat segala macam rumor. Se
Dulu Fendi sering menindas Dira, sehingga Dira sering berkelahi dengannya. Setelah dewasa, meskipun tidak berkelahi lagi, Dira sebisa mungkin menghindar jika seseorang membahas Fendi.Dira benar-benar membenci mata Fendi. Pria itu selalu menatap Dira sambil tersenyum. Bagi yang tidak tahu akan mengira Fendi menyukainya.“Baiklah,” kata Dira dengan enggan.“Balik ke kantormu sana. Istirahat dulu, nanti sore ada rapat.”Yohanna mengambil kotak dessert dan menjejalkannya ke tangan Dira, lalu berkata, “Kalau Fendi berani ganggu kamu, tunggu aku pulang, aku akan bantu kamu balas dia.”“Sekarang dia nggak akan kelahi denganku. Sekalipun dia main tangan, aku juga nggak takut. Aku nggak pernah kalah saat kelahi dengannya.”Begitu teringat Dira yang dulu suka menggila, Yohanna sengaja memasang raut wajah cemas. “Kamu tangguh begitu, gimana mau nikah? Bikin orang cemas saja.”Dira spontan memasang wajah cemberut. “Aku hanya tangguh di depan Fendi. Di depan orang lain, aku tetap perempuan yang ba
Apalagi Ronny sudah bilang kalau dia memiliki bisnisnya sendiri. Ronny punya beberapa perusahaan. Ditambah lagi auranya, penampilannya, tutur katanya membuat orang langsung tahu kalau Ronny bukan dari keluarga biasa. Wajar saja kalau orang tua Yohanna berpikir macam-macam.Orang tua Yohanna tidak ingin Yohanna menikah dengan pria dari kota lain dan pindah ke tempat yang jauh dari rumah. Yohanna sendiri juga tidak mau. Namun dalam kondisi terdesak, bisa saja orang tua Yohanna akan meminta Ronny untuk pindah ke Kota Aldimo.“Nggak. Mana mungkin Om dan Tante suruh aku ngomong begini? Ronny baru kerja dua hari. Semua orang belum terlalu kenal dia,” jawab Dira sambil tertawa pelan. “Malam hari kalau lagi nggak bisa tidur, biasanya aku baca novel. Makanya aku jadi lebih sensitif. Aku sering bayangkan diri sendiri masuk ke dalam alur novel.”“Kamu nggak bisa tidur? Itu artinya kamu kurang sibuk. Kamu follow up proyek dengan Banjaya saja,” kata Yohanna.“Kak, aku nggak mau proyek itu. Penanggu
“Kak Yohanna bahkan nggak perlu olahraga. Bentuk badanmu tetap standar model, karena kurang makan.”Kalau Yohanna merasa makanan itu tidak enak, dia lebih memilih kelaparan. Dia sering tidak makan, tekanan pekerjaan juga besar. Tidak heran kalau dia tidak bisa gemuk.“Ronny buat Kakak makan dengan nyaman. Bukankah itu perhatian? Aku nggak bisa bilang dessert yang dia siapkan adalah dessert kesukaan Kakak. Itu karena Kakak nggak ada dessert favorit. Tapi yang dia siapkan adalah makanan yang bisa Kakak makan.”“Aku sudah bandingkan. Dessert untuk aku ini kesannya lebih asal-asalan. Tentu saja, makanan yang dia buat sangat cantik dan rasanya juga enak. Tapi tetap saja bisa dilihat mana yang benar-benar dia siapkan dengan sepenuh hati. Selama dua hari ini, kita jadi punya lebih banyak waktu untuk istirahat. Sore Kakak jadi nggak perlu minum terlalu banyak kopi.”“Dira, aku benar-benar curiga kamu sudah disuap Ronny. Apa motifnya dengan suruh kamu ngomong hal-hal baik tentangnya di depanku?
“Bu Dira.”Ronny dan Jaka berdiri di depan pintu kantor. Begitu pintu terbuka, kedua orang itu menyapa Dira dengan hormat. Saat ini, baru waktunya pulang kerja. Sekretaris juga siap-siap turun untuk makan malam.Ronni meminjam dapur perusahaan untuk menyiapkan makan siang untuk Yohanna. Ronny juga mengontrol waktunya dengan baik. Beberapa menit sebelum jam pulang kerja, dia sudah mengantar makanan buatannya ke lantai atas. Dengan begitu, dia bisa menghindari karyawan lainnya dengan sempurna. Selain itu, dia juga tidak akan menyita waktu kerja Yohanna.Butuh beberapa menit bagi Ronny dan Jaka untuk pergi dari kantin perusahaan ke gedung kantor, lalu naik lift menuju lantai paling atas.“Pak Jaka, Ronny, kalian sudah datang.”Dira minggir ke samping agar kedua pria itu bisa masuk. “Kami baru saja pulang kerja,” kata Dira.Jaka dan Ronny masuk ke kantor. “Bu Yohanna.”Keduanya menyapa Yohanna dengan sopan, lalu berjalan ke sofa dan meletakkan kotak bekal di atas meja. Kemudian, mereka mem