“Pak Jonas.”Amelia adalah putri keluarga Sanjaya. Dia telah lama mendengar tentang Ferda Group di Kota Aldimo. Dia juga tahu kalau Ferda Group sama seperti Adhitama Group yang memiliki aset ratusan triliun. Kedua keluarga tersebut menjadi keluarga terkaya di kota masing-masing.Ada satu hal yang membuat orang merasa kagum dari keluarga Junaidi. Sama seperti keluarga Adhitama, keluarga Junaidi juga keluarga yang sangat harmonis. Mereka benar-benar keluarga yang harmonis dan makmur.Yuna sering bilang kalau keluarga Adhitama bisa menjadi keluarga terkaya dan tetap di posisi keluarga nomor satu di Kota Mambera dalam jangka waktu lama. Hal itu dikarenakan cara didik keluarga mereka yang luar biasa. Anak cucu keluarga Adhitama dididik dengan baik. Mereka tidak akan bertarung melawan saudara sendiri demi keuntungan sendiri. Mereka justru saling mengasihi dan saling menghormati. Bahkan mereka tidak ingin mengambil alih bisnis keluarga.Stefan adalah cucu pertama. Sejak lahir, dia sudah dibes
Olivia mencubit wajah Stefan dua kali, lalu menarik kembali tangannya. Melihat hal itu, Stefan pun menatap Olivia dengan lekat, lalu berkata dengan suara berat, “Aku bahkan sudan menundukkan kepalaku. Kenapa kamu nggak sekalian berikan aku ciuman?”Olivia melihat ke sekeliling dengan cepat, lalu berbisik di telinga Stefan dengan nada manja, “Kita lagi di luar. Banyak orang lalu lalang. Ada Russel juga.”Di dalam toko minuman juga ada banyak pelanggan. Olivia adalah orang yang berani di mulut. Dia tidak begitu berani dalam tindakan nyata.Stefan mengerutkan kening, “Bagaimana kalau aku yang cium kamu?”Olivia bahkan belum menjawabnya, pria itu sudah mendekat dan mencium bibir merahnya. Namun, pria itu tidak memperdalam ciumannya. Dia hanya mengecup bibir Olivia sebentar, lalu melepaskan ciumannya. Kemudian, dia berkata dengan penuh rasa sayang, “Ayo, kita pulang. Jangan biarkan Kak Odelina tunggu terlalu lama.”Stefan menggendong Russel. Satu tangannya yang bebas menggandeng tangan Oliv
“Jadi ... Amelia salah orang?” tanya Olivia.Stefan tertawa ringan dan berkata, “Mungkin saja bukan salah orang. Siapa tahu Amelia sudah melepaskan perasaannya pada pria yang nggak bisa jadi miliknya dan jatuh cinta pada Pak Jonas.”Olivia berpikir Amelia sudah terobsesi dengan tuan muda Adhitama selama bertahun-tahun. Amelia tidak mungkin salah mengenali orang. Oleh karena itu, dia pun berkata, “Amelia seharusnya belum jatuh cinta padanya. Mungkin saja ada sesuatu dari Pak Jonas yang menarik perhatian Amelia.”“Pak Jonas benar-benar sebaik itu? Amelia gadis yang baik. Kalau dia dan Pak Jonas bisa saling jatuh cinta, kita semua bisa lega. Aku juga merasa sakit hati melihat cintanya pada Tuan Muda Adhitama.”Olivia pernah menjadi penasihat cinta Amelia. Karena dia tidak berhasil membantu Amelia mendapatkan tuan muda Adhitama, alangkah baiknya kalau dia bisa menyatukan Amelia dan Jonas.Hanya saja, Jonas penduduk Kota Aldimo. Agak jauh dari Kota Mambera. Apakah Yuna rela membiarkan Ameli
Olivia mengambil inisiatif untuk memegang lengan Stefan dan masuk ke dalam supermarket bersamanya, lalu berkata sambil tersenyum, “Kamu benar. Kalau dia nggak dang untuk mengeluh, kita nggak akan tahu kalau mereka mulai nggak suka dengan Yenny.”Mereka berdua membeli beberapa buah segar di supermarket. Sesaat kemudian, mereka keluar dengan dua kantong besar. Begitu sampai di rumah Odelina, mereka diomeli Odelina lagi.Odelina tidak akan mengomeli adik iparnya. Dia hanya mengomeli adiknya sendiri, “Stefan masih harus bayar KPR. Sekalipun gajinya tinggi, kalian tetap harus hemat-hemat. Kalau kalian sudah punya anak nanti, pengeluaran kalian akan lebih besar lagi. Aku sekarang nggak kekurangan apa pun. Kalau Stefan mau beli sesuatu, kamu hentikan saja dia.”“Kak, adik iparmu berbakti padamu. Kamu terima saja. Kalau kamu merasa nggak tega lihat dia tertekan karena masih harus bayar KPR, nanti aku transfer uang beli buah ke dia. Anggap saja aku yang beli buah ini untuk kalian. Oke? Kak, aku
“Bu Yanti ingin Daniel menikah dengan anak dari keluarga ternama. Selain itu, keluarganya juga harus punya aset seenggaknya beberapa triliun. Dia merasa perempuan seperti itu baru pantas untuk jadi istri Daniel.”Daniel sendiri memiliki aset bersih puluhan triliun. Yanti merasa putra bungsunya itu sangat baik dalam setiap aspek kecuali wajahnya yang rusak. Karena putranya begitu luar biasa, tentunya hanya perempuan yang luar biasa pula yang pantas untuk bersanding dengan putranya.Reiki ingat Yanti yang selalu terlihat lembut di luar. Namun pada kenyataannya, Yanti paling sering memandang rendah orang lain. Biasanya ketika Reiki bertemu dengan Yanti di perjamuan, perempuan itu hanya akan bicara dengan nyonya-nyonya yang sederajat dengannya. Sedangkan yang lainnya selalu diremehkan oleh Yanti.Mungkin Daniel juga memahami sifat ibunya. Dia merasa sulit untuk menemukan pacar yang bisa memuaskan ibunya. Oleh karena itu, lebih baik dia tidak mencari pacar. Kalau Daniel bilang, dia benar-be
Setelah keluar dari perusahaan, Stefan masuk ke mobil Reiki. Reiki pun berkata padanya, “Okelah kamu nggak mau pakai mobil mewahmu. Masa kamu juga nggak mau pakai mobil khusus yang kamu pakai untuk bohongi istri kamu itu?”Stefan menjawab sambil memasang sabuk pengaman, “Kalau ikut mobil kamu ke sana, istriku nggak perlu khawatir aku akan kehilangan pekerjaan.”“Kamu kehilangan pekerjaan? Istrimu khawatir kamu akan kehilangan pekerjaan?” Reiki benar-benar ingin tertawa.Olivia tidak khawatir dengan apa pun, malah khawatir Stefan akan kehilangan pekerjaannya. Kalau Stefan tidak mengurus Adhitama Group lagi, delapan adiknya pasti akan menangis. Karena Stefan menanggung beban sembilang orang sendirian.“Dia nggak bilang apa-apa, sih. Tapi dia mulai khawatir dengan isi dompetku. Dia suruh aku jangan habiskan uang dengan sembarangan. Aku sering bareng sama kamu. Dia pikir aku bisa berpegang erat padamu yang punya pengaruh besar di perusahaan. Jadi dia nggak perlu khawatir.”“Dia nggak tahu
Olivia tiba-tiba bertanya. Dia juga melihat Reiki dan Daniel, lalu bertanya lagi, “Kamu bilang kamu temani Pak Reiki makan malam dengan klien. Klien itu Pak Daniel?”“Iya, Pak Daniel.”Stefan menoleh untuk melihat kedua temannya. Setelah menerima isyarat Stefan, keduanya baru menghampiri meja Olivia.“Pak Reiki.”Olivia berdiri, lalu menyapa Reiki sambil tersenyum. Dia juga menyapa Daniel. Sementara itu, Junia juga ikut berdiri. Setelah saling bertukar sapa, Olivia pun berkata dengan santai, “Kalau kalian nggak keberatan, mau makan bareng?”Stefan menjawab paling cepat. Sedangkan Reiki menatap Junia sebentar, lalu berkata sambil tersenyum, “Junia merasa keberatan, nggak?”Junia merasa kalau kedua pria itu telah mengabaikan Daniel, klien penting mereka. Dia menatap Daniel dan berkata, “Kalau Pak Daniel nggak keberatan, kita makan bareng saja.”Daniel adalah tokoh utama malam ini. Kedua orang yang katanya menemani klien makan malam telah melupakan keberadaan Daniel.Daniel spontan berpik
Asal tahu saja, Daniel mulai memperhatikan Odelina juga karena Stefan. Stefan dan Olivia melakukan pernikahan dadakan. Odelina menjadi kakak ipar Stefan. Pada saat Odelina membaret mobilnya, Daniel meminta biaya reparasi di bawah harga yang sebenarnya. Hal itu juga karena Odelina adalah kakak ipar sahabatnya.Daniel tahu teman-temannya masih salah paham dan mengira dia menyukai Odelina. Namun, dia terlalu malas untuk memberi penjelasan. Semakin dia menjelaskan, sepertinya kesalahpahaman menjadi semakin parah, seperti efek Streisand.Setelah tiga pria bergabung, Stefan memesan dua botol alkohol. Hanya Daniel yang tidak minum alkohol. Karena dia harus mengemudikan mobil nanti. Sedangkan Reiki dan Stefan minum sedikit. Namun, tidak sampai mabuk.Usai puas makan dan minum, semua orang hendak pergi. Reiki tiba-tiba berkata, “Stefan, Daniel, aku pulangnya bagaimana? Aku sudah minum alkohol, jadi nggak boleh bawa mobil.”Tidak peduli seberapa tidak pekanya Daniel, dia juga tahu kalau Reiki se