Alex memiliki kesan yang sangat baik terhadap Reiki. Jika dia menghubungi Reiki secara pribadi, mungkin saja dia akan mengkhianati kakaknya sendiri.Reiki segera mengeluarkan ponselnya dengan wajah penuh senyum, “Kamu yang lebih bijak. Kita tambahkan nomor Whatsapp saja. Pertama kali bertemu, aku langsung merasa akrab denganmu. Kapan-kapan ada waktu kita makan bareng.”Alex mengeluarkan ponselnya sambil terkekeh. Dia bertukar nomor dengan Reiki, lalu berkata pada pria itu, “Kalau begitu kami pergi dulu, Pak Reiki.”“Sampai jumpa, lain kali aku traktir kamu makan.”“Oke.”Alex senang bukan main. Begitu sadar kakaknya sedang memelototinya, dia menggosok hidungnya lagi. Kemudian, dia cepat-cepat naik ke mobil. Reiki tetap berdiri di tempat, memperhatikan Alex dan Junia pergi. Setelah mobil meninggalkan bar, Junia berkata pada adiknya, “Kamu tahu siapa Reiki? Kamu masih saja sok dekat sama dia, tukar nomor Whatsapp lagi.”“Aku nggak peduli siapa dia. Yang penting dia pernah kencan buta sa
Begitu sampai di Lotus Residence, Stefan menggendong Olivia turun dari mobil dengan gerakan selembut mungkin.“Pak Stefan, Bi Lesti ada di rumah kakaknya Bu Olivia,” kata Dimas.Stefan berkata dengan suara pelan, “Aku nggak butuh Bi Lesti. Aku akan rawat dia sendiri.”Usai berkata, Stefan membawa Olivia ke dalam gedung. Dimas melihat Stefan masuk. Sampai sosok pria itu hilang dari pandangannya, Dimas baru kembali ke mobilnya dan pergi.Setelah sampai di rumahnya sendiri, Stefan melihat sandalnya ditaruh di depan pintu rumah. Sorot matanya seketika menjadi dalam. Dia ingat Olivia melakukan hal yang sama ketika mereka baru menikah. Olivia bilang dengan begitu orang lain tahu kalau ada pria di rumah. Dengan begitu, rasanya akan sedikit lebih aman.Padahal dengan kemampuan bela diri Olivia, preman biasa bukanlah tandingannya. Akan tetapi, lebih baik tetap berhati-hati.“Oliv, kamu berdiri dulu. Aku mau ambil kunci untuk buka pintu.”Stefan menurunkan Olivia, tapi Olivia sudah terlalu mabuk
Junia selalu berkata kalau dia tidak ingin menikah dengan pria dari keluarga kaya. Namun pada kenyataannya, keluarganya sendiri termasuk keluarga kaya. Hanya saja keluarga Santoso rendah hati dan kaya raya. Mereka tetap menjalani kehidupan seperti orang biasa meski mereka kaya raya.“Orang tuaku sudah tidur. Aku nggak ajak Pak Reiki masuk ke rumah dulu, ya.”Reiki tersenyum, “Sudah malam, aku juga nggak bawa apa-apa. Nggak enak masuk ke dalam ganggu Om dan Tante. Lain kali kalau aku sudah siapkan hadiah, aku pasti akan mengunjungi Om dan Tante.”Junia mengutuk dalam hati, “Baru saja kasih aku bunga dan mulai kejar aku. Sekarang malah ingin bertemu dengan orang tuaku.”“Pak Stefan pulang dengan tergesa-gesa. Apa dia akan melanjutkan perjalanan bisnisnya besok?” tanya Junia tiba-tiba.Reiki berpikir sejenak, lalu menjawab, “Aku rasa dia harus cepat-cepat kembali ke sana besok. Dia yang bertanggung jawab atas urusan di sana. Kalau ada masalah, dia harus pergi ke sana untuk menyelesaikanny
Setelah keluar dari rumah Stefan, Reiki bergumam pada dirinya sendiri, “Setelah dimuntahi begitu, orang yang fobia kotor seperti Stefan nggak langsung mendorong istrinya pergi. Dia pasti sangat mencintai istrinya sampai bisa sesabar itu.”Reiki tidak berkata apa-apa lagi. Dia masih menjadi penggemar setia istri CEO-nya itu. Reiki benar-benar salut dan kagum dengan Olivia.Sementara itu, Stefan yang berada di dalam rumah melepas mantelnya dulu dan membuang ke lantai. Kemudian, dia melepas mantel Olivia dan membuangnya ke lantai juga. Dia akan membersihkannya nanti. Dia mau membawa perempuan yang sudah mabuk total itu kembali ke kamar dulu.“Stefan ....”Olivia yang sudah muntah entah sudah sadar atau sudah merasa lebih baik. Mulutnya pun mulai bergumam lagi. Begitu Stefan menggendongnya, dia tiba-tiba memanggil Stefan dengan suara keras.“Aku di sini.”Stefan menjawab dengan saura lembut. Dia menggendong Olivia ke kamarnya. Namun, begitu masuk ke kamar, dia menyadari ada sesuatu yang be
“Setelah menikah, aku masih terus waspada dan curiga sama kamu. Nggak hanya itu, aku bahkan suruh kamu tanda tangan perjanjian setengah tahun. Perjanjian itu beri banyak kamu kekangan. Aku akui aku br*ngsek. Aku hanya pertimbangkan kepentinganku sendiri. aku nggak pernah pertimbangkan kepentinganmu.”“Kamu nggak salah marah aku br*ngsek. Aku benar-benar pria br*ngsek. Maaf, Oliv.”Stefan mengecup lembut bibir Olivia. Wajah tampannya penuh dengan penyesalan. “Oliv, aku janji nggak akan begini lagi. Aku akan belajar pahami kamu, belajar komunikasi denganmu dan belajar untuk percaya denganmu. Kamu pertama kali jadi istri orang, aku juga pertama kali jadi suami orang. Kita sama-sama nggak berpengalaman. Jadi ayo kita belajar bersama. Kita berusaha dan jalani bersama, oke?”Stefan bicara panjang lebar di samping telinga Olivia. Kemudian, dia pun tertidur di samping Olivia. Kali ini, mereka berdua sama-sama tersiksa. Olivia pergi ke bar dan minum sampai mabuk. Stefan bekerja sepanjang malam,
Stefan melihat lukisan itu sejenak. Sorot matanya semakin lama menjadi semakin serius. Olivia menggambarnya dengan sangat baik. Hanya saja, Olivia sengaja menggambar hatinya di luar, bahkan menggambar hatinya dengan sangat kecil. Apakah maksudnya Stefan berhati sempit? Picik, berpikiran sempit?Di belakang gambar Stefan ada air. Apakah itu danau atau kolam? Selain itu, apa arti lingkarang di atas permukaan air? Di bawah air tidak ada gambar ikan. Kalau ada gambar ikan, bisa jadi artinya ikan sedang mengeluarkan gelembung. Di belakang kolam ada gambar sebuah hati.Stefan yang tak kunjung mengerti berjalan sambil memegang lukisan itu. Dia terus mengamati dan berpikir. Apa maksud Olivia melukis seperti ini? Sosok pria di dalam lukisan adalah “Stefan”. Kalau begitu, apa arti air dan lingkaran?Dimas sedang menunggu Stefan di bawah. Begitu melihat pria itu datang, dia segera menyapa, “Pak Stefan.”“Hmm.”Stefan hanya bergumam pelan. Pada detik berikutnya, dia menyadari Dimas sedang melihat
Stefan berkata dengan ketus, “Kamu harap aku pasang wajah cemberut? Untuk apa aku cemberut? Sekalipun Olivia marah secara langsung di depanku juga nggak apa-apa. Memukul adalah bentuk rasa sayang. Memarahi adalah bentuk rasa cinta. Dia mencintaiku, makanya dia marahi aku. Kalau dia nggak ada perasaan apa pun padaku, lihat aku saja terasa buang-buang waktunya saja. Dia nggak akan marahi aku.”“Istriku pertama kali lukis aku. Bagaimana aku bisa robek lukisannya? Aku akan bingkai lukisan itu dan simpan baik-baik. Tunggu aku tua nanti, aku akan keluarkan lukisan itu dan terus melihatnya. Betapa indahnya.”“Kalau kamu benar-benar bingkai lukisan itu, kamu benar-benar nggak tahu malu,” kata Reiki.“Aku nggak hanya akan bingkai lukisan itu. Aku juga akan menggantungnya di kamarku dan Olivia. Biar pagi dan malam aku bisa lihat lukisan itu,” kata Stefan dengan suara berat.Lukisan itu akan mengingatkan Stefan agar jangan selalu berhati sempit. Jangan bertengkar dengan Olivia hanya karena masala
Olivia juga bermimpi Stefan mengatakan banyak hal padanya. Namun, dia sama sekali tidak mendengar apa yang pria itu katakan. Dalam mimpinya, Olivia menyuruh Stefan untuk bicara lebih keras, karena dia tidak dapat mendengar suara Stefan. Akan tetapi, Stefan hanya membuka dan menutup mulutnya berulang kali. Olivia tidak dapat memahami sepatah kata pun. Hal itu membuatnya sangat risau.Bi Lesti menoleh dan menatap Olivia sebentar. Kemudian, dia berbalik dan terus melakukan pekerjaannya.“Kemarin sore, aku antar kakak Non dan Russel pulang ke rumah. Tadi malam aku juga menginap di sana. Aku benar-benar nggak tahu Den Stefan pulang atau nggak.”Olivia menepuk dahinya sendiri, “Oh iya, ya. Bi Lesti nggak pulang. Aduh, kepalaku sakit banget. Bi, bantu aku buatkan sup untuk meredakan pengar boleh, nggak? Nggak, deh. Aku ambil obat pereda sakit saja. Nggak tahan lagi sakitnya.”Olivia bergegas keluar dari dapur. Kemudian, dia pergi ke kamar tamu seolah tidak terjadi apa-apa. Dia mengambil kota