Share

Bab 629

Penulis: Anggur
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-28 19:00:00
Pada akhirnya, Stefan menyerah untuk menelepon lagi. Untung saja, ada panggilan masuk dari Reiki.

“Reiki, mereka lagi di bar mana?” Begitu mengangkat telepon, Stefan langsung bertanya dengan panik.

Reiki pun mengambil kesempatan untuk mengoloknya ketika mendengar nada bicara Stefan yang panik, “Kamu panik? Panik sampai ingin lompat tembok? Panik sampai ingin segera kembali ke sini?”

“Reiki!”

Di saat seperti ini, Reiki masih bisa mengolok-oloknya. Stefan memang panik, sangat panik hingga dia berharap bisa menjadi manusia super yang bisa segera kembali ke Kota Mambera.

Reiki tertawa cekikikan, “Jarang-jarang bisa lihat kamu begini. Hanya istrimu yang punya kemampuan bisa buat kamu panik tapi nggak berdaya.”

Apa pun yang terjadi, Stefan selalu bersikap tenang. Benar-benar kesempatan langka bisa melihatnya tergesa-gesa seperti ini.

“Mereka ada di No Limit. Mereka sampai di sana setengah jam yang lalu. Selain Junia, ada adik laki-laki Junia juga.”

Begitu mendengar kabar itu, Stefan langsung
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 630

    “Aku masih sangat sadar sekarang. Minum dua gelas lagi juga nggak akan mabuk,” kata Olivia.“Jangan minum lagi,” kata Junia, “kita datang ke sini hanya untuk minum dua gelas. Kalau minum terlalu banyak akan merusak badan.”Olivia menatap Junia dengan mata kabur. Setelah diam sejenak, Junia berdiri dan pergi. Tidak lupa dia mengingatkan adiknya untuk mengawasi Olivia. Sesaat kemudian, Junia kembali ke tempat duduknya. Dia mengambil pensil dan beberapa lembar kertas, serta segelas minuman.“Habis satu gelas ini jangan minum lagi. Aku minta beberapa lembar kertas biar kamu bisa gambar.”“Kak, Kak Olivia sudah mabuk begini. Memangnya dia masih bisa menggambar?”Olivia berkata kalau dia tidak mabuk. Namun sebenarnya, perempuan itu sudah mabuk. Junia sendiri tidak menjawab pertanyaan adiknya. Dia langsung menyerahkan pensil dan kertas kepada Olivia. Olivia mengambil barang-barang itu. Dia bahkan tidak minum lagi. Dia hanya fokus menggambar di atas kertas.Pertama-tama, Olivia menggambar sebu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 631

    “Junia?”Tiba-tiba terdengar suara yang menyebut nama Junia. Junia dan Alex serempak menoleh ke arah datangnya suara. Sedangkan Olivia masih minum dengan tenang. Seolah-olah dia tidak melihat Reiki.“Pak Reiki?” Junia sangat terkejut bisa bertemu Reiki di tempat ini.Reiki segera memberi penjelasan, “Akhir pekan biasanya aku ajak teman-teman datang ke sini untuk bersantai. Aku nggak menyangka bisa bertemu kamu di sini. Boleh aku duduk di sini?”Junia tertawa dan berkata, “Lagian kamu juga sudah duduk. Temanmu masih belum datang?”Junia hanya melihat Reiki seorang. Setelah duduk, Reiki menyapa Olivia. Olivia hanya mengangguk pelan, itu sudah termasuk menanggapi sapaannya.“Teman-temanku sudah pergi.”Reiki tiba-tiba melihat lukisan yang dilukis Olivia dan bertanya pada Junia, “Siapa yang lukis? Boleh aku lihat sebentar?”Junia melihat ke arah Olivia. Reiki langsung tahu kalau itu adalah lukisan Olivia. Olivia masih sibuk minum sendiri, dia sama sekali tidak bicara. Reiki mengira Olivia

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 632

    “Oliv.” Junia bergegas memapah Olivia.“Aku masih bisa minum ....”Setelah Junia memapahnya, Olivia masih berkata kalau dia masih sanggup minum dua gelas lagi. Reiki spontan berpikir ketika melihat penampilan Olivia yang seperti itu. Dia ingin mengeluarkan ponselnya untuk merekam video, tapi merasa tidak enak hati. Akan tetapi, tempat ini ada kamera CCTV. Dia bisa mengambil rekaman CCTV dan memperlihatkannya kepada Stefan.Setelah akhirnya mendapatkan istri yang memuaskan, Stefan malah tidak menghargainya baik-baik. Dia selalu bertengkar dan perang dingin dengan istrinya, membuat orang-orang disekitarnya juga ikut kesusahan.“Olivia, kamu sudah mabuk. Aku antar kamu pulang.”Junia berdiri, lalu meminta maaf kepada Reiki, “Maaf, Pak Reiki. Olivia sudah mabuk. Aku antar dia pulang dulu.”“Kamu tadi juga minum, nggak boleh bawa mobil. Aku nggak minum, biar aku yang antar kalian saja.”Reiki datang ke sini memang demi Junia. Oleh karena itu, dia sama sekali tidak minum alkohol, agar mendap

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 633

    Stefan memegang lembaran kertas itu. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Namun, begitu melihat seringai di wajah Reiki, Stefan bisa menebak kalau lukisan itu ada hubungannya dengannya.Stefan pernah melihat lukisan Olivia. Karena Olivia harus membuat barang kerajinan tangan setiap hari, perempuan itu sering kali harus menggambar sampel. Oleh karena itu, hasil gambarnya sangat bagus.“Ste ... fan.”Olivia bersandar di dada Stefan. Mulutnya masih bergumam tidak jelas. Stefan membawanya ke dalam mobil dengan hati-hati. Dia menurunkan Olivia dan membiarkannya duduk bersandar di kursi. Kemudian, Stefan juga masuk ke dalam mobil. Dia duduk di samping Olivia, lalu merangkul tubuh Olivia yang hampir jatuh. Dia pun membiarkan perempuan itu bersandar padanya lagi.“Aku di sini.” Stefan berbisik di telinga Olivia, “Oliv, aku di sini.”Namun, Olivia tidak tahu. Perempuan itu sudah mabuk total. Dia bahkan tidak membuka matanya, membiarkan Stefan memeluknya dengan erat. Di dalam pelukan pria itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 634

    Alex memiliki kesan yang sangat baik terhadap Reiki. Jika dia menghubungi Reiki secara pribadi, mungkin saja dia akan mengkhianati kakaknya sendiri.Reiki segera mengeluarkan ponselnya dengan wajah penuh senyum, “Kamu yang lebih bijak. Kita tambahkan nomor Whatsapp saja. Pertama kali bertemu, aku langsung merasa akrab denganmu. Kapan-kapan ada waktu kita makan bareng.”Alex mengeluarkan ponselnya sambil terkekeh. Dia bertukar nomor dengan Reiki, lalu berkata pada pria itu, “Kalau begitu kami pergi dulu, Pak Reiki.”“Sampai jumpa, lain kali aku traktir kamu makan.”“Oke.”Alex senang bukan main. Begitu sadar kakaknya sedang memelototinya, dia menggosok hidungnya lagi. Kemudian, dia cepat-cepat naik ke mobil. Reiki tetap berdiri di tempat, memperhatikan Alex dan Junia pergi. Setelah mobil meninggalkan bar, Junia berkata pada adiknya, “Kamu tahu siapa Reiki? Kamu masih saja sok dekat sama dia, tukar nomor Whatsapp lagi.”“Aku nggak peduli siapa dia. Yang penting dia pernah kencan buta sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 635

    Begitu sampai di Lotus Residence, Stefan menggendong Olivia turun dari mobil dengan gerakan selembut mungkin.“Pak Stefan, Bi Lesti ada di rumah kakaknya Bu Olivia,” kata Dimas.Stefan berkata dengan suara pelan, “Aku nggak butuh Bi Lesti. Aku akan rawat dia sendiri.”Usai berkata, Stefan membawa Olivia ke dalam gedung. Dimas melihat Stefan masuk. Sampai sosok pria itu hilang dari pandangannya, Dimas baru kembali ke mobilnya dan pergi.Setelah sampai di rumahnya sendiri, Stefan melihat sandalnya ditaruh di depan pintu rumah. Sorot matanya seketika menjadi dalam. Dia ingat Olivia melakukan hal yang sama ketika mereka baru menikah. Olivia bilang dengan begitu orang lain tahu kalau ada pria di rumah. Dengan begitu, rasanya akan sedikit lebih aman.Padahal dengan kemampuan bela diri Olivia, preman biasa bukanlah tandingannya. Akan tetapi, lebih baik tetap berhati-hati.“Oliv, kamu berdiri dulu. Aku mau ambil kunci untuk buka pintu.”Stefan menurunkan Olivia, tapi Olivia sudah terlalu mabuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 636

    Junia selalu berkata kalau dia tidak ingin menikah dengan pria dari keluarga kaya. Namun pada kenyataannya, keluarganya sendiri termasuk keluarga kaya. Hanya saja keluarga Santoso rendah hati dan kaya raya. Mereka tetap menjalani kehidupan seperti orang biasa meski mereka kaya raya.“Orang tuaku sudah tidur. Aku nggak ajak Pak Reiki masuk ke rumah dulu, ya.”Reiki tersenyum, “Sudah malam, aku juga nggak bawa apa-apa. Nggak enak masuk ke dalam ganggu Om dan Tante. Lain kali kalau aku sudah siapkan hadiah, aku pasti akan mengunjungi Om dan Tante.”Junia mengutuk dalam hati, “Baru saja kasih aku bunga dan mulai kejar aku. Sekarang malah ingin bertemu dengan orang tuaku.”“Pak Stefan pulang dengan tergesa-gesa. Apa dia akan melanjutkan perjalanan bisnisnya besok?” tanya Junia tiba-tiba.Reiki berpikir sejenak, lalu menjawab, “Aku rasa dia harus cepat-cepat kembali ke sana besok. Dia yang bertanggung jawab atas urusan di sana. Kalau ada masalah, dia harus pergi ke sana untuk menyelesaikanny

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 637

    Setelah keluar dari rumah Stefan, Reiki bergumam pada dirinya sendiri, “Setelah dimuntahi begitu, orang yang fobia kotor seperti Stefan nggak langsung mendorong istrinya pergi. Dia pasti sangat mencintai istrinya sampai bisa sesabar itu.”Reiki tidak berkata apa-apa lagi. Dia masih menjadi penggemar setia istri CEO-nya itu. Reiki benar-benar salut dan kagum dengan Olivia.Sementara itu, Stefan yang berada di dalam rumah melepas mantelnya dulu dan membuang ke lantai. Kemudian, dia melepas mantel Olivia dan membuangnya ke lantai juga. Dia akan membersihkannya nanti. Dia mau membawa perempuan yang sudah mabuk total itu kembali ke kamar dulu.“Stefan ....”Olivia yang sudah muntah entah sudah sadar atau sudah merasa lebih baik. Mulutnya pun mulai bergumam lagi. Begitu Stefan menggendongnya, dia tiba-tiba memanggil Stefan dengan suara keras.“Aku di sini.”Stefan menjawab dengan saura lembut. Dia menggendong Olivia ke kamarnya. Namun, begitu masuk ke kamar, dia menyadari ada sesuatu yang be

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3278

    Olivia makan seadanya. Setelah itu dia pergi dengan mobil menuju ke perusahaan. Sampai di perusahaan dan masuk ke kantornya, Olivia pun melihat banyak hadiah.“Pak Samuel bilang dia belikan semuanya untuk Bu Katarina dan minta Bu Olivia bantu serahkan ke Bu Katarina. Anggap saja ini permintaan maaf darinya kepada Bu Katarina,” kata Devina.Devina sangat penasaran, ingin tahu gosip tentang Samuel. Namun, kalau Olivia tidak beritahu, dia juga tidak akan bertanya.“Kenapa dia nggak kasih sendiri?”Olivia melihat sekilas tumpukan hadiah di depannya. Banyak di antaranya merupakan produk khas Kota mambera. Semua barang yang ingin Olivia belikan untuk Katarina sudah dibelikan Samuel. Dengan begitu, Olivia pun tidak perlu repot-repot lagi.“Pak Samuel nggak bilang.”“Oke, aku mengerti. Kamu lanjut kerja saja.”Olivia berjalan ke mejanya, lalu mengeluarkan ponsel dari tasnya untuk menelepon Samuel. Samuel mengangkat telepon dengan cepat. Di telepon, pria itu kembali meminta tolong pada kakak ip

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3277

    Giselle sedikit marah, tapi dia masih bisa menahan amarahnya. “Sudah jauh lebih baik. Seenggaknya aku berani sapa dia. Terakhir kali aku lihat Stefan, aku akan gemetaran. Nggak berani tatap dia secara langsung, apalagi bicara dengannya,” kata Giselle.Kali ini, Giselle tidak hanya berani memanggil Stefan, bahkan berani bicara dengan pria itu. Giselle memang tidak terlihat sangat tenang, tapi setidaknya sudah jauh lebih tenang. Itu sebuah kemajuan besar.Hanya dalam waktu sebulan. Giselle sudah berubah menjadi seperti ini. Masih tidak cukup baguskah? Asal tahu saja. Dulu, hanya dengan mendengar nama Stefan saja bisa membuatnya gemetaran. Si pengawal pun tidak bicara lagi.“Mulai sekarang, kalian nggak usah minta aku ini itu. Aku butuh waktu untuk belajar. Apalagi dalam setengah bulan ini. Pak Lota sudah bilang, aku libur setengah bulan. Aku baru saja gugurkan anak demi bos kalian,” kata Giselle dengan wajah cemberut.Ini pertama kalinya Giselle hamil. Baru saja tahu dia hamil, dia langs

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3276

    “Terima kasih atas perhatian Bu Lisa. Istriku baik-baik saja, sangat sehat.”“Kalau begitu, kenapa hari ini bukan dia yang antar keponakannya ke sekolah?”“Hari ini hujan, cuaca lebih dingin. Aku suruh dia tidur lebih lama. Memangnya nggak boleh? Ada aturan harus dia yang antar Russel ke sekolah?” tukas Stefan dengan dingin.Giselle langsung terdiam. Stefan pun berkata lagi, “Aku dengar dari istriku kalau Bu Lisa antar adik iparnya ke sekolah setiap hari. Keluarga suami Bu Lisa tetap suruh Bu Lisa antar adik ipar ke sekolah dalam cuaca seperti ini. Mereka pasti nggak sayang Bu Lisa.”Usai berkata, Stefan langsung membuang muka dan pergi, tidak ingin bicara lebih lama dengan Giselle. Jika tidak membahas Olivia, dia bahkan tidak mau bicara.Giselle, “....”Giselle sadar kalau identitasnya yang sekarang adalah identitas palsu. Dia bukan Lisa yang asli. Dia juga tidak memiliki adik ipar yang masih sekolah. Meskipun begitu, kata-kata Stefan membuat Giselle spontan membandingkan dirinya deng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3275

    Stefan menoleh ke arah suara panggilan tersebut, dan melihat seorang wanita muda yang tidak dikenalnya. Dia tidak punya ingatan apapun tentang wanita itu. Wanita muda itu juga diikuti oleh dua pria yang terlihat seperti pengawal, dia mengenakan pakaian tebal dan mengenakan topi di kepalanya, sementara pengawal memayunginya. Sebelum Stefan sempat bertanya, wanita itu sudah memperkenalkan dirinya. “Pak Stefan, aku adalah Lisa. Aku sering bertemu dengan istrimu di depan sekolah. Hari ini, kenapa aku nggak melihat istrimu mengantar keponakanmu?” Perempuan itu adalah Giselle. Dia terlalu bosan berada di rumah selama masa nifas. Oleh karena itu, dia memaksakan diri untuk keluar dan mencari udara segar. Tidak ada yang bisa mengaturnya dan peduli karena tubuh Giselle adalah milik perempuan itu.Di mata kedua pengawal tersebut, Giselle hanyalah wanita simpanan saja, bukan istri sah  dari majikannya. Majikan mereka sudah mengatur semuanya untuk Giselle dengan sangat baik, tetapi dia masih i

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3274

    Russel merasa lega dan berkata, “Kalau begitu aku bisa bilang ke teman itu, tanteku nggak akan seperti mamanya.” “Om, aku juga sayang kamu.” Stefan tersenyum dan berkata, “Om juga sayang kamu.” Anak kecil ini begitu manis, siapa yang tidak sayang dengannya? Sesampainya di depan pintu sekolah, Stefan tidak menyerahkan Russel kepada pengawal, tetapi dia sendiri turun dari mobil dan menggenggam tangan kecil Russel untuk masuk ke dalam sekolah. Setelah melihat gurunya, Stefan menyerahkan Russel kepada guru tersebut.Bocah itu melambaikan tangan dan mengucapkan selamat tinggal. Stefan tetap berdiri di situ dan memandangnya hingga sosok kecil Russel makin jauh dan tidak lagi menoleh ke belakang barulah Stefan berbalik pergi.Semua orang di sekolah tahu bahwa Stefan adalah paman dari Russel. Mereka biasanya merasa bahwa Stefan jauh dari mereka, tetapi sejak Russel masuk sekolah, mereka sering melihat sosok Stefan dan juga Daniel.Dua orang penting tersebut terlihat sangat sayang dengan Ru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3273

    Setelah sarapan, Russel membawa tasnya keluar dengan digandeng oleh pamannya. Hujan masih belum berhenti. Begitu keluar rumah, bocah itu langsung menggigil dan berkata, “Om, hari ini benar-benar dingin sekali.”“Suhunya baru mulai turun.”Stefan membungkuk dan menggendong bocah itu dengan sebelah tangannya. Sebelah tangan yang lain memegang payung sambil berjalan menuruni tangga. Mobil mereka sudah terparkir di depan pintu.“Bukannya kamu pernah lihat salju, bahkan main perang salju, kenapa sekarang cuma dingin sedikit kamu sudah menggigil?” "Waktu aku ke rumah Mama, Tante kasih baju tebal sekali, tapi baju yang pamannya pakaikan hari ini nggak seberapa tebal," jawab RusselSupir sudah membuka pintu mobil dan menunggu. Stefan memasukkan Russel ke dalam mobil, kemudian menutup payung dan ikut masuk. “Om sudah udah cek ramalan cuaca hari ini di ponsel. Hari ini suhunya nggak akan terlalu dingin, cukup pakai baju hangat aja.” Musim dingin di utara biasanya ada pemanas ruangan, sementa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3272

    “Mambera nggak akan turun salju.” “Kenapa?” “Karena memang nggak akan turun salju, jadi ya nggak turun salju.” Bocah itu terdiam karena dia masih belum mengerti kenapa Mambera tidak akan turun salju. Russel yang sering tidak ingin pergi ke sekolah, akhirnya tetap dibawa keluar dari kamar oleh pamannya. “Hari ini Om yang antar kamu ke sekolah.” “Tante di mana?"Stefan menjawab, “Aku biarkan tantemu tidur lebih lama. Nggak bangun terlalu pagi dan bisa lebih lama tidur sebelum berangkat kerja.” Russel langsung cemberut dan berkata, “Om pilih kasih, nggak biarkan aku tidur lebih lama, tapi Tante bisa tidur lebih lama, nggak perlu bangun pagi, nggak pergi kerja, sementara aku harus pergi ke sekolah.”“Memang, Om pilih kasih dan lebih sayang sama tante kamu, karena tante kamu itu orang yang akan hidup seumur hidup sama Om. Kamu nanti kalau sudah besar akan jadi laki-laki orang lain karena mendapatkan sayur milik orang lain, benar?” “Kamu bilang, kalau kamu nggak bisa hidup seumur hid

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3271

    Olivia terbangun pada waktu yang biasa. Ini sudah menjadi kebiasaan hidupnya. "Sayang, tidurlah lagi, hari ini aku antar Russel ke sekolah." Stefan tidak tega istrinya bangun pagi untuk mengantar keponakannya. Selama hujan turun dan suhu sedikit menurun, dia ingin istrinya tidur lebih lama. Olivia yang baru saja terbangun, kembali berbaring di tempat tidur dan menarik selimut sambal berkata,"Selimut ini lebih hangat. Baiklah, kamu antar Russel saja, aku tidur lebih lama. Kamu ke kamar sebelah, bangunkan dia dan bantu pakaikan jaket." "Oke." Stefan mencium wajahnya, "Aku akan bangunkan Russel." Olivia membalas ciumannya dan mengangguk. Tidak lama kemudian, Stefan mengganti pakaian dan keluar dari kamar menuju kamar sebelah. Dia melihat bocah itu belum bangun. Anak kecil itu tidur nyenyak. Stefan baru sampai di sisi tempat tidur ketika dia mendengar tawa Russel, dia kira bocah itu sudah bangun dan berkata, "Russel, bangunlah." Ternyata Russel hanya tertidur sambil tersenyum dalam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3270

    Jordy langsung bertanya. Dia tidak mungkin salah mencium. Pasti Samuel membawa seorang wanita pulang. "Apakah wanita itu calon kakak iparku? Dia sudah pergi?" tanya Jordy.Samuel tidak bisa menahan diri untuk menjawab, "Kamu ini hidung apa, dia sudah pergi lama, kamu masih bisa mencium sedikit aromanya." "Apakah dia calon kakak iparmu, aku juga nggak bisa memastikan. Dia bukan orang yang sudah dipilihkan oleh Nenek. Sekarang aku bahkan nggak tahu namanya." Jordy tertawa, "Nggak tahu Namanya tapi Kak Samel sudah bawa dia pulang?" Beberapa kakaknya jika sudah membawa seorang gadis pulang, pasti gadis itu akan menjadi saudara perempuan mereka. Samuel merasa malu untuk mengatakan alasan sebenarnya, dia berkata, "Ini masalah pribadiku, aku menolak untuk menjawab. Nanti kalau sudah waktunya, kalian akan tahu." Jordy tertawa licik dan menyahut, "Aku tahu, Kak Samuel tiba-tiba telepon mengajak kita makan malam, sebenarnya itu untuk mengundang gadis itu makan, 'kan? Dia sudah pergi, baru K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status