Dalam perjalanan ke tempat melakukan tes DNA, Olivia menerima pesan berisi pemberitahuan bahwa ada uang 100 juta yang ditransfer ke rekeningnya.Stefan takut dia tidak mau menerimanya, jadi pria itu mengirim pesan. “Olivia, kalau kamu nggak mau menerimanya, itu artinya kamu nggak menganggapku sebagai suamimu. Karena uang suami memang dihabiskan untuk istrinya.”Olivia tersenyum membaca pesan itu.Stefan sudah tahu cara membuatnya merasa bersalah.Dia tidak langsung membalas pesan itu. Setelah sampai di tempat tes DNA dan diambil darahnya bersama Yuna, dia baru membalasnya.Dengan uang 100 juta dari suaminya itu, dia pun mentraktir Yuna dan Amelia dengan sangat murah hati di hotel bintang lima.Hotel bintang lima di Mambera yang paling dia tahu adalah Mambera Hotel.Mambera Hotel berada di bawah naungan Adhitama Group. Keluarga Adhitama dan keluarga Sanjaya tidak begitu dekat, bisa dibilang merupakan rival bisnis. Setelah membawa Amelia dan ibunya ke Mambera Hotel, dia baru teringat aka
“Oke, aku mengerti. Kamu boleh pergi.”Calvin dengan cepat menyusul yang lain, menghampiri ke sisi kakaknya dan memperingatkan dengan suara rendah, “Kak, Pak Darion bilang dia melihat Kak Olivia datang membawa Yuna Sanjaya dan putrinya beberapa menit yang lalu. Mereka memilih sebuah ruangan VVIP.”Ruangan VVIP adalah jenis ruangan paling mewah di Mambera Hotel. Orang yang dompetnya tidak cukup tebal tidak akan berani memilih ruangan itu.Namun, kalau Non Olivia mau mentraktir Yuna Sanjaya, dia memang harus memilih ruangan VVIP.“Aku mengerti.” Stefan sama sekali tidak kaget mendengarnya.“Kita nggak akan bertemu mereka,” ujar Stefan dengan suara rendah.Dia biasanya menjamu klien di kamar presidensial di lantai paling atas, yang terletak di lantai yang berbeda dengan ruangan VVIP. Dia juga memiliki lift khusus dan tamu hotel tidak bisa memasuki lift itu tanpanya.Mereka tidak akan bertemu, kecuali kalau mereka bertemu di depan pintu lift.Melihat keyakinan kakaknya, Calvin pun tidak ba
“Kalau suami wanita itu ada hubungannya dengan keluarga terkaya di Mambera, keluarga Adhitama, kamu pikir kita berdua bisa hidup tenang sekarang? Dia pasti sudah menggunakan kekuasaan tuan muda Adhitama untuk menghancurkan kita.”Roni memikirkan perbuatan terkutuk yang pernah dilakukannya, dan berpikir apa yang dikatakan Yenny ada benarnya. Jadi, dia pun tidak memikirkannya lagi.Lagi pula, tuan muda keluarga Adhitama itu statusnya sangat tinggi. Olivia mau bereinkarnasi berapa kali pun tidak akan bisa punya nasib untuk menikah dengan pria itu.Mereka berdua pun keluar dari hotel dengan mesra. Namun, mereka melihat Odelina di depan pintu hotel.Odelina datang sendirian. Setelah Russel tidur, dia meninggalkan Bi Lesti di rumah untuk menjaga Russe, lalu datang ke sini untuk menunggu Roni dan Yenny.Dia bisa datang ke sini karena dia melihat dari informasi dan bukti-bukti yang diberikan Stefan padanya, bahwa Roni sangat suka membawa Yenny ke Mambera Hotel.Meskipun mereka sudah bertengkar
Yenny menarik Roni dan bertanya, “Apa yang ingin dibicarakan wanita gendut itu dengan kita?”“Dia nggak menyetujui isi surat perceraian yang aku usulkan. Dia mungkin ingin bicara tentang masalah perceraian itu denganku.”Pengajuan cerai memang membutuhkan waktu.Mungkin Odelina tidak mau menunggu lebih lama lagi setelah apa yang terjadi pada Russel.Roni membawa Yenny ke mobilnya. Setelah keduanya masuk ke dalam mobil, dia mencondongkan tubuh dan menyentuh wajah Yenny dengan sedih. “Sakit?”“Kamu sakit, nggak?”Roni menyentuh wajahnya lagi. “Sakit. Apa yang terjadi pada Russel membuatnya sangat marah. Biarkan dia melampiaskan amarahnya dengan menamparku. Aku bisa menahannya.”Yenny juga menyentuh pipinya yang ditampar Odelina dan berkata, “Roni, wanita itu ingin cepat-cepat bercerai. Kamu bisa mengajukan persyaratan perceraian dengan sedikit lebih menguntungkan lagi. Sebaiknya suruh dia bercerai tanpa harta gono gini.”“Kalau dia nggak bersedia, suruh dia gugat ke pengadilan. Kita bisa
“Nggak usah pedulikan aku dapat semua ini dari mana. Roni, kalau aku melaporkan semua penyuapan yang kamu dapatkan dari orang kepada bosmu. Menurutmu apa kamu masih bisa menjadi manajer di Wieland Electro?” Olivia sudah mengingatkannya. Jangan kasih lihat bukti-bukti penyuapan kepada Roni. Katakan saja untuk menakut-nakuti pria itu.Odelina sangat memahami Roni. Kalau tidak ada bukti, Roni tidak akan takut. Jadi, dia membuat salinan atas semua bukti yang dikumpulkan teman Stefan untuknya.Kalaupun Roni merobeknya, dia masih bisa membuat banyak salinan.Dengan bukti-bukti tersebut, Roni pasti rela mengalah dan menegosiasikan syarat perceraian dengannya, demi mempertahankan pekerjaannya.Odelina tidak tahu bahwa Stefan telah memerintahkan Reiki untuk melakukan penumpasan menyeluruh pada Wieland Electro. Cepat atau lambat, Roni dan Yenny akan kehilangan pekerjaan mereka.Raut muka Roni sangat masam.Dia memelototi Odelina dengan galak.Odelina juga pernah bekerja di Wieland Electro sebel
Begitu Odelina menggemuk, kecantikannya lenyap.Kecantikannya dihancurkan oleh tangan Roni sendiri.“Odelina, apa yang kamu inginkan?” Roni melembutkan nada bicaranya dan bertanya, “Katakan apa yang kamu mau. Kalau aku bisa memberikannya, akan aku berikan. Setelah itu, kita pisah baik-baik, dan kamu akan memberiku semua salinan asli dari semua ini.”Sekarang, asetnya kurang lebih ada 4 miliar.Namun, kalau dia tidak bernegosiasi dengan baik dengan Odelina, apabila Odelina menuntutnya di pengadilan, wanita itu akan sangat diuntungkan dengan semua bukti-bukti yang ada. Dia adalah pihak yang dirugikan. Kalau pengadilan yang memutuskan, dia pasti tetap harus memberikan setengah dari hartanya pada Odelina.Kalau Odelina memberi bukti penyuapan yang diterimanya pada bosnya, bosnya mungkin tidak akan memecatnya, tetapi dia pasti akan dipecat sebagai manajer.Terlebih lagi, dia telah menerima suap dari klien dan juga membantu klien melakukan hal-hal yang menyebabkan perusahaan merugi. Bosnya a
Setelah terdiam sejenak, Roni berkata, “Odelina, kalau aku setuju untuk membagi asetku padamu, apa kamu benar-benar akan memberikan semua bukti yang ada di tanganmu padaku? Janji nggak akan melaporkan aku pada bos?”“Asalkan aku mendapatkan apa yang seharusnya aku dapatkan, aku bisa jamin aku secara pribadi nggak akan melakukan balas dendam apapun padamu.”Namun, dia tidak bisa berjanji atas apa yang akan dilakukan adik dan adik iparnya.Roni terdiam lagi untuk beberapa saat, kemudian berkata, “Aku setuju untuk membagi asetku padamu, tapi aku nggak bisa memberikan hak asuh atas Russel padamu. Russel adalah keturunan keluarga Pamungkas. Orang tuaku sangat peduli pada Russel sebagai seorang cucu.”“Aku nggak akan melepaskan hak asuh atas Russel.”Roni takut jika dia memberikan hak asuh atas Russel pada Odelina, orang tuanya akan memarahinya habis-habisan waktu dia pulang ke rumah.Lagi pula, bagaimanapun juga Russel adalah putranya. Dia hanya punya satu anak sekarang, yaitu Russel. Dia t
Roni tidak tenang. Dia takut kalau dia keluar, Odelina akan bersikap kasar pada Yenny.Waktu Odelina memergokinya dan Yenny di hotel malam itu, Odelina memukuli Yenny dengan sangat keras, hingga dia sendiri merasa kakinya lemas.Odelina berkata dengan dingin, “Aku bahkan takut tanganku kotor kalau memukulnya, jadi jangan khawatir. Aku akan mengembalikannya dengan utuh seperti sekarang nanti.”“Odelina, ini urusan kita berdua. Apa aku nggak boleh mendengarnya?”Roni masih khawatir.Saat dia melakukan kekerasan rumah tangga, Odelina melawan dan berani mengejarnya dengan pisau. Hal itu membuatnya sadar bahwa Odelina benar-benar bisa melakukan apa saja saat dia marah.“Ini adalah negosiasi antara istri sah dan selingkuhan. Kamu si bajingan pergi dari sini.”Roni terdiam. Dia memelototi Odelina dengan tajam, bangkit dengan enggan, lalu berjalan keluar.Setelah Roni keluar, Yenny mengangkat tangan dan memainkan rambutnya sebelum bertanya kepada Odelina, “Katakan padaku, apa yang ingin kamu b