Olivia keluar dari kantor sambil membawa tas di tangannya. Berbagai macam jenis mobil mewah terparkir di sekolah Russel sesampainya Olivia di sana setelah berkendara selama 15 menit dari perusahaannya.Taman kanak-kanak di mana Russel bersekolah adalah taman kanak-kanak terbaik di Mambera. Hanya anak-anak yang berasal dari keluarga kaya raya saja yang bisa bersekolah di sana. Taman kanak-kanak itu tampak seperti sebuah toko mobil mewah setiap harinya setiap kali jam pulang sekolah. Olivia turun dari mobil lalu berjalan menuju pintu gerbang dan memberikan kartu jemput kepada seorang guru. Kemudian dia menunggu Russel keluar dari sekolah sambil melihat ke sekelilingnya dan dia tidak berhasil menemukan Lisa Brata di sana. Dia juga tidak melihat perempuan itu ketika dia mengantar Russel pagi ini. Padahal Olivia sering sekali melihat Lisa Brata di sekolah ini, tapi tiba-tiba hari ini perempuan itu tidak terlihat. Akhirnya, Olivia pun berpikir kalau mungkin saja dirinya dan Rosalina sudah
Olivia pun berkata, “Kita mungkin belum bisa membuktikannya. Tapi, pastinya akan ada celah kalau memang dia benar-benar sedang menyamar.”“Rebecca nggak mengenal adikmu ataupun Lisa Brata, jadi dia nggak bisa membantu kita untuk membuktikannya.”Rosalina langsung mengangguk lalu berkata, “Kalau begitu, kita hanya bisa menunggu untuk mendapatkan bukti penyamarannya. Aku merasa kalau Lisa Brata memiliki maksud tertentu sekaligus ingin menjadikanmu targetnya. Aku saja jarang sekali bisa bertemu dengannya, tapi anehnya kamu sering sekali bisa bertemu dengannya.”“Apa kamu pernah melihat saudara iparnya ketika kamu mengantar Russel?”Olivia pun berkata, “Aku belum pernah melihatnya. Dia selalu bilang kalau adik iparnya belum keluar atau adik iparnya baru saja masuk. Aku nggak tahu, dia berbohong atau nggak. Lain kali, aku akan bersembunyi di dalam mobil dan memperhatikannya dari jauh. Aku mau tahu, apa benar dia mengantar dan menjemput adik iparnya?”“Oh iya, apa ada masalah di perusahaanmu
Kemudian Russel juga berkata kepada sopir dan pengawal, “Om, aku dapat penghargaan, dong!”Sopir dan pengawal yang berada di kursi depan langsung tersenyum lalu memuji anak itu. Tidak lama kemudian, Olivia sudah mengambil ponselnya lalu melakukan panggilan video dengan Odelina. Olivia menunggu beberapa saat sebelum Odelina akhirnya mengangkat panggilan teleponnya. “Olivia, aku sedang rapat dengan klienku. Aku akan meneleponmu nanti kalau memang nggak ada yang darurat,” bisik Odelina setelah mengangkat panggilan teleponnya. “Oke, Kak. Nggak terlalu penting, kok. Russel cuma mau memberitahumu kalau dia dapat sertifikat anak baik tadi.”Odelina langsung tersenyum seraya berkata, “Russel hebat! Aku akan telepon lagi nanti, ya.”“Oke, Kak.”“Mama kerja yang benar agar aku bisa sekolah dengan baik.”Odelina tersenyum lalu berkata, “Oke, Russel harus belajar dengan giat dan nurut sama Tante Olivia. Jangan nakal, jika tidak nanti Mama akan memukul pantatmu dengan gantungan baju.”Russel lan
Olivia membawa Russel ke Lumanto Group karena Russel memintanya. Namun, Russel hanya bermain sebentar di sana karena dia ingin menyampaikan kepada Stefan tentang keinginannya untuk pergi berlibur ke Vila Ferda. Jadi, dia meminta Olivia untuk segera membawanya ke Adhitama Group. Daniel tersenyum lalu berkata, “Padahal Russel baru saja bilang kalau Russel sayang sama Om Daniel. Tapi, dua menit setelah sampai di sini, Russel malah minta ketemu Om Stefan.”Daniel mematikan komputernya lalu berdiri dengan menyanggahkan tangannya di atas meja dan berjalan dua langkah. Kemudian dia duduk di atas kursi roda. Dia mengarahkan kursi roda ke depan lalu berkata, “Aku ikut pergi sama kalian. Kebetulan, aku ada proyek yang ingin kudiskusikan sama Stefan.”Olivia ingin mendorong kursi roda Daniel, tapi Daniel buru-buru mencegahnya seraya berkata, “Aku mengganti kursi rodaku dengan kursi otomatis, jadi aku bisa sendiri.”Olivia langsung tersenyum lalu berkata, “Seharusnya kamu sudah mengganti kursimu
Hanya dalam beberapa tahun, Raisa berubah 180 derajat dari perempuan yang hanya bisa menghambur-hamburkan uang menjadi seorang perempuan yang kuat dalam berbisnis.Raisa tersenyum lalu berkata, “Bu Olivia juga bukan seseorang yang bisa mudah dilupakan.”Olivia menjadi menantu keluarga Adhitama tanpa memiliki latar belakang keluarga kaya raya maupun terpandang. Dia baru mengetahui Yuna yang merupakan menantu keluarga Sanjaya adalah bibinya setelah dia menikah dengan Stefan. Suatu berkah yang tidak terhingga ketika seseorang seperti Olivia bisa menikah dengan seorang Stefan Adhitama. Karena alasan inilah, semua orang bisa mengingat Olivia dengan mudah. Selain itu, orang-orang juga menganggap Olivia tidak subur sebelum Olivia hamil. Namun, seluruh keluarga Adhitama selalu berusaha melindungi Olivia. Mereka akan memberikan pelajaran kepada siapa pun yang berani mengatakan hal buruk tentang Olivia.Bahkan ibu kandung Stefan yang kurang menyukai Olivia saja akan tetap melindungi Olivia dan
Odelina adalah janda cerai, sedangkan Raisa adalah janda yang ditinggal mati oleh suaminya. Mereka berdua masing-masing memiliki seorang putra, tapi dia jauh lebih baik daripada Odelina. Dia merasa kalau dirinya masih memiliki kesempatan untuk bisa bersama Daniel selama dia terus berjuang. Ditambah lagi, Odelina tidak lagi tinggal di Mambera. Daniel langsung tersenyum seraya berkata, “Kita bisa membicarakan urusan ini di lain waktu kalau memang kerja sama ini tidaklah darurat. Sekali lagi, saya mohon maaf karena sudah menyia-nyiakan waktu Bu Raisa.”Raisa membalasnya dengan senyuman seraya berkata, “Tidak apa-apa, Pak Daniel bisa mengurus masalah yang lebih penting dulu sekarang.”Hal yang biasa untuk terus bepergian dan saling bertemu hingga puluhan kali agar membuahkan hasil kerja sama antara kedua belah pihak. Bahkan terkadang, kerja sama tersebut tidak akan terwujud, sekalipun kedua belah pihak sudah saling bertemu berkali-kali. Sekretaris dari Raisa membuka pintu lift. Raisa lan
“Aku lebih kangen sama Tante Junia,” ujar Russel yang cukup dekat dengan Junia karena Olivia. Junia akan mengajak Russel ke pusat perbelanjaan untuk membeli banyak barang setiap kali Olivia membawa anak itu ke toko buku. Oleh karena itu, Russel lebih menyukai Junia daripada Reiki. “Anak kecil nggak berperasaan.”Kemudian Reiki kembali menjentikkan jarinya di bibir Russel lalu menurunkan anak itu dari gendongannya seraya berkata, “Kamu pergilah bersama Tante Olivia untuk bermain sama Om Stefan. Sekarang, Om Reiki sedang sibuk. Nanti di akhir pekan, Om akan mengajak Tante Junia untuk main bersamamu, ya.”“Om Reiki nggak bohong, kan?” tanya Russel yang sangat suka bermain seperti anak-anak lainnya. Reiki tersenyum lalu berkata, “Kapan Om pernah bohong sama kamu?”Russel berpikir sejenak, sepertinya Reiki memang belum pernah membohonginya. Kemudian Reiki berbicara sedikit dengan Daniel lalu pergi bersama para manajer senior.Tidak lama kemudian, Olivia dan yang lainnya sudah tiba di kan
Russel memeluk leher Stefan lalu berkata, “Om, ada hal penting yang mau aku katakan padamu.”Stefan langsung balik bertanya dengan berpura-pura penasaran, “Hal penting apa itu?”“Om, aku sebentar lagi akan libur musim dingin.”Stefan langsung mengangguk. Tidak lama lagi, liburan musim dingin dan tahun baru akan segera tiba. Waktu berjalan dengan sangat cepat dalam setahun ini.“Apa boleh aku main sama Liam saat liburan musim dingin?” tanya Russel dengan mata besarnya yang berbinar. “Siapa yang akan membawamu ke sana?”“Aku mau mengajak Tante Olivia bersamaku. Tante bilang, dia nggak bisa memutuskannya karena harus tanya sama Om Stefan dulu. Boleh ya, Om? Liam bilang dia akan segera liburan musim dingin juga. Aku kangen sama dia.”Stefan melirik istrinya yang sedang tersenyum lalu berkata, “Russel menanyakan hal ini padaku setelah pulang sekolah. Aku bilang, dia harus tanya Om Stefan dulu. Aku pikir, nggak apa-apa kalau aku menemaninya naik pesawat di saat perutku ini belum membesar.”
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela